Anda di halaman 1dari 10

Modul BERILMU

PUEBI
(Pedoman
Umum Ejaan
Bahasa
Indonesia)
Kelas 12
KOMPTENESI DASAR
1. Mengetahui, memahami, mengidentifikasi sekaligus
mengaplikasikan penggunaan huruf kapital pada kasus-kasus
kebahasaan PUEBI.
2. Mengetahui, memahami, mengidentifikasi sekaligus
mengaplikasikan penggunaan huruf miring pada kasus-kasus
kebahasaan PUEBI.
3. Mengetahui, memahami, mengidentifikasi sekaligus
mengaplikasikan penulisan kata pada kasus-kasus kebahasaan
PUEBI.
4. Mengetahui, memahami, mengidentifikasi sekaligus
mengaplikasikan penggunaan tanda baca pada kasus-kasus
kebahasaan PUEBI.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mengetahui, mengidentifikasi, serta
mengaplikasikan penggunaan huruf kapital pada kasus-kasus
kebahasaan PUEBI.
2. Peserta didik dapat mengetahui, mengidentifikasi, serta
mengaplikasikan penggunaan huruf miring pada kasus-kasus
kebahasaan PUEBI.
3. Peserta didik dapat mengetahui, mengidentifikasi, serta
mengaplikasikan penulisan kata pada kasus-kasus kebahasaan
PUEBI.
4. Peserta didik dapat mengetahui, mengidentifikasi, serta
mengaplikasikan penggunaan tanda baca pada kasus-kasus
kebahasaan PUEBI.
PUEBI

Penggunaan Huruf Kapital


Penggunaan huruf kapital menurut PUEBI adalah sebagai berikut:
1. Huruf pertama pada awal kalimat.
2. Huruf pertama petikan langsung.
3. Dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan, nama
kitab suci, nama agama, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
4. Nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, dan akademik
yang diikuti nama orang. Tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, dan akademik
yang tidak diikuti nama orang.
5. Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau sebagai pengganti nama instansi atau nama
tempat. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang.
6. Huruf pertama unsur-unsur nama orang. Tidak digunakan sebagai
nama jenis atau satuan.
7. Huruf pertama nama bangsa, nama suku bangsa, nama bahasa.
Tidak dipakai apabila sebagai bentuk dasar kata turunan.
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa
sejarah.
9. Huruf pertama nama geografi. Tidak dipakai jika tidak menjadi
unsur nama diri. Tidak dipakai jika menjadi nama jenis.
10. Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi (nama badan,
instansi lembaga)
11. Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama negara, Lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan serta nama dokumen resmi
12. Huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat,
dan judul karangan kecuali kata di, ke, dari, dan, yang, untuk yang
tidak terletak pada posisi awal.
13. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
14. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan. Tidak dipakai jika tidak sebagai
sapaan dan acuan.
15. Huruf pertama kata ganti Anda.
Penggunaan Huruf Miring

Kaidah penggunaan huruf miring dalam PUEBI adalah sebagai berikut.


1) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.
2) Menulis judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
3) Menulis nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya.

Penulisan Kata
• Kata Dasar:
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

• Kata Turunan:
1. Imbuhan (afiks/awalan, infiks/sisipan, sufiks/akhiran) ditulis
serangkai dengan kata dasarnya.
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran
ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya. (sebar luaskan, garis bawahi, menganak sungai,
dll)
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan
dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata ditulis serangkai.
(disebarluaskan, menggarisbawahi, dll)

• Bentuk Ulang (Reduplikasi)


Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
hubung.

• Gabungan Kata
1. Gabungan kata atau kata majemuk yang lazim disebut ditulis
secara terpisah.
Contoh: kambing hitam, persegi panjang, orang tua, dll.
2. Gabungan kata atau kata majemuk yang mungkin
menimbulkan kesalhan pengertian dapat ditulis dengan tanda
hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu-bapak kami, orang-tua muda

• Kata Ganti ku, mu, dan nya


ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: buku yang kumiliki, anak yang kaupunya, dst.

