KELAS 6
1 EJAAN
4. Jika di tengah kata terdapat tiga konsonan
atau lebih, pemisahannya dilakukan di
A. PEMISAHAN SUKU KATA PADA antara konsonan pertama (termasuk
bentuk ng) dengan konsonan kedua.
KATA DASAR
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf Perhatikan contoh penulisan berikut: mendaki gunung
pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang, instansi, atau nama
tempat.
Contoh:
Jenderal Soedirman, Laksamana
Muda Udara Husein Sastranegara,
Gubernur Jawa Barat, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, Lurah
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama suatu badan, lembaga
pemerintah, lembaga ketatanegaraan,
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
serta nama dokumen resmi, kecuali
pertama gelar kehormatan, keturunan, dan konjungsi.
keaga- maan yang diikuti nama orang.
Contoh:
Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Contoh:
Kantor Departemen Keuangan,
Imam Syafii, Nabi Ibrahim,
Keputusan Presiden RI Nomor 156
Pangeran Diponegoro, Sultan
Tahun 2005.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf Perhatikan penulisan berikut.
pertama nama orang.
a. Menurut undang-undang dasar kita.
b. Menjadi sebuah republik.
7. Contoh:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf c. Kerja sama antara pemerintah dan
pertama
Nadiranama
Pramudita
bangsa,
Iswari,
suku,Sherina
bahasa, dan rakyat.
nama kota.
Sihombing. d. Beberapa badan hukum.
Contoh: Contoh:
Besok
Laut Jawa, Kali Ciliwung, Selat Karimata, Danau xToba, Paman
Jalan akan datang.
Dago.
x Kapan Ayah akan berangkat?
x Silakan masuk, Dik!
Contoh:
beranak pinak, garis bawahi
Aku bersekolah di SDN Harapan.
2. Bentuk dasar yang merupakan gabungan b. Tanda titik dipakai pada singkatan nama
kata yang mendapat awalan dan akhiran orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau
sekaligus ditulis serangkai. pangkat.
Contoh:
x Prof. Dr. Ir. Budi Santoso
memberitahukan,
x A.S. Hikam mempertanding-
x Bpk. Supangat
1. Kata depan dari, di, ke ditulis terpisah dari d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
kata yang mengikutinya, kecuali dalam angka jam, menit, dan detik yang
gabungan kata yang sudah lazim dianggap menunjukkan waktu.
sebagai kata, seperti daripada, kepada.
Contoh:
Contoh: 17.25.10 (pukul tujuh belas lewat
x Mainan itu terkumpul di dalam 25 menit dan 10 detik)
kotak.
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
x Letakkan saja di situ!
bilangan ribuan dan kelipatannya.
x Ke mana saja Adik sedari
tadi? x Ayahnya bertugas ke
Contoh:
luar negeri. x Puncak Tugu
Monas terbuat dari Penduduk Indonesia berjumlah
220.000.000 jiwa. Tanda titik tidak
digunakan memisahkan ribuan dan
Perhatikan penulisan berikut. Jawa.
kelipatannya yang tidak
Pulau Kalimantan lebih luas daripada Pulau Surat itu telah disampaikan kepada Ibu Guru.
menyatakan jumlah, seperti
Cara Mudah Menghadapi Ujian Akhir Sekolah SD nomor telepon rumahnya
8717175.
Ringkasan Bahasa Indonesia 5
Contoh: Contoh:
x Kera dan Bunga Kata ayah, “Saya senang sekali.”
x Perpisahan Kelas
x Surat Keputusan Bupati Bogor Tanda koma tidak dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian
g. Tanda titik tidak dipakai di belakang lain yang mengiringinya dalam kalimat jika
alamat pengirim surat, serta nama dan petikan langsung itu berakhir dengan tanda
alamat penerima surat. tanya atau tanda seru.
Contoh:
Contoh:
Yth. Sdr. Paijo (tanpa titik)
Jl. Madrasah 38 Jakarta (tanpa “Ke mana Saudaramu pergi?”
titik) Jakarta, 27 Agustus 2005 tanya Michael.
(tanpa titik)
b. Tanda koma digunakan di antara unsur-
unsur dalam pemerincian atau
Hormat
saya, Parno pembilangan.
Contoh:
c . Tanda koma digunakan untuk memisahkan
Pengirim Untuksetara
kalimat membangun
yang rumah
disisipi kata tetapi
h. Kantor
Tanda titikBea Cukai
tidak Palembang
dipakai pada singkatan ataudibutuhkan
melainkan.batu bata, semen, kayu,
(tanpa titik)
nama resmi lembaga pemerintah dan
Jl. Pekalongan
ketata- negaraan, No 20 (tanpa
badan dan organisasi,
Contoh:
titik)
serta Palembang
nama dokumen(tanpa
resmititik)
yang ditulis
x Kami akan mulai mengerjakan,
huruf awalnya saja, atau suku katanya,
tetapi Ibu Guru melarang.
atau akronimnya yang sudah lazim.
x Pak Parno bukan guru
menggambar, melainkan guru
Contoh: bahasa Inggris.
x KTP (Kartu Tanda Penduduk)
x DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) d. Tanda koma digunakan untuk memisahkan
x BKKBN (Badan Koordinasi anak kalimat dari induk kalimat apabila
Keluarga Berencana Nasional) anak kalimat tersebut mendahului
x Dephankam (Departemen Per- induk kalimatnya.
tahanan Keamanan)
F.bilangan
x Dia mengatakan bahwa air mancur menari di PEMAKAIAN TANDA
Monas sangat KURUNG
indah.
Contoh:
Contoh:
Jakarta, 14 September
Susilo Bambang Yudhoyono
1999 Kuala Lumpur,
3. Tanda Titik Dua (Pembina Partai Demokrat) terpilih
Malaysia
a. Tanda menjadi Presiden ke-6 RI.
Sdr. titik dua Raya
Ali, Jalan digunakan pada
Taman Mini No akhir
pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian
atau pemerian.
G. PEMAKAIAN TANDA GARIS MIRING
a. Awalan me-
karang + me (mengarang) halau + me (menghala
Awalan me memiliki beberapa arti,
yaitu:
• melakukan pekerjaan : menghitung,
menempel; • Awalan me- menjadi mem- apabila dirang-
kaikan dengan kata yang huruf awalnya
• melakukan pekerjaan dengan alat seperti
berkonsonan b, p.
yang disebut oleh kata dasarnya:
mengelem, mengapur, menelepon,
menyapu; • Awalan me- tetap berbentuk me- apabila
Contoh:
dirangkaikan
biru + me dengan
(membiru)kata yang awalnya
• memberi atau membubuhi: menggarami,
berkonsonan l,
proses + me r, w, dan y.
menggulai, mencoret;
(memproses)
• membuat jadi: membersihkan,
Contoh:
b. Awalan ber-
memutihkan, meluruskan, menggandakan;
lintas + me
Awalan ber- memiliki beberapa makna,
• mengambil: menguliti, membului;
yaitu: (melintas) rasa + me
• mengeluarkan bunyi: meraung, meringkik, (merasa) yakin + me
• mempunyai atau memiliki : beristri,
mengeong; (meyakini) wangi +
berjambang, berambut, berayah;
• mengeluarkan atau menampilkan me (mewangi)
• mengenakan atau memakai: berkerudung,
: menyanyi, menertawakan;
bersepatu, berkaca mata;
• menjadi: menjauh, menyempit, memerah;
• bersifat atau dalam keadaan: bersedih,
bersenang-senang;
Pengembangan awalan me-
• menyatakan perbuatan yang berbalasan:
• Awalan me- menjadi men- apabila dirang-
bergandengan, berpelukan
kaikan dengan kata asal yang awalannya
huruf konsonan seperti: c, d, j. • memperoleh atau mendapat: beruntung,
beranak;
• Awalan me- menjadi meny- apabila
Contoh: • melakukan pekerjaan terhadap diri sendiri:
dirangkaikan dengan kata yang huruf
cari + me (mencari) berhias, bercermin;
awalnya adalah
dukung + me konsonan s. Konsonan s • memanggil: berabang, berkakak;
umumnya menjadi hilang.
