Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENCEGAHAN GANGGUAN DISIPLIN KELAS

KELOMPOK 7

DERI ALDIANU 1193311167


FATIMAH ZAHA 1193311068
HUMAIRAH PURBA 1193311062
LOLA F SIMBOLON 1193311040
ULFA DWI RIZKI NASUTION 1193311043
VEVI TERYA HUTAJULU 1193311053

KELAS : EKSTENSI H PGSD 2019


DOSEN PENGAMPU : Dra. SORTA SIMANJUNTAK, M.S
MATA KULIAH : MANAJEMEN KELAS

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkah dan rahmat-Nya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan MAKALAH
tepat pada waktunya. Tugas ini dibuat untuk memenuhi penyelesaian pada mata kuliah “Manajemen
Kelas” semoga Laporan Mini Riset ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Dalam penulisan Tugas ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikan sendiri tanpa pihak lain.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Kedua orang tua penulis yang selalu
mendoakan dan Kepada Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, M.S selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Kelas.Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan
selamat membaca dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2021


Penyusun
Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah
Dalam penyelengaraan disiplin kelas terkadang terjadi permasalahan atau pelangaran disiplin.
Penyebab pelanggaran dsiplin kelas itu sangat unik, bersifat sangat pribadi, kompleks dan kadang-
kadang mempunyai latar belakang yang mendalam lain dari pada sebab-sebab yang nampak. Ketidak
teraturan atau pelanggaran disiplin selama proses belajar mengajar dapat disebabkan juga oleh
masalah yang ditimbulkan oleh para peserta didik namun ada pula yang disebabkan oleh masalah
umum.

Disiplin kelas perlu terpelihara dengan sebaik baiknya. Cara pemeliharaan disiplin kelas tersebut
dengan menanggulangi masalah-masalah atau pelanggaran yang muncul seiring penyelenggraan
disiplin kelas. Dalam praktek penyelenggaraan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas tersebut
pendidik tidak boleh sembarangan menerapkan cara untuk menanggulangi masalah-masalah
pelanggaran disiplin kelas. Kesalahan dalam penanggulangan pelanggaran disiplin akan berpengaruh
negatif terhadap keadaan kelas. Kesalahan dalam penanggulangan pelanggaran disiplin akan
memperburuk keadaan bukannya memperbaiki pelanggraan disiplin yang telah terjadi. Oleh kareana
itu, pendidik perlu menerapkan cara penanggulangan pelanggaran disiplin kelas dengan penuh hati-
hati, demokratis serta edukatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pencegahan Gangguan Disiplin kelas?

2. Apa Bentuk-bentuk Pencegahan Gangguan Disiplin kelas?

C. Tujuan Masalah
1. Memahami Pengertian Pencegahan Gangguan Disiplin Kelas

2. Mengetahui Bentuk-bentuk Pencegahan Gangguan Disiplin kelas


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencegahan Gangguan Disiplin Kelas

