Anda di halaman 1dari 27

Stefanus Diky Setyawan – 1612100001

Bahasa Indonesia (L) – Minggu ke-5

KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA

A. Definisi Ejaan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran
dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang yang meliputi
aturan penulisan huruf, kata, unsur serapan, dan tanda baca.

B. Fungsi Ejaan
 Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
 Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
 Sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia

C.Sejarah Ejaan
 Ejaan pertama adalah Ejaan Van Ophuysen pada tahun 1901
 Dikenal juga sebagai Ejaan Balai Pustaka
 Ejaan berikutnya adalah Ejaan Republik / Ejaan Soewandi pada tahun 1947
 Ejaan yang selanjutnya adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) pada tahun 1972
 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) pada tahun 2015

D. Ejaan yang tak sempat diberlakukan


 Ejaan Pembaharuan pada tahun 1957
 Ejaan Melindo (Melayu dan Indonesia) pada tahun 1959
 Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kebudayaan) pada tahun 1966

E. Beberapa Pembeda Ejaan


 Mendjoengdjoeng – menjunjung – menjunjung
 Tjoetjoe – Chuchu – cucu
 Oemoer – umur – umur
 Sajang – sayang – sayang
 Ma’moer – ma’mur – makmur
 Choesoes – khusus – khusus

F. Aspek-aspek Ejaan
1. Pengaturan Huruf:
Karya tulis ilmiah (Huruf Latin)
 Huruf Romawi (tegak)
 Huruf Italic (miring)
 Times New Roman (ukuran 12 point)

2. Pengejaan Huruf:
 Diubahdirubah dirobah
 kreatifkreativ kreatip
 kreatifitaskreativitaskreatipitas
 propinsiprovinsi

3. Pemakaian Huruf
 Huruf Abjad
Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf besar dan kecil.
 Huruf Vokal
Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
 Huruf Konsonan
Ada 21: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Huruf c, q, v,
w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata. Huruf x tidak punya contoh di
tengah kata. Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
 Diftong
Ada 3: ai, au, dan oi.
 Gabungan Konsonan
Ada 4: kh, ng, ny, dan sy.
 Pemenggalan Kata
 Kata dasar
Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah
diceraikan): ma-in. Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah
kata: ba-pak. Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-
di. Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang
berurutan di tengah kata: ul-tra.
 Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran: me-rasa-kan.
 Gabungan kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi.
 Huruf Kapital
 Huruf pertama pada awal kalimat
 Huruf pertama petikan langsung
 Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan
 Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang)
 Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
atau pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat (tidak berlaku
jika tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat)
 Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak berlaku untuk nama orang
yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran)
 Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa (tidak berlaku untuk nama
bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan)
 Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah
(tidak berlaku untuk peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama)
 Huruf pertama nama geografi (tidak berlaku untuk istilah geografi yang
tidak menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang digunakan sebagai
nama jenis)
 Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, serta nama kumen resmi kecuali kata seperti "dan" yang
tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang
sempurna
 Huruf pertama kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi awal,
termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna
 Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Gelar
akademik: Kepmendikbud 036/U/1993.
 Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan (tidak berlaku jika tidak dipakai dalam pengacuan atau
penyapaan)
 Huruf pertama kata ganti Anda
 Huruf Miring
Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan Huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau dikhususkan Kata nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

4. Penulisan Kata
 Kata Dasar
Ditulis sebagai satu kesatuan
 Kata turunan
 Ditulis serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan.
 Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya, tapi unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya
mendapat awalan atau akhiran: bertanggung jawab, garis bawahi.
 Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan
dan akhiran sekaligus: pertanggungjawaban.
 Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi: adipati, narapidana.
 Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf
awalnya adalah huruf kapital: non-Indonesia.
 Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata
esa dan kata yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih.
 Kata Ulang
Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur-mayur.
 Gabungan Kata
 Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam.
 Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara
unsur yang bersangkutan untuk mencegah kesalahan pengertian: alat
pandang-dengar, anak-istri saya.
 Ditulis serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya,
akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali,
bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada,
darmabakti, darmasiswa, dukacita , halalbihalal, hulubalang, kacamata,
kasatmata, kepada, keratabasa, kilometer, manakala, manasuka,
mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa ,
puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana,
sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria,
syahbandar, titimangsa, wasalam.
 Kata Ganti
 Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: kusapa,
kauberi.
 Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya:
bukuku, miliknya.
 Kata Depan
 di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali
daripada, kepada, kesampingkan, keluar, kemari, terkemuka.
 Kata Sandang
 si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya: sang Kancil, si
pengirim.
 Partikel
 Partikel -lah , -kah , dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya: betulkah, bacalah.
 Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu
kali pun.
 Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya untuk
adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun,
maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun.
 Singkatan dan Akronim
 Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti
dengan tanda titik: A.S. Kramawijaya, M.B.A.
 Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik: DPR,
SMA.
 Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satutanda
titik: dst., hlm..
 Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap
huruf: a.n., s.d..
 Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang tidak diikuti tanda titik: cm, Cu
 Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital: ABRI, PASI.
 Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital:
Akabri, Iwapi
 Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil: pemilu, tilang.
 Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor yang lazimnya
ditulis dengan angka Arab atau angka Romawi.
 Fungsi
Menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii)
nilai uang, dan (iv) kuantitas, melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar pada alamat, menomori bagian karangan dan ayat
kitab suci.
 Penulisan
 Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf
 Lambang bilangan tingkat
 Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an
 Ditulis dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,
kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,
seperti dalam perincian dan pemaparan
 Ditulis dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika perlu, susunan
kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan
satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat
 Dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi bilangan utuh
yang besar
 Tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi
 Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya
harus tepat

5. Penulisan Tanda Baca


 Tanda Titik
 Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
 Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar (tidak dipakai jika merupakan yang terakhir dalam suatu deretan)
 Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu
 Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka
 Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak
dipakai jika tidak menunjukkan jumlah)
 Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya
 Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2)
nama dan alamat penerima surat
 Tanda Koma
 Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
 Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan
 Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya (tidak dipakai jika anak kalimat
itu mengiringi induk kalimatnya)
 Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi,
lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi
 Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata
yang lain yang terdapat di dalam kalimat
 Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalamkalimat (tidak dipakai jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru)
 Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii)
tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan
 Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka
 Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki
 Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
 Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka
 Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi
 Dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah baca
 Tanda Titik Koma
 Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara
 Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk
 Tanda Titik Dua
 Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian
atau pemerian (tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan)
 Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
 Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan
 Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan
ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan,
serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan
 Tanda Hubung
 Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
penggantian baris (Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan
pada ujung baris atau pangkal baris)
 Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya
atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris
(Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada
pangkal baris)
 Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang
 Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal
 Dapat dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata
 Dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv)
singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama
jabatan rangkap
 Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing
 Tanda Pisah
 Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat
 Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas
 Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau
'sampai dengan'
 Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung
tanpa spasi sebelum dan sesudahnya
 Tanda Elipsis
 Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus
 Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan
 Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai
empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu
untuk menandai akhir kalimat
 Tanda Tanya
 Dipakai pada akhir kalimat tanya
 Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya
 Tanda Seru
 Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun
rasa emosi yang kuat
 Tanda Kurung
 Mengapit keterangan atau penjelasan
 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan
 Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan
 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan
 Tanda Kurung Siku
 Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan
pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli
 Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
 Tanda Petik
 Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau
bahan tertulis lain
 Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat
 Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai
arti khusus
 Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan
langsung.
 Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang
tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat
 Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik
itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris
 Tanda Petik Tunggal
 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
 Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing
 Tanda Garis Miring
 Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim
 Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap
 Tanda Penyingkat
 Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun

6. Perubahan Permendiknas 46/2009


 Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
seperti de, van, der, von, atau da.
 Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata bin dan binti
(pada beberapa nama tertentu).
 Tambahan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti
keterangan, catatan, dan misalnya
 Tambahan: Huruf tebal

7. Penulisan Unsur Serapan


Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti force majeur, de facto, de jure, dan l'exploitation de
l'homme par l'homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing
yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam
hal ini, penyerapan diusa-hakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.
a (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi a (bukan o)
mażhab (‫)مذهب‬ mazhab

qadr (‫)قدر‬ kadar

ṣaḥābat (‫)صحابة‬ sahabat

haqīqat (‫)حقيقة‬ hakikat

'umrah (‫)عمرة‬ umrah


gā'ib (‫)غائب‬ gaib

iqāmah (‫)إقامة‬ ikamah

khātib (‫)خاطب‬ khatib

riḍā' (‫)رضاء‬ rida

ẓālim (‫)ظالم‬ zalim


'ain (‫ ع‬Arab), pada awal suku kata menjadi a, i, u
'ajā'ib (‫)عجائب‬ ajaib

sa'ādah (‫)سعادة‬ saadah

'ilm (‫)علم‬ ilmu

qā'idah (‫)قاعدة‬ kaidah

'uzr (‫)عذر‬ uzur

ma'ūnah (‫)معونة‬ maunah


'ain (‫ ﻉ‬Arab) di akhir suku kata menjadi k
'i'tiqād (‫)إعتقاد‬ iktikad

mu'jizat (‫)معجزة‬ mukjizat

ni'mat (‫)نعمة‬ nikmat

rukū' (‫)ركوع‬ rukuk

simā' (‫)سماع‬ simak

ta'rīf (‫)تعريف‬ takrif


aa (Belanda) menjadi a
paal pal

baal bal

octaaf oktaf
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob

aerodinamics aerodinamika
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin hemoglobin

haematite hematit
ai tetap ai
trailer trailer

caisson kaison
au tetap au
audiogram audiogram

autotroph autotrof

tautomer tautomer

hydraulic hidraulik

caustic kaustik
c di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k
calomel kalomel

construction konstruksi

cubic kubik

coup kup

classification klasifikasi

crystal kristal
c di depan e, i, oe, dan y menjadi s
central sentral

cent sen

circulation sirkulasi

coelom selom

cybernetics sibernetika

cylinder silinder
cc di depan o, u, dan konsonan menjadi k
accomodation akomodasi
acculturation akulturasi

acclimatization aklimatisasi

accumulation akumulasi

acclamation aklamasi
cc di depan e dan i menjadi ks
accent aksen

accessory aksesori

vaccine vaksin
cch dan ch di depan a, o, dan konsonan menjadi k
saccharin sakarin

charisma karisma

cholera kolera

chromosome k

technique teknik
ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
echelon eselon

machine mesin
ch yang lafalnya c menjadi c
ç (Sanskerta) menjadi s
çabda sabda

çastra sastra
ḍad (‫ ﺽ‬Arab) menjadi d
'afḍal (‫)أفضل‬ afdal

ḍa'īf (‫)ضعيف‬ daif

farḍ (‫)فرض‬ fardu

hāḍir (‫)حاضر‬ hadir


e tetap e
effect efek
description deskripsi

synthesis sintesis
ea tetap ea
idealist idealis

habeas habeas
ee (Belanda) menjadi e
stratosfeer stratosfer

systeem sistem
ei tetap ei
eicosane eikosan

eidetic eidetik

einsteinium einsteinium
eo tetap eo
stereo stereo

geometry geometri

zeolite zeolit
eu tetap eu
neutron neutron

eugenol eugenol

europium europium
fa (‫ ﻑ‬Arab) menjadi f
ʼafḍal (‫)أفضل‬ afdal

'ārif (‫)عارف‬ arif

faqīr (‫)فقير‬ fakir

faṣīh (‫)فصيح‬ fasih

mafhūm (‫)مفهوم‬ mafhum


f tetap fza
fanatic fanatik
factor faktor

fossil fosil
gh menjadi g
ghanta genta

sorghum sorgum
gain (‫ غ‬Arab) menjadi g
gā'ib (‫)غائب‬ gaib

magfirah (‫)مغفرة‬ magfirah

magrib (‫)مغرب‬ magrib


ḥa (‫ ﺡ‬Arab) menjadi h
ḥākim (‫)حاكم‬ hakim

iṣlāḥ (‫)إصالح‬ islah

siḥr (‫)سحر‬ sihir


hamzah (‫ ﺀ‬Arab) yang diikuti oleh vokal menjadi a, i, u
'amr (‫)أمر‬ amar

mas'alah (‫)مسألة‬ masalah

'iṣlāḥ (‫)إصالح‬ islah

qā'idah (‫)قاعدة‬ kaidah

'ufuq (‫)أفق‬ ufuk


hamzah (‫ ﺀ‬Arab) di akhir suku kata, kecuali di akhir kata, menjadi k
ta'wīl (‫)تأويل‬ takwil

ma'mūm (‫)مأموم‬ makmum

mu'mīn (‫)مؤمن‬ mukmin


hamzah (‫ ﺀ‬Arab) di akhir kata dihilangkan
imlā' (‫)إمالء‬ imla

istinjā' (‫)إستنجاء‬ istinj a/tinja

munsyi' (‫)منشىء‬ munsyi


wuḍū' (‫)وضوء‬ wudu
i (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi i
i'tiqād (‫)إعتقاد‬ iktikad

muslim (‫)مسلم‬ muslim

naṣīḥah (‫)نصيحة‬ nasihat

ṣaḥīḥ (‫)صحيح‬ sahih


i pada awal suku kata di depan vokal tetap i
iambus iambus

ion ion

iota iota
ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i
politiek politik

riem rim
ie tetap ie jika lafalnya bukan i
variety varietas

patient pasien

hierarchy hierarki
jim (‫ ﺝ‬Arab) menjadi j
jāriyah (‫)جارية‬ jariah

janāzah (‫)جنازة‬ jenazah

ʼijāzah (‫)إجازة‬ ijazah


kha (‫ ﺥ‬Arab) menjadi kh
khuṣūṣ (‫)خصوص‬ khusus

makhlūq (‫)مخلوق‬ makhluk

tārīkh (‫)تاريخ‬ tarikh


ng tetap ng
contingent kontingen

congres ongres
linguistics linguistik
oe ( oi Yunani) menjadi e
foetus fetus

oestrogen estrogen

oenology enologi
oo (Belanda) menjadi o
komfoor kompor

provoost provos
oo (Inggris) menjadi u
cartoon kartun

proof pruf

pool pul
oo (vokal ganda) tetap oo
zoology zoologi

coordination koordinasi
ou menjadi u jika lafalnya u
gouverneur gubernur

coupon kupon

contour kontur
ph menjadi f
phase fase

physiology fisiologi

spectograph spektograf
ps tetap ps
pseudo pseudo

psychiatry psikiatri

psychic psikis

psychosomatic psikosomatik
pt tetap pt
pterosaur pterosaur

pteridology pteridologi

ptyalin ptialin
q menjadi k
aquarium akuarium

frequency frekuensi

equator ekuator
qaf (‫ ﻕ‬Arab) menjadi k
'aqīqah (‫)عقيقة‬ akikah

maqām (‫)مقام‬ makam

muṭlaq (‫)مطلق‬ mutlak


rh menjadi r
rhapsody rapsodi

rhombus rombus

rhythm ritme

rhetoric retorika
sin (‫ ﺱ‬Arab) menjadi s
asās (‫)أساس‬ asas

salām (‫)سالم‬ salam

silsilah (‫)سلسلة‬ silsilah


śa (‫ ﺙ‬Arab) menjadi s
aśiri (‫)أثيرى‬ asiri

ḥadiś (‫)حديث‬ hadis

śulāśā̒ (‫)الثالثاء‬ selasa

wāriś (‫)وارث‬ waris


ṣad (‫ ﺹ‬Arab) menjadi s
'aṣr (‫)عصر‬ asar
muṣībah (‫)مصيبة‬ musibah

khuṣūṣ (‫)خصوص‬ khusus

ṣaḥḥ (‫)صح‬ sah


syin (‫ ﺵ‬Arab) menjadi sy
'āsyiq (‫)عاشق‬ asyik

'arsy (‫)عرش‬ arasy

syarṭ (‫)شرط‬ sy arat


sc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi sk
scandium skandium

scotopia skotopia

scutella skutela

sclerosis sklerosis
sc di depan e, i, dan y menjadi s
scenography senografi

scintillation sintilasi

scyphistoma sifistoma
sch di depan vokal menjadi sk
schema skema

schizophrenia skizofrenia

scholastic skolastik
t di depan i menjadi s jika lafalnya s
actie aksi

ratio rasio

patient pasien
ṭa (‫ ﻁ‬Arab) menjadi t
khaṭṭ (‫)خط‬ khat

muṭlaq (‫)مطلق‬ mutlak


ṭabīb (‫)طبيب‬ tabib
th menjadi t
theocracy teokrasi

orthography ortografi

thrombosis trombosis

methode (Belanda) metode


u tetap u
unit unit

nucleolus nukleolus

structure struktur

institute institut
u (Arab, bunyi pendek atau bunyi panjang) menjadi u
rukū' (‫)ركوع‬ rukuk

