Anda di halaman 1dari 49

Rangkuman Materi

UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Berdasarkan Topik Materi Per Bab

Bahasa Indonesia SMP


Distributed by :
Pak Anang

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bahasa Indonesia

Di unduh dari : Bukupaket.com


orang. Contoh:
Perdana Menteri Nehru

1 Ejaan Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per-


tama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang atau nama tempat.
Contoh:
Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
pelambangan bunyi ujaran dan hubungan antara f. Huruf kapital dipakai sebagai unsur-unsur
lambang-lambang itu. Secara garis besar, ejaan ejaan nama orang. Contoh:
berkaitan dengan pemakaian dan penulisan hu- Agung Laksono
ruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan Wage Rudolf Supratman
pemakaian tanda baca.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per-
tama nama orang yang digunakan sebagai
A. PEMAKAIAN HURUF nama jenis atau satuan ukuran. Contoh:
15 volt
1. Huruf Kapital atau Huruf Besar
mesin diesel
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama g. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama
kata pada awal kalimat. Contoh: nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Dia berbelanja. Contoh: bahasa Indonesia, suku Jawa
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Huruf kapital tidak dipakai pada huruf per-
petikan langsung. Contoh: tama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
Ibu bertanya, “Kapan kita berangkat?” dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Contoh: keinggris-inggrisan
dalam ungkapan yang berhubungan dengan h. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama
nama Tuhan dan kitab suci. nama tahun, bulan, dan peristiwa sejarah.
Contoh: Yang Maha Penyayang Contoh: hari Kamis, Perang Candu
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per-
nama gelar kehormatan, keturunan, dan ke- tama peristiwa sejarah yang tidak dipakai se-
agamaan yang diikuti nama orang. bagai nama. Contoh:
Contoh: Haji Ahmad Dahlan Perlombaan senjata membawa risiko per-
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ang dunia.
nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama

54 Di unduh dari : Bukupaket.com


i. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama Buku itu berjudul Dari Ave Maria ke Jalan
nama geografi. Contoh: Bukit Barisan Lain ke Roma
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf perta- m. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama
ma istilah geografi yang tidak menjadi unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
nama diri. Contoh: menyeberangi sungai Contoh: S.S sarjana sastra
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf perta- Ny. nyonya
ma nama geografi yang digunakan se-bagai n. Huruf kapital digunakan sebagai huruf per-
nama jenis. Contoh: tama kata hubungan kekerabatan, seperti
pisang ambon, gula jawa bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman.
j. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama Contoh:
nama negara, lembaga pemerintah dan ke- Jani bertanya, “Apa yang terjadi, Bu?”
tatanegaraan, serta nama dokumen resmi Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per-
kecuali kata seperti dan. Contoh: tama kata hubungan kekerabatan yang tidak
Keputusan Presiden Republik Indonesia, dipakai di pengacuan atau penyapaan.
Nomor 57, Tahun 1972. Contoh:
Kita harus menghormati bapak, ibu kita.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per-
tama kata yang bukan nama negara, lem- o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
baga pemerintahan dan ketatanegaraan, kata ganti Anda. Contoh:
badan, serta nama dokumen resmi. Contoh: Kata-kata Anda sudah saya pahami.
menjadi negara republik 2. Huruf Miring
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama
setiap bentuk ulang sempurna yang terdapat
buku, majalah yang dikutip dalam tulisan.
pada nama badan, lembaga pemerintahan
Contoh:
dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
surat kabar Suara Merdeka
Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan hur-
uf, bagian kata, atau kelompok kata. Contoh:
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
Dia bukan ditipu, tetapi menipu.
semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam buku, majalah, c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata
surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang yang telah disesuaikan ejaannya. Contoh:
tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa.

Di unduh dari : Bukupaket.com 55


B. PENULISAN KATA awalnya kapital, di antara kedua unsur terse-
but diberi tanda hubung. Contoh:
1. Kata Dasar non-Indonesia, pro-Pakistan
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami f. Jika kata maha sebagai unsur gabungan dii-
pengimbuhan, perulangan, maupun pemajemuk- kuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata
an. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Contoh:
Contoh: kantor, pajak, telah, roboh Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kata Berimbuhan 3. KataUlang
Kata berimbuhan adalah kata yang telah meng- Kata ulang adalah kata yang mengalami
alami proses pengimbuhan atau kata yang telah proses pengulangan, baik sebagian atau se-
dilekati oleh imbuhan. luruhnya. Contoh:
Ketentuan pada penulisan imbuhan adalah seb- tukar-menukar, bergerak-gerak. lauk-pauk
agai berikut. 4. Gabungan Kata
a. Imbuhan berupa awalan, sisipan, dan akhir- Gabungan kata atau kata majemuk merupakan
an ditulis serangkai dengan kata dasarnya. kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih.
Contoh:
Ketentuannya adalah sebagai berikut.
berkumpul, dipegang, mempermainkan
a. Unsur-unsur gabungan kata ditulis terpisah.
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,
Contoh: kambing hitam, meja hijau.
awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikutinya atau men- b. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan
dahuluinya. Contoh: kesalahan pengertian ditulis dengan tanda
garis bawah garis bawahi hubung untuk menegaskan pertalian di an-
tara unsur yang bersangkutan. Contoh:
c. Jika gabungan kata mendapat awalan dan
buku sejarah-baru, anak-istri saya.
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata
tersebut ditulis serangkai. Contoh: c. Gabungan kata yang hubungan anta-
tanda tangan ditandatangani runsurnya sudah sangat erat, ditulis serang-
kai. Contoh:
d. Jika bentuk dasar mendapat awalan dari ba-
kacamata, saputangan, sukacita, sukarela
hasa asing, gabungan kata tersebut ditulis
serangkai. Contoh: 5. Kata ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya
ekstrakurikuler, dwiwarna, poligami Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai de-ngan
e. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf kata yang mengikutinya; -ku, –mu, dan –nya ditu-

56 Di unduh dari : Bukupaket.com


lis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. b. Akronim
Contoh: kumiliki, kauambil, bajuku Akronim adalah singkatan yang berupa
gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
6. Kata Depan di, ke, dari
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari
Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
yang mengikutinya kecuali dalam gabungan kata 1) Akronim nama diri yang berupa gabung-
yang dianggap sebagai satu kata, seperti kepada an huruf awal dari deret kata ditulis selu-
dan daripada. ruhnya dengan huruf kapital. Contoh:
Contoh: di kamar, ke pasar, dari tikungan LAN (Lembaga Administrasi Negara)
7. Singkatan dan Akronim PBSI (Persatuan Bulutangkis Selu-
a. Singkatan ruh Indonesia)
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan 2) Akronim nama diri yang berupa gabung-
yang terdiri atas satu huruf atau lebih. an suku kata dari deret kata ditulis den-
1) Singkatan nama orang, gelar, jabatan gan huruf awal huruf kapital. Contoh:
pangkat diikuti dengan tanda titik. Bappenas (Badan Perencanaan
Contoh: Pembangunan Nasional)
Muh. Yamin, Sumanto Hs., Bpk., S. Pd. Kowani (Kongres Wanita Indonesia)
2) Singkatan nama resmi lembaga peme- 3) Akronim yang bukan nama diri yang
rintah, oranisasi, serta nama dokumen berupa gabungan huruf, suku kata, atau-
resmi yang terdiri atas huruf awal kata di- pun gabungan huruf dan suku kata dari
tulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti deret kata ditulis dengan huruf kecil.
dengan tanda titik.Contoh: Contoh:
MPR SMP pemilu (pemilihan umum)
DPR
3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga
C. PENULISAN ANGKA DAN BILANGAN
huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Jika singkatan hanya terdiri atas dua hur- 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang
uf, digunakan dua titik yang diletakkan bilangan atau nomor. Contoh:
setelah huruf. Contoh: angka Arab: 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya
dsb. = dan sebagainya angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI...
4) Lambang kimia, singkatan satuan ukur, 2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) uku-
takaran, timbangan, dan mata uang tidak ran panjang, luas, berat, dan isi, (ii) satuan
diikuti tanda titik. Contoh: Rp, kg, cm, Cu waktu, (iii) nilai uang, (iv) kuantitas.

Di unduh dari : Bukupaket.com 57


Contoh: Contoh:
1,5 sentimeter Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari
2 jam 35 menit 200 juta orang.
3. Angka digunakan untuk melambangkan 11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan huruf dan
nomor jalan, rumah, atau kamar pada alamat. angka sekaligus kecuali dokumen resmi.
Contoh: Hotel Ritz Carlton, Kamar 1808 Contoh:
4. Angka digunakan untuk menomori bagian Di ruangan itu tersimpan 205 buku.
karangan dan ayat kitab suci. Contoh: 12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka
Bab XI, Pasal 4, halaman 34 dan huruf, penulisannya harus tepat.
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf Contoh:
Contoh bilangan utuh dan pecahan: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar
sembilan belas 19 Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh
tiga dua pertiga 3 2/3 sembilan dan tujuh puluh lima perseratus ru-
6. Penulisan lambang bilangan tingkat. piah).
Contoh: Bab ke-2, Bab kedua, Bab II
7. Pada lambang bilangan yang mendapatkan D. PEMAKAIAN TANDA BACA
akhiran –an. Contoh:
tahun ’50-an = tahun lima puluhan 1. Titik (.)
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan a. Titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
de-ngan satu atau dua kata ditulis dengan pertanyaan atau seruan. Contoh:
huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan Aku membaca buku.
seperti dalam perincian. Contoh: b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau
Ibu membeli dua ratus butir telur huruf dalam satu bagan dan daftar. Contoh:
Di antara 15 orang, 10 orang setuju, 5 ti- III. Depaertemen Dalam Negeri
dak. A. Direktorat Jenderal Pembangunan
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis Masyarakat Desa
dengan huruf. Contoh: B. Direktorat Jenderal Agama
Dua belas orang terluka karena ke- I. ...
celakaan. c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka
10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang menunjukkan waktu. Contoh:
yang besar dapat dieja sebagian agar mudah pukul 2.47.23 (pukul 2 lewat 47 menit 23
dibaca. detik)

58 Di unduh dari : Bukupaket.com


d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka Contoh:
yang menunjukkan jangka waktu. Contoh: Kalau saya mendapatkan uang, saya
1.32.12 (1 jam, 32 menit, 12 detik) akan pergi ke Bali.
e. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, d. Tanda koma dipakai di belakang ungkapan
judul tulisan. Contoh: penghubung antarkalimat yang terdapat
Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa pada awal kalimat. Contoh: Jadi, kita harus
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. patuh pada guru.
f. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan e. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata
bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain.
menunjukkan jumlah. Contoh: Contoh: Aduh, kakiku sakit!
Kota itu berpenduduk 13.000 orang. f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan peti-
g. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang kan langsung dari bagian lain. Contoh:
merupakan kepala karangan. Contoh: Kata Ibu, “Ibu akan membeli baju.”
Teori Pengkajian Fiksi g. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan
h. Tanda titik tidak dipakai di belakang nama, alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat
alamat dan tanggal surat. Contoh: dan tanggal, (iv) nama tempat dan wilayah
Yth. Sdr. Abi Natan atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh:
Jalan Solo 9. Sdr. Rianto, Jalan Pahlawan 3, Malang
Yogyakarta, 9 Juli 2009. h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan ba-
gian nama yang dibalik dalam susunannya
2. Koma (,)
dalam daftar pustaka. Contoh:
a. Tanda koma dipakai di antara suatu perincian Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Peng-kaji-
atau pembilangan. Contoh: an Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Uni-
satu, dua, tiga! versity Press.
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kali- i. Tanda koma dipakai di antara nama orang
mat setara yang satu dari kalimat setara beri- dan gelar akademik. Contoh: Ristanti, S. E.
kutnya yang didahului oleh kata tetapi dan j. Tanda koma dipakai di muka angka persepu-
melainkan. Contoh: luhan atau di antara rupiah dan sen.
Saya ingin pergi, tetapi adik melarang. Contoh:
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak 13,5
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat Rp 50,25
mendahului induk kalimatnya.

Di unduh dari : Bukupaket.com 59


k. Tanda koma digunakan untuk mengapit ket- b. Tanda titik dua tidak dipakai jika merupakan
erangan tambahan yang sifatnya tidak mem- pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
batasi. Contoh: Contoh:
Guru saya, Bu Intan, baik sekali. Ibu berbelanja sayur, daging dan beras.
l. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah c. Tanda titik dua dipakai setelah kata yang me-
baca di belakang keterangan. Contoh: merlukan pemerian. Contoh:
Dalam pembinaan bahasa, kita memerlukan Tempat : Ruang C.104
sikap yang bersungguh-sungguh. d. Tanda titik dua dipakai pada teks drama yang
m. Tanda koma tidak digunakan untuk memisah- menunjukkan pelaku percakapan. Contoh:
kan petikan langsung berakhir dengan tanda Ibu: (meletakkan tas berisi barang belan-
tanya atau tanda seru. Contoh: ja) “Bawa barang ini ke dapur, Nak.”
“Mengapa Ibu pergi?” tanya Nina. e. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau
nomor dan halaman, (ii) antara bab dan ayat
3. Titik Koma (;)
dlam kitab suci, (iii) antara judul dan anak
a. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan judul suatu karangan, (iv) nama kota dan
bagian-bagian kalimat yang sejenis. penerbit buku dalam karangan. Contoh:
Contoh: Karangan Masnur Muslich, Tata Bentuk Ba-
Malam makin larut; dia belum pulang juga. hasa Indonesia: Kajian ke Arah Tataba-
b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai peng- hasa Deskriptif
ganti kata penghubung untuk memisahkan 5. Tanda Hubung (-)
kalimat setara dalam kalimat majemuk.
Contoh: a. Tanda hubung menyambung suku-suku
Ibu memasak di dapur; Adik membaca buku dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
di kamar; Kakak menyiram tanaman. Contoh:
Selain bentuk itu, ada ju-
4. Titik Dua (:) ga bentuk yang lain.
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu per- b. Tanda hubung menyambung awalan dengan
nyataan lengkap jika diikuti rangkaian. kata belakangnya atau akhiran dengan kata
Contoh: di depannya pada pergantian baris.
Kita memerlukan perabotan rumah tang- Contoh:
ga: meja, kursi, dan lemari. Kini engkau harus me-
milih.

