KELAS 6
1 EJAAN
4. Jika di tengah kata terdapat tiga konsonan
atau lebih, pemisahannya dilakukan di antara
A. PEMISAHAN SUKU KATA PADA konsonan pertama (termasuk bentuk ng)
dengan konsonan kedua.
KATA DASAR
Contoh:
ung-kap, ikh-las, sya-rat, nya-nyi. 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
3. Jika di tengah kata terdapat konsonan yang ganti untuk Tuhan.
berurutan, pemisahannya dilakukan di antara
kedua konsonan itu.
Contoh:
Yang Maha Pengasih, Yang Maha
Contoh: Kuasa, Alquran, Kristen, Weda,
ban-tal, can-tik, sen-ja, cin-ta. Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan!
Contoh: Contoh:
x Kera dan Bunga Kata ayah, “Saya senang sekali.”
x Perpisahan Kelas
x Surat Keputusan Bupati Bogor
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain yang
g. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat mengiringinya dalam kalimat jika petikan
pengirim surat, serta nama dan alamat langsung itu berakhir dengan tanda tanya
penerima surat. atau tanda seru.
Contoh:
Contoh:
Yth. Sdr. Paijo (tanpa titik)
“Ke mana Saudaramu pergi?” tanya
Jl. Madrasah 38 Jakarta (tanpa titik)
Jakarta, 27 Agustus 2005 (tanpa titik) Michael.
Pengirim Contoh:
Kantor Bea Cukai Palembang (tanpa Untuk membangun rumah dibutuhkan
h. Tanda
titik)titik tidak dipakai pada singkatan batu bata, semen, kayu, dan genting.
nama resmi lembaga pemerintah dan ketata-
Jl. Pekalongan No 20 (tanpa titik)
negaraan, badan dan organisasi, serta nama Contoh:
Palembang c . Tanda koma digunakan untuk memisahkan
dokumen resmi(tanpa
yang titik)
ditulis huruf awalnya Kami akan
x
kalimat setara yangmulai
disisipimengerjakan,
kata tetapi atau
saja, atau suku katanya, atau akronimnya tetapi Ibu Guru melarang.
melainkan.
yang sudah lazim. x Pak Parno bukan guru
menggambar, melainkan guru
Contoh: bahasa Inggris.
x KTP (Kartu Tanda Penduduk)
x DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
d. Tanda koma digunakan untuk memisahkan
x BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga
anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
Berencana Nasional)
kalimat tersebut mendahului induk
x Dephankam (Departemen Per-
kalimatnya.
tahanan Keamanan)
Contoh:
i. Tanda titik tidak dipakai pada singkatan x Kalau hari hujan, saya tidak akan
lambang kimia, takaran ukuran kimia, mata
datang.
uang, dan timbangan.
x Karena sakit, ia lupa akan janjinya.
Contoh:
x Tingginya 110 cm lebih sedikit. e. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan
x Berat tubuh Farhan 2 kg lebih anak kalimat apabila anak kalimat tersebut
berat daripada Hafidz. mengiringi induk kalimatnya.
x Aura mempunyai uang Rp2.500,00.
Contoh:
x Saya tidak akan datang kalau hari
2. Tanda Koma
hujan.
a. Tanda koma digunakan untuk memisahkan x Dia lupa akan janjinya karena
petikan langsung dari bagian lain dalam sibuk.
kalimat.
Contoh: 2 KATA
mem-back up, di-mark up
5. Tanda hubung digunakan untuk meng- Di dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk
kata yang dapat dipotong-potong menjadi
hubungkan awalan atau akhiran dengan
bagian yang lebih kecil, dan dipotong-potong
angka.
lagi menjadi bagian yang lebih kecil sehingga
tidak mempunyai arti atau makna.
