Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

TEKNIK DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SUMATIF


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penilaian Hasil Pembelajaran
Dosen Pengampu : Indhra Musthofa,M.Pd.I

Disusun Oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugasmakalah mata kuliah Penilaian
Hasil Pembelajaran dengan tema “Teknik dan Pengembangan Instrumen Penilaian Sumatif”.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan para pengikutnya, atas limpahan rahmat dan kebaikan-Nya memberikan
kesehatan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Hasil Pembelajaran. Penyusunan
makalah ini dapat terwujud berkat dukungan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna bagi kita semua, dan semoga
segala yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus
bertujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal
yang lebih bermakna.
Kami sangat memahami bahwa makalah yang kami susun ini belum sempurna, seperti
kata pepatah, “Tidak ada gading yang tidak pecah”, maka mohon maaf jika makalah ini
banyak mengandung kesalahan. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pemahaman serta pengetahuan.

Malang, November 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan masalah........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. ................................................................................................................................. 4
B. ................................................................................................................................. 5
C. ...............................................................................................................................6
D. ................................................................................................................................. 7
E. ................................................................................................................................. 8
BAB II PENUTUP.............................................................................................................. 9
KESIMPULAN................................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir untuk
menghasilkan kualitas yang berkesinambungan, yang ditujukan pada perwujudan sosok
manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa serta Pancasila. Pendidikan
harus menumbuihkembangkan nilai-nilai filosofis dan budaya bangsa secara utuh dan
menyuluruh. Sehingga perlu adanya kajian yang lebih mendalam terhadap pendidikan, maka
dari itu pendidikan mulai dipandang secara filsafat yang merujuk pada kejelasan atas
landasan pendidikan itu sendiri. (Sujana, 2019)
Hasil belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai siswasecara akademis melalui
ujian dan tugas, keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaanyang mendukung perolehan
hasil belajar tersebut. Dikalangan akademis memang sering muncul pemikiran bahwa
keberhasilan pendidikan tidak ditentukan oleh nilai siswa yang tertera di raport atau di ijasah,
akan tetapi untuk ukuran keberhasilan bidang kognitif dapat diketahuimelalui hasil belajar
seorang siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam Supardi (2013),
untuk mengetahui indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari “ daya serap siswa dan
perilaku yang tampak pada siswa. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah pencapaian prestasi
belajar yang dicapai siswa dengan kriteria, atau nilai yang telah ditetapkan”. (Dakhi, 2020)
Hasil belajar siswa yang didapatkan melalui pendidikan akan mampu bersaing dengan
berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Persaingan saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang terampil. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang Republik Indonesia No 20 tahun2003,
tentang Pendidikan Nasional (Undang-undang Sisdiknas) yang mengemukakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bartakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Tujuan pendidikan nasional ini merupakan
tuntutan besar bagi generasi penerus bangsa ini untuk meraih cita-cita tersebut. Siswa harus
berusaha belajar dengan sungguh dan mencapai hasil belajar yang maksimal. (Dakhi, 2020)
Setiap anak dianugerahi dengan kemampuan yang berbeda sehingga mengakibatkan
hasil belajar setiap anak juga berbeda. Pada saat kegiatan pembelajaran di sekolah
berlangsung, guru dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya
mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya
hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat
mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Guru yang
berkompeten dapat memengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran, karena guru yang
berkompeten mampu memberikan jalan keluar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Solusi yang tepat akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. (Meirani,
2017)