(mendukung) jadi + me
• menyatakan kelompok atau himpunan:
• Awalan me-
Contoh: menjadi meng- apabila dirang- berdua, berdelapan.
kaikan dengan kata
sapa + me (menyapa)yang huruf awalnya
bervokal
sodoke,+i,me
Contoh: u, o dan berkonsonan g, h, k. Pengembangan awalan ber-
intip + me (mengintip) urus + me (mengurus) • embun + me
Awalan (mengembun)
ber- ejek apabila
menjadi be- + me (mengejek)
di- ga
rangkaikan dengan kata yang huruf
awalnya berkonsonan r atau dirangkaikan
dengan kata asal yang suku pertamanya
berakhir dengan konsonan r.
e. Awalan ke-
Contoh:
Awalan ke- memiliki beberapa makna,
rupa + ber (berupa) yaitu:
kerja + ber • menyatakan kumpulan: kesatuan, kese-
belasan;
• Awalan ber- menjadi bel- apabila hanya
• menyatakan urutan atau tingkat: kesatu,
dirangkaikan dengan kata ajar.
kesembilan;
• menyatakan yang di-: ketua, kehendak.
Contoh:
ajar + ber (belajar)
c. Awalan ter-
Contoh:
mobilter-
Awalan + ber (bermobil)
memiliki beberapa makna,
yaitu: jalan + ber (berjalan)
• dapat:motorTas+yang
ber berat itu akhirnya dapat 2. Sisipan (Infiks)
terangkat olehku.
(bermotor) Sisipan adalah imbuhan yang dibubuhkan
• tidak sengaja: Minuman itu terambil adik. di tengah-tengah kata. Sisipan dalam bahasa
• paling: Murid terpandai itu menjadi juara Indonesia meliputi; -el-, -em-, -er-. Sisipan
olimpiade sains. memiliki beberapa makna, yaitu:
• dalam keadaan: Ia sedang termenung • menyatakan intentitas atau frekuensi:
sendiri. gemetar;
d. Awalan di- • menyatakan banyak atau ragam:
gemuruh, temali, gemerincing;
Awalan di- bermakna perbuatan yang
pasif. Awalan di- merupakan kebalikan dari • memiliki sifat yang disebut dalam kata
makna awalan me- yang bermakna aktif. dasarnya: gemilang, gelembung, temurun,
pelatuk.
Contoh:
3. Akhiran (Sufiks)
coba + di
(dicoba) uji + di Akhiran adalah imbuhan yang dibubuhkan
di akhir kata. Akhiran dalam bahasa Indonesia
(diuji)
meliputi: -kan, -i, -an, -kah, -lah, -pun, -tah.
a. Akhiran -kan
Akhiran -kan memiliki beberapa makna,
yaitu:
Penggunaan awalan di - sebagai imbuhan harus dibedakan dengan di- sebagai kata depan. Jika sebagai
• biasanya mengandung arti perintah:
Perhatikan dengan saksama;
• menyebabkan atau menjadikan sesuatu:
mengecilkan, menghadiahkan;
• menyatakan arti bahwa suatu pekerjaan
dilakukan untuk orang lain: membuatkan,
mendudukkan, mengembalikan, membelikan.
b. Akhiran -i
d. Konfiks per-an
Umumnya akhiran i- mengandung makna
Konfiks per-an, memiliki makna sebagai
membentuk kalimat perintah.
berikut.
• Menyatakan perbuatan : perselisihan,
Contoh:
4. Awalan dan Akhiran (Konfiks) pernyataan, pertahanan.
x Marahi dia!
Konfiks adalah imbuhan yang berupa • Menyatakan tempat: permukiman, per-
x Turuti nasihatnya!
gabungan awalan dan akhiran. Konfiks yang cetakan, perhentian.
terdapat di dalam bahasa Indonesia meliputi:
ber-an, me-kan, pe-an, per-an, se-nya, dan • Menyatakan perihal : perkantoran,
mem-per-kan. perbudakan.
• Menyatakan daerah: perempatan, pertigaan.
a. Konfiks me-kan dan mem-per-kan
Konfiks me-kan dan mem-per-kan, e. Konfiks se-nya
memiliki makna sebagai berikut. Konfiks se-nya sering disertai dengan kata
• Melakukan perbuatan : Penyanyi itu sifat yang diulang. Konfiks ini dapat pula
membawakan sebuah lagu. menyatakan makna tingkat paling tinggi yang
• Menyebabkan atau membuat jadi : dapat dicapai.
Kebakaran itu memusnahkan puluhan
rumah; Para siswa memperhatikan Contoh:
penjelasan guru. B. KATA ULANG (REDUPLIKASI)
sepandai-pandainya, seindah-indahnya,
• Memberi: Ibu memperingatkan adik agar sebaik-baiknya.
Kata ulang merupakan bentuk kata jadian
berhati-hati di jalan. yang berasal dari diulangnya suatu kata
sehingga menimbulkan perubahan arti/makna.
b. Konfiks ber-an Kita mengenal empat jenis kata ulang, yaitu
Konfiks ber-an, memiliki makna sebagai kata ulang murni (dwilingga), kata ulang
berikut. berimbuhan, kata ulang dwipurwa, dan kata
ulang berubah bunyi (salin suara).
• Jumlah pelakunya banyak: berhamburan,
berguguran. 1. Kata ulang murni merupakan pengulangan
• Timbal balik atau resiprok: berpelukan, dari kata dasar yang memiliki makna
bersalaman, berbalasan. sebagai berikut.
a. Menyerupai: kuda-kuda, siku-siku
c. Konfiks pe-an
b. Intentitas kualitatif (bersifat mene-
Konfiks pe-an, memiliki makna sebagai gaskan): cantik-cantik, jelek-jelek.
berikut.
c. Menyatakan intentitas kuantitatif:
• Menyatakan tempat: pemandian, penam- anak- anak, kursi-kursi, buku-buku.
pungan.
d. Menyatakan himpunan (kolektif): satu-
• Menyatakan proses: pemukiman, pena- satu, lima-lima.
naman, pendaftaran.
2. Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk
• Menyatakan hal: pendidikan, penjualan,
pengulangan kata dasar yang telah
pembelian.
mendapat imbuhan. Pengulangan itu dapat
• Menyatakan hasil: pendapatan, penya- awalan, sisipan atau akhiran. Makna dari
maran, pengakuan. kata ulang berimbuhan terdiri dari:
• Menyatakan alat: pendengaran, a. bermacam-macam: persoalan-per-
penglihatan, penciuman. soalan, biji-bijian;
Contoh:
Contoh: malam panjang = malam minggu.
laki o lelaki
b. Unsur-unsur dalam kata majemuk tidak
luhur o
bisa dipisahkan.
leluhur
4. Kata ulang berubah bunyi (salin suara)
merupakan pengulangan kata dasar yang Contoh:
berubah fonemnya, baik fonem vokal maupun Kata malam panjang tidak bisa
fonem konsonan. Makna yang timbul dari disisipi atau diubah menjadi malam
kata ulang yang berubah bunyi ini adalah: yang panjang atau malam itu
panjang, begitu pula dengan
a. menyatakan banyak: lauk-pauk,
panjang tangan. Kata majemuk
gerak- gerik, warna-warni;
tidak dapat dipisahkan. Jika
b. menyatakan sering: mondar-mandir, dipaksakan, artinya akan sangat
pontang-panting, bolak-balik; berbeda.
c. Susunan kata majemuk tidak bisa diubah-
c. menguatkan arti: gelap-gulita, hiruk-
ubah.
piruk, sunyi senyap, compang-
camping.
d. Apabila mendapat pengimbuhan atau
Contoh:
pengulangan harus meliputi semua
meja makan tidak bisa diubah
C. KATA MAJEMUK unsurnya.
menjadi makan meja.
Kata majemuk adalah gabungan dua kata
Contoh:
yang telah bersenyawa dan telah membentuk
pengertian baru. Kata majemuk harus per-an + tanggung jawab (per-
menerangkan seluruh gabungan yang ada tanggungjawaban)
sebagai satu kesatuan bentuk. Contoh:
Penjelasan kata muka masam, bukanlah muka
yang selalu asam, tetapi mengandung arti
cemberut. Begitu pula untuk kata majemuk
malam panjang, panjang tangan.