• Kata depan di, ke, dan dari


1. Ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim sebagai satu kata. ( kepada,
kemari, daripada)
2. Kata depan di dan ke ditulis terpisah apabila kata yang
mengikutinya adalah nama tempat/kata benda. (sakitnya di sini,
masuk ke hati)
3. Kata depan di ditulis serangkai apabila kata yang mengikutinya
adalah kata kerja. (dibilas, dirujak, dikirim, dirasa, dll)

Penggunaan Tanda Baca

1) Tanda baca titik (.)


Penggunaan tanda titik menurut PUEBI adalah sebagai berikut.
a. Mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
b. Menuliskan gelar dan nama yang disingkat.
c. Digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian,
ikhtisiar, atau daftar.
d. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf apabila
angka atau huruf tersebut sudah bertanda kurung.
e. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
f. Digunakan di antara nama penulis, judul tulisan, yang tidak
berakhiran dengan tanda tanya dan tempat terbit dalam daftar
pustaka.
g. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, tetapi tidak
dipakai jika tidak menunjukkan jumlah.
h. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
i. Tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat
atau nama dan alamat penerima surat.
2) Tanda titik dua (:)
Penggunaan tanda titik dua menurut PUEBI adalah sebagai
berikut.
a. Mengakhiri suatu pernyataan jika diikuti rangkaian atau
pemerian. (Ibu membeli sayur-sayuran: bayam, sawi, wortel,
dan kangkung.)
b. Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri penyatuan. (kita memerlukan
kertas, penggaris, dan pensil.)
c. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
d. Digunakan di antara jilid, di antara bab dan ayat dalam kitab
suci, di antara judul dan anak judul, serta nama kota dan
penerbit buku acuan dalam karangan.
e. Digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku percakapan.
3) Tanda baca koma (,)
Penggunaan tanda koma menurut PUEBI adalah sebagai berikut.
a. Digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
b. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.
c. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat
itu mendahului induk kalimat.
e. Digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di
dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun, begitu, dan
akan tetapi.
f. Memisahkan kata seperti o, wah, aduh, kasihan dari kata yang
lain yang terdapat dalam kalimat.
g. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Namun, tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung yang diakhiri dengan tanda baca tanya atau tanda seru.
h. Digunakan dalam penulisan surat, yaitu di antara nama dan
alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama
tempat yang ditulis berurutan.
i. Memisahkan nama pengarang yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka Digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan
kaki.
k. Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya yang membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
l. Digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah
dan yang dinyatakan dengan angka.
n. Digunakan untuk menghindari salah baca di belakang
keterangan awal kalimat.

4) Tanda titik koma (;)


Penggunaan titik koma menurut PUEBI adalah sebagai berikut.
a. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.
b. Memisahkan kalimat yang setara di kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung.
c. Digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa.
d. Memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang
sudah menggunakan tanda koma.

5) Tanda Hubung (-)


Penggunaan tanda hubung menurut PUEBI adalah sebagai
berikut.
a. Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
b. Menyambung unsur-unsur kata ulang.
c. Menyambung huruf kata yang dieja satu bagian dan juga untuk
menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang ditulis dengan
angka.
LATIHAN SOAL
1. Penulisan kata yang salah pada kalimat di bawah adalah,
kecuali…
a. Sawah disitu sedang dibajak
b. Ibunya mengkambing hitamkan pedagang di pasar
c. Annisa bertanggung jawab atas kesalahan yang di milikinya
d. Pak Tarno selalu mengabdi kepada neneknya. Sejak pagi ia
menemani ibu bapaknya yang sedang sakit itu.
e. Ku sadari memang Antoni yang sering memandikan
kucingnya di halaman.