1
Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran yang telah tercapai,
dapat dilakukan dengan evaluasi, dalam hal ini evaluasi hasil belajar. Alat ukur untuk
mengevaluasi hasil belajar tersebut digunakan tes. Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan)
atau prosedur yang (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan. Salah satu bentuk tes hasil belajar adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda
adalah bentuk tes obyektif yang mempunyai ciri utama kunci jawaban jelas dan pasti
sehingga hasilnya dapat diskor secara obyektif. Artinya setelah siswa mengerjakan soal
dalam bentuk tes pilihan ganda maka siswa tersebut akan memperoleh skor yang sama jika
hasil pekerjaanya diperiksa oleh lebih dari satu pemeriksa. Hal ini disebabkan setiap jawaban
diberi skor yang sudah pasti dan tidak mengenal jawaban di antara benar dan salah atau
jawaban benar sebagian saja soal pilihan ganda terdiri dari pernyataan dan pertanyaan yang
harus dijawab oleh siswa atau melengkapi dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif
yang tersedia. Satu di antaranya adalah yang paling benar, lainnya disebut pengecoh
(distractor). (Kadir, 2015).
Hasil belajar siswa yang didapatkan melalui pendidikan akan mampu bersaing dengan
berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Persaingan saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang terampil. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang Republik Indonesia No 20 tahun2003,
tentang Pendidikan Nasional (Undang-undang Sisdiknas) yang mengemukakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bartakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Tujuan pendidikan nasional ini merupakan
tuntutan besar bagi generasi penerus bangsa ini untuk meraih cita-cita tersebut. Siswa harus
berusaha belajar dengan sungguh dan mencapai hasil belajar yang maksimal. (Dakhi, 2020)
Setiap anak dianugerahi dengan kemampuan yang berbeda sehingga mengakibatkan
hasil belajar setiap anak juga berbeda. Pada saat kegiatan pembelajaran di sekolah
berlangsung, guru dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya
mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya
hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat
mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Guru yang
berkompeten dapat memengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran, karena guru yang
berkompeten mampu memberikan jalan keluar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Solusi yang tepat akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. (Meirani,
2017)
Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran yang telah tercapai,
dapat dilakukan dengan evaluasi, dalam hal ini evaluasi hasil belajar. Alat ukur untuk
mengevaluasi hasil belajar tersebut digunakan tes. Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan)
atau prosedur yang (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang terkandung dalam penilaian sumatif ?
2. Apa saja ruang lingkup apa saja dalam penilian sumatif ?
3. Apa saja Teknik pengembangan penilaian sumatif ?
4. Apa yang di maksud instrument penilaian sumatif ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengembangan instrument penilain sumatif
2. Untuk mengetahui pengembangan nilai-nilai instrument penilaian sumatif
3. Untuk mengetahui pengembangan dalam ruang lingkup penilaian sumatif
4. Untuk mengetahui pengembangan bentuk instrument penilaian sumatif

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa Yang Terkandung Dalam Penilaian Sumatif.

Dalam penilaian sumatif untuk melakukan pengumpulan data/informasi sampai mana


pengusaaan atau pencapaian belajar pesertra didik terhadap bahan pelajaran yang telah di
pelajari selama jangka waktu tertentu, dalam penilaian ini berarti yang mengacu suatu
pengalaman belajar seluruh materi yang di peroleh dan di anggap tekah selesai.
Mengenai Penilaian atau asesmen adalah sebuah rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran harus dirancang sedemikian
rupa supaya dapat mengukur dan memberikan informasi mengenai pencapaian kompetensi
siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran yang meliputi kegiatan belajar tatap
muka,penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Ada banyak macam teknik penilaian atau asesmen yang dapat dilakukan secara
komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai sehingga dapat
memberikan gambaran yang akurat tentang perkembangan belajar siswa. Tujuan dan fungsi
kegiatan penilaian dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator-indikator kompetensi dasar


suatu mata pelajaran.
2. Menilai kebutuhan siswa secara individual.Mendiagnosis kebutuhan
pembelajaran.
3. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Sebagai pedoman guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa sehingga guru dapat mengajar dengan
lebih baik.
5. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Pengertian asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu
satuan waktu. Penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke
unit pembelajaran berikutnya. Evaluasi sumatif sering dilakukan dengan menggunakan tes-tes

4
pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit
pelajaran yang diajarkan dalam satu semester.

Penilaian sumatif di sekolah biasanya dilaksanakan setelah sekumpulan program


pelajaran selesai diberikan. Penilaian sumatif akan menghasilkan nilai atau angka yang
kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja siswa. Hasil penilaian sumatif
digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau program yang
dituliskan di buku raport. Penilaian ini dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan
siswa secara sistematis.

Penilaian sumatif tidak terlalu memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran,
meskipun seringkali mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi bagi
siswa dalam belajar. Tujuan asesmen sumatif adalah sebagai alat untuk mengukur
kemampuan dan pemahaman siswa dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada
siswa. Evaluasi sumatif juga memiliki fungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf
akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan
staf akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi siswa.

B. Apa Saja Ruang Lingkup Penilaian Sumatif

Untuk mengetahui pencapaian pembelajaran pendidik dalam waktu tertentu dengan


melingkupi data rekapan untuk penilaian yang ditakrifkan dengan baik menyesiakan analisis
deskriptif atau mamapu memberi gred dengan mengambil semua aktivitas pembelajaran
yang dengan waktu tertentu.

Dengan mencari analisi ruang lingkup dalam penilaian sumatif memiliki Teknik dan
bentuk-bentuk dalam merekap hasil penceapaian pembelajarn dengan waktu tertentu tidak
mudah kita melakukan pembenahan terhadap pembelajaran/evaluasi pembelajaran tanpanya
bentuk dan Teknik-teknik penilaian.

Dalam melakukan penilaian sumatif mememiliki rancangan/instrument dalam melakukan


penilaian tersebut,berguna mengembangkan pembelajaran di semester selanjutnya dan
mengukur pencapaian peserta didik apabila guru merasa bahwa data pencapain pembelajaran
itu telah mencukupi maka tidak perlu lagi di lakukan penilaian di semester akhir.

