INDONESIA
OLEH :
KELOMPOK 3
TATA EJAAN BAHASA INDONESIA
Secara garis besar, tata ejaan bahasa Indonesia terdiri dari
hal-hal berikut :
Huruf miring digunakan untuk: - Menulis nama buku, majalah yang dikutip dari karangan
- Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata
- Menuliskan nama ilmiyah atau ungkapan asing.
TATA EJAAN BAHASA INDONESIA
C. Penulisan Kata
Penulisan kata turunan:
Penulisan kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Kata si dan sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
Penulisan partikel:
- Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
- Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah.
Penulisan singkatan dan Akronim
- Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
- Singkatan nama resmi lembaga dan nama dokumen resmi , huruf awal ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik, misalnya: BPK, PT,
KTP, SLTP.
- Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik,
misalnya:dkk.
- Singkatan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
- Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata dituli
seluruhnya dengan hruruf kapital.
- Akronim yang berupa gabungan kata atau huruf dari deret kata ditulis
dengan huruf awal huruf kapital, misalnya: Angkatan Bersenjata RI (Akabri).
- Akronim yang bukan nama diri berupa gabungan kata atau huruf dan suku
kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan angka lambang bilangan:
- Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
- Angka digunakan untuk menyatakan : panjang, berat, dan isi, satuan waktu, mata uang,
nomor jalan.
- Penulisan lambang bilangan, misalnya: 3/8(tiga perdelapan)
- Penulisan kata bilangan tingkat
- Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis dengan angka atau dengan
ejaan.
- Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya
mudah dibaca, kecuali dalam dokumen resmi.
- Bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus kecuali pada dokumen resmi.
- Bilangan yang dilambangkan dengan kata dan huruf, penulisannya harus tepat.
TATA EJAAN BAHASA INDONESIA
D. Penulisan Unsur Serapan
Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan relatif
konsisten. Untuk menyerap bahasa arab, kita harus memperhatikan:
- Unsur mad (panjang) ditiadakan.
- Konsonan yang tidak ada dalam bahasa indonesia sebaiknya diadaptasi dengan fonem
yang berdekatan dengan fonem bahasa indonesia baik lafal maupun ejaannya, seperti:
rizq(rezeki). Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring.
TATA EJAAN BAHASA INDONESIA
E. Pemakaian Tanda Baca
Orang sering mengabaikan tanda baca yang sebenarnya sangat membantu orang dalam
memahami bacaan.
Tanda baca :
Rachman
Rif’i Firman