Anda di halaman 1dari 16

JENIS KATA DAN

ATURAN
PEMAKAIANNYA
Wanda Alfina (231360001)
Ahmad Syairus Alkahfi (231360003)
kata dasar

Kata dasar merupakan sebuah kata yang paling sederhana dan belum
memilki imbuhan serta dapat dikelompokkan sebagai bentuk asal
(tunggal) dan bentuk dasar ( kompleks). Misalnya:
Makan
Dina makan nasi setiap hari
Pergi
Rina pergi ke kampus setiap hari
Tidur
Ahmad tidur diatas kursi

Page 2
kata berimbuhan

a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) untuk membentuk
kata baru; afiks. Prefiks atau awalan merupakan imbuhan yang terletak di awal kata dasar.
Misalnya:
-Berlari
-Perbaikan
-Berdoa

Page 3
b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa
huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya: Non-Islam

(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis
terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya: marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu


kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya: tuhan Yang Maha Kuasa menentukan arah hidup kita.

Page 4
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-)
diantara unsur- unsurnya.
Misalnya:
anak-anak

bentuk berjalan-jalan

ulang
cumi-cumi
hati-hati
kupu-kupu
kura-kura
lauk-pauk

Page 5
gabungan kata
1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis
terpisah.
Misalnya: Sewaktu bertamasya ke kebun binatang, kami membeli banyak cendera mata.

2. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau
akhiran. Misalnya: bertepuk tangan

3. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya: ilipatgandakan

4. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.


Misalnya: apalagi

Page 6
pemenggalan kata
Pemenggalan kata adalah proses pemenggalan atau pemotongan kata sehingga kata bisa
dituliskan dan dilafalkan atau dieja dengan baik.

1. Pemenggalan kata pada kata dasar c. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf
dilakukan sebagai berikut. konsonan yaitu
a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal (b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,z.) di antara
yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan
antara kedua huruf vokal itu. sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya: bu-ah Misalnya: ba-pak

d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf


b. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak
konsonan yang berurutan, pemenggalannya
dipenggal. Misalnya: pan-dai
dilakukan diantara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya: Ap-ril

Page 7
pemenggalan kata

e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf Catatan:


konsonan Gabungan huruf konsonan yang melambangkan
atau lebih yang masing-masing satu bunyi tidak dipenggal.
melambangkan satu Misalnya: bang-krut
bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara
huruf konsonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua.
Misalnya: ul-tra

Page 8
kata depan

Kata depan merupakan jenis kata yang ditulis didepan sebelum menulis kata benda,kata
kerja, kata keterangan dan jenis kata yang lainnya.
Kata depan “di” berfungsi untuk menunjukkan keterangan tempat, nama, waktu
dan lokasi
Kata depan “ke” sering kali digunakan di depan atau sebelum kata keterangan
tempat, maka penulisan kata “ke” bisa digunakan secara terpisah.

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya: baju itu disimpan di dalam lemari.

Page 9
partikel
Partikel adalah suatu kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain dalam
suatu frasa atau kalimat dan tidak bisa digunakan secara lepas

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya: bacalah buku itu baik-baik!

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.


Misalnya: Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat
mengatasinya dengan bijaksana.
3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟, atau „mulai‟ ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Mereka masuk ke dalam
ruang rapat satu per satu. Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
Page 10
singkatan dan akronim
Singkatan merupkan sebuah huruf atau sekumpulan hurufseabgai bentuk pendek dari sebuah atau atau
beberapa kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia singkatan adalah adalah hasil menyingkat
(Memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan huruf .

1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap
unsur singkatan itu.
Misalnya: DPR Dewan perwakilan Rakyat

2. a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama


lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen
resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik. Misalnya: PT perseroan terbatas

Page 10
singkatan dan akronim
3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Misalnya: hlm. Halaman

4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai


dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya: a. n. atas nama

5. Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan
dilafalkan sebagai kata yang wajar.

6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: BIG Badan Informasi Geospasial

7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis
dengan huruf awal kapital.
Misalnya: Bulog Badan Urusan Logistik
8. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis
dengan huruf kecil.
Misalnya: iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
Page 10
angka dan bilangan

Angka dan B
Bilangan adalah angka (symbol) yang telah diberi suatu nilai.
Misalnya:
Kita bersepakat bahwa angka “7” menayatakan suatu kuantitas sejumlah tujuh dan angka
“2” menytakan suatu kuantitas berjumlah dua. Maka disini, angka

“7‟ dan “2” menyatakan suatu bialngan , yakni bilangan yang berjumlah tujuh dan dua.

Page 12
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata
Kata Ganti ku-, yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya
kau-, -ku, -mu, ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
dan –nya Misalnya: Rumah itu telah kujual.

Kata sandang si dan sang dipakai didepan nama diri,


Kata Sandang bisa berupa nama orang atau binatang. Kata si dan
si dan sang sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.

Page13
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki
makna tertentu. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran
Conclusion yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa
kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang
dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat.
Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari
kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi
ke bentuk yang lebih kecil.

Page 14
Thank You

Anda mungkin juga menyukai