Contoh:
ke-5, 1000-an
Contoh:
memperkecil (mem-per-ke-cil)
a. Awalan me-
Awalan me memiliki beberapa arti, karang + me (mengarang)
yaitu: halau + me (menghalau)
e. Awalan ke-
Contoh:
Awalan ke- memiliki beberapa makna,
rupa + ber (berupa)
yaitu:
kerja + ber (bekerja)
• menyatakan kumpulan: kesatuan, kese-
belasan;
• Awalan ber- menjadi bel- apabila hanya
• menyatakan urutan atau tingkat: kesatu,
dirangkaikan dengan kata ajar.
kesembilan;
• menyatakan yang di-: ketua, kehendak.
Contoh:
ajar + ber (belajar)
a. Akhiran -kan
Akhiran -kan memiliki beberapa makna,
yaitu:
Penggunaan awalan di - sebagai
imbuhan harus dibedakan dengan di- • biasanya mengandung arti perintah:
sebagai kata depan. Jika sebagai Perhatikan dengan saksama;
imbuhan, awalan di- harus digabungkan • menyebabkan atau menjadikan sesuatu:
dengan kata yang mengikutinya, tetapi mengecilkan, menghadiahkan;
apabila sebagai kata depan, awalan di • menyatakan arti bahwa suatu pekerjaan
harus dipisahkan dari kata benda yang dilakukan untuk orang lain: membuatkan,
mengikutinya. mendudukkan, mengembalikan, membelikan.
I. KATA DEPAN
b. Kata jadian yang terbentuk dari imbuhan
Kata depan adalah kata yang berfungsi (afiks): -nya, ke-an, pe-an, per-an, ke,
merangkai suatu kata dengan kata lainnya dalam pe- umumnya tergolong kata benda.
Kata kerja dapat juga sebagai objek. b. Menggunakan bentuk se+ reduplikasi + nya.
Contoh: Contoh:
x Bibi sedang mengajarkan menari pada x mahal (semahal-mahalnya)
kakak saya. x teliti (seteliti-telitinya)
x Narapidana memperoleh makan dan
minum setiap hari. c. Menggunakan prefiks ter- yang bermakna
x Bapak mencoba tidur tanpa kasur. paling.
5. Kalimat Berita
9. Kalimat Sapaan
Kalimat berita adalah kalimat yang
Kalimat sapaan adalah kalimat yang
memberitahukan sesuatu hal kepada orang lain.
berfungsi menyapa atau menegur seseorang.
Kalimat sapaan umumnya ditandai pemakaian
Contoh:
kata ganti orang kedua.
x Paman akan ke luar negeri minggu
depan.
Contoh:
x Pimpinan tidak akan memarahimu.
x Akan pergi ke mana, Pak?
x Faksimili itu mungkin akan dikirim besok
x Berapa harga mainan itu, Mas?
sore.
Namun, ada juga kalimat sapaan yang 2. Kapal laut mengangkut barang-barang dan
bermakna sebagai kalimat perintah. penumpang
3. Kadang-kadang juga ke luar negeri.
Contoh: 4. Barang-barang yang diangkut seperti kopra,
x Silakan Anda duduk! karet, kopi, teh, dan lain-lain.
x Tolong bimbing adik saya ini, Pak!
a. Isi pidato yang terlalu bombastis; tidak b. membaca dalam hati:membaca tanpa suara;
sesuai dengan keadaan. c. membaca ekstensif: membaca teks
b. Bahasa yang digunakan tidak banyak sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat;
dimengerti oleh orang kebanyakan.
c. Gaya yang terlalu dibuat-buat. d. membaca intensif: membaca rincian-rincian
penting dalam suatu teks;
e. membaca regular atau biasa: membaca
E. MENDENGARKAN CERITA
suatu teks baris demi baris;
Bila kita mendengarkan cerita, kemungkinan f. membaca sekilas (scanning): membaca
besar kita akan terhanyut dengan hal yang secara sekilas bagian-bagian penting,
diceritakan; terutama bila hal yang diceritakan terutama judul, daftar isi, dan kata
merupakan pengalaman sehari-hari yang dapat pengantar;
terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Sebagai
contoh: jika kita mendengarkan cerita sedih, g. membaca cepat (skimming): membaca teks
kita menjadi sedih dan terharu. Hanyut dalam dengan cara cepat.
cerita itu dan merasakan seolah-olah kita
merasakan hal yang sama; berempati dengan Jenis-jenis membaca dapat dipraktikan
tokoh yang diceritakan. dalam kegiatan-kegiatan berikut.
