Disusun Oleh:
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan masalah........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. ................................................................................................................................. 4
B. ................................................................................................................................. 5
C. ...............................................................................................................................6
D. ................................................................................................................................. 7
E. ................................................................................................................................. 8
BAB II PENUTUP.............................................................................................................. 9
KESIMPULAN................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir untuk
menghasilkan kualitas yang berkesinambungan, yang ditujukan pada perwujudan sosok
manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa serta Pancasila. Pendidikan
harus menumbuihkembangkan nilai-nilai filosofis dan budaya bangsa secara utuh dan
menyuluruh. Sehingga perlu adanya kajian yang lebih mendalam terhadap pendidikan, maka
dari itu pendidikan mulai dipandang secara filsafat yang merujuk pada kejelasan atas
landasan pendidikan itu sendiri. (Sujana, 2019)
Hasil belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai siswasecara akademis melalui
ujian dan tugas, keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaanyang mendukung perolehan
hasil belajar tersebut. Dikalangan akademis memang sering muncul pemikiran bahwa
keberhasilan pendidikan tidak ditentukan oleh nilai siswa yang tertera di raport atau di ijasah,
akan tetapi untuk ukuran keberhasilan bidang kognitif dapat diketahuimelalui hasil belajar
seorang siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam Supardi (2013),
untuk mengetahui indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari “ daya serap siswa dan
perilaku yang tampak pada siswa. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah pencapaian prestasi
belajar yang dicapai siswa dengan kriteria, atau nilai yang telah ditetapkan”. (Dakhi, 2020)
Hasil belajar siswa yang didapatkan melalui pendidikan akan mampu bersaing dengan
berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Persaingan saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang terampil. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang Republik Indonesia No 20 tahun2003,
tentang Pendidikan Nasional (Undang-undang Sisdiknas) yang mengemukakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bartakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Tujuan pendidikan nasional ini merupakan
tuntutan besar bagi generasi penerus bangsa ini untuk meraih cita-cita tersebut. Siswa harus
berusaha belajar dengan sungguh dan mencapai hasil belajar yang maksimal. (Dakhi, 2020)
Setiap anak dianugerahi dengan kemampuan yang berbeda sehingga mengakibatkan
hasil belajar setiap anak juga berbeda. Pada saat kegiatan pembelajaran di sekolah
berlangsung, guru dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya
mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya
hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat
mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Guru yang
berkompeten dapat memengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran, karena guru yang
berkompeten mampu memberikan jalan keluar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Solusi yang tepat akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. (Meirani,
2017)
1
Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran yang telah tercapai,
dapat dilakukan dengan evaluasi, dalam hal ini evaluasi hasil belajar. Alat ukur untuk
mengevaluasi hasil belajar tersebut digunakan tes. Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan)
atau prosedur yang (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan. Salah satu bentuk tes hasil belajar adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda
adalah bentuk tes obyektif yang mempunyai ciri utama kunci jawaban jelas dan pasti
sehingga hasilnya dapat diskor secara obyektif. Artinya setelah siswa mengerjakan soal
dalam bentuk tes pilihan ganda maka siswa tersebut akan memperoleh skor yang sama jika
hasil pekerjaanya diperiksa oleh lebih dari satu pemeriksa. Hal ini disebabkan setiap jawaban
diberi skor yang sudah pasti dan tidak mengenal jawaban di antara benar dan salah atau
jawaban benar sebagian saja soal pilihan ganda terdiri dari pernyataan dan pertanyaan yang
harus dijawab oleh siswa atau melengkapi dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif
yang tersedia. Satu di antaranya adalah yang paling benar, lainnya disebut pengecoh
(distractor). (Kadir, 2015).
Hasil belajar siswa yang didapatkan melalui pendidikan akan mampu bersaing dengan
berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Persaingan saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang terampil. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang Republik Indonesia No 20 tahun2003,
tentang Pendidikan Nasional (Undang-undang Sisdiknas) yang mengemukakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bartakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Tujuan pendidikan nasional ini merupakan
tuntutan besar bagi generasi penerus bangsa ini untuk meraih cita-cita tersebut. Siswa harus
berusaha belajar dengan sungguh dan mencapai hasil belajar yang maksimal. (Dakhi, 2020)
Setiap anak dianugerahi dengan kemampuan yang berbeda sehingga mengakibatkan
hasil belajar setiap anak juga berbeda. Pada saat kegiatan pembelajaran di sekolah
berlangsung, guru dihadapkan dengan sejumlah karakteristik siswa yang beraneka ragam.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya
mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya
hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat
mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Guru yang
berkompeten dapat memengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran, karena guru yang
berkompeten mampu memberikan jalan keluar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Solusi yang tepat akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. (Meirani,
2017)
Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran yang telah tercapai,
dapat dilakukan dengan evaluasi, dalam hal ini evaluasi hasil belajar. Alat ukur untuk
mengevaluasi hasil belajar tersebut digunakan tes. Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan)
atau prosedur yang (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang terkandung dalam penilaian sumatif ?