Disiplin pada dasarnya adalah kepatuhan akan aturan dan norma, didasarkan atas kerelaan
hati atau kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Secara lengkap
dapat kita rumuskan pengertian disiplin yaitu sikap mental yang mencerminkan
kepatuhan/ketaatan akan aturan-aturan dan norma yang didasarkan atas kesadaran sendiri
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Disiplin yang baik adalah terjelmanya
aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasar
pengalaman-pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin pada dasarnya adalah bagaimana
membantu anak mengembangkan disiplin dan menerima pusat pengendalian disiplin.
Dalam upaya untuk menanggulangi terhadap gangguan disiplin kelas perlu dilaksanakan
dengan penuh hati-hati, demokratis, dan edukatif (rahman 1999:207) cara-cara
penanggulangan dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis gangguan yang
ada dan siapa pelakunya, apakah dilakukan individu atau kelompok. Langkah tersebut mulai
dari tahap pencegahan sampai kepada tahap penyembuhan, dengan tetap bertumpu kepada
penekanan subtansinyabukan pribadi peserta didik. Di samping itu, para guru harus tetap
menjaga perasaan kecintaan terhadap peserta didik, bukan rasa benci atau emosional.
Memelihara disiplin adalah suatu proses. Karena ia proses, maka memelihara disiplin akan
terdiri dari serangkaian tahapan-tahapan yang harus diperhatikan oleh para penegak disiplin.
Adapun tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin yang dikemukakan oleh rachman
(1999:210-212) adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan
Pada tahap pencegahan, para guru perlu mencpitakan suasana kelas yang disiplin,
ketepatan intruksional, dan perencanaan pendidikan yang disiplin. Hal yang perlu
diperhatikan pada tahap ini adalah:
a. Penciptaan suasana kelas, ketepatan perencanaan dan intruksional
b. Mengenal identitas, misalnya nama, sifat dan kesukaan peserta didik, dsb. Adalah hal-hal
yang penting dalam penciptaan suasana kelas.
c. Pemberian catatan yang bersifat memberi dorongan pada pekerjaan peserta didik.
d. Merencanakan pengajaran dan mengajar peserta didik dengan penuh variatif dan dengan
hal-hal aktual melalui topik-topik yang relevan.
e. Penguasaan akan disiplin akademik, yang akan menambah kredibilitas guru yang
diperlukan dalam proses pembelajarannya.
2. Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan disiplin, para guru perlu melakukan hubungan sosial emosional
dengan peserta didik dalam menunjukkan perilaku disiplin di dalam kelas. Pemeliharaan
perilaku pada umumnya harus sejalan dengan pedoman yang telah ditetapkan agar peserta
didik tetap dapat menjalankan tugas-tugasnya. Pedoman itu harus memenuhi kepatuhan,
kebermaknaan, dan kepraktisan kearah belajar aktif. Pertemuan pertama misalnya adalah saat
yang penting dalam memelihara pergilaku-perilaku yang diharapkan. Tumbuhkan kesan
positif dengan mengemukakan program atau perencanaan pembelajaran dengan langkah-
langkah seperti berikut ini :
a. Mulailah dengan saling berkenalan secara tepat
b. Informasikan gambaran umum, latar belakang, garis besar perhatian dan aktivitas
yang relevan dari bidang studi yang akan ditempuh peserta didik .
c. Informasikan harapan-harapan akademis dan kebijakn penilaian secara rasional
d. Beri kesempatan peserta didik menyatakan harapan-harapan mereka dengan
kemungkinan-kemungkinan yang saling menguntungkan.
3. Campur tangan (intervensi)
Campur tangan merupakan usaha guru untuk menyetop perilaku tidak pantas dari peserta
didik. Ini dilakukan bila teknik-teknik yang diterapkan dalam fase pencegahan dan
pemeliharaan fisik tidak berhasil. Dalam teknik ini hendaknya dicari teknik yang efektif dan
dilaksanakan secara hemat dan penuh pertimbangan.
Pada campur tangan, para guru perlu menangani perilaku peserta didik yang melanggar
disiplin kelas dengan mempelajari gejalanya dan mencari akar permasalahannya dengan
teknik-teknik yang berbasis psikologo pendidikan berupa pemberian sanksi atau hukuman.
Campur tangan lebih dilakukan pada gejala utamanya dari pada perilaku
menyimpangnya. Guru melakukan terapi situasi dari pada peraturan disiplinya. Guru
hendaknya menggunakan pendekatan ilmu dan seni mendidik dalam fase ini. Guru
memerlukan keahlian dalam langkah-langkah ini seperti bertanya, menatap mata peserta
didik, memberi isyarat dengan tangan atau kepala agar peserta didik tidak berperilaku tidak
pantas. cara ini tidak berhasil mintalah peserta didik dengan menyebut namanya untuk diam
atau memindahkan tempat duduknya, atau melakukan apa saja yang tepat untuk situasi seperti
itu. Hal itu semua harus dilakukan dengan tenang dan tidak emosional. Hindari segala jenis
tindakan yang menimbulkan konfrontasi.

4. Pengaturan
Pada tahap pengaturan, para guru perlu mengatur perilaku peserta didik yang
menyimpang dari disiplin kelas dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang
mendidik, persuasif, dan demokratis agar peserta didik menyadari perilakunya yang
menyimpang dan kembali mematuhi disiplin kelas.
Tujuan dari pengaturan perilaku adalah untuk mengurangi kesalahan pelasanaan
pengembangan kecakapan peserta didik. Fase ini merupakan fase penting demi tercapainya
tujuan peserta didik. Guru harus memiliki kesabaran, potensi mempengaruhi sikap dan
perilaku dengan cara yang tidak merugikan. Guru dapat membantu peserta didik menyadari
bahwa perilaku memiliki konsekuensi dengan kehidupan mereka. Guru dapat
mempertimbangkan alternatif aktivitas kearah pengembangan perilaku positif melalui cara
yang efektif.
Bossone menyatakan bahwa disiplin kelas banyak tergantung pada keberhasilan guru
mengelola kelas agar suasana kelas menyenangkan dan diharapkan efektif sebagai sarana
belajar. Beberapa saran bagi guru untuk menangani disiplin didalam kelas:
a. Kenalilah siswa-siswa
b. Rencanakan dan persiapkan pelajaran dengan sebaik-baiknya
c. Libatkan siswa-siswa dalam membuat aturan-aturan bagi kelas
d. Bertindak arif
e. Usahakan agar pelaksanaan kegiatan rutin kelas berlangsung secara efisien

