SKOR NILAI:
NAMA MAHASISWA
1. GABYANA MARGARETHA : 1213111120
2. HOTTUA NAIBAHO : 1213111150
3. IVO ARDILA : 1212411018
4. KHAIRUNNISA MATONDANG : 1213111149
5. VICA ANASTASYA : 1213111155
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Mini Riset (MR)
yang berjudul Permasalahan-Permasalahan Peserta Didik Dalam Belajar Daring
Tingkah SD dengan tepat dan baik pula. Mini Riset ini kami tulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling dan juga untuk para
pembaca agar semakin bertambah pengetahuan dan informasi seputar permasalahan-
permasalahan maupun kendala peserta didik dalam belajar daring yang akan
dijelakan serta dipaparkan di dalam makalah ini.
Dalam penyusunan makalah Mini Riset ini, tidak sedikit hambatan yang dialami
namun penulis menyadari bahwa kelancaraan dalam penyusunan makalah tersebut
tidak lain atas dorongan, doa, suport dan bimbingan orang tua, teman dan pihak
lainnya sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan cepat. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. NUR ARJANI M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar BK yang telah
memberikan tugas, petunjuk kepada penulis yang menjadi motivasi sehingga
dapat menyelesaikan tugas MR ini.
2. Orang tua yang telah turut mendoakan, membantu, membimbing dan
menyemangati penulis sehingga dapat mengatasi segala masalah dan rintangan
selama pembuatan makalah ini dan akhirnya tugas MR tersebut selesai tepat
waktu.
Kami sangat menyadari bahwa di dalam tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
adanya saran dan kritikan yang membangun demi memperbaiki tugas-tugas lain yang
akan penulis hadapi di masa yang akan datang sebab mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................................. 2
C. Batasan Masalah ........................................................................................................................ 2
D. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
E. Tujuan Survey ............................................................................................................................ 3
F. Manfaat Survey .......................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................................4
A. Devinisi Bimbingan dan Konseling .................................................................................... 4
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling ...................................................................................... 5
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling ....................................................................................... 5
D. Azas-Azas Bimbingan dan Konseling ................................................................................ 6
E. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling ...................................................................... 6
BAB III METODE SURVEY ...........................................................................................................7
A. Tempat dan Waktu Survey .................................................................................................... 7
B. Subject Survey ............................................................................................................................ 7
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................................... 8
D. Instrumen Survey ..................................................................................................................... 8
E. Teknik Analisis Data ................................................................................................................ 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 10
A. Gambaran Hasil Wawancara ............................................................................................. 10
B. Pembahasan ............................................................................................................................. 11
C. Sarana dan Prasarana………………………………………………………………………………12
BAB V PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan............................................................................................................................... 13
B. Saran ........................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 14
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Identifikasi Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi identifikasi masalah yaitu sebagai berikut.
1. Peserta didik sulit pahami pelajaran saat belajar jarak jauh (daring).
2. Peserta didik banyak mengalami kendala dalam proses belajar mengajar selama
daring seperti jaringan maupun kouta internet.
3. Semakin meningkat kemalasan siswa dalam belajar.
4. Hilangnya kompetensi belajar peserta didik.
5. Peserta didik sulit bersosialisasi dan menemukan teman baru karena terkendala
oleh belajar online.
6. Peserta didik tidak mendapatkan interaksi yang baik dengan guru ketika belajar
daring.
7. Keberatan peserta didik dalam menyelesaikan tugas dari guru selama belajar
daring.
8. Hilangnya daya tarik peserta didik dalam belajar.
9. Kecemasan dan ketakutan peserta didik terhadap guru karena tidak memahami
pelajaran selama daring.
10. Peserta didik trauma belajar daring karena dimarahi orangtua perihal faktor
ekonomi.
C. Batasan Masalah
Untuk mempermudah memahami ruang lingkup permasalahan dalam penelitian
melalui survey google form maka penulis membatasi berdasarkan identifikasi masalah
pada bagian di atas sehingga permasalahan yang hanya dibahas yaitu permasalahan-
permasalahan peserta didik selama daring.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka rumusan masalah yang diteliti adalah seperti apa permasalahan peserta
didik ketika daring, kendala peserta didik selama daring, faktor penghambat
keberhasilan peserta didik dalam memahami pembelajaran selama daring berlangsung.
2
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak
permasalahan-permasalahan yang timbul selama belajar daring, yang telah dialami oleh
peserta didik.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka penelitian ini di
harapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik langsung maupun tidak langsung
seperti sebagaiberikut:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat di gunakan sebagai acuan ataupun referensi dalam melakukan
penelitian lain dalam menkaji masalah yang sama.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan peserta didik selama daring
tingkat SD.
3. Bagi guru, penelitian ini diharapkan membantu para guru untuk lebih
memperhatikan kendala dan permasalahan-permasalahan belajar daring.
4. Bagi masyarakat umum khususnya orang tua yang memiliki anak yang duduk di
tingkat Sekolah Dasar untuk lebih mendukung, menyemangati dan menyediakan
fasilitas belajar daring anak.
3
BAB III
LANDASAN TEORI
2) Pengertian Konseling
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang berarti “to give
advice” yaitu member saran atau nasehat (Hallen 2002:9) seperti kata bimbingan,
maka kata konseling memiliki definisi yang berbeda-beda diantaranya. Konseling
adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa
difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan,
4
dimana dia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu.
Konselor tidak memecahkan masalah untuk klien. Konseling harus ditujukan pada
perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah- masalahnya
sendiri tanpa bantuan, Jones 1951 (dalam Prayitno 2004:100). Sedangkan Roehman
Natawidjaja (1987:32) mendefinisikan bahwa konseling merupakan satu jenis
layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan
sebagai hubungan timbal balik antara dua individu, dimana yang seorang (yaitu
konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian
tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya
pada waktu yang akan datang.
5
D. AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam penyelenggraan layanan bimbingan dan konseling kaidah-kaidah tersebut
dikenal dengan azas-azas bimbingan dan konseling yaitu ketentuan-ketentuan yang
harus diterapkan dengan penyelenggaraan pelayanan. Prayitno (2004) mengemukakan
dua belas azas yang harus diterapkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Azas
yang dimaksud adalah meliputi azas kerahasiaan, azas kesukarelaan, azas keterbukaan,
azas kekinian, azas kemandirian, azas kegiatan, azas kedinamisan, azas keterpaduan,
azas kenormatifan, azas keahlian, azas ahli tangan dan tut wuri handayani.
6
BAB III
METODE SURVEY
B. SUBJECT SURVEY
Adapun subject survey dalam penelitian ini yaitu guru dan peserta didik di SD
106205 Pasar Baru, Kecamatan Teluk Mengkudu.
7
C. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
pendekatan deskriptif kualitatif sederhana. Metode ini adalah metode yang
memecahkan suatu masalah dengan cara pencarian data-data mengenai masalah
yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:3) metode penelitian deskriftif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang
disebutkan dan hasilnya dipaparkan dalam laporan.
Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
membagikan kuesioner atau angket yang berisi beberapa pertanyaan terkait
dengan pelaksanaan pada mata kuliah dasar-dasar bimbingan dan konseling. Selain
itu pengambilan data juga dilakukan dengan wawancara terhadap sebagian
responden penelitian.
D. INSTRUMEN SURVEY
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dengan angket.
Alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran sesuai dengan apa yang terjadi melalui jawaban dari para responden
penelitian. Menurut Arikunto (2010:195) keuntungan menggunakan angket dalam
penelitian adalah :
1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2) Dapat dibagikan dalam waktu yang bersamaan kepada responden penelitian.
3) Dapat dijawab oleh responden sesuai dengan perspektinya dan dengan
kecepatan masing-masing sehingga responden tidak merasa didesak atau
diganggu.
4) Angket bisa digunakan dengan anonym sehingga responden bisa lebih jujur
dalam mengutarakan pendapatnya tanpa malu-malu.
5) Pertanyaan yang diberikan benar-benar sama sehingga memudahkan dalam
mengelola data.