Contoh: Contoh:
x Bibi sedang mengajarkan menari x mahal (semahal-mahalnya)
pada kakak saya. x teliti (seteliti-telitinya)
x Narapidana memperoleh makan
dan minum setiap hari. c. Menggunakan prefiks ter- yang bermakna
x Bapak mencoba tidur tanpa kasur. paling.
4. Keterangan
Jenis-jenis keterangan dalam suatu kalimat
sebagai berikut.
a. Alat: Saya pergi ke sekolah dengan sepeda.
b. Cara: Belajarlah secara teratur.
c . Penyerta: Ia pergi ke Bogor dengan Ibunya.
d. Tempat: Paman baru kembali dari Medan.
D. MENDENGARKAN PIDATO
Dengan mendengarkan pidato kita
diharapkan dapat memperoleh informasi dan
hiburan dari pidato yang disampaikan. Akan,
tetapi, terkadang karena satu dan lain hal, kita
tidak memperoleh apapun dari pidato tersebut.
Cara Mudah Menghadapi Ujian Akhir Sekolah SD
Ringkasan Bahasa Indonesia 2
Contoh:
Penyakit demam berdarah sangat berbahaya. Penyak
agypty melalui gigitan. Nyamuk penyebar virus
demam berdarah berkembang biak pada genangan-gena
7 MENULIS
A. MENULIS KARANGAN
Karangan terdiri atas tiga jenis sebagai berikut.
a. Drama: karangan yang dibentuk dari
dialog- dialog.
b. Prosa: karangan yang disusun dalam
bentuk bebas dan terperinci. Prosa dapat
dibagi menjadi dua jenis yaitu fiksi
(karangan yang disusun berdasarkan
imajinasi, seperi novel dan cerpen), dan
nonfiksi (karangan yang disusun
berdasarkan fakta yang sebenarnya C. MEMBUAT PENGUMUMAN
(biografi, laporan, dan resep).
Syarat suatu pengumuman yang baik.
c . Puisi: karangan yang mengutamakan irama,
a. Kalimatnya singkat, bahasanya sopan, dan
kepadatan makna, dan rima.
mudah dimengerti.
Menulis karangan dapat dilakukan dengan b. Isinya harus jelas dan mudah dibaca.
cara sebagai berikut. c. Harus jelas pembuatnya.
a. Menentukan tema karangan atau gagasan
utama karangan. Ciri-ciri tema karangan Bentuk pengumuman yang umum sebagai
adalah menarik dan bermanfaat, baru, berikut.
serta sesuai dengan minat penulis.
2
7
3
8
Keterangan:
4
1. Kop Daftar Riwayat Hidup.
2. Data pribadi.
5 3. Pendidikan formal.
4. Pendidikan nonformal (jika ada).
5. Pengalaman kerja (jika ada).
Keterangan: 6. Salam penutup.
7. Kota dan tanggal surat.
1. Nama instansi yang mengeluarkan 8. Nama dan tanda tangan yang bersangkutan.
pengumuman.
2. Pengumuman.
3. Isi pengumuman dan pada siapa E. MENULIS SURAT PRIBADI,
pengumuman ditujukan. UNDANGAN, DINAS, DAN LAIN-
4. Tanggal pengumuman. LAIN
5. Nama dan tanda tangan yang bertanggung
jawab atas isi pengumuman. Surat pribadi adalah surat yang ditujukan
kepada seseorang (teman, saudara, keluarga)
yang isinya tidak perlu diketahui orang lain.
D. MENYUSUN DAFTAR RIWAYAT Adapun bentuk-bentuk surat sebagai berikut.
HIDUP
a. Surat Pribadi kepada Teman Sebaya
Daftar riwayat hidup adalah uraian singkat
tentang perjalanan hidup seseorang.
Bentuk daftar riwayat hidup pada
1
umumnya sebagai berikut.