2. Apa saja ruang lingkup apa saja dalam penilian sumatif ?
3. Apa saja Teknik pengembangan penilaian sumatif ?
4. Apa yang di maksud instrument penilaian sumatif ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengembangan instrument penilain sumatif
2. Untuk mengetahui pengembangan nilai-nilai instrument penilaian sumatif
3. Untuk mengetahui pengembangan dalam ruang lingkup penilaian sumatif
4. Untuk mengetahui pengembangan bentuk instrument penilaian sumatif
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa Yang Terkandung Dalam Penilaian Sumatif.
Pengertian asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu
satuan waktu. Penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke
unit pembelajaran berikutnya. Evaluasi sumatif sering dilakukan dengan menggunakan tes-tes
4
pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit
pelajaran yang diajarkan dalam satu semester.
Penilaian sumatif tidak terlalu memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran,
meskipun seringkali mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi bagi
siswa dalam belajar. Tujuan asesmen sumatif adalah sebagai alat untuk mengukur
kemampuan dan pemahaman siswa dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada
siswa. Evaluasi sumatif juga memiliki fungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf
akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan
staf akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi siswa.
Dengan mencari analisi ruang lingkup dalam penilaian sumatif memiliki Teknik dan
bentuk-bentuk dalam merekap hasil penceapaian pembelajarn dengan waktu tertentu tidak
mudah kita melakukan pembenahan terhadap pembelajaran/evaluasi pembelajaran tanpanya
bentuk dan Teknik-teknik penilaian.
5
Berikut instrument penilaian sumatif:
Contoh contoh penilaian sumatif dalam bentuk asesmen tidak tertulis antara lain:
Contoh contoh penilaian sumatif dalam bentuk yang tertulis antara lain:
6
pengembangan dalam meningkatkan pencapaian pembelajaran dengan hal tersebut juga kita
pendidik dapat melakukan trobosan dan Kerjasama dengan berbagai pendidik lain.
Dari contoh rancangan enam asessmen di atas berikut penjelasaanya;
Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh
guru. Berikut adalah beberapa contoh teknik asesmen yang dapat diadaptasi untuk melakukan
asesmen sumatif:
Observasi
Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku secara
berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua murid maupun per individu. Observasi juga
dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Kinerja
Penilaian yang menuntut murid untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau
membuat portofolio.
Projek
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tes tertulis
Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur atau
memperoleh informasi tentang kemampuan murid. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan
ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
Tes lisan
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut murid untuk menjawabnya secara lisan, dan
dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas/kelompok besar) ketika
pembelajaran.
Penugasan
Pemberian tugas kepada murid untuk mengukur pengetahuan, serta memfasilitasi murid
memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya murid dalam bidang
tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam kurun
waktu tertentu.
7
D. Apa Saja Yang Di Maksud Instrument Penilaian Sumatif.
Instrumen penilaian sumatis dapat di lakukan saat pembelajaran yang telah selesai
dengan waktu di tentukan dengan merekap hasil pembelajaran selama per-semester, dengan
melakukan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan Pendidikan tersebut.
Dengan instrument kita dapat melakukan pencapaian pembelajaran yang berlangsung
dengan instrument rubik,ceklis,catatan anecdotal,dan grafik perkembangan.
Penggunaan instrumen penilaian sumatif
•Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir
satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir
semester, atau pada akhir fase. Sementara khusus pada akhir semester, asesmen sumatif
bersifat pilihan.
•Asesmen sumatif bisa dilakukan pada akhir semester jika guru merasa masih
memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar
murid. Sebaliknya, jika guru merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1
semester telah mencukupi, maka tidak perlu lagi dilakukan asesmen pada akhir semester. Hal
yang perlu ditekankan, untuk asesmen sumatif, guru dapat menggunakan teknik dan
instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat menggunakan observasi dan
performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio).
•Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
perkembangan murid, untuk memandu guru merancang aktivitas pada pembelajaran
berikutnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kesimpulan dalam penilaian sumatif adalah salah satu teknik dalam melakukan
pembenahan dalam pembelajaran berikut guna meminimalisir tidak kesesuaian dalam
pembelajaran sebelumnya karena keinginan dalam pendidik di pembelajran agar sesuai
dengan apa yang di inginkan dalam rancangan pembelajaran.
Kita memiiki instrument yang sangat ideal dalam melkukan inovasi pembelajran
berikutnya,penilaian ini terjadi dalam pembelajaran dengan waktu yang sudah di tentukan
dalam Pendidikan.penilaian sumatif bukan hanya dalam satu sisi penilaian saja tetapi
melingkupi penilaian yang bersangkutan karen membahasan akhir pencapain pembelajaran
8
DAFTAR PUSTAKA