• Membaca jadwal kegiatan.
F. MENDENGARKAN PUISI • Membaca kamus.
Sama dengan mendengarkan cerita, • Membaca surat.
mendengarkan pembacaan puisi pun kita dapat
• Membaca teks: teks atau bacaan adalah
ikut hanyut di dalamnya. Terutama bila kata-
karangan tertulis hasil pemikiran seseorang.
kata dan alur dalam puisi itu dapat kita nikmati.
Membaca teks berarti memahami isi bacaan
dan mengerti maksud yang terkandung di
G. MERANGKUM BERITA, CERAMAH, dalamnya. Dengan mengerti dan memahami
DAN DIALOG isi bacaan, berarti kita dapat menjawab
Merangkum atau menyingkat adalah pertanyaan tentang bacaan tersebut, dapat
kegiatan atau usaha memperpendek berita, menceritakan kembali, dan dapat memprak-
ceramah, atau dialog agar tak sepanjang dan tikkan petunjuk yang ada di dalamnya
serumit aslinya. Kegiatan merangkum dapat dengan benar.
dilakukan dengan cara berikut. • Membaca berita: membacakan berita untuk
a. Memperhatikan tema dan judul yang pada pendengar harus memperhatikan hal-hal
umumnya diutarakan pada awal acara. seperti lafal, volume suara, intonasi kalimat,
b. Mencatat kata-kata atau kalimat yang diberi tempo suara, ekspresi wajah, dan adanya
penekanan intonasi. kontak mata dengan pendengar.
c. Mencatat kata atau kalimat kunci dalam • Membaca drama, cerpen, novel, dan puisi:
acara tersebut. membaca karya sastra berbeda dengan
membaca karya nonsastra. Dalam mem-
bacakan karya sastra diperlukan imajinasi
dan penghayatan yang lebih dibandingkan
saat membaca karya nonsastra. Misal, saat
5 MEMBACA membacakan drama, kita harus memahami
sifat dan karakter para tokohnya.
• Kalimat topik: kemampuan lain yang
Membaca adalah suatu kegiatan yang diperlukan saat membaca adalah menentukan
bertujuan mencari, melihat, dan memahami isi pikiran utama bacaan tersebut. Pikiran utama
suatu bacaan atau tulisan. Ada beberapa jenis pada umumnya berada di dalam kalimat
cara membaca, yaitu: utama. Pada karangan jenis paparan, kalimat
a. membaca nyaring: membaca dengan suara utama biasanya diletakkan di awal atau di
yang keras; akhir paragraf.
2
7
3
8
4 Keterangan:
1. Kop Daftar Riwayat Hidup.
2. Data pribadi.
5
3. Pendidikan formal.
4. Pendidikan nonformal (jika ada).
5. Pengalaman kerja (jika ada).
Keterangan: 6. Salam penutup.
7. Kota dan tanggal surat.
1. Nama instansi yang mengeluarkan 8. Nama dan tanda tangan yang bersangkutan.
pengumuman.
2. Pengumuman.
3. Isi pengumuman dan pada siapa E. MENULIS SURAT PRIBADI,
pengumuman ditujukan. UNDANGAN, DINAS, DAN LAIN-
4. Tanggal pengumuman. LAIN
5. Nama dan tanda tangan yang bertanggung
jawab atas isi pengumuman. Surat pribadi adalah surat yang ditujukan
kepada seseorang (teman, saudara, keluarga)
yang isinya tidak perlu diketahui orang lain.
D. MENYUSUN DAFTAR RIWAYAT Adapun bentuk-bentuk surat sebagai berikut.
HIDUP
a. Surat Pribadi kepada Teman Sebaya
Daftar riwayat hidup adalah uraian singkat
tentang perjalanan hidup seseorang.
Bentuk daftar riwayat hidup pada umumnya
1
sebagai berikut.
