Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2 Anggota :

1. Cherry junita sari ferras (062130700210)


2. Dimas arhanuddin (062130701693)
3. Happy fania (062130700212)
4. Muhammad fajri (062130701699)
5. Nofry heryadi (062130701702)
6. Sabrina maisyah rifdah (062130701707)
Pengertian penulisan kata
penulisan kata adalah proses atau cara menulis yang
mepertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan sebagai
wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.

Sistem penulisan kata terbagi atas kata dasar, kata depan,


imbuhan, pemenggalan suku kata, kata ulang, kata majemuk dan kata
non baku.
Sistem penulisan kata
01 02
Kata dasar Kata depan
Kata dasar adalah kata yang belum diberi Kata depan adalah kata yang ditulis secara
imbuhan. Dengan kata lain kata yang menjadi terpisah dengan kata yang
dasar awal pembentukan kata yang lebih mengikutinya,kecuali di dalam satu kata
besar. Contohnya : duduk, makan, minum, baca, yang sudah lazim dianggap sebagai satu
gambar kata. Contoh kepada, daripada dan
sebagainya
03 Jenis – jenis imbuhan
Kata imbuhan ( kata turunan)
Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata 1. Imbuhan Berdasarkan Posisinya ini
dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara terbagi menjadi empat, antara lain
ketiganya untuk membentuk kata baru, sehingga berhubungan prefiks (awalan), sufiks (akhiran), infiks
dengan kata pertama. Yang mengubah leksem menjadi kata yang (sisipan) dan konfiks (gabungan awalan
mempunyai arti lengkap, seperti memiliki subjek, predikat dan dan akhiran). Setiap posisi kata
objek. Imbuhan berfungsi mengubah kata dasar menjadi kata imbuhan ini akan memberikan makna
benda, kata sifat hingga kata kerja. yang berbeda.
a.Prefiks (Awalan)
Prefiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di awal kata dasar, seperti meng-, ter-, ber-, ke-, per-,
peng-, meng-, memper- dan lainnya. Contoh imbuhan awalan, meliputi beranak, pengerat, melamar,
tertutup, dibaca, serumah dan lainnya.

b. Sufiks (Akhiran)
Sufiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di akhir kata dasar, seperti -an, -kan, -nya dan -i. Contoh
imbuhan akhiran, meliputi timbangan, panaskan, beresi, bajunya, lamaran dan lainnya.

c. Infiks (Sisipan)
Infiks adalah imbuhan yang letaknya disisipkan di tengah kata dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er- dan -
eh-. Contoh imbuhan sisipan, meliputi melaju, temali, seruling dan lainnya.

d. Konfiks (Gabungan awalan dan akhiran)


Konfiks adalah imbuhan yang terletak di awal dan akhir kata dasar dan biasanya juga disebut simulfiks,
seperti ke-an, per-an, ber-an, di-i, di-kan, peng-an, ke-an, memper-i, memper-kan, me-kan. Contoh
imbuhan konfiks, meliputi ketakutan, perkotaan, seandainya, berduaan, dan lainnya.
2. Imbuhan Berdasarkan Penggunaannya
Kata imbuhan berdasarkan frekuensi penggunaannya terbagi menjadi dua, yakni imbuhan produktif dan imbuhan
tak produktif. Imbuhan produktif adalah imbuhan yang mempunyai frekuensi penggunaan tinggi, seperti se-, ber-,
meng-, peng-, per-, dan lainnya. Sedangkan, imbuhan tak produktif adalah sebuah imbuhan yang mempunyai
frekuensi penggunaan rendah, seperti -em, -el, -wati, -is, -er, dan lainnya.

3. Imbuhan untuk Serapan Bahasa Asing


Imbuhan juga ada yang merupakan serapan dari Bahasa asing, seperti -I, -man, -wan, -wati, -iyah, -is, -sasi dan -
isme.
04 Kata sandang si dan sang

Kata Sandang merupakan kata yang tidak mempunya arti namun menjelaskan nomina
atau kata benda. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
Ibu itu membelikan sang suami sebuah laptop.
Catatan:
Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu
diperlakukansebagai unsur nama diri. Misalnya:
Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil.
Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya
05 Kata ganti 06 Kata ulang

Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya kata ulang adalah kata yang dihasilkan dari proses
reduplikasi. reduplikasi adalah proses atau hasil
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai
dari perulangan kata, baik secara keseluruhan
dengan kata yang mengikutinya : ku, mu, dan
atau sebagian. Contohnya: makan-makan,
nya ditulis serangkai dengan kata yang
minum-minum,langit-langit,dan sebagainya
mendahuluinya.
Contoh :
● Apa yang kumiliki bisa kupinjam
sekarang juga
● Bukuku, bukumu, dan bukunya
tersimpan rapi di rak meja
07 Gabungan kata( kata majemuk)

gabungan kata adalah gabungan morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai

kata dengan pola fonologis, gramatikal serta semantis yang khusus, sesuai kaidah bahasa yang bersangkutan.

Gabungan kata juga bisa dimaknai ketika suatu kata terdiri atas kata awalan dan diberi akhiran. Hampir seluruh

bentuk gabungan kata diberi awalan dan akhiran. Contoh :

sewaktu bertamasya di kebun binatang, kami membeli banyak cendera mata. Kata ‘cendera mata’ merupakan

bentuk unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk.


08 partikel
Partikel –lah dan –kah di tulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya, tidak ada perlakuan
khusus untuk kedua partikel ini. Contoh :
• Tutuplah pintu itu!
• Janganlah kau beranggapan seperti itu, Galih!
• Bukankah itu yang dinamakan cinta, Kekasih?

Singkatan dan akronim 09


singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih. Contoh :
• Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
• Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan/organisasi, serta nama dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
• Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Namun, singkatan umum yang
terdiri hanya dari dua huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.
• Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang asing tidak diikuti tanda titik.
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari
deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Contoh :

● Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital.

● Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal kapital.

● Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun huruf dan suku kata
dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
10 Angka dan bilangan

• Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika
dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
• Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya: Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.

Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: abad XXI , abad ke-21

Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya: Tigaraksa, Rajaampat, Simpanglima
Sumber bacaan
https://klcfiles.kemenkeu.go.id/2018/08/9.-Bahasa-Indonesia.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_ejaan_dan_penulisan_kata
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/04/143710569/gabungan-
kata-pengertian-unsur-jenis-dan-contoh-kalimatnya
https://xerpihan.id/blog/1150/pengertian-dan-jenis-kata-ulang-reduplikasi/
https://penerbitdeepublish.com/kata-imbuhan/
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai