Anda di halaman 1dari 5

Ejaan Bahasa Indonesia, Penggunaan diksi, dan Istilah dalam Ragam Ilmiah

ejaan bahasa Indonesia merupakan ejaan bahasa Indonesia yang pernah berlaku sejak
tahun 2015 hingga 2022. Ejaan bahasa Indonesia diatur berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015. Pada mulanya ejaan
bahasa Indonesia dikenal atau dinamai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD), yang kemudian digantikan dengan Pedoman yang mengatur
Ejaan Bahasa Indonesia disebut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI). Ejaan ini kembali digantikan oleh EYD edisi kelima yang diberlakukan
sejak tanggal 16 Agustus 2022. sebelum adanya EYD edisi kelima, bahasa
Indonesia telah beberapa kali melakukan bentuk perubahan.
Ejaan Bahasa Indonesia memiliki tujuan dan fungsi yang sangat penting
Tujuannya adalah memperjelas maksud pada tulisan sehingga memudahkan
pembaca memahami makna tulisan tersebut. Sedangkan fungsi ejaan Bahasa
Indonesia adalah sebagai landasan pembakuan tata bahasa, sebagai landasan
pembakuan kosakata dan istilah, dan sebagai alat penyaring dari masuknya unsur-
unsur bahasa asing baik secara kosa kata maupun istilah ke dalam bahasa
Indonesia.
penulisan ejaan sendiri memuat beberapa hal penting, dilansir dari situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penulisan ejaan mencakup beberapa hal sebagai
berikut.
1. penulisan huruf abjad
huruf abjad i ini bisa ditulis dalam bentuk kapital maupun tidak, tergantung pada
pemakaian dan tujuan penggunaannya.
2. penulisan huruf vokal\
dalam ejaan bahasa indonesia huruf vokal terdiri atas a,i,u,e,o. huruf vokal ini juga
dapat ditulis menggunakan huruf kapital ataupun tidak, sesuai dengan
penggunaanya.
3. penulisan huruf konsonan
dalam ejaan bahasa Indonesia huruf konsonan merupakan semua huruf yang
tidak termasuk dalam huruf vokal atau selain a,i,u,e,o. penulisan huruf kapital
juga menyesuaikan dengan penggunaanya.
4. penulisan huruf diftong
dalam ejaan bahasa indonesia huruf diftong merupakan dua vokal yang dapat
diucapkan secara bersamaan. huruf diftong terdiri dari ai,au,oi. contohnya adalah
santai,survei,pulau.
5. Penulisan gabungan huruf konsonan Dalam ejaan bahasa Indonesia, penulisan
gabungan huruf konsonan berarti dua huruf konsonan dijadikan satu, seperti kh,
ny, sy, ng. contoh katanya 'ikhtisar', 'nyata', 'syarat', dan 'ngarai'.
6. Penulisan pemenggalan kata
Dalam ejaan bahasa Indonesia, pemenggalan kata sering dilakukan jika:
a. Ada huruf vokal yang berurutan dan terletak di tengah kata. Pemenggalan
dilakukan di antara kedua huruf vokalnya. Contoh kata ‘aula’ jika
dipenggal menjadi ‘au-la’.
b. Ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan di antara dua
huruf vokal, yang terletak di tengah kata. Pemenggalan dilakukan
sebelum huruf konsonan. Contohnya kata ‘ba-pak’, dan ‘mu-ta-khir’.
c. Ada dua huruf konsonan yang berurutan yang terletak di tengah kata.
Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan. Contohnya
‘man-di’, dan ‘makh-luk’.
d. Ada tiga huruf konsonan atau lebih yang terletak di tengah kata.
Pemenggalan kata dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan
kedua. Contohnya ‘in-stru-men’.

selanjutnya terdapat pemakaian ejaan yaitu sebagai berikut.


1. huruf kapital
penggunaan huruf kapital ini bisa menggunakan huruf vokal ataupun huruf
konsonan. cara pemakaian huruf kapital adalah sebagai berikut.
a. huruf kapital dipakai di awal kalimat.
b. huruf kapital dipakai di awal petikan langsung.
c. huruf kapital dipakai di huruf pertama gelar kehormatan
d. huruf kapital dipakai di huruf pertama unsur nama orang.
e. huruf kapital dipakai di huruf pertama nama bangsa
f. huruf kapital dipakai di huruf pertama nama tahun,bulan,hari,hari raya,
dan peristiwa sejarah.
g. huruf kapital dipakai di huruf pertama nama geografi.
2. huruf miring
berikut beberapa contoh pemakaian huruf miring.
a. huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
pustaka.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
3. huruf tebal
a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang
sudah ditulis miring.
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab.
selanjutnya terdapat penulisan kata, ejaan bahasa Indonesia yang digunakan adalah
sebagai berikut.
1. kata dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Kantor dispenduk penuh sesak.
2. kata berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
dengan catatan sebagai berikut.
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda
hubung (-)
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau
sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau
sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
3. bentuk ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di
antara unsur-unsurnya. terdapat catatan apabila Bentuk ulang gabungan kata ditulis
dengan mengulang unsur pertama.
4. gabungan kata
● Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, ditulis terpisah. contohnya seperti duta besar.
● gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. contohnya seperti
kupu-kupu
● gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran. contohnya seperti bertepuk tangan
● Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai. contohnya seperti pertanggungjawaban
● Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. contohnya
seperti acapkali
5. pemenggalan kata
● Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. contohnya
seperti pada kata buah maka pemenggalannya menjadi bu-ah.
b. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal. seperti pada kata pandai
maka pemenggalannya menjadi pan-dai.
c. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk
gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya
dilakukan sebelum huruf konsonan itu. seperti pada kata bapak, maka
pemenggalannya menjadi ba-pak.
d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. seperti
pada kata April maka pemenggalannya menjadi Ap-ril
e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan
di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang
kedua. contohnya kata ultra maka pemenggalannya menajdi ul-tra.
● Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara bentuk
dasar dan unsur pembentuknya. contohnya seperti ber-jalan. terdapat
beberapa catatan dalam hal ini sebagai berikut.
a. Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami
perubahan dilakukan seperti pada kata dasar. contohnya me-nu-tup.
b. Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata dasar.
contohnya ge-lem-bung
c. Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal
atau akhir baris tidak dilakukan.
● Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu
dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara
unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.
● Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris dipenggal
di antara unsur-unsurnya
● Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
6. kata depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
contohnya seperti Mari kita berangkat ke kantor.
7. partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul
c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu
8. singkatan dan akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Misalnya: A.H. Nasution
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. seperti NKRI
c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
seperti dll. atau dan lain-lain
d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. seperti a.n.
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang
tidak diikuti tanda titik. seperti Cu atau kuprum.
f. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik. seperti BIG Badan Informasi Geospasial.
g. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. seperti
Bappenas.
h. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata
atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. seperti iptek.
i.

Anda mungkin juga menyukai