syubḥāt (‫)شبهات‬ syubhat

sujūd (‫)سجود‬ sujud

'ufuq (‫)أفق‬ ufuk


ua tetap ua
aquarium akuarium

dualisme dualisme

squadron skuadron
ue tetap ue
consequent konsekuen

duet duet

suede sued
ui tetap ui
conduite konduite

equinox ekuinoks
equivalent ekuivalen
uo tetap uo
fluorescein fluoresein

quorum kuorum

quota kuota
uu menjadi u
lectuur lektur

prematuur prematur

vacuum vakum
v tetap v
evacuation evakuasi

television televisi

vitamin vitamin
wau (‫ ﻭ‬Arab) tetap w
jadwal (‫)جدول‬ jadwal

taqwā (‫)تقوى‬ takwa

wujūd (‫)وجود‬ wujud


wau (‫ ﻭ‬Arab, baik satu maupun dua konsonan) yang didahului u dihilangkan
nahwu (‫)نحو‬ nahu

nubuwwah (‫)نبوة‬ nubuat

quwwah (‫)قوة‬ kuat


aw (diftong Arab) menjadi au, termasuk yang diikuti konsonan
awrāt (‫)عورة‬ aurat

hawl (‫)هول‬ haul

mawlid (‫)مولد‬ maulid

walaw (‫)ولو‬ walau


x pada awal kata tetap x
xanthate xantat
xenon xenon

xylophone xilofon
x pada posisi lain menjadi ks
executive eksekutif

express ekspres

latex lateks

taxi taksi
xc di depan e dan i menjadi ks
exception eksepsi

excess ekses

excision eksisi

excitation eksitasi
xc di depan a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
excavation ekskavasi

excommunication ekskomunikasi

excursive ekskursif

exclusive eksklusif
y tetap y jika lafalnya y
yakitori yakitori

yangonin yangonin

yen yen

yuan yuan
y menjadi i jika lafalnya ai atau i
dynamo dinamo

propyl propil

psychology psikologi

yttrium itrium
ya (‫ ﻱ‬Arab) di awal suku kata menjadi y
'ināyah (‫)عناية‬ inayah

yaqīn (‫)يقين‬ yakin

ya'nī (‫)يعني‬ yakni


ya (‫ ﻱ‬Arab) di depan i dihilangkan
khiyānah (‫)خيانة‬ khianat

qiyās (‫)قياس‬ kias

ziyārah (‫)زيارة‬ ziarah


z tetap z
zenith zenit

zirconium zirkonium

zodiac zodiak

zygote zigot
zai (‫ ﺯ‬Arab) tetap z
ijāzah (‫)إجازة‬ ijazah

khazānah (‫)خزانة‬ khazanah

ziyārah (‫)زيارة‬ ziarah

zaman (‫)زمن‬
żal (‫ ﺫ‬Arab) menjadi z
ażān (‫)أذان‬ azan

iżn (‫)إذن‬ izin

ustāż (‫)أستاذ‬ ustaz

żāt (‫)ذات‬ zat


ẓa (‫ ﻅ‬Arab) menjadi z
ḥāfiẓ (‫)حافظ‬ hafiz

ta'ẓīm (‫)تعظيم‬ takzim

ẓālim (‫)ظالم‬ zalim


Konsonan ganda diserap menjadi konsonan tunggal, kecuali kalau dapat
membingungkan.Misalnya:
accu aki

'allāmah alamah

commission komisi

effect efek

ferrum ferum

gabbro gabro

kaffah kafah

salfeggio salfegio

tafakkur tafakur

tammat tamat

ʼummat umat
Perhatikan penyerapan berikut!
ʼAllah Allah

mass massa

massal massal

Catatan
Unsur serapan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia tidak perlu
lagi diubah. Misalnya:
bengkel nalar Rabu

dongkrak napas Selasa

faedah paham Senin

kabar perlu sirsak

khotbah pikir soal

koperasi populer telepon

lahir
Selain kaidah penulisan unsur serapan di atas, berikut ini dis-ertakan daftar istilah asing
yang mengandung akhiran serta penyesuaiannya secara utuh dalam bahasa Indonesia.
-aat (Belanda) menjadi -at
-age menjadi -ase
percentage persentase