5
Berikut instrument penilaian sumatif:

Contoh contoh penilaian sumatif dalam bentuk asesmen tidak tertulis antara lain:

Diskusi Kelas Drama Penilaian Produk Presentasi Tes Lisan

Contoh contoh penilaian sumatif dalam bentuk yang tertulis antara lain:

Refleksi Jurnal Esai Poster Tes Tertulis

C. Apa Saja Teknik Dalam Mengembangakan Hasil Penilaian Sumatif


Dengan apa yang telah di lakukan pendidik dalam pembelajaran dengan melakukan
penilaian akhir biasanya melakukan sesuatu Langkah dalam mengubah atau memvariasi
pembelajaran yang berikutnya yaitu menuntaskan Kembali rencana pembelajaran yang di
buat dan menyampaikan semua materu sesuai pembelajaran yang di harapakan dapat
membuat konsep dan rumusan pelaksanaan assesmen berdasarkan tujuan pembelajaran
setalah itu. Menyusun panduan penilaian yang di gunakan dalam melakukan penilaian
laporan lengkap hasil kinerja pesertea didik dalam pembelajaran dapat memberikan arahan
dan petunjuk pelakasanaan penilaian peserta didik.
Dalam teknik pengembangan hasil penilaian sumatif terkadang penndidik dapat befikir
untuk melakukan inovasi baru guna menuntaskan pembelajaran yang sesuai harapan,teknik
pengembangan memiliki rncangan contoh seperti berikut:
1. Observasi
2. Kinerja
3. Proyek
4. Tes tertulis
5. Penugasan
6. Portofolio
Tidak jauh beda dengan sebelumnya namun dapat perubahan dalam setiap teknik
pengembangan penilian sumatif yang sebulmnya, karena tidak mudah dalam melakukan
perubahan yang secara instan perlu tahapan jangka panjangn dalam melakukan

6
pengembangan dalam meningkatkan pencapaian pembelajaran dengan hal tersebut juga kita
pendidik dapat melakukan trobosan dan Kerjasama dengan berbagai pendidik lain.
Dari contoh rancangan enam asessmen di atas berikut penjelasaanya;
Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh
guru. Berikut adalah beberapa contoh teknik asesmen yang dapat diadaptasi untuk melakukan
asesmen sumatif:
Observasi
Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku secara
berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua murid maupun per individu. Observasi juga
dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Kinerja
Penilaian yang menuntut murid untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau
membuat portofolio.
Projek
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tes tertulis
Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur atau
memperoleh informasi tentang kemampuan murid. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan
ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
Tes lisan
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut murid untuk menjawabnya secara lisan, dan
dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas/kelompok besar) ketika
pembelajaran.
Penugasan
Pemberian tugas kepada murid untuk mengukur pengetahuan, serta memfasilitasi murid
memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya murid dalam bidang
tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam kurun
waktu tertentu.

7
D. Apa Saja Yang Di Maksud Instrument Penilaian Sumatif.
Instrumen penilaian sumatis dapat di lakukan saat pembelajaran yang telah selesai
dengan waktu di tentukan dengan merekap hasil pembelajaran selama per-semester, dengan
melakukan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan Pendidikan tersebut.
Dengan instrument kita dapat melakukan pencapaian pembelajaran yang berlangsung
dengan instrument rubik,ceklis,catatan anecdotal,dan grafik perkembangan.
Penggunaan instrumen penilaian sumatif
•Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir
satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir
semester, atau pada akhir fase. Sementara khusus pada akhir semester, asesmen sumatif
bersifat pilihan.
•Asesmen sumatif bisa dilakukan pada akhir semester jika guru merasa masih
memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar
murid. Sebaliknya, jika guru merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1
semester telah mencukupi, maka tidak perlu lagi dilakukan asesmen pada akhir semester. Hal
yang perlu ditekankan, untuk asesmen sumatif, guru dapat menggunakan teknik dan
instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat menggunakan observasi dan
performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio).
•Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
perkembangan murid, untuk memandu guru merancang aktivitas pada pembelajaran
berikutnya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kesimpulan dalam penilaian sumatif adalah salah satu teknik dalam melakukan
pembenahan dalam pembelajaran berikut guna meminimalisir tidak kesesuaian dalam
pembelajaran sebelumnya karena keinginan dalam pendidik di pembelajran agar sesuai
dengan apa yang di inginkan dalam rancangan pembelajaran.
Kita memiiki instrument yang sangat ideal dalam melkukan inovasi pembelajran
berikutnya,penilaian ini terjadi dalam pembelajaran dengan waktu yang sudah di tentukan
dalam Pendidikan.penilaian sumatif bukan hanya dalam satu sisi penilaian saja tetapi
melingkupi penilaian yang bersangkutan karen membahasan akhir pencapain pembelajaran

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai