Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI

KEPENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SANTO RAMIREZ SIHOTANG

NIM : 5213151035

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat tuhan yang mahakuasa, atas semua rahmat,

nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan

Tugas CRITICAL BOOK REPORT ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana tepat

pada waktunya. Dan saya beri judul “ PROFESI KEPENDIDIKAN“.Saya menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran dari

semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan

dalam pembuatan makalah ini. Semoga tuhan yang mahakuasa senantiasa menridhoi segala

usaha yuang kita lakukan. Amin.

Medan, 8 Maret 2022

SANTO RAMIREZ
SIHOTANG
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................4

D. Manfaat Penulisan.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5

A. Identitas Buku........................................................................................................5

B. Ringkasan Buku.....................................................................................................6

C. Kelebihan, Kekurangan dan Kritik…...............................................................12

BAB III PENUTUP...................................................................................................19

A. Simpulan...............................................................................................................19

B. Saran..................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Derasnya arus infomasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan
untuk mengembangkan segala diensinya baik itu dibidang pengetahuan, nilai dan sikap,
maupun keterampilan. Perkembangan dimensi manuasia dapat dilakukan melalui
pendidikan seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan emosi, dan
memiliki kreatifitas yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis
untuk memperiapan generasi muda yang memiliki kebudayaan, kecerdasan emosional
yang tinggi dan meguasai mega skill yang mantap.latar belakang penulisan buku ini ialah
untuk membantu pengguna buku dalam memilih buku yang lebih baik serta untuk
memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan.

1.2. Tujuan

Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan

2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kesesuaian materi dari buku?

2. Apa Kekurangan dan Kelebihan dari buku?

1.4 Manfaat

1.Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku kedepannya

2.Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku


BAB II

PEMBAHASAN

Identitas Buku

Buku Utama :

1. Judul buku : TEACHING PROFESSION FOR THE 21ST CENTURY

2. Penulis : Iris Marušić , Lidija Radulović

3. Penerbit : Svetozara Markovica 22/20, Belgrade cep@cep/edu.rs


www.cep.edu.rs

4. Tahun Terbit : 2013

5. ISBN : 978-86-87753-09-9

6. Dicetak Oleh : Studio Dosije, Beograd


Buku Kedua :

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan

2. ISBN : 978-602-5757-03-2

3. Penyusun : David Sigalingging S.Pd

4. Penerbit : UNPAD

5. Kota Terbit : Padang

6. Tahun Terbit : 2010

7. Jumlah Halaman : 82 Halaman


2.2. RINGKASAN BUKU

BUKU UTAMA

BAB I : PROFESIONAL ABAD DUA PULUH PERTAMA

Kekuatan yang membentuk ekonomi abad kedua puluh satu dan masyarakat juga
menimbulkan tantangan yang signifikan dan berkelanjutan untuk pendidikan sekolah.
Kemajuan teknologi secara mendasar mengubah sifat dari kedua pekerjaan itu dan waktu
luang dan berkontribusi pada perubahan masyarakat yang telah dipengaruhi oleh migrasi dan
perubahan demografis. Keterampilan yang dibutuhkan tenaga kerja abad kedua puluh satu
erubah dan semakin terkait dengan penggunaan teknologi secara kreatif.

Mengajar harus diakui sebagai sesuatu yang kompleks dan menantang, membutuhkan
standar tinggi kompetensi profesional dan komitmen. Kebutuhan untuk fokus yang lebih
kuat pada pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan disposisi guru adalah a fitur pemikiran
berkembang di seluruh dunia. Komisi Eropa, misalnya, dalam pernyataan 2004 (Prinsip
Eropa Umum untuk Guru) Kompetensi dan Kualifikasi, 2004) mengidentifikasi kebutuhan
guru untuk memiliki pengetahuan subjek yang luas, pengetahuan pedagogi yang
baik,keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk membimbing dan
mendukungpeserta didik, dan pemahaman tentang dimensi sosial dan budaya pendidikan.

1.1. Bagaimana Guru Belajar dan Berkembang secara Profesional?


Bukti menunjukkan bahwa hanya perubahan pendidikan yang dipaksakan dari luar saja
dampak terbatas. Meta-analisis John Hattie dari bukti penelitian (Hattie, 2009) menunjukkan
bahwa hingga delapan puluh lima persen guru tahan terhadap perubahan praktik mereka yang
ada. Pengalaman masa lalu dan pengalaman seorang guru adalah sangat kuat dalam
menentukan latihan sehari-hari mereka di kelas.

1.2. Bagaimana Negara Lain Mendekati Perkembangan


Alat untuk Pembelajaran Guru yang Sukses yang Mengarah ke Profesional
Pertumbuhan dan Perkembangan Sepanjang Karir? Fokus pada pembentukan dan
pertumbuhan profesional guru telah keharusan kebijakan yang meningkat untuk negara-
negara di seluruh dunia juga badan internasional seperti Uni Eropa (Data utama tentang
pendidikan di Indonesia) Eropa, Eurydice 2012, Prinsip Umum Eropa untuk KompetensiGuru
Pengajaran dibentuk di Amerika Serikat pada tahun 1987 dan bersifat sukarela
proses sertifikasi berdasarkan standar yang ketat sekarang memiliki lebih dari 102.000
guru yang telah mencapai sertifikasi (Thorpe, Guru yang Mendukung Seminar Pertumbuhan
Profesional, Cambridge, 2013).

1.3. Kerangka Nasional Standar Guru


Komponen utama dalam membangun pendekatan yang berkelanjutan dan strategis untuk
kualitas guru dapat dilihat dalam pengembangan kerangka kerja nasional yang
menetapkan standar untuk masuk ke pengajaran serta memberikan dasar yang kuat untuk
sifat pendidikan guru awal, induksi dan pembelajaran sepanjang karier. Ingvarson
dan Rowe (2007) mengatakan bahwa, dengan mempertimbangkan penelitian terbaru,
“... standar adalah muncul sebagai dasar yang kuat untuk mendefinisikan tingkat keahlian
dalam mengajar dan menilai kinerja guru ”.

1.4. Konteks Regional


Selama dekade terakhir, negara-negara di kawasan ini telah melakukan sejumlah inisiatif
untuk mengubah undang-undang yang mengatur pendidikan, yang bertujuan di, antara
masalah lain, meningkatkan durasi wajib belajar, memperkenalkan desentralisasi dalam
pendidikan, memperkuat administrasi dankapasitas profesional lembaga negara, membentuk
badan profesional, lembaga dan pusat, mengubah struktur dan pengaturan organisasi
sistem pendidikan secara umum dan institusi pendidikan, dll.

1.5. Karakteristik Kunci Kerangka Kerja Guru ATEPIE


Kompetensi Pendidikan pada dasarnya berakar pada nilai-nilai, dan sifat dari Kurikulum dan
pendekatan pendidikan yang lebih luas pasti dan merefleksikan tradisi dengan baik dan
karenanya basis nilai implisit atau eksplisit negara yang bersangkutan. Ini adalah area yang
kompleks dan sensitif tetapi merupakan salah satunya guru harus memahami dan dapat
menanggapi.
BAB 2 : Kerangka Kompetensi Guru - Pendekatan ATEPIE

2.1. Pengembangan Kerangka Kompetensi Guru dalam Profesionalisme Guru yang


Memajukan untuk Inklusif, Proyek Kualitas dan Pendidikan yang Relevan (ATEPIE).
Kerangka Kompetensi Guru dikembangkan dalam ATEPIE proyek didasarkan
padapendekatan konstruktivis untuk belajar.
Dalam hal ini berpusat pada peserta didik pendekatan, pengajaran dipandang sebagai cara
menciptakan dan memberikan stimulasi peluang di mana setiap pelajar membangun / nya
pemahamannya sendiri dunia dengan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.

2.2. Bidang dan Indikator Kompetensi Guru dalam Kerangka ATEPIE untuk
KompetensiGuru. Pada bagian selanjutnya dari bab ini, enam bidang kompetensi guru akan
disajikan dengan daftar lengkap indikator untuk setiap komponen utama: pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai.

BAB 3 : Kerangka Kompetensi Guru - Implikasi Regional

Dinamika globalisasi yang telah menelan dunia tampak jelas mengubah pendekatan
untuk mereformasi sistem pendidikan. Konvergensi nasional dan internasional, kebutuhan
akan tenaga kerja yang berkualitas dan kreatif, pengembangan ekonomi dan budaya
kehidupan, dan perbaikan dalam kualitas pendidikan yang ditawarkan telah menyoroti
pentingnya dan peran baru guru dalam proses integratif di seluruh dunia. Oleh karena itu,
program peningkatan dan modernisasi guru kualifikasi yang ditempatkan pada standar kerja
baru telah muncul sebagai signifikan keharusan.