1 2
4
3
4
5
6
5
Keterangan:
Keterangan:
1. Kota dan tanggal surat.
1. Kota dan tanggal surat.
2. Alamat yang dituju.
2. Alamat yang dituju.
3. Salam pembuka.
4. Isi surat. 3. Salam pembuka.
5. Salam penutup. 4. Isi surat.
6. Nama pengirim dan tanda tangan. 5. Salam penutup.
6. Nama terang dan tanda tangan.
b. Surat Permohonan Ijin
Bentuk surat permohonan ijin yang umum c. Surat Undangan Resmi
adalah sebagai berikut.
Bentuk 1 1
1 2
2 3
3 4
5
5
6 Keterangan:
1. Kop surat.
2. Tanggal.
3. Nomo
r Hal
4. Isi Undangan.
Bentuk 2 5. Cap dan tanda tangan.
2
d. Surat Undangan Keluarga
3 1
5
Keterangan:
1. Isi Undangan.
1 Tanggal
Waktu
Tempat
6
2. Yang mengundang.
Contoh:
8 PUISI AK
U
Kalau sampai waktuku
Puisi adalah bentuk karangan terikat yang Ku mau tak seorang kan merayu
terdiri dari kata-kata dan disusun atas Tidak juga kau
beberapa baris. Puisi dapat digolongkan
Tak perlu sedu sedan
menjadi dua jenis sebagai berikut.
itu Aku ini binatang
1. Puisi Lama jalang
dari kumpulannya terbuang
Pada awalnya puisi lama merupakan
Biar peluru menembus kulitku
karangan atau cerita lisan yang berkembang di
masyarakat dan tidak diketahui dengan pasti Aku tetap meradang
siapa pengarangnya. Ciri-cirinya adalah menerjang Luka dan bisa
sebagai berikut. kubawa berlari Berlari
a. Bentuknya terikat. Hingga hilang pedih peri
b. Jumlah baris dalam tiap bait terikat. Dan aku akan lebih tidak
peduli Aku mau hidup seribu
c. Sanjak atau rimanya terikat.
tahun lagi
d. Jumlah suku kata terikat.
e. Iramanya terikat.
Keterangan:
x Baris atau larik adalah susunan kata yang
terdapat dalam satu bait puisi.
x Bait adalah kumpulan beberapa baris yang
9 PROSA
mempunyai satu arti.
x Rima atau sanjak adalah persamaan bunyi Prosa merupakan jenis karangan bebas.
yang terdapat pada baris. Bentuk rima Berbeda dengan puisi, prosa tidak terikat oleh
bermacam- macam seperti a- b- a- b, irama, sanjak, dan kemerduan bunyi. Berikut
a-b-b-a, a-a-b-b, a-a-a-a. jenis prosa yang tergolong dalam prosa baru.
Bentuk puisi lama antara lain: bidal, gurin- a. Cerpen (cerita pendek) merupakan cerita
fiktif dan rekaan. Ide cerita bukanlah cerita
dam, pantun, dan syair.
yang sebenarnya. Walaupun demikian,
pada umumnya ide cerita dalam cerpen
logis dengan kehidupan sebenarnya. Pokok
2. Contoh:
Puisi Modern
Perasaan siapa takkan nyala cerita dalam cerpen terfokus pada satu
Puisi modern adalah puisi yang aspek cerita. Hal ini menimbulkan efek dan
Melihat anak berlalu dendang
berkembang setelah kemerdekaan. Dalam puisi kesan tunggal. Fokus satu aspek itu
Seorangisinya
modern, saja di lebih
tengah dipentingkan dan mengung- kapkan masalah yang terbatas
padang Tiada bebas
pengarangnya berbaju melukiskan
buka tentang pada hal- hal yang penting. Oleh karena
sesuatu tanpa terikat pada rima atau sanjak, hanya satu aspek yang diungkapkan,
irama, dan syarat-syarat bahasanya. cerpen menyajikan peristiwa yang cermat
dan jelas.
b. Novel juga merupakan cerita fiktif dan
rekaan mempunyai tema atu ide cerita
yang lebih kompleks dibanding cerpen.
Pada umumnya novel tidak memfokuskan
diri pada satu aspek cerita. Novel
menceritakan hal-hal yang terpenting yang
pernah muncul dalam kehidupan tokoh-
tokoh utamanya.