60 Di unduh dari : Bukupaket.com


Semuanya demi kebaik- mengubah konsepsi kita tentang alam se-
an kita. mesta.
c. Tanda hubung menyambung pengulangan. c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan
Contoh: atau tanggal dengan arti ‘sampai’. Contoh:
siswa-siswa, kehijau-hijauan tanggal 3-5 Agustus 2009
d. Tanda hubung menyambung huruf kata yang
7. Tanda Elipsis (...)
dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh: a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang ter-
h-i-d-u-p; 31-10-1986 putus-putus. Contoh:
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan Kalau begitu...aku menurut saja padamu.
(i) se- dengan kata berikutnya yang diawali b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam
dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, suatu kalimat ada bagian yang dihilangkan.
(iii) angka dengan –an, (iv) singkatan ber- Contoh:
huruf kapital dengan imbuhan atau kata, (v) Sebab-sebab keterbelakangan...akan diteliti
nama jabatan rangkap. Contoh: lebih lanjut.
se-Indonesia ulang tahun ke-23
8. Tanda Tanya (?)
tahun ’70-an mem-PHK-kan
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat.
unsur bahasa Indonesia dengan asing. Contoh:
Contoh: di-smash Apakah kau mengetahuinya?
b. Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung
6. Tanda Pisah ( ) untuk menyatakan keraguan. Contoh:
a. Tanda pisah membatasi penyisipan kata di Dia memiliki 34 orang anak (?)
luar bangun kalimat. 9. Tanda Seru (!)
Contoh:
Tanda seru dipakai pada kalimat perintah, keti-
Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan
dakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
tercapai-diperjuangkan oleh bangsa sendiri.
Contoh:
b. Tanda pisah menegaskan adanya keteran- Sungguh menyedihkan peristiwa itu!
gan aposisi atau yang lain sehingga lebih Pergilah dari sini!
jelas. Contoh:
Rangkaian temuan ini-evolusi, teori kenis-
bian, dan kini juga pembelahan atom-telah

Di unduh dari : Bukupaket.com 61


10.Tanda Kurung ( (...) ) 12.Tanda Petik (“...”)
a. Tanda kurung mengapit tambahan keterang- a. Tanda petik mengapit petikan langsung pem-
an. Contoh: bicaraan atau naskah. Contoh:
Bagian Perencanaan sudah selesai menyu- “Saya belum makan,” kata Fitri, “tunggu
sun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. sebentar!”
b. Tanda kurung mengapit keterangan yang bu- b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan,
kan merupakan bagian pokok pembicaraan. atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: Contoh:
Keterangan itu (lihat Tabel 9) menunjukkan Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada hala-
arus perkembangan. man 25 buku ini.
c. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang Bacalah ”Bola Lampu” dari buku Dari
di dalam teks dapat dihilangkan. Suatu Masa, dari suatu Tempat.
Contoh: c. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang
Orang itu berasal dari (negara) Jerman. kurang dikenal yang mempunyai arti khusus.
d. Tanda kurung mengapit angka atau huruf Contoh:
yang memerinci satu urutan keterangan. Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara
Contoh: “coba dan ralat” saja.
Faktor produksi menyangkut masalah (a) d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca
alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal. yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh: Kata Tina, “Saya ingin ikut.”
11.Tanda Kurung Siku ([...])
e. Tanda baca penutup kalimat ditempatkan di
a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata se- belakang tanda petik yang mengapit kata
bagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau ungkapan.
yang ditulis orang lain. Contoh: Contoh: Karena warna kulitnya, Andi
Sang Sapurba men[d]engar bunyi itu. mendapat julukan “Si Hitam”.
b. Tanda kurung siku mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda 13. Tanda Petik Tunggal (‘...’)
kurung. Contoh: a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya tersusun di dalam petikan lain.
[lihat halaman 41-43] tidak dibicarakan) perlu Contoh:
dibentangkan di sini. Tanya Dani, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’
tadi?”

62 Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Tanda petik tunggal mengapit makna,
terjemahan,atau penjelasan kata ungkapan
asing.Contoh:
feed-back ‘balikan’ 2 Kalimat
14.Tanda Garis Miring ( / )
a. Tanda garis miring dipakai pada nomor dan Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil,
penandaan masa tahun takwim. dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengung-
Contoh: kapkan pikiran yang utuh.
No. 6/PK/2008 - Jalan Supeno IV/9 Wujud lisan: diucapkan dengan suara naik turun.
Tahun anggaran 2007/2008 Wujud tulisan: dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik atau tanda baca lain.
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti
kata dan, atau, atau tiap.
Contoh: harganya Rp 1000,00/biji A. JABATAN DALAM KALIMAT
15.Tanda Penyingkatan atau Apostrof (‘) Jabatan atau fungsi dalam kalimat meliputi sub-
jek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka ta- 1. Subjek (S)
hun. Subjek merupakan fungsi inti kedua setelah
Contoh: predikat. Subjek dalam sebuah kalimat dapat
Tami ‘kan ku jemput. (‘kan = akan) ditentukan dengan menggunakan pertanya-
11 Januari ’08 (’08 = 2008) an siapa dan apa.
2. Predikat (P)
Predikat menjadi fungsi paling inti karena
penghubung fungsi-fungsi lainnya. Predikat
biasanya menyatakan tindakan (action), pro-
ses, peristiwa, keadaan, atau perihal.
3. Objek (O)
Objek merupakan bagian yang menerangkan
langsung terhadap predikat kata kerja tran-
sitif. Pada kalimat aktif transitif, objek akan
bergeser fungsinya menjadi subjek jika kali-
mat itu dipasifkan.

Di unduh dari : Bukupaket.com 63


4. Pelengkap (Pel.) tara. Unsur-unsur dalam frasa endosen-
Dalam kalimat, pelengkap menerangkan trik koordinatif memungkinkan disisipi
langsung predikat kata kerja intransitif. kata dan dan atau.
Pelengkap memiliki kemiripan dengan objek. Contoh: ayah ibu, suami istri, bersih ter-
Namun, pelengkap tidak dapat menjadi sub- atur
jek akibat pemasifan kalimat. 2) Endosentrik atributif
Frasa endosentrik atributif terdiri atas
5. Keterangan (Ket.)
unsur-unsur yang tidak setara sehingga
Keterangan merupakan bagian kalimat yang tidak mungkin dihubungkan dengan kata
menerangkan seluruh bagian kalimat dan penghubung dan dan atau. Frasa endo-
dapat dipindahkan tanpa mengubah makna sentrik atributif mempunyai struktur dite-
kalimat. rangkan menerangkan (DM) dan mene-
rangkan diterangkan (MD). Bagian yang
B. FRASA DAN KLAUSA diterangkan merupakan unsur inti.
Contoh: buku baru, sedang belajar, ma-
1. Frasa lam ini, halaman luas
Frasa adalah gabungan kata atau kelompok kata 3) Endosentrik apositif
yang terdiri atas dua kata atau lebih yang men- Unsur-unsur pada frasa ini terdiri atas un-
duduki satu fungsi atau jabatan tertentu (S, P, O, sur pusat dan unsur aposisi. Unsur apo-
Pelengkap, Keterangan) dan tidak menimbulkan sisi menjelaskan unsur pusat dan dapat
makna baru. menggantikan unsur pusat.
Frasa dikelompokkan menjadi frasa endosentrik Contoh:
dan eksosentrik. SBY, Presiden RI
a. Frasa endosentrik Yogyakarta, kota pelajar
Frasa endosentrik merupakan frasa yang b. Frasa eksosentrik
memiliki distribusi sama dengan unsurnya, Frasa eksosentrik merupakan frasa yang ti-
baik semua unsurnya maupun salah satu un- dak mempunyai distribusi yang sama dengan
surnya. semua unsurnya.
Frasa endosentrik dibedakan menjadi tiga
1) Eksosentrik preposisional
golongan berikut.
Unsur-unsur frasa eksosentrik preposi-
1) Endosentrik koordinatif sional yaitu preposisi dan unsur lain beru-
Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang se- pa kata atau frasa sebagai poros.

64 Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh: di kantor, ke rumah teman Kalimat tunggal minimal terdiri atas subjek
2) Eksosentrik konjungtif dan predikat. Kalimat tunggal yang lebih
Frasa eksosentrik konjungtif terdiri atas lengkap mengandung subjek, predikat, ob-
unsur konjungsi dan unsur lain berupa jek, pelengkap, dan keterangan.
kata, frasa, atau klausa sebagai poros.
Contoh: karena kesakitan, jika kamu be- Contoh
rangkat, hingga lelah
Dia pergi
3) Eksosentrik artikel
S P
Frasa eksosentrik artikel terdiri atas un-
Mereka membentuk kelompok belajar
sur artikel dan unsur lain berupa kata
S P O
atau frasa sebagai poros.
Dinda membaca buku cerita di ruang tamu
Inti Frasa S P O Keterangan
Inti frasa adalah unsur frasa yang diutamak- Susi berjualan pakaian
an.Misalnya, jika inti sebuah frasa berupa S P Pelengkap
kata benda, frasa itu disebut frasa benda.
b. Kalimat majemuk
Contoh:
Kalimat majemuk terbentuk dari dua klausa
pegawai muda, inti frasa tersebut adalah
atau lebih. Jenis-jenis kalimat majemuk:
pegawai (kata benda) sehingga frasa
tersebut merupakan frasa benda 1) Kalimat majemuk setara atau koordinatif
Kalimat yang kedudukan antarklausa
2. Klausa yang membentuknya sejajar atau setara.
Dalam banyak hal, klausa tidak berbeda dari Kalimat majemuk setara ada tiga macam.
kalimat dan mempunyai unsur predikat. Kalimat majemuk setara penjumlahan
Kalimat ini ditandai dengan kata pen-
C. PENGGOLONGAN KALIMAT ghubung dan, kemudian, lalu, serta,
lagi, lagipula, di samping, baik…
1. Berdasarkan Jumlah Klausa yang maupun.
Membentuknya Contoh:
Mereka datang kesini kemudian
a. Kalimat tunggal
pergi.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri
Kalimat majemuk setara pemilihan
atas satu klausa atau satu pola kalimat.
Kalimat ini ditandai dengan kata atau.

Di unduh dari : Bukupaket.com 65


Contoh: bergantung merupakan klausa utama
Dia sedang belajar atau mela- atau klausa induk.
munmemikirkan ibunya? Kalimat majemuk bertingkat berdasarkan
Kalimat majemuk setara perlawanan makna hubungannya adalah sebagai berikut.
Kalimat ini ditandai dengan kata teta- Makna hubungan waktu
pi, melainkan, sedangkan, namun. Kata penghubung yang biasa digunakan
Contoh: antara lain sejak, sedari, waktu, sewaktu,
Adikku belum bersekolah, tetapi ketika, selagi, setelah, sambil.
dia sudah bisa membaca. Contoh:
2) Kalimat majemuk rapatan Ketika sedang belajar, Tuti pingsan.
Kalimat yang bagian-bagiannya dirapat- Makna hubungan syarat
kan karena menduduki fungsi yang sama. Ditandai oleh kata penghubung jika, ka-
Caranya adalah dengan menghilangkan lau, asalkan, apabila, bilamana.
salah satu fungsi kalimat yang sama. Contoh:
Asalkan mau belajar, kau pasti bisa
Contoh mengerjakan soal itu.
Makna hubungan pengandaian
1. Bu Indah, guru bahasa Indo-
Ditandai oleh kata penghubung andaika-
nesia.
rapatan ta, seandainya, andaikan, sekiranya.
2. Bu Indah, teman ayahku.
subjek Contoh:
3. Bu Indah, guru bahasa Indo-
Seandainya dia datang lebih cepat,
nesia dan teman ayahku.
aku pasti bertemu dengannya.
1. Adik membawa roti. Makna hubungan tujuan
rapatan
2. Ibu membawa roti. Ditandai oleh agar, supaya, untuk, biar.
predikat
3. Adik dan Ibu membawa roti. Contoh:
Dia tinggal di kota agar bisa me-
3) Kalimat majemuk bertingkat nemani ibunya.
Kalimat yang hubungan antara unsur- Makna hubungan konsesif (perlawanan)
unsurnya tidak sederajat. Klausa yang Ditandai dengan kata penghubung wa-
bergantung pada klausa yang lain meru- laupun, meskipun, sekalipun, biarpun.
pakan klausa bawahan atau klausa anak, Contoh:
sedangkan klausa yang menjadi tempat Walaupun hatinya sedih, dia tidak

