Nim: 2003101011
Kelas: Akuntansi 2A
Tugas: Bahasa Indonesia
Soal.
1. Jelaskan hakikat Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia!
Jawab:
a) bahwa sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, penggunaan bahasa Indonesia da-
lam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan mau-
pun tulisan semakin luas;
b) bahwa untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara, perlu menyempurnakan Pe-
doman Umum Ejaan Bahasa Indonesia;
c) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di-
maksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia
• Tanda seru
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
• Tanda kurung
1. Mengapit keterangan atau penjelasan
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral
pokok pembicaraan
3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan
4. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
• Tanda kurung siku
a. mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu
memang terdapat di dalam naskah asli
b. mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung.
• Tanda petik
a. mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain
b. mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat
c. mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus
d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung.
• Tanda petik tunggal
a) Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
b) Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan
asing.
• Tanda garis miring
1) Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim
2) Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap
• Tanda penyingkat
menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Perubahan Kepmendiknas 46/2009.
1) Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama unsur nama seperti de, van, der, von, atau da.
2) Tambahan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama kata bin dan binti (pada beberapa nama tertentu).
3) Tambahan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya.
4) Tambahan: Huruf tebal.