1 2
5
4
Keterangan: Keterangan:
1. Kota dan tanggal surat. 1. Kota dan tanggal surat.
2. Alamat yang dituju. 2. Alamat yang dituju.
3. Salam pembuka. 3. Salam pembuka.
4. Isi surat. 4. Isi surat.
5. Salam penutup.
5. Salam penutup.
6. Nama pengirim dan tanda tangan.
6. Nama terang dan tanda tangan.
b. Surat Permohonan Ijin
c. Surat Undangan Resmi
Bentuk surat permohonan ijin yang umum
adalah sebagai berikut.
Bentuk 1 1
2
1
3
2
4
3
5
Keterangan:
1. Kop surat.
6
2. Tanggal.
3. Nomor
Hal
4. Isi Undangan.
Bentuk 2 5. Cap dan tanda tangan.
3
1
5
Keterangan:
1. Isi Undangan.
1
Tanggal
Waktu
6
Tempat
2. Yang mengundang.
Contoh:
AKU
8 PUISI
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Puisi adalah bentuk karangan terikat yang
terdiri dari kata-kata dan disusun atas beberapa Tak perlu sedu sedan itu
baris. Puisi dapat digolongkan menjadi dua jenis Aku ini binatang jalang
sebagai berikut. dari kumpulannya terbuang Biar
peluru menembus kulitku Aku
1. Puisi Lama tetap meradang menerjang
Pada awalnya puisi lama merupakan Luka dan bisa kubawa berlari
karangan atau cerita lisan yang berkembang di Berlari
masyarakat dan tidak diketahui dengan pasti Hingga hilang pedih peri
siapa pengarangnya. Ciri-cirinya adalah sebagai Dan aku akan lebih tidak peduli
berikut. Aku mau hidup seribu tahun lagi
a. Bentuknya terikat.
(Kerikil Tajam, 1946)
b. Jumlah baris dalam tiap bait terikat.
c. Sanjak atau rimanya terikat.
d. Jumlah suku kata terikat.
e. Iramanya terikat.
Keterangan:
x Baris atau larik adalah susunan kata yang
terdapat dalam satu bait puisi. 9 PROSA
x Bait adalah kumpulan beberapa baris yang
mempunyai satu arti.
Prosa merupakan jenis karangan bebas.
x Rima atau sanjak adalah persamaan bunyi
Berbeda dengan puisi, prosa tidak terikat oleh
yang terdapat pada baris. Bentuk rima
irama, sanjak, dan kemerduan bunyi. Berikut
bermacam- macam seperti a- b- a- b, a-
jenis prosa yang tergolong dalam prosa baru.
b-b-a, a-a-b-b, a-a-a-a.
a. Cerpen (cerita pendek) merupakan cerita
Bentuk puisi lama antara lain: bidal, gurin- fiktif dan rekaan. Ide cerita bukanlah cerita
dam, pantun, dan syair. yang sebenarnya. Walaupun demikian, pada
umumnya ide cerita dalam cerpen logis
Contoh: dengan kehidupan sebenarnya. Pokok cerita
dalam cerpen terfokus pada satu aspek
Perasaan siapa takkan nyala
cerita. Hal ini menimbulkan efek dan kesan
Melihat anak berlalu dendang tunggal. Fokus satu aspek itu mengung-
Seorang saja di tengah padang kapkan masalah yang terbatas pada hal-
Tiada berbaju buka kepala hal yang penting. Oleh karena hanya satu
aspek yang diungkapkan, cerpen menyajikan
peristiwa yang cermat dan jelas.
2. Puisi Modern
b. Novel juga merupakan cerita fiktif dan rekaan
Puisi modern adalah puisi yang berkembang mempunyai tema atu ide cerita yang lebih
setelah kemerdekaan. Dalam puisi modern, isinya kompleks dibanding cerpen. Pada umumnya
lebih dipentingkan dan pengarangnya bebas novel tidak memfokuskan diri pada satu
melukiskan tentang sesuatu tanpa terikat pada aspek cerita. Novel menceritakan hal-hal
rima atau sanjak, irama, dan syarat-syarat yang terpenting yang pernah muncul dalam
bahasanya. kehidupan tokoh-tokoh utamanya.