66 Di unduh dari : Bukupaket.com


pernah menangis. d. Kalimat majemuk campuran
Makna hubungan pembandingan Merupakan gabungan antara kalimat maje-
Ditandai oleh kata penghubung seperti, muk setara dan bertingkat. Kalimat majemuk
bagaikan, laksana, ibarat, sebagaimana, campuran minimal dibentuk dari tiga kalimat
daripada, alih-alih. tunggal. Contoh: Ayah pulang ketika ibu me-
Contoh: masak dan adik membaca buku.
Daripada melamun, bantulah ibumu.
2. Berdasarkan Langsung Tidaknya
Makna hubungan sebab Penuturan
Kata penghubung yang digunakan adalah
a. Kalimat langsung
sebab, karena, akibat, oleh karena.
Contoh: Kalimat langsung mengandung kutipan lang-
Acara itu dibatalkan karena hujan tu- sung dari pernyataan orang pertama yang di-
run sangat deras. tulis di antara tanda petik dua. Contoh:
Ibu bertanya, “Kapan kita pulang?”
Makna hubungan akibat atau hasil
Kata penghubung yang digunakan b. Kalimat tidak langsung
adalah sehingga, sampai-sampai, maka. Merupakan kalimat tiruan atau pengulang-
Contoh: an dari pernyataan orang pertama. Ditandai
Kami tidak setuju, maka kami protes. dengan kata bahwa dan kalau. Contoh:
Makna hubungan cara Ita mengatakan bahwa ibunya mau ke
Ditandai dengan kata dengan, cara. pasar.
Contoh:
3. Berdasarkan Sifat Hubungan Pelaku
Dia berjalan dengan santai.
Tindakan
Makna hubungan alat
a. Kalimat aktif
Ditandai dengan kata dengan, tanpa.
Contoh: Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur
Tanpa memakai kendaraan, dia sam- subjeknya diisi oleh pelaku. Predikat dalam
pai di rumahku. kalimat aktif melakukan suatu pekerjaan.
Umumnya, predikat ditandai oleh kata kerja
Makna hubungan penjelasan atau isi
berimbuhan me(N)- dan ber-, atau kata ker-
Ditandai dengan kata bahwa.
ja tidak berimbuhan (kata kerja aus). Ada 2
Contoh:
macam kalimat aktif, yaitu:
Sekarang dia tahu bahwa adiknya bisa
membaca.

Di unduh dari : Bukupaket.com 67


1) Kalimat aktif transitif D. KALIMAT EFEKTIF
Kalimat yang predikatnya harus diikuti objek
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki
atau pelengkap atau objek dan pelengkap.
daya informasi yang tepat sehingga dapat diteri-
Contoh:
ma pembaca sesuai dengan yang dimaksud pe-
Panitia menyeleksi peserta lomba.
nulis. Ciri-ciri kalimat efektif:
S P O
1. Minimal terdiri atas unsur subjek dan predikat.
Ibu berbelanja sayuran. 2. Tidak boleh hanya terdiri atas klausa bawahan.
S P Pelengkap 3. Subjek dan objek tidak boleh didahului kata
depan.
Budi memberi fakir miskin bantuan.
4. Hemat dalam pilihan kata.
S P O Pelengkap
5. Paralelisme.
2) Kalimat aktif intransitif 6. Menggunakan pilihan kata yang tepat.
Kalimat yang predikatnya tidak diikuti unsur
lain, baik objek maupun pelengkap. Contoh:
Contoh: 1. Pemuda yang akan melamar gadis di kam-
Rani duduk di sampingku pung kami.
S P Keterangan Kalimat tersebut tidak efektif karena belum
Dia bersepeda di taman dengan gembira. mempunyai predikat.
S P Ket. 1 Ket. 2 2. Kepada hadirin harap tenang.
Kalimat tersebut tidak efektif karena subjek
b. Kalimat pasif
menggunakan kata depan.
Kalimat yang unsur subjeknya berperan se-
3. Banyak anak-anak bermain bola.
bagai penderita. Predikat dalam kalimat ini
Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak he-
biasanya berimbuhan di- atau ter-
mat dalam pilihan kata.
Contoh: 4. Dia tidak diterima bekerja karena kemalasan
Rumahnya dijual oleh orangtuanya dan curang.
S P Pelengkap Kalimat tersebut tidak paralel sehingga tidak
Bukunya terbawa oleh temannya. termasuk kalimat efektif.
S P Pelengkap 5. Mereka sedang membicarakan rencana li-
buran di Bali.
Kalimat tersebut merupakan kalimat efektif.

68 Di unduh dari : Bukupaket.com


6) ’mendapat’, ’dikenai’, ’dapat di-’
gayung bersambut

3 Imbuhan 7) ’memakai’, ’mengendarai’, ’naik’


Saya bersepeda ke sekolah.
8) ’menjadi kelompok’
Kami bertiga adalah siswa SMP.
b. Awalan per-
Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan
atau dilekatkan pada bentuk dasar untuk mem- Awalan per- berfungsi sebagai pembentuk
bentuk suatu kata. kata kerja dan per- (pe- dan pel-) sebagai
pembentuk kata benda (prefiks nominal).
Ada beberapa perubahan bentuk awalan
A JENIS IMBUHAN
per- ketika dilekatkan pada dasar, yaitu:
1. Awalan (Prefiks) 1) per- menjadi pe- jika ditambahkan pada
a. Awalan ber- dasar yang dimulai dengan fonem /r/ atau
Awalan ber- mempunyai variasi bentuk ber-, dasar yang suku pertamanya berakhir
be-, dan bel-. dengan /ǝr/. Contoh:
Awalan ber- berfungsi sebagai pembentuk per- + renang perenang
kata kerja (prefiks verbal). Kalimat yang pre- 2) per- berubah menjadi pel- jika ditam-bah-
dikatnya berawalan ber- tidak mempunyai kan pada bentuk dasar ajar. Contoh:
objek tetapi mempunyai pelengkap. per- + ajar pelajar
Awalan ber- mempunyai makna berikut. 3) per- tidak mengalami perubahan bentuk
1) ’memiliki’ atau ’mempunyai’ jika bergabung dengan dasar lain selain
Ia beristri dua. kaidah 1 dan 2 tersebut. Contoh:
2) ’menyatakan’ atau ’mengakui’ per- + panjang perpanjang
Aku berkakak kepadanya. Makna awalan per- sebagai kata kerja
3) ’menghasilkan’ atau ’mengeluarkan’ 1) ’(men) jadikan lebih’
Pohon itu sudah bertunas. perindah, perjelas
4) ’biasa melakukan’, ’bekerja sebagai’ 2) ’membagi jadi’
Ia bertani. Perdua roti itu.
5) ’melakukan pekerjaan mengenai diri sendiri’
Kakak berhias di depan cermin.

Di unduh dari : Bukupaket.com 69


Makna awalan per- (pe-, pel-) sebagai kata 4) Jika ditambahkan pada dasar yang di-
benda yaitu: mulai dengan fonem /b/, /p/, atau /f/, ben-
1) ’yang memiliki’, ’yang ber-’ tuk meng- berubah menjadi mem-.
persegi, pejabat, pertanda Contoh:
2) ’yang menghasilkan’, ’mengeluarkan’ meng- + babat membabat
ayam pedaging, ayam petelur 5) Jika ditambahkan pada bentuk dasar
3) ’yang biasa melakukan’, ’yang ber-’ yang dimulai dengan fonem /c/, /j/, /s/,
pertapa, petani, pemabuk bentuk meng berubah menjadi meny-.
Dalam ejaan baku, bentuk meny- yang
4) ’yang melakukan pekerjaan mengenai
bergabung dengan huruf <c>, <j>, <sy>
dirinya sendiri’
pada awal dasar, disederhanakan men-
lelaki pedandan
jadi men-. Contoh: .
5) ’yang dikenai laku’, ’yang ber-’ meng- + jatuhkan menjatuhkan
pesuruh, petatar
6) Jika ditambahkan pada dasar yang ber-
c. Awalan meng- suku satu, bentuk meng- berubah men-
Awalan meng- berfungsi sebagai pembentuk jadi menge-. Contoh:
kata kerja aktif. meng- + tik mengetik
Beberapa perubahan bentuk meng- 7) Jika ditambahkan pada kata-kata yang
1) Jika ditambahkan pada dasar yang dimu- berasal dari bahasa asing yang dimulai
lai dengan fonem /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ǝ/, dengan /s/ menjadi men-. Contoh:
/k/, /g/, /h/, dan /x/, bentuk meng- tetap meng- + transfer à mentransfer
meng-. Contoh: 8) Jika kata kerja tunggal diulang, dasarnya
meng- + kalah mengalah diulangi dengan mempertahankan kon-
2) Jika ditambahkan pada dasar yang dimu- sonan pertamanya. Dasar yang bersuku
lai dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ñ/, /ŋ/, /r/, satu mempertahankan unsur nge- di de-
/y/, /w/, bentuk meng- berubah menjadi pan dasar yang diulang. Contoh:
me-. Contoh: - tulis menulis menulis-nulis
meng- + makan memakan Awalan me- mempunyai makna berikut.
3) Jika ditambahkan pada bentuk dasar 1) ’melakukan’, ’mengerjakan’
yang dimulai /d/ atau /t/, bentuk meng- Ia rajin membaca buku.
berubah menjadi men-. Contoh:
2) ’menjadi’
meng- + duga menduga
Tujuan kita sudah menyatu.

70 Di unduh dari : Bukupaket.com


3) ’melakukan peringatan’ pengecat gedung, pemagar rumah
menyeratus hari nenek 7) ’yang menuju’
4) ’menggunakan’, ’memakai’ pendarat, penepi
menggunting baju, menggergaji kayu 8) ’yang mencari’, ’yang mengumpulkan’
5) ’membuat’, ’menghasilkan’ pemulung, perotan
menggambar burung, menyulam
e. Awalan di-
6) ’mengeluarkan (suara)’ Awalan di- tidak akan mengalami perubahan,
mengeong, mengaum, mengerang tetapi penulisan di- sebagai awalan berbeda
7) ’memberi’, ’melengkapi dengan’ dengan di sebagai kata depan. Di- sebagai
mengecat mobil, memagari rumah. awalan ditulis serangkai dengan yang dile-
8) ’menuju’ katinya, sedangkan sebagai kata depan ditu-
menepi, menyeberang lis terpisah. Di sebagai kata depan menun-
jukkan tempat.
9) ’mencari’
Makna awalan di- adalah sebagai berikut.
Ayah pergi merotan.
1) ’dikenai laku’, ’dikenai tindakan’
d. Awalan peng- Buku itu sudah dibacanya.
Awalan peng- berfungsi sebagai pembentuk
2) ’dikenai dengan’
kata benda (prefiks nominal) yang bertalian
Kayu itu digergaji.
bentuk dan maknanya dengan awalan meng-.
3) ’dibuat’, ’dijadikan’
Awalan peng- mempunyai makna berikut.
Tomat itu disambal.
1) ’yang melakukan’
4) ’diberi’, ’dilengkapi dengan’
pembaca puisi, pelempar lembing.
Rumah itu dipagar bambu.
2) ’yang menjadi’, ’yang menjadikan’
pemerah bibir, pil penenang f. Awalan ter-
3) ’yang menggunakan’, ’yang memakai’ Awalan ter- berfungsi sebagai pembentuk
penggunting, penyabit kata kerja dan kata sifat.
4) ’yang menghasilkan’, ’yang membuat’ Perubahan bentuk awalan ter- adalah:
perajin rotan, pengayam topi bambu 1) Awalan ter- berubah menjadi te- jika di-
5) ’yang mengeluarkan (suara)’ tambahkan pada dasar yang dimulai de-
pengembik, perintih ngan fonem /r/. Contoh:
ter- + rebut terebut
6) ’yang memberi’, ’yang melengkapi dengan’

Di unduh dari : Bukupaket.com 71


2) Jika suku pertama berakhir dengan bunyi 2) ’seluruh’
/ǝr/, fonem /r/ pada prefiks ter- ada yang Rapat guru se-Sleman
muncul dan ada pula yang tidak. Contoh: 3) ’sama’, ’sampai’
ter- + percaya terpercaya Sepandai ayahnya
3) Selain kedua kaidah tersebut, awalan ter-
Sebagai pembentuk adverbia atau kata
tidak mengalami perubahan.
keterangan, se- memiliki makna berikut.
g. Awalan ke- 1) ’dengan’
Awalan ke- tidak mengalami perubahan ben- Seizin ayahnya, dia berangkat.
tuk apapun. Awalan ke- berfungsi sebagai 2) ’seturut’, ’menurut’
pembentuk kata kerja dan kata benda. Dia berbuat semaunya saja.
Makna awalan ke- sebagai pembentuk
3) ’setelah’
kata kerja.
Sesampai di sana, dia sakit.
1) Mempunyai makna ’telah mengalami’,
menderita keadaan’. 2 Sisipan (Infiks)
Kucing itu ketabrak sepeda. Sisipan atau infiks meliputi –el-, -em-, -er-, dan
2) ’di urutan’ , ’pada urutan’ –in-. Contoh: telunjuk, telapak, kemelut, kemilau,
Ia menjadi juara ketiga. seruling, gerigi dan gelembung.
Sebagai pembentuk kata benda, awalan 3. Akhiran (Sufiks)
ke- mempunyai makna berikut.
a. Akhiran –i
1) ’yang mempunyai sifat atau ciri’ Terdapat dua akhir-an –i yaitu –i sebagai
ketua, kehendak pembentuk kata kerja dan –i (-iah, -wi, -wiah)
2) ’kumpulan’ sebagai pembentuk kata sifat.
Kedua orang itu adalah tahanan polisi. Sebagai pembentuk kata kerja, akhiran –i
h. Awalan se- mempunyai makna berikut.
Awalan se- berfungsi sebagai klitika dan 1) ’...di’
membentuk adverbia. Tanami sawah itu dengan padi.
Awalan se- berupa klitika mempunyai 2) ’...kepada’
makna berikut. Kami datangi dia ke rumahnya.
1) ’satu’ 3) ’...ke’
Aku tinggal serumah dengan kakakku. Hadapi dia dengan tenang.