2. Penulisan huruf miring pada judul di bawah yang tepat adalah…


a. majalah Gaul tergeletak di ubin
b. Buku Bahasa dan Kesusastraan
c. Dia mencari buku historikal
d. Pada bab ini terdapat surat kabar Suara Islam
e. Berdasarkan buku Ilmu Hukum karangan Prapanca

3. Penggunaan tanda baca yang benar terdapat pada kalimat


berikut…
a. 2980 warga telah berhasil divaksinasi meskipun pandemi
masih belum berakhir.
b. Sahara mengucapkan terima kasih atas bantuan Putra.
c. Erika merapikan alat mandi: gayung, ember, sabun, dan
pintu.
d. Pakaian sudah kering; dicuci tadi pagi.
e. Pak Rusdy wafat pada tahun 1.997.
4. Berikut ini penggunaan huruf kapital yang salah terdapat
pada kalimat...
a. “Bapak, ada yang bisa saya bantu?”
b. Presiden Jokowi mengunjungi Amerika Serikat.
c. Siapakah nama Gubernur- gubernur itu?
d. “Saya pergi dulu, Dik.”
e. Gubernur Jakarta akan mengunjungi desa-desa kecil.

5. Presiden jokowi mengunjungi amerika bersama gubernur


dari jakarta pada desember tahun lalu. Penulisan
menggunakan huruf kapital yang tepat sesuai EYD yaitu…
a. Presiden Jokowi mengunjungi Amerika bersama gubernur
dari Jakarta pada desember tahun lalu.
b. Presiden Jokowi mengunjungi amerika bersama gubernur
dari Jakarta pada desember tahun lalu.
c. Presiden jokowi mengunjungi Amerika bersama gubernur
dari Jakarta pada desember tahun lalu.
d. Presiden Jokowi mengunjungi Amerika bersama gubernur
dari Jakarta pada Desember tahun lalu.
e. Presiden Jokowi mengunjungi Amerika bersama Gubernur
dari Jakarta pada desember tahun lalu.

6. Gabungan kata yang tepat di bawah ini, kecuali…


a. menggaris bawahi
b. bertepuk tangan
c. menyebarluaskan
d. penghancurleburan
e. menindaklanjuti

7. Berikut kalimat yang tepat, kecuali…


a. Saya pergi kesana kemari sejak pagi.
b. Ibu pergi ke pasar.
c. Di depan pintu ada kucing.
d. Dia ke sulitan mencerna pelajaran.
e. Semuanya di teruskan ke bimbingan konseling.

8. Penulisan gabungan kata berikut salah, kecuali...

A. Kita harus pandai mendaya-gunakan segala yang kita miliki.

B. Atas perhatian Bapak, kami sampaikan terimakasih.

C. Dia tidak mau berduka cita atas kepergian mantan suaminya.

D. Bosnya tidak akan membebas tugaskan pegawai tanpa alasan.

E. Ada juga pengusaha non pribumi yang mau menjadi orang tua
asuh.

9. Semua kata ditulis dengan benar dalam kalimat...

A. Di iran, sepak bola hanya boleh dilakukan di lapangan tertutup.

B. Penonton perempuan sepakbola di Iran pun hanya kaum


perempuan.

C. Pendidikan pra sekolah harus lebih diperhatikan.

D. Pengurus PSSI belum dapat menindaklanjuti perubahan jadwal


pertandingan.

E. Penanda tanganan perjanjian kerja sama akan dilakukan minggu


ini.

10. Penulisan tanda baca yang benar terdapat pada kalimat...

A. Semua peserta, yang tidak membawa kartu peserta, harus


melaporkan diri kepada panitia.

B. Drs. Nurmadawati, M. Hum telah menjadi pengajar di SMA 109


selama 9 tahun.

C. Ia harus pulang sekarang, karena sakit.

D. Sahabat saya Armin sedang bertarung di medan perang.

E. Bawaanku hari ini; jaket, hand sanitizer, laptop, dan handuk kecil.

Anda mungkin juga menyukai