etalage etalase
-ah (Arab) menjadi -ah atau -at
'aqīdah (‫)عقيدة‬ akidah

ʼijāzah (‫)إجازة‬ ijazah

'umrah (‫)عمرة‬ umrah

ʼākhirah (‫)آخرة‬ akhirat

ʼāyah (‫)أية‬ ayat

ma'siyyah (‫)معصية‬ maksiat

ʼamānah (‫)أمانة‬ amanah, amanat

hikmah (‫)حكمة‬ hikmah, hikmat

'ibādah (‫)عبادة‬ ibadah, ibadat

sunnah (‫)سنة‬ sunah, sunat

sūrah (‫)سورة‬ surah, surat


-al (Inggris), -eel dan -aal (Belanda) menjadi -al
structural, structureel struktural

formal, formeel formal

normal, normaal normal


-ant menjadi -an
accountant akuntan

consultant konsultan

informant informan
-archy (Inggris), -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy, aarchie anarki
monarchy, monarchie monarki

oligarchy, oligarchie oligarki


-ary (Inggris), -air (Belanda) menjadi -er
complementary, complementair komplementer

primary, primair primer

secondary, secundair sekunder


-(a)tion (Inggris), -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si
action, actie aksi

publication, publicatie publikasi


-eel (Belanda) menjadi -el
materieel materiel

moreel morel
-ein tetap -ein
casein kasein

protein protein
-i, -iyyah (akhiran Arab) menjadi -i atau -iah
'ālamī (‫)عالمي‬ alami

ʼinsānī (‫)إنساني‬ insani

'āliyyah (‫)عالية‬ aliah

'amaliyyah (‫)عملية‬ amaliah


-ic, -ics, dan -ique (Inggris), -iek dan -ica (Belanda) menjadi -ik, ika
dialectics, dialektica dialektika

logic, logica logika

physics, physica fisika

linguistics, linguistiek linguistik

phonetics, phonetiek fonetik

technique, techniek teknik


-ic (Inggris), -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik
electronic, elektronisch elektronik

mechanic, mechanisch mekanik

ballistic, ballistisch balistik


-ical (Inggris), -isch (Belanda) menjadi -is
economical, economisch ekonomis

practical, practisch praktis

logical, logisch logis


-ile (Inggris), -iel (Belanda) menjadi -il
mobile, mobiel mobil

percentile, percentiel persentil

projectile, projectiel proyektil


-ism (Inggris), -isme (Belanda) menjadi -isme
capitalism, capitalisme kapitalisme

communism, communisme komunisme

modernism, modernisme modernisme


-ist menjadi -is
egoist egois

hedonist hedonis

publicist publisis
-ive (Inggris), -ief (Belanda) menjadi -if
communicative, communicatief komunikatif

demonstrative, demonstratief demonstratif

descriptive, descriptief deskriptif


-logue (Inggris), -loog (Belanda) menjadi -log
analogue, analoog analog

epilogue, epiloog epilog

prologue, proloog prolog


-logy (Inggris), -logie (Belanda) menjadi -logi
technology, technologie teknologi

physiology, physiologie fisiologi

analogy, analogie analogi


-oid (Inggris), -oide (Belanda) menjadi -oid
anthropoid, anthropoide antropoid

hominoid, hominoide hominoid


-oir(e) menjadi -oar
trotoir trotoar

repertoire repertoar
-or (Inggris), -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir
director, directeur direktur

inspector, inspecteur inspektur

amateur amatir

formateur formatur
-or tetap -or
dictator diktator

corrector korektor

distributor distributor
-ty (Inggris), -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit universitas

quality, kwaliteit kualitas

quantity, kwantiteit kuantitas


-ure (Inggris), -uur (Belanda) menjadi -ur
culture, cultuur kultur

premature, prematuur prematur

structure, struktuur struktur

-wi, -wiyyah (Arab) menjadi -wi, -wiah
dunyāwī (µ‫)دنيوية‬ duniawi

kimiyāwī (‫)كيمياوي‬ kimiawi

lugawiyyah (‫)لغوية‬ lugawiah

Anda mungkin juga menyukai