72 Di unduh dari : Bukupaket.com


4) ’...dari’ c. Akhiran –wan dan -wati
Jangan jauhi dia. Akhiran –wan dan –wati menunjuk pada
5) ’membuang dari’ orang yang ahli di bidang tertentu, orang
Ia menguliti ayam yang mata pencahariannya atau peker-
6) ’berulang-ulang’, ’berkali-kali’ jaannya di bidang tertentu, orang yang
Adik memetiki mangga di pohon. memiliki barang atau sifat khusus.
Akhiran –wan memiliki bentuk –man dan
7) ’memberikan...kepada’,
–wati. Akhiran –man diletakkan pada
memanasi sayur, menugasi saya
dasar yang berakhir dengan fonem –i,
8) ’memasangi...dengan’, ’memasangkan contohnya budiman dan seniman. Akhi-
...pada’ ran –wati merujuk pada perempuan, con-
memagari, menghitami wajah tohnya karyawati.
9) ’...untuk’
d. Akhiran –is, -isme, -isasi
menangisi, menertawai
Akhiran –is, -isme, dan –isasi merupakan
Akhiran -i, -wi, -iah, -wiah diserap dari ba-
akhiran yang dipungut dari bahasa asing.
hasa Arab. Sebagai pembentuk kata sifat,
Akhiran –is berfungsi sebagai pembentuk
-i (-wi, -iah, -wiah) memiliki makna ’bersifat’,
kata benda dan kata sifat.
atau ’berkenaan dengan’.
Sebagai pembentuk kata benda, con-
Contoh: alami, duniawi, manusiawi.
tohnya jurnalis, idealis.
b. Akhiran –kan Sebagai pembentuk kata sifat con-
Akhiran –kan tidak mengalami perubahan tohnya agamis, egois. Makna akhiran
apabila ditambahkan pada kata apapun, dan –is adalah ’orang, pelaku’ dan ’berke-
berfungsi membentuk kata kerja. naan dengan, bersifat’.
Makna akhiran –kan antara lain: Akhiran –isme berfungsi sebagai pem-
1) ’menyebabkan’, ’menjadikan’ bentuk kata benda dan bermakna ajaran
Kisah sedih itu menangiskan kami. atau paham. Contoh: komunisme, liber-
alisme, kapitalisme.
2) ’melakukan untuk/ bagi orang lain’
Akhiran –isasi berfungsi sebagai pem-
Aku membuatkan adik makanan.
bentuk kata benda yang menyatakan
3) ’sungguh-sungguh’ ‘proses’, ‘cara’, ‘perbuatan’.
Perhatikan gambar berikut. Contoh: globalisasi, liberalisasi
4) ’dengan’
Ikatkan tali ini pada dahan itu.

Di unduh dari : Bukupaket.com 73


5. Imbuhan Terbelah (Konfiks) 2) ’saling’, ’berbalasan’
Konfiks merupakan imbuhan tunggal yang terdiri Contoh: Mereka bersalaman
atas dua unsur yag terpisah, kiri dan kanan. c. Konfiks ber-kan
a. Konfiks ke-an Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja
Fungsi konfiks ke-an bisa sebagai pemben- transitif atau yang memerlukan objek.
tuk kata kerja, kata sifat, dan kata benda. Beberapa makna imbuhan ber-kan adalah:
1) Sebagai pembentuk kata kerja, ke-an 1) ’memakai’, ’menggunakan’
mempunyai makna ’menderita, meng- Dia tidur beralaskan koran.
alami kejadian, mengalami keadaan’. 2) ’mempunyai’
Contoh: berharapkan, bermimpikan
Kemalaman di perjalanan. 3) ’menjadikan’
2) Sebagai pembentuk kata sifat, ke-an berasaskan, beristrikan
mempunyai makna ’terlalu’, ’terlampau’
d. Konfiks per-an
Contoh:
Pakaian seragamnya kekecilan. Konfiks per-an mempunyai bentuk per-an,
pel-an, pe-an. Berfungsi sebagai pembentuk
3) Sebagai pembentuk kata benda, ke-an
kata benda. Makna konfiks per-an adalah :
mempunyai makna ’ciri sifat’ dan ’ciri
tempat’. 1) ’perihal’, ’yang berhubungan dengan’
Contoh: pekerjaan berat
keadilan, kemanusiaan: mempunyai 2) ’hasil memper-...’, ’perihal memper-...’
ciri tempat perpanjangan, perpendekan
kedudukan, kecamatan: mempunyai 3) ’tempat ber-...’
ciri sifat peristirahatan, permukiman
b. Konfiks ber-an e. Konfiks se-nya
Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja. Konfiks ini dilekatkan pada dasar yang beru-
Berikut makna konfiks ber-an. pa kata sifat perulangan maupun yang bukan
1) ’melakukan sesuatu dengan laku atau perulangan. Konfiks se-nya mempunyai mak-
pelaku banyak’, ’tidak beraturan’ na ’paling’ atau ’tingkat relatif yang tinggi’.
Contoh: Contoh: sebenarnya, sejujurnya, setinggi-
Kami berlarian menyelamatkan diri. tingginya, sebaik-baiknya.

74 Di unduh dari : Bukupaket.com


Preposisi gabungan terdiri atas dua un-

4
sur yang berpasangan, tetapi terpisah

Kata Tugas oleh kata lain, contohnya: dari..hingga..,


dari..sampai ke.., dari..ke.., antara..den-
gan.., antara..dan.., sejak..hingga..
2. Konjungsi (Kata Sambung)
A. PENGERTIAN Konjungsi adalah kata tugas yang menghubung-
Kata tugas merupakan kata yang hanya mem- kan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan
punyai arti gramatikal dan tidak memiliki arti klausa dengan klausa. Jenis-jenis konjungsi:
leksikal. Jadi, kata tugas merupakan kata atau a. Konjungsi koordinatif
gabungan kata yang tugasnya semata-mata me- Konjungsi yang menghubungkan dua unsur
mungkinkan kata lain berperanan dalam kalimat. atau lebih yang sama pentingnya, atau me-
miliki status yang sama. Konjungsi koordina-
B. MACAM-MACAM KATA TUGAS tif antara lain dan, serta, atau, tetapi, melain-
1. Preposisi (Kata Depan) kan, padahal, sedangkan.
Preposisi terletak di bagian awal frase. Unsur b. Konjungsi korelatif
yang mengikutinya dapat berupa kata benda, Konjungsi terdiri atas dua bagian yang di-
kata sifat, kata kerja. Preposisi ada dua macam, pisahkan oleh salah satu kata, frasa, klausa
yaitu tunggal dan gabungan. yang dihubungkan. Konjungsi korelatif me-
a. Preposisi tunggal liputi tidak hanya..., tetapi juga; baik...mau-
pun; bukan hanya..., melainkan juga; jangan-
Preposisi tunggal terdiri atas satu kata, bi-
kan...,...pun...; entah...entah...
asanya kata dasar (di, ke dari, pada, bagi,
oleh) dan berimbuhan (bersama, beserta, c. Konjungsi subordinatif
menuju, menurut, terhadap, melalui). Konjungsi yang menghubungkan dua klausa
b. Preposisi gabungan atau lebih. Salah satu klausa merupakan
anak kalimat. Konjungsi subordinatif dibagi
Terdiri atas dua preposisi yang letaknya
menjadi berikut.
berurutan (daripada, kepada, oleh kare-
1) Konjungsi subordinatif waktu: sejak, se-
na, sampai dengan) dan berhubungan.
dari, sewaktu, ketika, selama, sesudah,
Preposisi daripada hanya digunakan un-
setelah, hingga, sampai.
tuk menyatakan perbandingan.

Di unduh dari : Bukupaket.com 75


2) Konjungsi subordinatif syarat: jika, kalau, a. Interjeksi kejijikan: cih, cis, ih
asal, bila b. Interjeksi kakaguman: aduhai, amboy, asyik
3) Konjungsi subordinatif pengandaian: c. Interjeksi kekagetan: astaga
andaikan, seandainya, sekiranya d. Interjeksi ajakan: ayo, mari
4) Konjungsi subordinatif tujuan: agar, e. Interjeksi simpulan: nah
supaya, biar f. Interjeksi keheranan: lo, aduh, aih
5) Konjungsi subordinatif konsesif:
4. Artikel (Kata Sandang)
meskipun, walaupun, sungguhpun
6) Konjungsi subordinatif pembandingan: Artikel adalah kata tugas yang membatasi mak-
seakan-akan, seolah-olah, seperti, lak- na jumlah nomina. Artikel dibagi menjadi 3 ke-
sana, daripada, ibarat lompok yaitu:
7) Konjungsi subordinatif sebab: sebab, ka- a. Artikel yang bersifat gelar.
rena, oleh karena Umumnya berhubungan dengan hal yang
8) Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, bermartabat. Contoh: sang, sri, hang, dang.
sampai-sampai b. Artikel yang mengacu ke makna kelompok
9) Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa atau makna kolektif adalah para.
10) Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa Para dipakai untuk kelompok manusia yang
11) Konjungsi subordinatif komplementasi: memiliki kesamaan sifat, pekerjaan atau
bahwa kedudukan. Contoh: para petani, para guru.
12) Konjungsi subordinatif atribut: yang c. Artikel yang menominalkan adalah si.
13) Konjungsi subordinatif perbandingan: Artikel si digunakan untuk mengiringi nama
sama...dengan, lebih...daripada orang, membentuk kata benda dari kata sifat
atau kata kerja.
d. Konjungsi antarkalimat Contoh:
Konjungsi yang menghubungkan satu kali- - Si hitam manis itu sangat baik hati.
mat dengan kalimat yang lain.
5. Partikel
Contoh: biarpun demikian, meskipun demiki-
an, kemudian, setelah itu, selanjutnya, oleh Partikel adalah kata tugas yang dalam ucapan
karena itu, akan tetapi, namun. tidak memiliki tekanan dan tidak merupakan kata
karena tidak dapat berdiri sendiri, seperti: –lah,
3. Interjeksi (Kata Seru) -kah, -tah, pun.
Interjeksi adalah kata tugas yang mengungkap- a. Partikel –lah
kan rasa hati manusia.
Dalam kalimat perintah, -lah dipakai untuk
Interjeksi dapat dikelompokkan menjadi:

76 Di unduh dari : Bukupaket.com


menghaluskan nada perintah. Dalam kalimat
berita, -lah dipakai untuk ketegasan. Contoh:
Pergilah sekarang, sebelum Ayah mema-
rahimu! (kalimat perintah) 5 Makna
b. Partikel –kah
1) Digunakan untuk mengubah kalimat beri-
ta menjadi kalimat pertanyaan. Contoh:
Dia yang akan pergi. (kalimat berita)
A. JENIS MAKNA
Diakah yang akan pergi? (pertanyaan) 1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
2) Partikel –kah membuat kalimat perta- a. Makna Leksikal
nyaan menjadi lebih formal dan halus. Di mana kata dapat dipahami dalam kondisi
Contoh: lepas, tanpa berada di dalam struktur kali-
Apa Ayahmu sudah pulang? mat. Makna leksikal dapat disebut sebagai
Apakah Ayahmu sudah pulang? makna kamus. Makna leksikal dimiliki oleh
3) Digunakan untuk memperjelas kalimat kata bentuk dasar. Contoh: ibu, beli, sayur.
pertanyaan jika dalam kalimat tersebut
b. Makna Gramatikal
tidak terdapat tanda tanya. Contoh:
Harus aku yang pergi? Merupakan makna yang timbul akibat berte-
Haruskah aku yang pergi? munya unsur bahasa yang satu dengan un-
sur bahasa yang lain.
c. Partikel –tah Contoh: imbuhan ber- tidak memiliki mak-
Digunakan dalam kalimat pertanyaan yang na apabila dalam kondisi lepas, tetapi akan
tidak mengharapkan jawaban. Contoh: Sia- mempunyai makna ‘memiliki’ jika bergabung
patah orangnya yang mau peduli padaku? dengan rambut menjadi berambut.
d. Partikel pun 2. Makna Denotatif dan Konotatif
1) Dipakai dalam kalimat berita. Pun digu-
a. Makna Denotatif
nakan untuk mengeraskan arti kata.
Makna denotatif adalah makna kata secara
Contoh: Kami pun mau menerimanya.
objektif atau apa adanya. Makna denotatif
2) Pun sering digunakan bersama –lah un-
disebut juga makna lugas.
tuk menandakan proses mulai terjadi.
Contoh:
Contoh: Tidak lama kemudian, hujan
Ibu memiliki banyak bunga di taman.
pun turunlah dengan deras.
bunga adalah ‘bagian tumbuhan yang akan

Di unduh dari : Bukupaket.com 77


menjadi buah, biasanya elok warnanya dan Contoh:
harum baunya’ santap lebih halus daripada makan
b. Makna Konotatif 4) Makna salah satu kata sinonim lebih ber-
sifat kesastraan (literer) daripada lainnya.
Makna konotatif adalah makna kiasan yang
Contoh:
memiliki kriteria tambahan yang dikenakan
surya lebih literer daripada matahari
pada makna sebenarnya.
tirta lebih literer daripada air
Contoh:
Mereka gugur sebagai bunga bangsa. 5) Makna salah satu kata sinonim lebih
Bunga adalah ‘orang yang berjasa kepada kolokial (tidak resmi atau santai) diban-
negara, pahlawan’ dingkan lainnya. Contoh:
ayah lebih kolokial daripada bapak
B. PERTALIAN BENTUK MAKNA 6) Makna salah satu kata lebih bersifat ke-
daerahan dibandingkan lainnya
1. Sinonim dan Antonim Contoh:
a. Sinonim gue, kula, beta lebih bersifat kedae-
Sinonim adalah ungkapan yang bermakna rahan daripada saya
sama atau kurang lebih sama dengan ungka- 7) Salah satu kata sinonim merupakan ko-
pan yang lain. Berikut beberapa perbedaan sakata bahasa anak-anak.
kata-kata bersinonim. Contoh:
1) Makna salah satu kata sinonim lebih pipis dan buang air kecil
umum daripada lainnya. b. Antonim
Contoh: Antonim adalah ungkapan yang mempunyai
memasak lebih umum dibandingkan makna bertentangan atau kebalikan.
mengukus, merebus, memanggang
melihat lebih umum daripada melirik, 1) Antonim kembar
menengok, mengintip Jika satu disangkal, pasti muncul yang lain.
Contoh:
2) Makna salah satu kata sinonim lebih in- mati >< hidup, laki-laki >< perempuan
tensif daripada lainnya.
Contoh: 2) Antonim relasional
gemar lebih intensif daripada suka Kata yang satu merupakan syarat yang lain.
Contoh:
3) Makna salah satu kata sinonim lebih pembeli >< penjual, guru >< murid
halus atau sopan dibandingkan lainnya.