B. Bentuk bentuk Pencegahan Gangguan Disiplin

Terdapat beberapa petunjuk umum cara penanggulangan gangguan disiplin yang


dikemukakan oleh Hollingsworth dan Hoower (1991: 72-74), yaitu:
1. Gangguan percakapan
Percakapan antar peserta didik yang mengancam disiplin perlu segera ditanggulangi. Guru
dapat segera menghampiri mereka dan memotivasi mereka agar kembali mengerjakan tugas-
tugasnya. Atau guru dapat bertanya, atau meminta siswa mengajukan pertanyaan, atau menyuruh
menyelesaikan tugas secara khusus kepada peserta didik yang bercakap tadi.
2. Gangguan melempar catatan
Gangguan ini dapat terjadi akibat adanya kebosanan atau ketidak tepatan kegiatan belajar
mengajar. Mengambil langkah kehati-hatian dalam menanggapinya. Guru secara persuasif bisa
menyatakan bahwa perbuatan itu akan merugikan diri sendiri, selain itu akan mengganggu
ketertiban kelas.
3. Gangguan kebebasan yang berlebihan diantara siswa
Kebebasan yang berlebihan perlu dicegah jangan sampai berkembang merusak disiplin kelas.
Guru dapat berdialog dengan peserta didik tentang hak dan kewajiban peserta didik. Bahwa
disamping ada hak dan kewajiban, yaitu kewajiban untuk tidak mengganggu orang lain.

4. Gangguan permusuhan diantara peserta didik atau kelompok


Guru dapat melakukan pembicaraan dengan masing-masing pihak secara individual atau
kelompok, berusaha mencari penyebab permusuhan ini dan cobalah adakan perubahan-perubahan
baru. Katakan bahwa permusuhan adalah perbuatan yang tidak baik, permusuhan akan
mengakibatkan hilangnya teman.
5. Gangguan menyontek
Menyontek terjadi akibat dari ketidak siapan peserta didik atau materi yang melebihi batas.
Berilah motivasi dan kesempatan yang bijak dan tugas yang sesuai dengan kemampuan peserta
didik. Katakan bahwa menyontek akibat dari tidak belajar. Dengan menyontek, selain konsentrasi
buyar juga tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, belajarlah
dengan rajin dan tekun.
6. Gangguan pengaduan
Disamping adanya laporan kadang ada pengaduan dari siswa. Guru harus dapat membedakan
antara pengaduan dengan laporan tentang sesuatu. Namun guru perlu berlaku bijaksana dan
konsisten dalam menjelaskan kedua hak tersebut.
7. Gangguan tabiat marah
Guru segera menghampiri atau memindahkan peserta didik yang bertabiat marah dari peserta
didik lain. Sebagai pendengar, guru kemudian mencari sebab dan membantu menyelesaikan
persoalannya.
8. Gangguan penolakan permohonan guru
Berdialog secara terus menerus dan mencari alternatif lain adalah salah satu cara yang dapat
ditempuh oleh guru terhadap gangguan ini. Permohonan rasional untuk seorang siswa belum tentu
sesuai dengan siswa lain. Penciptaan suasana sejuk dan objektif akan menghilangkan gangguan
semacam ini.
9. Gangguan perpindahan situasi
Perpindahan situasi merupakan jenis lain dari gangguan disiplin kelas (ganti pelajaran, pindah
kelas, perubahan jadwal). Oleh karena itu, perpindahan situasi ini harus diiringi oleh kesiapan
akan alternatif dan inisiatif lain, serta pengawasan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tahapan-tahapan dalam memelihara disiplin yaitu: pencegahan, pemeliharaan, campur tangan
(intervensi), dan pengaturan.Terdapat beberapa gangguan disiplin yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, diantaranya yaitu: gangguan percakapan, gangguan melempar catatan,
gangguan kebebasan yang berlebihan diantara siswa, gangguan permusuhan diantara peserta didik
atau kelompok, gangguan menyontek, gangguan pengaduan, gangguan tabiat marah, gangguan
penolakan permohonan guru, serta gangguan perpindahan situasi.Sikap guru yang demokratis
merupakan kondisi bagi terbinanya kebiasaan berlaku tertib. Sikap ini akan memberi kesempatan
kepada siswa untuk ikut terlibat dalam menegakkan disiplin sekolah, ikut bertanggungjawab, ikut
mempertahankan aturan yang telah dipikirkan dan diterapkan bersama.

B. Saran
Dalam menghadapi para peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, seorang guru
pasti akan menemui gangguan-gangguan maupun penyimpangan kedisiplinan khususnya dari peserta
didik. Maka dari itu, kita sebagai guru maupun calon guru harus memahami terlebih dahulu serta
mengaplikasikan langkah-langkah serta penanganan yang harus dilakukan pada saat terjadi gangguan
kedisiplinan khususnya di dalam kelas.

Anda mungkin juga menyukai