Meskipun sejumlah intervensi dilakukan di negara - negara di Indonesia wilayah di


bidang pendidikan dalam beberapa tahun terakhir, proses pengajaran dan pembelajaran masih
menunjukkan kelemahan, seperti jenis pengajaran "kuliah" yang masih berlaku dalam
pekerjaan dengan siswa. Menghafal masih dipupuk dan didorong bukannya belajar dengan
pengertian dan / atau belajar dengan cara penyelesaian masalah; ketaatan masih lebih disukai
daripada refleksi kritis dan kepasifan untuk kreativitas dan aktivitas; pekerjaan frontal
mendominasi interaksi; menggunakan alat peraga modern masih langka dan sistem IT masih
kurang digunakan, dll.
Kebutuhan untuk memenuhi standar kompatibilitas, kesesuaian dan efisiensi praktik
pendidikan menegaskan kembali pertanyaan secara ilmiah pendekatan global
yang rumit untuk masalah ini. Meningkatkan kualitas, terutama kualitas proses pengajaran,
memerlukan arahan baru, yang merupakan ciptaan kebijakan pendidikan di negara-negara di
kawasan itu pasti harus mengikuti. Dalam hal ini, semua pekerja pedagogis, terutama guru,
menemukan diri mereka pusat upaya kontemporer untuk peningkatan kualitas dan efisiensi
kerja pedagogis. Persyaratan yang berasal dari peran guru membawa kedepan kualifikasinya,
yaitu kemampuan untuk menghormati, mengenali dan mengimplementasikan
perkembanganterbaru dalam pendidikan teori dan praktik.

BAB 4 : KERANGKA KERJA KOMPETENSI GURU

Penciptaan "Kerangka Kerja Kualifikasi di Bosnia dan Herzegovina", yang harus


diselesaikan pada akhir tahun 2015. Selain itu, beberapa dokumen lainnya diperlukan untuk
implementasi lebih lanjut dari proses Bologna telah dikembangkan, seperti Kerangka Kerja
untuk Kualifikasi Pendidikan Tinggi di Bosnia dan Herzegovina, Rencana Aksi Nasional
untuk Pengakuan Kualifikasi di Indonesia Bosnia dan Herzegovina ”(untuk pendidikantinggi)
dan Implementasi Kerangka Kerja untuk Kualifikasi di Pendidikan Tinggi di Bosnia dan
Herzegovina.

Sebagaimana dinyatakan, Kerangka Kualifikasi di Bosnia dan Herzegovina mewakili


"instrumen yang sangat diperlukan untuk memastikan penggunaan yang sama dan penerapan
standar yang terhubung dengan pendidikan, pengetahuan, keterampilan, keahlian dan
sertifikasi penyedia layanan pendidikan ... dan titik referensi untuk mengoordinasikan
pengembangan kurikulum, metode pengajaran dan penilaian, serta cara-cara memonitor
proses pendidikan ”. Ini menentukan standar prestasi yang diharapkan dari siswa dan orang
dewasa yang telah mencapai gelar kualifikasi tingkat. Pada saat yang sama Kerangka
Kualifikasi menjamin kesetaraan dan kredibilitas bagi pengusaha dan bagi mereka yang
belajar.
Langkah maju juga pengembangan Standar Kualitas untuk Guru, Pedagog dan Kepala
Sekolah di Pendidikan Pra-sekolah, dengan diidentifikasi kompetensi profesional utama dan
indikator praktik kualitas. Namun, dokumen ini dan implementasinya semata-mata
bergantung pada kewilayahan dan entitas kementerian pendidikan, dan tidak mengikat secara
hukum.

Namun, perubahan legislasi dan pengembangan strategis dokumen dalam pendidikan


tidak disertai dengan perubahan signifikan dalam praktek, atau diikuti oleh rencana aksi,
kebijakan dan anggaran rumah tangga. Ini terutama kasus di bidang pengembangan
profesional guru dan penilaian kualitas. Strategi untuk pelatihan guru dan pengembangan
profesional belum belum dikembangkan, dan tidak ada pemahaman umum tentang kualitas,
baik dalam pra layanan dan pelatihan guru dalam jabatan.
BUKU PEMBANDING

BAB I : KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Profesi

Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah profesi,
menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan simbol dari suatu
pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.

B. Profesi Guru

. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, Ronan
Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hampir semua
usaha reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan penerapan
metode mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).

C. Ciri ciri guru profesional

Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru
dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid dan
proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan siswanya.
Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta
cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil
belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilaku
murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mempu bersifir sistematis tentang apa yang
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan
bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
BAB II : GURU SEBAGAI PROFESI

1. Hakekat dan martabat guru

Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan, sebab
dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas. Apabila
penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau idealisme di atas,
bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan penghargaan
masyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara maju memberikan
penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia

2. Kompetensi guru

Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik (murid)
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan
adalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama). Ketiga komponen
pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah satu komponennya,
maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.

Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu anak didik
mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih keterampilannya
dalam berbagai bidang.

3. Organisasi Profesional Guru

a. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan

Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah jabatan
profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk mengendalikan
keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah ini
telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih dikenal dengan singkatan
PGRI. Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945. Salah satu tujuan dari PGRI
adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni,1986)
Selain itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:

1. Misi politis,/ideologis

2. Misi persatuan/organisatoris

3. Misi profesi

4. Misi kesejahteraan

b. Jenis-jenis organisasi keguruan

Disamping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang diakui


pemerintah saat ini, ada organisasi sekolah yang disebut Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), yang didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada Departemen
Pendidikan Nasional. Selain dari pada organisasi tersebut juga ada organisasi resmi di
bidang pendidikan, yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang saat ini
mempunyai devisi-devisi, antara lain Asosiasi Bimbingan dankonseling Indonesia
(ABKIN), Himpunan Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN), Himpunan Sarjana
Bahasa Indonesia (HSPBI) dan lain-lain.

4. Kode Etik Guru

A. Pengertian Kode Etik

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya dimasyarakat.

Kode Etik Guru Indonesia

Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan


suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta
kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya
sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangun yang berjiwa Pancasila

2.Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan


kebutuhan anak didik masing –masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak
didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik

5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun


masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .

6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu Profesinya .

7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .

8.Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru
Profesional sebagai sarana pengapdiannya.

9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam


bidang Pendidikan.

BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL

1. Guru Yang Ideal

Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru.Banyak


Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam Roestiyah, 1989)
memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :

1) Menguasai bahan pelajaran

2) Mengelola program belajar mengajar

3) Mengelola kelas

4) Menggunakan media/sumber belajar

5) Menguasai landasan-landasan kependidikan

6) Mengelola interaksi belajar mengajar

7) Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran


8) Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian pendidikan guna


keperluan pengajaran.

2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Wewenang Guru

Keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai negeri yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak atau membimbing peserta
didik pada pendidikan dasar dan menengah.

BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan
proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau
kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan ,alatdan
asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan konseling
sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa\

B. Latar Belakang Perlunya bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan

1. Latar belakang social budaya

2. Latar belakang pendidikan

3. Latar belakang psikologi

C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu dalam
mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif dimasyarakat,
hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan kemampuan yang ada.
BAB V : PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

1. Program bimbingan
dan konseling A. Makna
dan tujuan
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan yang
terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu (Winkel, 1991).
Prayitno, (2000) memberikan makna bahwa program bimbingan dan konseling (BK)
adalah satuan nrencana kegiatan BK yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


1. Bidang-bidang bimbingan

a. Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan untuk


membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yanga beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani
b. Bidang bimbingan sosial,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan
untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang
dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
KELEBIHAN, KELEMAHAN DAN KRITIK

 KELEBIHAN

1. Menurut saya buku ini telah menjelaskan dengan cara yang efektif dan efisien
sehingga tidak terlalu banyak kekurangan dalam buku ini.

2. Buku utama menggunakan kalimat dan kata – kata yang tidak terlalu sulit dipahami
oleh pembaca.

3. Cover nya yang menarik membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca buku
tersebut.

 KELEMAHAN
1. Sebagian ada yang tidak menjelaskan materi pada sub bab nya. Bahkan ada bagian
yang tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.

2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yang
memakai Arial dan kadang memakai Calibri.

3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode pada
bacaan materi.

 KRITIK

1. Dalam mengangkat suatu permasalahan memang dibutuhkan suatu data yang banyak,
akan tetapi jangan terlalu dipaksakan sehingga sebagian datanya ada yang tidak bisa
dipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau sebagian masih terdapat kesangsian jangan
digunakan.
2. Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang sistematis, namun
juga tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap pembahasan isi mengikat suatu
simpulan khusus pembahasan tersebut.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya ilmiah. Hal
ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data atau informasi ilmiah
yang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan sifat masyarakat global.

Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup kemungkinan hanya
dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak bagi guru
dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk menyikapi
perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.

II. Saran

Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersendiri yang telah terbangun
dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan eksternal di dunia profesi
kependidikan.Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga diuraikan kelemahan dari
buku ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai dengan anggapan atau kebutuhan
pembaca pada khususnya.Buku ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi kelangsungan
kehidupan kita msing-msaing calon pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetp
terupdate denga revisi-revisi yang lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan
perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Iris Marušić , Lidija Radulović (2013) TEACHING PROFESSION FOR THE


21ST CENTURY

Sigalingging, David., (2010)., Profesi Kependidikan., Padang : UNPAD

Anda mungkin juga menyukai