78 Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Antonim bertingkat (gradabel) 3. Polisemi
Antonim bertingkat berupa kata-kata sifat. Polisemi merupakan kata yang memiliki makna
Contoh: atau penafsiran lebih dari satu. Contoh:
panas >< dingin, panjang >< pendek Kata kepala memiliki beberapa makna, yaitu:
4) Antonim majemuk ‘bagian tubuh dari leher ke atas’
Jika salah satu disangkal, muncul seke- ‘bagian depan atau atas sesuatu yang diang-
lompok kata yang lain. gap penting’ (contohnya: kepala surat),
Contoh: ‘pemimpin’ (contohnya: kepala sekolah)
senin >< selasa, rabu, kamis,......
4. Hiponim
5. Antonim hierarkis
Hiponim adalah hubungan makna antara yang
Jika salah satu disangkal, muncul seke-
lebih kecil dan yang lebih besar atau antara yang
lompok kata lain yang bertingkat.
bersifat khusus dan yang bersifat umum. Contoh:
Contoh:
hubungan antara mawar, melati, anggrek,
mm >< cm, dm, m, dan seterusnya.
kamboja, dan bunga
2. Homonim Mawar, melati, anggrek, kamboja merupa-
Homonim adalah ungkapan yang bentuknya kan hiponim dari bunga.
sama tetapi mempunyai makna yang berbeda.
Homonim mencakup homofon dan homograf. D. PERGESERAN MAKNA
Contoh:
bisa ‘mampu’ dan bisa ‘racun Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
atau perubahan makna adalah perkembangan
a. Homofon ilmu, teknologi, budaya dan sebagainya.
Merupakan dua kata yang bunyinya sama, 1. Perubahan Makna Meluas
tetapi berbeda tulisan, ejaan dan makna.
Contoh: Kata-kata saudara, ibu, bapak, adik, kakak, pada
sanksi ‘hukuman’ dan sangsi ‘ragu-ragu’ awalnya hanya mengacu pada orang yang me-
miliki hubungan darah, tetapi sekarang diguna-
b. Homograf kan dalam sapaan untuk umum.
Merupakan dua kata yang menunjukkan kes- 2. Perubahan Makna Menyempit
amaan bunyi dan ejaan tetapi beda makna.
Contoh: Kata sarjana pada awalnya bermakna ‘orang
tahu ‘mengerti’ dan tahu ‘makanan’ pandai atau cendekiawan’, sekarang sarjana
bermakna ‘ orang yang telah lulus dari perguruan
tinggi’.

Di unduh dari : Bukupaket.com 79


3. Amelioratif atau Perubahan Makna
Membaik
Kata yang semula mempunyai makna buruk
berubah menjadi baik.
Contoh: tuna netra lebih baik daripada buta.
6 Majas
4. Peyoratif atau Perubahan Makna
Memburuk
Perubahan makna yang mengakibatkan sebuah A. PENGERTIAN
ungkapan yang tidak baik atau kasar. Majas disebut juga bahasa kias atau gaya baha-
Contoh: sa, yaitu penyimpangan dari bahasa yang biasa,
gerombolan pada awalnya bermakna ‘orang- yang digunakan untuk meningkatkan efek dan
orang yang berkelompok atau bergerombol’, menimbulkan konotasi tertentu.
sekarang gerombolan bermakna ‘pengacau’
5. Sinestesia B. JENIS-JENIS MAJAS
Perubahan makna yang terjadi karena pertuka- 1. Majas Pertentangan
ran tanggapan dua indera yang berbeda.
Majas yang mengandung pertentangan antara
Contoh:
yang dinyatakan dengan yang sesungguhnya.
Kata-katanya manis, membuatku percaya pa-
danya. Kata manis merupakan tanggapan indera a. Hiperbola
pengecap tetapi dalam kalimat tersebut diguna- Pernyataan yang membesar-besarkan suatu
kan untuk tanggapan indera pendengar. peristiwa. Contoh:
Ia terkejut setengah mati mendengar sa-
6. Perubahan total habatnya mengalami kecelakaan.
Perubahan total adalah perubahan makna yang
menyimpang jauh atau berbeda sama sekali b. Litotes
dengan makna semula. Digunakan untuk memperhalus atau menge-
Contoh: cilkan suatu peristiwa atau kenyataan.
Kata canggih pada awalnya bermakna Contoh:
‘cerewet’, sekarang bermakna ‘modern’, ‘ru- Datanglah ke gubug kami.
mit’, atau ‘pelik’. c. Ironi
Kata ceramah pada awalnya bermakna Majas yang menggunakan kata yang berten-
‘cerewet’ atau ‘banyak cakap’, sekarang ber- tangan dengan peristiwa sesungguhnya de-
makna ‘pidato’ ngan maksud menyindir secara halus.

80 Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh: b. Metafora
Rajin sekali engkau, Nak. Di rumah, eng- Majas yang menyatakan sesuatu sebagai hal
kau hanya makan dan tidur-tiduran. yang sebanding degan hal lain yang sesung-
d. Oksimoron guhnya tidak sama. Contoh:
Majas yang menyatakan sesuatu melalui dua Dia baru bangun ketika raja siang telah
pernyataan yang bertentangan.Contoh: bersinar cerah.
Yang tetap dalam hidup ini adalah per- Seluruh harta bendanya habis dilalap
ubahan. jago merah.
e. Paradoks c. Perumpamaan
Gaya bahasa yang menggunakan hal-hal Majas yang memperbandingkan dua hal
yang bertentangan dengan pendapat umum, yang pada hakikatnya berbeda tetapi diang-
tetapi bisa saja mengandung kebenaran. gap sama, menggunakan kata seperti, bagai,
Contoh: laksana, bagaikan, seumpama, semisal.
Hatinya terasa sepi, tinggal di kota yang Contoh:
ramai ini. Kakak beradik itu tak pernah rukun bagai
anjing dengan kucing.
f. Antitesis
Antitesis bersifat mempertentangkan, bukan d. Alegori
memperbandingkan.Contoh: Alegori merupakan bentuk metafora yang di-
Tua ataupun muda, warga wajib mengi- perpanjang. Contoh:
kuti kerja bakti. Hati-hatilah kamu dalam mendayung bahtera
rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan
g. Kontradiksi
yang penuh dengan badai dan gelombang.
Gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
yang menentang pernyataan. Contoh: 3. Majas Pertautan
Tak seorang pun datang kecuali engkau. Majas yang menautkan atau menghubungkan
2. Majas Perbandingan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Majas yang membandingkan antara sesuatu a. Metonimia
yang akan dinyatakan dengan sesuatu yang lain. Majas metonimia memakai nama ciri yang
ditautkan dengan mana orang, barang, atau
a. Personifikasi
hal lain sebagai penggantinya.
Dalam majas ini, benda-benda mati dibuat
Contoh:
seolah memiliki sifat seperti manusia. Contoh:
Ia naik Garuda ke Jakarta. (Garuda
Mata pisau itu tak berkedip menatapmu.
merupakan nama pesawat)

Di unduh dari : Bukupaket.com 81


b. Sinekdok 4. Majas Perulangan
Sinekdok ada yang pars pro toto merupakan a. Aliterasi
penyebutan sebagian untuk menyatakan ke-
Majas yang mempunyai bunyi yang sama.
seluruhan, ada juga totem pro parte meru-
Contoh:
pakan penyebutan seluruhnya untuk me-
Lelaki tua putra Madura
nyatakan sebagian. Contoh:
Dara damba daku, datang dari danau
Puluhan ekor ayam mati karena flu bu-
rung. (pars pro toto) b. Repetisi
Indonesia berhasil merebut juara I Olim- Majas yang mengulang kata-kata sebagai
piade Fisika. (totem pro parte) penegasan yang dalam kalimat yang sama.
c. Eufemisme Contoh:
Eufemisme merupakan pemakaian ungkap- Terima kasih pujaanku, terima kasih pah-
an agar peryataan menjadi lebih halus. lawanku, terima kasih bunga bangsaku.
Contoh: c. Paralelisme
Ali adalah anak orang yang tidak mampu.
Paralelisme merupakan majas yang mengu-
d. Alusio lang kata-kata yang ditulis dalam baris ber-
Majas yang merujuk pada tokoh atau peris- beda. Contoh:
tiwa yang sudah diketahui bersama. Contoh: Tiang tanpa akhir tanpa apa di atasnya
Sekarang, banyak Edy Tansil disini. Tiang tanpa topang apa di atasku
Tiang tanpa akhir tanda dukaku
e. Elipsis
Tiang tanpa siang tanpa malam tanpa
Merupakan majas yang menghilangkan salah
waktu
satu unsur penting dalam kalimat lengkap.
Contoh: d. Kiasmus
Doni dan Tata ke Singapura. (penghilang- Kiasmus adalah majas yang berisi pengu-
an unsur predikat: pergi) langan dan merupakan inversi.Contoh:
f. Inversi Banyak orang pintar yang mengaku dirinya
Inversi adalah majas yang di dalamnya ter- bodoh dan orang bodoh yang mengaku diri-
dapat pengubahan susunan kalimat. nya pintar.
Contoh: e. Antanaklasis
Malam ini sepi à Sepi malam ini
S P P S

82 Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Pengulangan dengan Perubahan Fonem

7
Pengulangan yang berubah bunyi. Perubah-
Reduplikasi an bunyi tersebut ada yang terjadi pada vokal
atau pada konsonan.
Contoh:

Reduplikasi atau proses pengulangan meru-


balik bolak-balik
serba serba-serbi } Perubahan fonem
vokal
pakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan

}
mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya mau- lauk lauk-pauk Perubahan fonem
pun sebagian. ramah ramah-tamah konsonan

A. JENIS PENGULANGAN
B. MAKNA PENGULANGAN
1. Pengulangan Seluruh
Pengulangan seluruh disebut juga dwilingga, Makna reduplikasi sangat beragam, antara lain:
pengulangan yang tanpa pembubuhan imbuhan 1. ‘banyak’. ‘bermacam-macam’ buah-buah-
dan tanpa perubahan fonem. an, lauk-pauk, sayur-mayur
Contoh: rumah-rumah, kerusakan-kerusakan 2. ‘saling’ tolong-menolong, pandang-pan-
dang-an, bersalam-salaman
2. Pengulangan Sebagian 3. ‘menyerupai’, ‘tiruan’ rumah-rumahan, ku-
Pengulangan sebagian adalah pengulangan da-kudaan, langit-langit
ben-tuk dasar secara sebagian berupa peruba- 4. ‘tindakan yang dilakukan berulang-ulang’
han fonem, biasa disebut juga dwipurna. berpindah-pindah, tertawa-tawa.
Contoh: 5. ‘intensitas, kualitas’ kuat-kuat, keras-
terguling terguling-guling keras, dalam-dalam
3. Pengulangan yang Berkombinasi dengan 6. ‘melemahkan sesuatu yang disebut pada
Pembubuhan Imbuhan (Afiks) kata dasar, ‘agak’ kekanak-kanakan
7. ‘keremehan’ dia-dia, mereka-mereka
Pengulangan bentuk dasar dengan penambahan
imbuhan secara bersama-sama atau serentak
dan bersama-sama pula mendukung satu arti.
Contoh:
jauh + se- (pengulangan) –nya sejauh-
jauhnya

Di unduh dari : Bukupaket.com 83


2. Membaca Ekstensif

8
Membaca yang dilakukan pada teks dalam
Membaca jumlah sebanyak-banyaknya tetapi dengan
waktu yang sesingkat-singkatnya.
Tujuan membaca untuk memperoleh gamba-
ran umum dan hal-hal tertentu dari teks.
Membaca adalah melihat atau memahami isi dari Membaca ekstensif meliputi membaca skim-
apa yang tertulis (dengan lisan atau dalam hati). ming dan membaca scanning.
Membaca skimming adalah suatu ket-
A. JENIS-JENIS MEMBACA erampilan membaca yang diatur secara
sistematis untuk mendapatkan hasil
Dilihat dari terdengar atau tidaknya
yang efisien, seperti mengenali topik
suara:
bacaan, mengetahui pendapat orang,
1. Membaca Nyaring mendapatkan bagian penting yang di-
Membaca dengan mengeluarkan suara atau perlukan tanpa membaca seluruhnya,
membaca yang dilakukan secara lisan seperti mengetahui urutan ide pokok.
membaca deklamasi puisi, pidato, berita. Membaca scanning adalah suatu teknik
membaca untuk mendapatkan suatu in-
2. Membaca dalam Hati
formasi tanpa membaca yang lain-lain.
Disebut juga dengan silent reading, yaitu mem- Misalnya mencari nomor telepon, men-
baca tanpa mengeluarkan suara dan hanya cari kata dalam kamus, angka statistik
menggunakan aktifitas visual atau penglihatan.
Membaca dalam hati biasanya dilakukan untuk Menghitung kecepatan efektif membaca meng-
memahami isi bacaan dengan cepat dan baik, gunakan rumus berikut
seperti membaca buku pelajaran, surat kabar.
Jumlah kata dalam teks
% pemahaman = ... kpm
Dilihat dari tujuannya, membaca dibagi Waktu baca per menit
menjadi membaca intensif dan membaca
ekstensif. dengan kpm = kata per menit
1. Membaca Intensif
Membaca yang dilakukan dengan seksama
terhadap rincian-rincian suatu teks atau ba-
caan.

84 Di unduh dari : Bukupaket.com


B. MEMBACA TABEL, DIAGRAM, GRAFIK, DAN

9
DENAH
Tabel, diagram, grafik, dan denah merupakan Surat Menyurat
alat bantu visual yang menarik dan efektif untuk
menunjukkan fakta dengan jelas.
1. Tabel Surat-menyurat merupakan suatu bentuk ko-
munikasi tertulis yang dilakukan dengan peran-
Tabel adalah daftar berisi informasi, kata-
taraan surat. Adanya keterbatasan tempat, wak-
kata dan bilangan yang tersusun, urut ke
tu, tenaga, dan biaya menjadikan surat dianggap
bawah dengan garis pembatas sehingga
lebih efisien, efektif, praktis, dan ekonomis.
dapat mudah disimak.
Tabel juga alat pembantu untuk perangku-
man gagasan-gagasan tertentu. A. PENGGOLONGAN SURAT
Pokok tabel dapat diketahui dari judul. 1. Menurut isi dan pembuatannya, surat
2. Diagram dibedakan menjadi surat bisnis, surat di-
nas, dan surat pribadi.
Diagram adalah gambaran (sketsa) untuk
a. Surat bisnis adalah surat yang berkaitan
menerangkan sesuatu.
langsung dengan kegiatan bisnis, con-
Bentuk diagram dibedakan menjadi diagram
tohnya surat permintaan dan penawaran,
batang dan diagram lingkaran.
surat pesanan, surat tagihan.
Diagram batang berbentuk persegi pan-
b. Surat dinas adalah surat yang berkaitan
jang dan dilengkapi dengan skala.
dengan kegiatan umum, seperti pengu-
Diagram lingkaran menyatakan suatu
mum-an, pemberitahuan, surat tugas,
peristiwa dalam bentuk lingkaran (360o)
dan surat keterangan.
yang dipotong-potong menjadi segmen.
c. Surat pribadi dibagi menjadi dua jenis,
3. Grafik yaitu surat pribadi yang bersifat resmi
Grafik adalah lukisan pasang surut suatu ke- (seperti surat lamaran, surat izin tidak
adaan dengan garis atau gambar (tentang turun masuk kerja, dan surat permohonan)
naiknya hasil, statistik, dan sebagainya). serta surat pribadi yang bersifat tidak
resmi (seperti surat kepada orang tua,
4. Denah sahabat, dan sebagainya).
Denah merupakan gambar yang menyatakan le-
tak kota, jalan, dan sebagainya.

Di unduh dari : Bukupaket.com 85


2. Menurut maksud dan tujuan penulisan- 5. Hal surat
nya, surat dibagi menjadi berikut. 6. Salam Pembuka
a. Surat pemberitahuan, yaitu surat yang 7. Isi Surat
dibuat untuk memberitahukan sesuatu. a. Alinea pembuka
b. Surat keputusan, yaitu surat yang dibuat b. Alinea inti
untuk maksud memutuskan sesuatu. c. Alinea penutup
c. Surat keterangan, yaitu surat yang di- 8. Salam Penutup
buat untuk maksud menerangkan sesuatu. 9. Nama Organisasi
d. Surat tugas, yaitu surat yang dibuat untuk 10. Tanda Tangan dan Nama Terang
menugaskan seseorang melakukan pe- 11. Jabatan Penandatangan Surat
kerjaan tertentu. a. Lampiran
e. Surat permintaan penawaran, yaitu su- b. Tembusan surat
rat yang dibuat untuk maksud meminta c. Inisial
penawaran suatu produk atau jasa.
f. Surat penawaran, yaitu surat yang D. BENTUK SURAT
dibuat untuk menawarkan suatu produk 1. Bentuk Lurus
atau jasa.
g. Surat pesanan, yaitu surat yang dibuat a
untuk memesan suatu produk atau jasa. b c
d
B. KRITERIA SURAT YANG BAIK e
f
1. Pemilihan Bentuk Surat
2. Cara Penulisan Bagian-bagian Surat
3. Bahasa Surat g
4. Penampilan Surat
5. Efektivitas dan Efisiensi Surat h
i
j
C. BAGIAN-BAGIAN SURAT k

1. Kepala Surat/Kop Surat l


2. Nomor Surat m
3. Tanggal Surat n
4. Alamat Surat

86 Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Bentuk Setengah Lurus

10 Menulis
a
b c
d
e
f

g A. MENULIS RESENSI
h Resensi berasal dari bahasa Belanda recen-
i sie atau dari bahasa Latin recenseo yang
j
k berrati ulasan atau uraian tentang buku, film,
l drama, teater, maupun kaset.
m Resensi bersifat informatif mengenai pertim-
n
bangan mutu, baik atau buruk sebuah buku.
Keterangan: Resensi bertujuan memberikan pertimbang-
a. Kepala surat/kop surat an atau penilaian tentang sebuah buku ke-
b. Nomor surat pada pembaca, sehingga pembaca dapat
c. Tanggal surat menentukan penting dan tidaknya buku
d. Alamat surat tersebut. Resensi buku juga dapat memban-
e. Hal surat tu penerbit atau pengarang untuk memperke-
f. Salam pembuka nalkan buku yang baru diterbitkan.
g. Isi surat 1. Bagian-bagian Resensi
h. Salam penutup a. Identitas buku, meliputi judul, nama penga-
i. Nama organisasi rang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit,
j. Tanda tangan dan nama terang cetakan, serta tebal buku.
k. Jabatan penandatangan surat b. Macam atau jenis buku
l. Tembusan surat c. Keunggulan buku
m. Lampiran Beberapa faktor yang dapat menjadi kriteria
n. Inisial penilaian keunggulan buku adalah:
1) organisasi buku, meliputi kepaduan, ke-
jelasan, dan perkembangan yang logis
dari sebuah buku.

Di unduh dari : Bukupaket.com 87


2) isi buku, sebuah buku dikatakan berbo- Uraian tentang arti penting masalah yang
bot jika organisasi dan tema terangkai diugkap dan mengapa harus dipecahkan.
padu, baik, dan benar. Ruang lingkup batas penyusunan karya
3) bahasa, bahasa dapat dilihat dari segi tulis.
struktur kalimat, hubungan antarkalimat, Uraian mengenai pandangan hidup da-lam
dan diksi atau pilihan kata. mengkaji masalah yang muncul.
d. Kelemahan buku Kerangka teoritis untuk membahas per-
e. Nilai buku masalahan.
Alasan mengapa penulis menyusun
2. Bentuk-bentuk Resensi Buku
karya tulis.
a. Meringkas d. Membandingkan
b. Tubuh karangan
b. Menjabarkan e. Memberi penekanan
Tubuh karangan memuat pembahasan ma-
c. Menganalisis
salah-masalah yang muncul.
c Penutup
B. KARYA TULIS
3. Pelengkap penutup
Karya tulis adalah laporan berdasarkan pene-
litian ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan suatu
kegiatan untuk mengumpulkan data, menganali- C. BERITA
sis data, dan menyajikan data yang dilakukan se- Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat
cara sistematis dan objektif untuk memecahkan yang aktual, menarik, penting, serta cermat
masalah. Bagian-bagian karya tulis: dalam fakta. Berita dapat disajikan secara lisan
1. Pelengkap pendahuluan dan tulisan. Berita biasanya disiarkan melalui
Mencakup halaman kulit muka, halaman media elektronik, seperti televisi dan radio, serta
judul, halaman pengesahan, halaman media cetak seperti koran dan majalah.
persembahan dan motto, kata pengantar, 1. Syarat Berita
daftar isi, dan daftar tabel dan gambar. Berita harus memenuhi beberapa persyaratan,
2. Isi karangan antara lain: berlandaskan fakta, aktual, menarik,
a. Pendahuluan objektif, lengkap, sistematis, dan dapat dipahami.
Pendahuluan memuat hal-hal berikut.
Uraian tentang topik yang dikaji, baik 2. Pokok-pokok Berita
latar belakang maupun sejarah masalah Pokok-pokok dalam berita meliputi:
yang timbul. a. when, kapan berita itu terjadi
Alasan dipilihnya topik. b. where, di mana berita itu terjadi

88 Di unduh dari : Bukupaket.com


c. who, siapa pelaku yang diberitakan (orang,
lembaga, organisasi, negara)
Iklan, Pengumuman,
d. what, apa yang diberitakan (tema atau topik
berita yang disampaikan)
e. why, mengapa berita itu terjadi
11 dan Poster
f. how, bagaimana proses peristiwa itu terjadi
3. Fakta dan Opini A. IKLAN
Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa
Iklan mengandung dua pengertian, yaitu:
yang benar-benar terjadi atau ada, sedang-
a. berita pesanan untuk mendorong, membujuk
kan opini atau pendapat merupakan perki-
atau memberikan persuasi kepada khalayak
raan, pikiran, atau anggapan tentang suatu
ramai agar tertarik pada barang atau jasa
hal (seperti orang atau peristiwa).
yang ditawarkan,
Pendapat atau opini berupa gagasan,
b. pemberitahuan kepada khalayak menge-
pendapat, dan harapan. Setiap orang akan
nai barang atau jasa yang dijual, dipasang
memiliki kesamaan dalam pengamatan
di dalam media massa atau tempat-tempat
suatu fakta, sebaliknya pendapat atau opini
umum.
orang mengenai suatu hal dapat berbeda-
beda. Perbedaan ini tergantung pada sudut 1. Syarat-syarat iklan
pandang dan latar belakang yang dimiliki. a. Harus objektif dan jujur.
b. Jelas dan mudah dipahami.
D. BIOGRAFI c. Tidak menyinggung pihak lain
d. Menarik perhatian orang banyak
Biografi berasal dari bahasa Yunani biographia,
bio berarti ‘hidup’ dan graphein berarti ‘menulis’. Bahasa yang digunakan dalam iklan memiliki kri-
Dengan demikian, biografi berarti ‘tulisan tentang teria berikut.
hidup’. a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, me-
Biografi adalah tulisan tentang riwayat kehidu- narik, logis, dan sopan.
pan seseorang. Gaya penceritaan biografi dapat b. Ungkapan atau majas yang digunakan memi-
berupa pemaparan biasa tentang seluruh ke- kat dan memiliki daya sugesti bagi khalayak.
hidupan secara utuh (dari lahir hingga wafat) c. Bahasa disusun untuk menonjolkan informa-
atau dapat juga ditulis dengan gaya sastra yang si yang dipentingkan.
menarik. d. Teks iklan harus menuju sasaran.