Selain itu, alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk
mengikuti anjuran dan kebijakan pemerintah dikarenakan adanya pandemic covid-
19 yang menghimbau masyarakat untuk kumpul bersama dengan orang lain
sebagai suatu upaya preventif dalam mencegah penyebaran covid 19. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan angket terbuka dan tertutup. Seperti yang
8
dijelaskan Arikunto (2010:195) bahwa terdapat dua jenis angket atau kuesioner
yaitu angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup adalah agket yang
membiarkan responden menjawab sendiri dengan kalimatnya sendiri. Sedangkan
angket terbuka adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden hanya memilih. yaitu angket tertutup dan angket terbuka. Angket
tertutup adalah agket yang membiarkan responden menjawab sendiri dengan
kalimatnya sendiri. Sedangkan angket terbuka adalah angket yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden hanya memilih.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
8. Tindakan apa yang ibu/bapak Biasanya melakukan konsultasi terlebih
guru lakukan sebagai guru bk dahulu kepada orangtua siswa sebabkan
untuk menangani belajar daring pakai handphone dan jika
permasalahan-permasalahan permasalahan peserta didik kami rasa
peserta didik selama daring? serius dan perlu peran orangtua maka kami
ikut sertakan orangtua dalam mengambil
tindakan selanjutnya terharap
permasalahan peserta didik.
9. Apakah para peserta didik Iya, mereka kadang-kadang mengeluh,
sering mengeluh ketika belajar padahal kami sudah membatasi pemberian
daring? tugas.
10 Bagaimana tanggapan Kami mencoba terus memberikan
bapak/ibu guru dengan pemahaman kepada mereka, jujur kami pun
keluhan-keluhan para peserta sebenarnya ingin segara belajar luring agar
didik bahkan orangtua peserta lebih efektif pembelajarannya.
didik?
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan survey yang peneliti lakukan dengan para partisipan seorang guru SD
dan beberapa peserta didik yang menjadi object penelitian diperoleh bahwa ada
beberapa kendala dan permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran daring
berlangsung. Beberapa peserta didik juga mengeluarkan keluhannya atas kendala dan
permasalahan, baik itu alat belajar, metode yang diajarkan dan komunikasi yang terjalin
antara guru dengan mereka. Bukan hanya itu, orangtua/wali peserta didik mengeluarkan
keluhan-keluhan sebab menganggap selama daring anak-anak mengalami peningkatan
kemalasan belajar. Untuk lebih jelas marilah kita telaah jawaban-jawaban dari para
partisipan tersebut, pada pertanyaan pertama mengenai bagaimana menurut bapak/ibu
guru mengenai pembelajaran daring? Jawaban dari para guru awalnya memiliki
kesulitan-kesulitan ketika mengajar sebab menurut mereka agak ribet dalam daring.
Pertanyaan kedua mengenai kendala apa saja yang ibu/bapak guru hadapi selama belajar
daring berlangsung? Jawaban dari para guru menjelaskan bahwa mereka memiliki
banyak sekali kendala dalam proses belajar daring, contohnya penggunaan aplikasi,
mengatur aktivitas siswa dan banyak lagi pokoknya dek. Pertanyaan ketiga mengenai apa
11
harapan ibu untuk pembelajaran daring kedepan? Jawabannya para guru sangat
berharap sebenarnya agar para peserta didik segera masuk sekolah sebab belajar daring
banyak hambatan. Pertanyaan keempat mengenai ketika belajar daring, apa saja
permasalahan-permasalahan peserta didik yang ibu/bapak temui? Jawabannya kalau
permasalahannya pasti banyak, contohnya masalah financial, waktu dan kurang
komunikasi antara kami dengan peserta didik. Pertanyaan kelima mengenai apakah
peserta didik selama belajar daring tetap bersemangat dan rajin dalam mengerjakan
tugas? Jawaban para guru menjelaskan bahwa para peserta didik semakin malas dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Pertanyaan keenam mengenai dalam
pelajaran mana biasanya peserta didik menunjukkan kemalasan belajar mereka?
jawabannya kalau udah belajar matematika gtu, terlebih kalau hitung-hitungan.
Pertanyaan ketujuh mengenai bagaimana cara ibu/bapak guru membangun semangat
mereka? Jawaban para guru menjelaskan bahwa biasaya mereka membangun suasana
yang tidak canggung dan melatih mereka untuk aktif dalam pembelajaran. Pertanyaan
kedelapan mengenai tindakan apa yang ibu/bapak guru lakukan sebagai guru bk untuk
menangani permasalahan-permasalahan peserta didik selama daring? Jawabannya
biasanya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada orangtua siswa sebabkan belajar
daring pakai handphone dan jika permasalahan peserta didik kami rasa serius dan perlu
peran orangtua maka kami ikut sertakan orangtua dalam mengambil tindakan
selanjutnya terharap permasalahan peserta didik. Pertanyaan kesembilan mengenai
apakah para peserta didik sering mengeluh ketika belajar daring? Jawaban para guru
yaitu iya, mereka kadang-kadang mengeluh, padahal kami sudah membatasi pemberian
tugas. Dan pertanyaan terakhir mengenai bagaimana tanggapan bapak/ibu guru dengan
keluhan-keluhan para peserta didik bahkan orangtua peserta didik? Jawabannya para
guru mencoba terus memberikan pemahaman kepada mereka, jujur kami pun
sebenarnya ingin segara belajar luring agar lebih efektif pembelajarannya. Berdasarkan
penjelasan survey diatas yang telah peneliti lakukan mengenai permasalahan-
permasalahan selama belajar daring mendapatkan respon baik dari para guru dan
peserta didik ketika kami hendak mengambil data untuk mendukung mini riset ini. Jadi
dapat disimpulkan bahwa sebenarnya pembelajaran daring adalah belajar yang kurang
efektif dilaksanakan ketimbang belajar secara lurung, namun pastinya para guru sudah
memaksimalkan usaha mereka dalam membangun kegiatan belajar mengajar.
12
C. TEMUAN LAPANGAN
a. Gambaran umum sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan formal SD. Pada masa pendemi haruslah
menjalankan pendidikan walaupun itu secara daring. Sekolah tersebut melaksanakan
pendidikan secara daring melalui perangkat telepon seluler berbasis gcr, wattsap group,
dan zoom. Sekolah selalu memberikan pengajaran yang terbaik namun pastinya
ditemukan kendala Kendala berupa jaringan yang kurang baik, dan ketersediaan
perangkat yang miliki oleh siswa.
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sekolah adalah bagian terpenting dalam sekolah.
Pembentukan struktur ini sebagai pedoman dalam meberikan bimbingan dan konseling
terhadap siswa. Struktur ini berupa ketua kelas, sekertaris kelas, bendahara. Diharapkan
perangkat kelas inlah yang melaporkan segala masalah yang terjadi pada guru kelas.
Agar guru kelas dapat memberikan bimbingan dan konselingnya tepat pada anak yang
bermasalah.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran secara daring menimbulkan permasalahan-permasalahan kepada semua
pihak terkhusus dalam proses belajar peserta didik. Peserta didik mengalami kendala-
kendala ketika belajar daring mulai dari fasilitas, metode pembelajaran dan bahkan
komunikasi antar peserta didik dengan para guru cenderung minim. Bukan hanya itu
para guru dan orang tua juga mengeluarkan keluhan mereka bahwa pembelajaran secara
daring dirasa kurang cukup efektif jika dibandingkan dengan belajar secara tatap muka
(luring) dan para guru maupun orangtua sangat berharap agar belajar tatap muka segera
bisa dilaksanakan kembali. Efek dari belajar daring yaitu semakin meningkat kemalasan
peserta didik, menurunnya kompetensi belajar peserta didik dan peserta didik
mengalami diss komunikasi dengan teman sekelas, guru dan pihak lainnya yang
berhubungan dengan sekolah.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas, adapun saran yang dapat
disampaikan kepada para guru dan orangtua yaitu sangat diharapkan guru memberikan
tugas-tugas secara struktur dan lebih membangun komunikasi dengan peserta didik
lebih baik lagi sebab peserta didik berpendapat selama daring guru hanya memberikan
tugas tanpa menjelaskan dan sharing dengan mereka, selanjutnya untuk orangtua
diharapkan agar lebih selektif dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak selama
belajar daring ini dan lebih mengawasi masa pertumbuhan dan perkembangan anak
serta menyediakan fasilitas belajar namun tetap melakukan pengawasan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15