Rangkuman Pedoman Umum Ejaan Bahasa (3) “Aku akan melaporkanmu kepada
Indonesia yang Disempurnakan Ibu.”
Huruf pertama kata ganti Anda.
Huruf Kapital Huruf Miring
Huruf pertama awal kalimat. Nama buku, majalah, dan surat kabar Huruf pertama unsur nama yang dikutip dalam tulisan. Contoh: orang/julukan, contoh: Dewi Sartika, Harian Kompas, majalah Femina. Jenderal Soedirman, sang Dewa Perang. Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok Awal kalimat petikan langsung, kata yang ditegasan atau dikhususkan. contoh: “Saya tahu,” katanya, “jadi Contoh: Mendengar kata bahasa, saya jangan bicara lagi.” jadi ingat sesuatu. Huruf pertama nama agama, kitab Kata nama ilmiah atau ungkapan asing. suci, dan Tuhan serta kata ganti Tuhan Contoh: Negara itu seharusnya tidak (IIahi, hamba-Mu, rahmat-Nya). diakui secara de facto. Huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau Penulisan Kata akademik yang diikuti nama orang, Kata dasar: ditulis utuh. contoh: Sultan Agung, Mahaputra Yamin, Haji Shadiq, Nabi Muhammad, Kata turunan Doktor Mohammad Hatta. Imbuhan digabung dengan kata Huruf pertama unsur nama gelar dasarnya. Contoh: dikelola, permainan. kehormatan, keturunan, keagamaan, atau Kata majemuk (dua kata atau lebih) akademik sebagai sapaan walau tidak ditulis terpisah, termasuk bila ada diikuti nama orang, contoh: “Selamat imbuhan di depan atau di belakangnya. datang, Prof.” Contoh: berterima kasih, bertanggung Huruf pertama unsur nama jabatan jawab, garis bawahi. yang diikuti nama atau Kata majemuk baru bisa digabung bila pengganti/merujuk nama, lembaga, imbuhan yang mengapit. Contoh: atau nama tempat, contoh: Presiden menganakemaskan, berterimakasihlah. soekarno, Proklamator Republik Digabung bila jika salah satu unsur Indonesia, Ketua Umum Partai Keadilan gabungan kata hanya dipakai dalam Sejahtera, Walikota Depok. kombinasi: adipati, narapidana. Huruf pertama nama geografi (gunung, Diberi tanda hubung jika diikuti oleh sungai, laut, selat, dsb) yang diikuti kata yang huruf awalnya adalah huruf nama, contoh: Gunung Krakatau, Sungai kapital: non-Indonesia. Musi, Pantai Anyer. Huruf kapital dipakai sebagai huruf Kata Ulang pertama semua kata (termasuk semua Ditulis lengkap dengan tanda hubung: unsur bentuk ulang sempurna) dalam anak-anak, sayur-mayur. nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali Gabungan Kata kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, Ditulis terpisah: duta besar, kambing yang, dan untuk. hitam. Huruf awal setiap kata dalam judul Digabung untuk 47 pengecualian: buku, artikel, atau karangan pada acapkali, adakalanya, akhirulkalam, umumnya, kecuali kata-kata tugasnya. alhamdulillah, astagfirullah, Contoh: Saya telah membaca jurnal bagaimana, barangkali, bilamana, “Sikap Pengarang Terhadap Penyandang bismillah, beasiswa, belasungkawa, Disabilitas dalam Novel Flowers For bumiputra, daripada, darmabakti, Algernon”. darmasiswa, dukacita, halalbihalal, Huruf pertama unsur singkatan. hulubalang, kacamata, kasatmata, Huruf pertama kata sapaan atau kepada, keratabasa, kilometer, pengacuan, contoh: (1) “Permisi, Dik.” manakala, manasuka, mangkubumi, (2) “Hei, Botak, sedang membaca apa?” matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan, Akronim nama diri yang berupa saripati, sebagaimana, sediakala, gabungan suku kata atau gabungan huruf segitiga, sekalipun, silaturahmi, dan suku kata dari deret kata ditulis sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, titimangsa, wasalam. Iwapi Akronim yang bukan nama diri yang Kata Ganti berupa gabungan huruf, suku kata, Ku- dan kau- ditulis serangkai dengan ataupun gabungan huruf dan suku kata kata yang mengikutinya: kusapa, dari deret kata seluruhnya ditulis dengan kauberi. huruf kecil: pemilu, tilang. -Ku, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: Penulisan Tanda Baca bukuku, miliknya. Tanda Titik Dipakai pada akhir kalimat yang bukan Kata Depan pertanyaan atau seruan. di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata Dipakai di belakang angka atau huruf yang mengikutinya, kecuali daripada, dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar kepada, kesampingkan, keluar, kemari, (tidak dipakai jika merupakan yang terkemuka. terakhir dalam suatu deretan). Dipakai untuk memisahkan angka jam, Kata Sandang menit, dan detik yang menunjukkan si dan sang ditulis terpisah dari kata waktu atau jangka waktu: Pukul 03.00 yang mengikutinya: sang Kancil, si WIB. pengirim. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak dipakai Partikel jika tidak menunjukkan jumlah): Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis Sebanyak 1.353.000 rupiah. serangkai dengan kata yang Tidak dipakai pada akhir judul yang mendahuluinya: betulkah, bacalah. merupakan kepala karangan atau Partikel pun ditulis terpisah dari kata kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya yang mendahuluinya: apa pun, satu kali Tidak dipakai di belakang (1) alamat pun. pengirim dan tanggal surat atau (2) Partikel pun digabung dengan kata yang nama dan alamat penerima surat. mendahuluinya untuk adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, Tanda Koma biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, Dipakai di antara unsur-unsur dalam meskipun, sekalipun, sungguhpun, suatu perincian atau pembilangan. walaupun. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara Singkatan dan Akronim berikutnya yang didahului oleh kata Singkatan nama orang, nama gelar, seperti tetapi atau melainkan. Contoh: sapaan, jabatan atau pangkat diikuti Bukan hanya saya yang mendapatkan, dengan tanda titik: A.S. Kramawijaya, melainkan juga mereka semua. M.B.A. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat Singkatan nama resmi lembaga dari induk kalimat jika anak kalimat itu pemerintah dan ketatanegaraan, mendahului induk kalimatnya (tidak badan atau organisasi, serta nama dipakai jika anak kalimat itu mengiringi dokumen resmi yang terdiri atas huruf induk kalimatnya) awal kata ditulis dengan huruf kapital Dipakai di belakang kata atau ungkapan dan tidak diikuti dengan tanda titik: penghubung antarkalimat yang terdapat DPR, SMA. pada awal kalimat. Termasuk di Singkatan umum yang terdiri atas tiga dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi huruf atau lebih diikuti titik: dst., hlm.. pula, meskipun begitu, akan tetapi. Singkatan umum yang terdiri atas dua Dipakai untuk memisahkan kata seperti huruf diikuti tanda titik pada setiap o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang huruf: a.n., s.d.. lain yang terdapat di dalam kalimat. Dipakai untuk memisahkan petikan Tanda Hubung langsung dari bagian lain dalam kalimat Dipakai untuk menyambung suku-suku (tidak dipakai jika petikan langsung itu kata dasar yang terpisah oleh berakhir dengan tanda tanya atau tanda penggantian baris (Suku kata yang seru). Contoh: “Banyak sekali buku berupa satu vokal tidak ditempatkan dalam perpustakaan itu,” kata Adi. pada ujung baris atau pangkal baris) Dipakai di antara (i) nama dan alamat, Dipakai untuk menyambung awalan (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dengan bagian kata di belakangnya atau dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan akhiran dengan bagian kata di depannya wilayah atau negeri yang ditulis pada pergantian baris (Akhiran -i tidak berurutan. Contoh: Di negara maju dipenggal supaya jangan terdapat satu seperti Jepang, Jerman, Inggris …. huruf saja pada pangkal baris) Dipakai untuk menceraikan bagian nama Dipakai untuk menyambung unsur-unsur yang dibalik susunannya dalam daftar kata ulang pustaka. Contoh: Damono, Sapardi Dipakai untuk menyambung huruf kata Djoko. yang dieja satu-satu dan bagian-bagian Dipakai di antara bagian-bagian dalam tanggal catatan kaki. Dapat dipakai untuk memperjelas (i) Dipakai di antara nama orang dan gelar hubungan bagian-bagian kata atau akademik yang mengikutinya untuk ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian membedakannya dari singkatan nama kelompok kata diri, keluarga, atau marga: Arna, S.Pd Dipakai untuk merangkaikan (i) se- Dipakai di muka angka persepuluhan dengan kata berikutnya yang dimulai atau di antara rupiah dan sen yang dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan dinyatakan dengan angka. angka, (iii) angka dengan -an, (iv) Dipakai untuk mengapit keterangan singkatan berhuruf kapital dengan tambahan yang sifatnya tidak imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan membatasi. rangkap Dipakai untuk merangkaikan unsur Tanda Titik Koma bahasa Indonesia dengan unsur bahasa Dapat dipakai untuk memisahkan asing bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Tanda Pisah Dapat dipakai sebagai pengganti kata Dipakai untuk membatasi penyisipan penghubung untuk memisahkan kalimat kata atau kalimat yang memberi yang setara di dalam kalimat majemuk. penjelasan di luar bangun kalimat. Jokowi—Presiden Republik Indonesia— Tanda Titik Dua adalah orang Solo. Dapat dipakai pada akhir suatu Dipakai untuk menegaskan adanya pernyataan lengkap jika diikuti keterangan aposisi atau keterangan yang rangkaian atau pemerian. lain sehingga kalimat menjadi lebih Dipakai sesudah kata atau ungkapan jelas: Saya, Arina Mardina, menyatakan yang memerlukan pemerian. undur diri dari perusahaan ini—dan Dapat dipakai dalam teks drama sesudah jangan panggil saya kembali. kata yang menunjukkan pelaku dalam Dipakai di antara dua bilangan atau percakapan. tanggal dengan arti 'sampai ke' atau Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan 'sampai dengan': tanggal 3—15 April. halaman, (ii) di antara bab dan ayat Dalam pengetikan, tanda pisah dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan dinyatakan dengan dua buah tanda anak judul suatu karangan, serta (iv) hubung tanpa spasi sebelum dan nama kota dan penerbit buku acuan sesudahnya. dalam karangan. Contoh: Anneke (2001: 21) Tanda Elipsis Dipakai dalam kalimat yang terputus- putus: Saya … ingin … tahu …. Dipakai untuk menunjukkan bahwa Contoh: Buku-buku filsafat umum dalam suatu kalimat atau naskah ada (bertema absurdisme [misalnya bagian yang dihilangkan: Saat karangan Albert Camus] atau nihilisme) kedatangannya ke istana, para prajurit dapat ditemukan di sini. segera …. dan menyambut dengan …. Jika bagian yang dihilangkan Tanda Petik mengakhiri sebuah kalimat, perlu Mengapit petikan langsung yang berasal dipakai empat buah titik; tiga buah dari pembicaraan dan naskah atau bahan untuk menandai penghilangan teks dan tertulis lain. Contoh: Menurut Damono satu untuk menandai akhir kalimat. (1979), “Sastra tidak jatuh begitu saja dari langit.” Tanda Tanya Mengapit judul syair, karangan, atau bab Dipakai pada akhir kalimat tanya. buku yang dipakai dalam kalimat. Dipakai di dalam tanda kurung untuk Dalam Sosiologi Sastra bab “Sastra dan menyatakan bagian kalimat yang Masyarakat” …. disangsikan atau yang kurang dapat Mengapit istilah ilmiah yang kurang dibuktikan kebenarannya: Menurut dikenal atau kata yang mempunyai arti seorang filsuf Belanda (?), hidup kita khusus. Contoh: Kantin sastra atau yang harus diperjuangkan. lebih dikenal dengan “kansas” adalah … Tanda petik penutup mengikuti tanda Tanda Seru baca yang mengakhiri petikan langsung. Dipakai sesudah ungkapan atau Tanda petik pembuka dan tanda petik pernyataan yang berupa seruan atau penutup pada pasangan tanda petik itu perintah: “Jawablah pertanyaan berikut ditulis sama tinggi di sebelah atas baris. ini!” Untuk menggambarkan kesungguhan, Tanda Petik Tunggal ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi Mengapit petikan yang tersusun di yang kuat: “Jangan macam-macam!” dalam petikan lain: “Pernahkah kamu mendengar istilah ‘kansas’ atau kantin Tanda Kurung sastra?” Mengapit keterangan atau penjelasan: Mengapit makna, terjemahan, atau Melihat nama Sengkuni (tokoh penjelasan kata atau ungkapan asing: antagonis epos Mahabharata) selalu honesty berarti ‘kejujuran’. membuat saya penasaran. Mengapit keterangan atau penjelasan Tanda Garis Miring yang bukan bagian pembicaraan. Dipakai di dalam nomor surat dan Mengapit huruf atau kata yang nomor pada alamat dan penandaan masa kehadirannya di dalam teks dapat satu tahun. dihilangkan: Pagi itu (aku tidak percaya Dipakai sebagai pengganti kata atau, akhirnya menggunakan contoh begini) tiap: laki-laki/perempuan, tiga pil/hari. aku bangun dengan dada yang sesak. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Sebanyak 1.237 (seribu dua ratus tiga puluh tujuh) dolar dihamburkan dalam satu jam.
Tanda Kurung Siku
Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.