Di unduh dari : Bukupaket.com 89


3. Jenis-jenis iklan B. POSTER
a. Iklan pemberitahuan atau pengumuman,
Poster adalah pengumuman berbentuk gambar
yaitu iklan yang bertujuan untuk memberi-
atau tulisan yang ditempelkan di dinding, tem-
tahukan sesuatu kepada khalayak. Contoh:
bok, atau tempat-tempat umum yang strategis
iklan keluarga, yaitu iklan yang berisi berita
agar mudah diketahui banyak orang.
keluarga, misalnya kelahiran, ulang tahun,
perkawinan, kematian, dan sebagainya. 1. Jenis poster
b. Iklan undangan, iklan yang berisi ajakan atau Ditinjau dari keperluannya, poster dibedakan
imbauan untuk mendatangi suatu acara atau menjadi poster pendidikan, poster penerangan,
pertemuan. poster kegiatan keilmiahan, poster niaga, poster
c. Iklan layanan masyarakat, yaitu iklan yang hiburan atau pertunjukan, dan poster semboyan
bertujuan memberikan penerangan atau suatu daerah. Tujuan poster adalah menarik per-
penjelasan kepada masyarakat. Contoh: iklan hatian khalayak untuk berpartisipasi memenuhi
keluarga berencana dan iklan bahaya narkotika. himbauan sesuatu yang diposterkan.
d. Iklan permintaan, yaitu iklan yang berisi per-
mintaan sesuatu, seperti lowongan pekerjaan. 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
e. Iklan penawaran, yaitu iklan yang bertujuan Poster
menawarkan suatu produk. a. Isi poster
f. Iklan baris, yaitu iklan kecil (singkat) berisi Segera menarik perhatian khalayak
penawaran atau informasi tentang sesuatu Singkat, padat, dan jelas
yang terdiri atas beberapa baris saja. Iklan Tidak menyinggung perasaan orang lain
baris disebut juga iklan mini. Ciri-ciri: Tidak membosankan
menggunakan bahasa yang singkat, pa-
b. Bahasa poster
dat, dan tepat,
menggunakan bahasa yang memikat dan Informatif, artinya dapat segera mem-
memiliki daya sugesti, bangkitkan rasa ingin tahu, rasa ingin
menggunakan kata konotasi positif, mengerti sesuatu hal itu.
isi iklan baris bersifat objektif, jujur, sing- Komunikatif, artinya kalimatnya singkat,
kat, jelas, menarik perhatian, dan tidak jelas, mudah dipahami, dan tidak banyak
menyinggung golongan atau produk lain. memberikan tafsiran ganda.
g. Iklan artikel, yaitu iklan yang berisi informasi Persuasi, artinya dapat segera mem-
atau penawaran panjang yang diawali dengan bangkitkan rasa tertarik ingin memiliki
perkenalan, isi, keunggulan, dan penutup. dan berbuat sesuatu yang diberitahukan.

90 Di unduh dari : Bukupaket.com


Langsung menuju sasaran yang hendak

12
dicapai atau yang hendak dijangkau.
Dapat disertai gambar, lukisan, sketsa,
yang dapat mendukung bunyi poster atau Jenis Sastra
ada persamaan tema antara kalimat dan
variasi gambar.
Jenis sastra adalah suatu hasil klasifikasi ter-
PERBEDAAN IKLAN DAN POSTER hadap bentuk dan jenis isi sastra yang terdapat
dalam realitas. Pengklasifikasian yang dilakukan
Iklan Poster terhadap karya sastra dengan menjadikannya ke
 Mementingkan  Mementingkan dalam beberapa jenis biasanya didasarkan pada
susunan kata gambar kriteria tertentu.
atau kalimat
 Dipasang di  Dipasang di A. PEMBAGIAN JENIS SASTRA
media cetak atau tepi jalan, dekat
elektronik pasar, pusat 1. Naratif
perbelanjaan, atau Jenis sastra yang bersifat naratif adalah semua
dekat simpang teks yang isinya tidak bersifat dialog dan meru-
empat jalan pakan suatu kisah sejarah atau sebuah deretan
peristiwa.
a. Roman
C. PENGUMUMAN Secara umum, roman tidak jauh berbeda
dengan novel. Perbedaannya adalah jika
Pengumuman merupakan bentuk penyampaian
novel hanya menceritakan bagian-bagian
suatu informasi atau pemberitahuan kepada kha-
tertentu atau bagian yang paling mengubah
layak. Cara penyampaiannya bisa berbentuk su-
kehidupan dari sang tokoh, roman menceri-
rat dan bisa pula berbentuk iklan.
takan kisah kehidupan sang tokoh secara
Surat pengumuman biasanya ditandai oleh per-
utuh, semenjak lahir sampai meninggal.
nyataan seperti berikut.
Dalam rangka…, dengan ini kami umumkan b. Novel
bahwa … Berkenaan dengan surat…dengan ini Karya sastra tentang kehidupan tokoh dan
kami umumkan bahwa… menonjolkan watak setiap pelaku. Ciri-ciri:
1) Menceritakan sebagian kehidupan yang
luar biasa.

Di unduh dari : Bukupaket.com 91


2) Di dalamnya mengandung konflik yang d. Cerpen
mengubah nasib pelakunya. Cerpen merupakan karangan fiktif yang
3) Mempunyai beberapa alur cerita. menceritakan sebagian kehidupan se-
4) Perwatakan dan penokohan disajikan se- seorang atau kehidupan manusia yang
cara mendalam. diceritakan secara ringkas.
Novel mempunyai beberapa unsur intrinsik Unsur intrinsik yang terdapat dalam cer-
yang membangun cerita, yaitu: pen adalah tema, sudut pandang, per-
1) Tema, merupakan gagasan pokok. watakan, latar atau setting, dan alur.
2) Sudut pandang, cara pengarang me- e. Cerita anak asli dan terjemahan
nampilkan tokoh di dalam novel. f. Dongeng
3) Perwatakan atau penokohan, pembe- Dongeng merupakan salah satu bentuk
rian sifat pada seorang tokoh. karya sastra lama yang berjenis prosa.
4) Latar, merupakan gambaran tempat, Dongeng juga merupakan cerita rekaan,
waktu, dan peristiwa dalam novel. khayal, atau fiksi.
5) Alur, yaitu jalinan atau rangkaian peris- Unsur-unsur dongeng: tokoh, watak to-
tiwa dari awal sampai tahap akhir cerita. koh, alur, latar, tema, dan amanat.
Alur dibedakan menjadi alur maju, alur Perbedaan antara dongeng dan cerpen
mundur, dan alur gabungan. atau novel adalah tingkat rekaannya.
Alur maju, dimulai dari tahap perke- Oleh karenanya, dongeng mempunyai
nalan, tahap masalah, penyelesaian. daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
Alur mundur, dimulai tahap penyele- Dongeng mempunyai ciri-ciri berikut.
saian, diikuti tahap-tahap peristiwa 1) Alur sederhana
yang mendahuluinya. 2) Singkat
Alur gabungan, diawali dengan pun- 3) Tokoh tidak diuraikan secara rinci
cak ketegangan, dilanjutkan dengan 4) Penceritaan lisan
perkenalan, dan diakhiri dengan pe- 5) Pesan dan tema ditulis dalam cerita
nyelesaian. 6) Pendahuluan singkat dan langsung
c. Novelet 2. Drama
Novelet adalah bentuk prosa atau cerita Teks-teks drama adalah semua teks yang bersi-
naratif yang lebih panjang dan lebih kom- fat dialog dan isinya membentangkan sebuah
pleks dari cerita pendek tetapi tidak sepan- alur. Drama merupakan proyeksi konflik kehidup-
jang novel. an manusia di dunia nyata, yang disajikan di

92 Di unduh dari : Bukupaket.com


atas pentas dalam bentuk dialog dan gerakan. 4) Berdasarkan kuantitas cakapannya
Berdasarkan pengertian drama, ciri khas drama Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
adalah dialog. Dalam teks naratif dan puisi, dia- Minikata, yaitu drama yang menggunak-
log tidak begitu menonjol. an sedikit sekali kata-kata.
Jenis-jenis drama Doalogmonolog, yaitu drama yang meng-
gunakan banyak kata.
1) Berdasarkan bentuk sastra cakapannya
Drama puisi, yaitu drama yang sebagian 5) Bentuk-bentuk lain
besar cakapannya disusun dalam bentuk Drama absurd, yaitu drama yang se-
puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. ngaja mengabaikan atau melanggar kon-
Drama prosa, yaitu drama yang cakapan- versi alur, penokohan, tematik.
nya disusun dalam bentuk prosa. Drama baca, naskah drama yang hanya
2) Berdasarkan sajian isinya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
Tragedi (drama duka), yaitu drama yang Drama borjuis, drama yang bertema
menampilkan tokoh yang sedih atau mu- tentang kehidupan kaum bangsawan
ram, yang terlibat dalam situasi gawat ka- (muncul abad ke-18).
rena sesuatu yang tidak menguntungkan. Drama domestik, drama yang men-ceri-
Komedi (drama ria), yaitu drama ringan takan kehidupan rakyat biasa.
yang bersifat menghibur, walaupun selo- Drama duka, yaitu drama yang khusus
rohan di dalamnya dapat bersifat menyin- menggambarkan kejatuhan atau kerun-
dir, dan yang berakhir dengan bahagia. tuhan tokoh utama
Tragikomedi (drama dukaria), yaitu Drama liturgis, yaitu drama yang pe-
drama yang sebenarnya menggunakan mentasannya digabungkan dengan upa-
alur dukacita tetapi berakhir dengan ke- cara kebaktian gereja (pada abad perte-
bahagiaan. ngahan).
Drama satu babak, yaitu lakon yang ter-
3) Berdasarkan besarnya pengaruh unsur
diri dari satu babak, berpusat pada satu
seni lainnya
tema dengan sejumlah kecil pemeran
Opera/operet, yaitu drama yang menon- gaya, latar, serta pengaluran yang ring-
jolkan seni suara atau musik. kas.
Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan Drama rakyat, yaitu drama yang timbul
seni tarian tanpa dialog, diiringi musik. dan berkembang sesuai dengan festival
Tablo, yaitu drama yang dilakukan tanpa rakyat yang ada (terutama di pedesaan).
gerak atau tanpa dialog.

Di unduh dari : Bukupaket.com 93


Unsur-unsur drama Syarat-syarat pantun:
a) Naskah f) Cahaya satu bait terdiri atas empat baris,
b) Sutradara g) Penonton baris pertama dan kedua merupakan
c) Pemeran h) Kostum sampiran, sedangkan bait ketiga dan ke-
d) Panggung i) Rias empat merupakan isi,
e) Bunyi (sound effect) setiap baris terdiri atas 8 - 12 suku kata,
3. Puisi rima akhir berpola a - b - a - b.
Puisi adalah bentuk karya sastra imajinatif yang Contoh pantun:
berisi ungkapan pikiran dan perasaan penyair
Asam pauh dari seberang
berdasarkan pengalaman jiwanya yang memuat
Dimuat di dalam peti
pesan dengan tafsiran arti yang relatif luas kare-
Badan jauh di rantau orang
na kadang dibuat dalam bahasa yang tidak lugas.
Kalau sakit siapa mengobati
a. Unsur-unsur Puisi
1) Tema, merupakan gagasan pokok yang akan Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas
diungkapkan penyair. tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
2) Diksi, merupakan pilihan kata yang digunak- Pantun anak-anak, terdiri atas pantun
an penyair. Kata-kata yang digunakan dalam teka-teki dan pantun jenaka.
puisi bersifat konotatif atau memiliki kemung- Pantun remaja, terdiri atas pantun perke-
kinan makna lebih dari satu dan puitis yaitu nalan, pantun berkasih-kasihan, dan pan-
mempunyai efek keindahan. tun perpisahan.
3) Rima, sering disebut juga sajak atau persa- Pantun orang tua, terdiri atas pantun adat,
maan bunyi. pantun agama, dan pantun nasihat.
4) Gaya bahasa, merupakan unsur yang men- Syair
jadikan puisi lebih hidup dan men-jelaskan Ciri-ciri:
gambaran angan. setiap bait terdiri atas empat baris,
b. Jenis setiap baris merupakan kalimat lengkap
1) Puisi lama yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4
Pantun kata,
Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian memiliki pola sajak a-a-a-a,
sampiran dan isi. semua baris merupakan isi,
Salah satu keindahan bahasa dalam se- rangkaian bait satu dengan bait berikut-
buah pantun ditandai oleh rima a - b - a - b. nya merupakan rangkaian cerita.

94 Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh syair:
Inilah gerangan suatu madah,
mengarangkan syair terlalu mudah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah itikad diperetuli sudah.
13 Kategori Kata
Gurindam
Gurindam berasal dari Tamil yang dibawa
oleh orang-orang Hindu. Ciri-ciri:
A. KATA KERJA (VERBA)
Terdiri atas dua baris Kata kerja atau verba merupakan kata yang ber-
Setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 10- fungsi sebagai predikat atau sebagai inti predikat
14 suku kata. dalam kalimat. Verba mempunyai makna ‘per-
Memiliki pola rima sempurna, yaitu a-a-a-a. buatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan
Baris pertama merupakan sebab dan sifat dan bukan kualitas’.
baris kedua adalah akibat. Ciri-ciri Kata Kerja
Gurindam berisi nasihat. a. Verba tidak dapat diberi prefiks ter- yang be-
Contoh gurindam: rarti ‘paling’. Contohnya,verba mati dan suka
Kurang pikir, kurang siasat tidak dapat diubah menjadi termati, tersuka.
Tentu dirimu kelak tersesat b. Pada umumnya, verba tidak dapat bergabung
dengan kata-kata yang menyatakan makna
2) Puisi baru
kesangatan. Contohnya, tidak ada bentuk
Puisi baru merupakan puisi yang muncul
sangat makan, sangat tidur, sangat pergi.
pada tahun 30-an. Puisi baru terbagi menjadi
delapan, yaitu:
Distikon (puisi dengan untaian 2 baris), B. KATA BENDA (NOMINA)
Terzina (puisi dengan untaian 3 baris), Kata benda atau nomina adalah kata yang men-
Kuatren (puisi dengan untaian 4 baris), gacu pada manusia, binatang, benda, dan kon-
Kuin (puisi dengan untaian 5 baris), sep atau pengertian.
Sekstet (puisi dengan untaian 6 baris), Ciri-ciri kata benda:
Septima (puisi dengan untaian 7 baris), a. Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja,
Oktaf (puisi dengan untaian 8 baris), kata benda cenderung menduduki fungsi
Soneta (puisi dengan untaian 14 baris). subjek, objek atau pelengkap. Misalnya, kata
pekerjaan dalam kalimat Ayah mencarikan
saya pekerjaan adalah kata benda.

Di unduh dari : Bukupaket.com 95


b. Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan 2. Jenis-jenis Kata Sifat
kata tidak. Kata pengingkarnya adalah kata a. Kata sifat bertaraf
bukan. Contoh, untuk mengingkarkan kali- Kata sifat bertaraf terdiri atas kata sifat
mat Ayah saya guru harus dipakai kata bu- pemeri sifat, kata sifat ukuran, warna, waktu,
kan: Ayah saya bukan guru. jarak, sikap batin, cerapan.
c. Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata 1) Kata sifat pemberi sifat
sifat, baik secara langsung maupun dengan Kata sifat pemeri sifat memerikan kuali-
kata penghubung yang. Misalnya, kata buku tas atau intensitas fisik dan mental, se-
merupakan kata benda karena dapat ber- perti lingkungan nyaman, rumah bersih,
gabung menjadi buku baru atau buku yang pasangan serasi, sungai dangkal.
baru.
2) Kata sifat ukuran
Kata sifat ukuran mengacu pada kuali-
C. KATA SIFAT (ADJEKTIVA) tas yang dapat diukur secara kuantitatif,
Kata sifat disebut juga adjektiva, yaitu kata seperti rumah kecil, menara tinggi, badan
yang digunakan untuk menyatakan sifat atau ke- besar, kursi panjang.
adaan orang, benda, atau binatang. 3) Kata sifat warna
1. Ciri-ciri Kata Sifat Kata sifat warna mengacu pada warna
sesuatu, seperti baju merah, noda hitam,
a. Kata sifat dapat diberi keterangan pemband- sepatu putih, langit biru, dan sebagainya.
ing lebih dan paling Kata sifat warna dapat diberi pewatas
Contoh: lebih bahagia, paling kecil (misalnya muda, tua, dan semu), seperti
b. Kata sifat dapat diberi keterangan penguat merah muda berarti ‘merah agak pucat’,
sangat, sekali, benar, terlalu ‘merah yang kurang terang’; merah tua
Contoh: sangat jauh, kecil sekali, terlalu panjang berarti merah kehitam-hitaman’, ‘merah
c. Kata sifat dapat diingkari dengan tidak. Con- yang sangat merah’; semu merah yang
tohnya: tidak jauh, tidak cantik berarti ‘agak merah’. Nama warna juga
dapat berupa gabungan dua warna, dan
d. Kata sifat dapat diulang dengan se–nya.
unsur keduanya diulang, seperti cokelat
Contoh: setinggi-tingginya, sedekat-dekatnya
kehitam-hitaman, biru kehijau-hijauan.
e. Pada kata tertentu berakhir dengan –er, -(w)
4) Kata sifat waktu
i, -iah, -if, -al ,dan -ikan.
Kata sifat waktu mengacu pada proses,
Contoh: duniawi, alamiah, progresif
perbuatan atau keadaan dan berlang-

96 Di unduh dari : Bukupaket.com


sungnya sesuatu, seperti lama, segera, D. KATA KETERANGAN (ADVERBIA)
sering, cepat, larut, mendadak, dan singkat.
Kata keterangan atau adverbia adalah kata
5) Kata sifat jarak
yang menjelaskan kata kerja, kata sifat, dan kata
Kata sifat jarak mengacu pada ruang
keterangan yang lain. Kata keterangan juga ber-
antara dua benda atau tempat, seperti
fungsi menjelaskan fungsi fungsi predikat. Ben-
rumah yang jauh, jarak dekat, rambutnya
tuk kata Keterangan:
jarang, sahabat karib, pikiran sempit.
6) Kata sifat sikap batin 1. Kata keterangan tunggal
Kata sifat sikap batin bertalian merujuk a. Kata keterangan tunggal berupa kata dasar,
pada suasana hati atau perasaan, mis- contohnya: hampir, segera, paling, saja.
alnya bahagia, bangga, ngeri, rindu, ce- b. Kata keterangan tunggal berupa kata ber-afiks
mas, takut, sayang. Kata keterangan tunggal kata berafiks di-
7) Kata sifat cerapan peroleh dari konfiks se-nya yang dilekatkan
Kata sifat cerapan berhubungan dengan pada kata dasar. Contohnya: sebaiknya,
panca indera, yaitu penglihatan, pende- sesungguhya.Selain itu, ada pula kata ket-
ngaran, penciuman, perabaan, dan cita rasa. erangan yang diperoleh dari awalan ter- con-
Contoh: tohnya: teramat, terlalu, terlampau.
penglihatan: terang, suram, gemerlap c. Kata keterangan tunggal berupa kata ulang
pendengaran: bising, merdu, nyaring Kata keterangan tunggal berupa kata ulang
penciuman: harum, anyir, busuk, amis dapat diperoleh dari (1) pengulangan kata
perabaan: halus, kasar, kesat, lembut, dasar, seperti diam-diam, tinggi-tinggi, (2)
basah, lembap pengulangan kata dasar dan penambahan
cita rasa: asam, enak, pahit, tawar awalan se-, seperti sepandai-pandai, set-
b. Kata sifat tak bertaraf inggi-tinggi, (3) pengulangan kata dasar dan
Kata kerja tak bertaraf menyebabkan kata penambah-an akhiran –an, seperti kecil-keci-
benda acuannya berada di dalam atau di luar lan, mati-matian, (4) pengulangan kata dasar
kelompok atau golongan tertentu. Kehadiran dengan konfiks se-nya, seperti setinggi-
kata sifat itu tidak dapat bertaraf-taraf se- tingginya, sebanyak-banyaknya.
hingga kata benda acuannya harus berada 2. Kata keterangan gabungan
di dalam atau di luar kelompok itu, misalnya
dunia gaib, jalan buntu, kisah abadi, makna Kata keterangan gabungan berupa kata ke-
ganda, istri sah, dan sebagainya. terangan gabungan yang berdampingan dan
yang tidak berdampingan.

Di unduh dari : Bukupaket.com 97


a. Kata keterangan berdampingan, contohnya: F. KATA BILANGAN (NUMERALIA)
hampir selalu, lagi pula
b. Kata keterangan tidak berdampingan, con- Kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk
tohnya: hanya…saja, sangat…sekali menghitung banyaknya orang, binatang, barang,
dan konsep. Jenis kata bilangan:
E. KATA GANTI (PRONOMINA) 1. Kata bilangan pokok atau utama
Kata ganti adalah kata yang dipakai untuk men- Kata bilangan pokok adalah kata bilangan
gacu kepada kata benda lain. Kata ganti men- yang menjadi dasar atau sumber bilangan-
duduki posisi sebagai subjek, objek dan mungkin bilangan lain. Kata bilangan pokok bisa beru-
sebagai predikat. Jenis kata ganti: pa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang,
1. Kata ganti orang adalah kata ganti yang di- dan gabungan kata. Contoh: satu, ratusan,
gunakan untuk mengacu atau menggantikan beribu-ribu, tiga ikat
orang. Contohnya: 2. Kata bilangan tingkat
Kata ganti Kata bilangan tingkat berfungsi menyatakan
Tunggal Jamak
orang urutan tempat beradanya sesuatu, diguna-
Petama (yang Saya, aku, kan di belakang kata benda.
Kami, kita
berbicara) daku, -ku, -ku Kata bilangan utama dapat menjadi kata bi-
Kedua (yang Engkau, kamu, Kalian, kamu langan tingkat dengan menambahkan awa-
diajak berbi- Anda, dikau, sekalian, Anda lan ke-. Contoh: kedua, kesepuluh
cara) kau-, -mu sekalian
Ketiga (yang Ia, dia, beliau,
mereka H. KATA SAPAAN DAN KATA ACUAN
dibicarakan) -nya,
2. Kata ganti tunjuk dipakai untuk mengacu ke- 1. Kata Sapaan
pada benda, tempat, atau hal. Kata sapaan atau kata penyapa (nomina
Contoh: sapaan) adalah kata yang dipakai sebagai
ini (menunjuk benda) kata ganti orang kedua (persona kedua) un-
di sana (menunjuk tempat) tuk menegur, mengajak bercakap-cakap, dan
begini (menunjuk hal) sebagainya.
3. Kata ganti penanya berfungsi menanyakan Huruf pertama kata sapaan ditulis menggu-
orang atau benda, yaitu berfungsi sebagai nakan huruf kapital. Pada umumnya, kata sa-
penanda pertanyaan. paan berkaitan dengan istilah kekerabatan.
Contoh: Contohnya: Bapak, Ibu, Kakak, Adik, Sauda-
apa, siapa, di mana, mengapa ra. Selain berkaitan dengan hubungan keker-

98 Di unduh dari : Bukupaket.com


abatan, kata sapaan juga berkaitan dengan Kata sapaan dan kata acuan memiliki kemi-
nama jabatan dan pangkat. Contohnya: dok- ripan, yaitu keduanya sama-sama menggu-
ter, profesor, dan lurah. nakan kata benda. Namun, keduanya mem-
Kata sapaan yang berdasarkan hubungan punyai fungsi yang berbeda. Contoh:
kekerabatan dan nama jabatan mempunyai Anak-anak, Bapak akan menceritakan
bentuk yang lebih pendek dan singkat, se- pengalaman menarik.
perti Pak, Bu, Dok, dan Prof. Dalam konteks Ibu akan pergi, jaga adikmu baik-baik ya.
tertentu, bentuk lengkap dan bentuk singkat
dapat digunakan. Namun, dalam konteks G. KATA TUGAS
yang lain, hanya salah satu yang dapat dipak-
ai. Apabila nama diri mengikuti kata sapaan, Kata tugas merupakan kata atau gabungan kata
kedua macam bentuk itu dapat dipakai. yang tugasnya semata-mata memungkinkan
Contoh: kata lain berperanan dalam kalimat. Kata tugas
Bapak Agung sekarang mengajar di mana? merupakan kelas kata yang tertutup sehingga
Pak Agung sekarang mengajar di mana? tidak mudah terpengaruh oleh unsur bahasa as-
Profesor Darmiyati akan pergi ke mana? ing. Kata tugas berupa preposisi (kata depan),
Prof. Darmiyati akan pergi ke mana? konjungsi (kata sambung), interjeksi (kata seru),
Jika kata sapaan tidak diikuti nama diri, ben- artikel (kata sandang, dan partikel.
tuk singkat tidak dapat dipakai. Contoh:
Apakah Pak sudah makan?

14 Berbicara
Apakah Prof. hari ini bisa mengajar?

Contoh kalimat tersebut adalah kalimat yang


tidak berterima. Jika bentuk singkat akan
dipakai tanpa nama diri, kalimat tersebut ha-
rus berakhir dengan sapaan.Contoh:
Apa sudah makan, Pak? A. DISKUSI
Apa hari ini bisa mengajar, Prof? Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi an-
2. Kata Acuan tara dua orang atau lebih/kelompok.
Kata acuan merupakan kata yang digunakan Etika Memberikan Pendapat dalam Diskusi
untuk menggantikan kata ganti dalam komu- a. Menunjukkan solidaritas, partisipasi, dan
nikasi langsung. suasana segar.

Di unduh dari : Bukupaket.com 99


b. Memberikan usul, saran, dan pendapat ke- baik dan benar dari lawan bicara, karena be-
pada pihak lain. rawal dari keterbukaan dan keterusterangan
c. Mengajukan pertanyaan, keberatan, dan me- bahwa peneliti menginginkan beberapa infor-
minta dasar pendirian orang lain serta men- masi dari responden.
gusulkan suatu kesimpulan.
d. Wawancara dengan menempatkan
d. Tidak berprasangka buruk, tidak berperilaku
informan sebagai jawatan.
ekstrim, dan tidak pasif.
e. Mendengarkan semua informasi, menganali- Jenis wawancara ini menempatkan infor-
sis, dan membuat catatan khusus mengenai man atau responden sebagai co-researcher
hal dimaksud. (pasangan atau sejawat) peneliti. Pada ke-
sempatan ini, peneliti berterus terang meng-
ungkapkan maksud dan tujuan penelitian,
B. WAWANCARA
juga beberapa harapan yang diinginkan dari
Wawancara adalah percakapan dengan maksud- informan. Pada jenis wawancara ini, data
maksud tertentu. dan informasi yang diperoleh sangat mem-
1. Jenis Wawancara pengaruhi kualitas hasil penelitian.
a. Wawancara berstruktur 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Wawancara berstrukur adalah wawancara Wawancara
yang dilakukan dengan mengajukan bebe-
a. Jelaskan maksud dilakukannya survai ini se-
rapa pertanyaan secara sistematis dan per-
belum memulai wawancara.
tanyaan yang diajukan telah disusun sebe-
b. Berikan penjelasan singkat atau pemaham-
lumnya.
an seputar topik yang dibahas.
b. Wawancara tidak berstruktur c. Sebelum mengakhiri wawancara, pastikan
Wawancara tidak berstruktur adalah wa- semua pertanyaan telah diajukan dan semua
wancara dengan mengajukan beberapa per- jawaban telah dicatat dengan rapi.
tanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa d. Di akhir wawancara ucapkan terima kasih ke-
terikat oleh susunan pertanyaan yang telah pada responden.
dipersiapkan sebelumnya.
Untuk melaksanakan wawancara dengan baik,
c. Wawancara secara terang-terangan beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:
Wawancara secara terang-terangan adalah bagaimana pewawancara, apa isi wawancara,
wawancara yang dilakukan untuk mem- bagaimana situasi wawancara, dan bagaimana
peroleh informasi secara leluasa dengan kesiapan responden.

100 Di unduh dari : Bukupaket.com

Anda mungkin juga menyukai