Anda di halaman 1dari 6

NPM : 1843004

NAMA : Shella Putty Tursina

PRODI : Teknik Informatika D3

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD di sini
diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.

Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang
menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan
tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat
tulisan dengan cara yang baik dan benar. Ejaan yang di sempurnakan adalah ejaan yang
di hasilkan atas ejaan-ejaan sebelumnya. Ejaan yang di sempurnakan tersebut mengatur
antara lain :

1. Pemakaian huruf
Pemakaian huruf tersebut meliputi :
a) Huruf Abjad : A – Z.
Apabila hurufnya A maka dibacanya a, apabila hurufnya B maka di bacanya
be dan begitu juga dengan seterusnya.
b) Huruf Vokal : a, i, u, e dan o.
Huruf vokal bisa digunakan di mana saja seperti di awal kata, tengah kata,
atau akhir kata. Contohnya api, padi, lusa.
c) Huruf Konsonan : Hurufnya selain huruf Vokal.
Huruf konsonan sama dengan huruf vokal bisa digunakan di mana saja
seperti di awal kata, di tengah kata, atau akhir kata. Contohnya bahasa, sebut,
adab.
d) Huruf Diftong : ai, au,ei, uo.
Huruf diftong juga sama dengan huruf vokal namun huruf diftong adalah
huruf vokal ganda yang bisa digunakan di awal kata, tengah kata dan akhir kata.
Contohnya aula, saudara, harimau.
e) Huruf Konsonan Rangkap : kh, ng, ny, sy.
Huruf konsonan rangkap merupakan huruf yang masing-masing hurufnya
melambangkan satu bunyi konsonan, huruf konsonan rangkap bisa juga digunakan
di awal kata, tengah kata dan akhir kata. Contohnya ngilu, bangun, senang.
f) Pemenggalan kata
Pada saat pemenggalan kata, pemenggalan kata bisa dilakukan sebagai
berikut :
 Huruf vokal yang dipenggalnya di antara kedua huruf vokal itu, lalu huruf
konsonan. Contoh bu-ah, mai-in, ni-at.
 Huruf konsonan rangkap pemenggalannya apabila kata dasarnya terdapat huruf
vokal di antara dua huruf vokal, maka pemenggalannya dilakukan sebelum huruf
konsonan tersebut. Contoh ba-pak, la-wan, mu-sya-wa-rah.
 Huruf diftong ai, au, ei, ou tidak dipenggal. Contoh am-boi, sur-vei, au-la.

2. Penulisan Huruf
Dalam penulisan huruf ada dua aturan yang selalu digunakan antara lain :
a) Huruf Besar atau Huruf Kapital
Huruf besar biasanya digunakan pada awal kalimat, petikan langsung,
ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur
nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan dan nama
geografi atau wilayah dan lain-lain.
b) Huruf Miring
Huruf miring biasanya digunakan untuk mengkhususkan sebuah huruf atau
kata, menulis judul buku, nama majalah, nama surat kabar yang dikutip dalam
tulisan dan daftar pustaka.

3. Penulisan Kata
Dalam penulisan kata ada beberapa yang harus diketahui antara lain :
a) Kata Dasar
Kata dasar merupakan kata yang ditulis sebagai satu kesatuan. Contohnya
makan, minum dan lain-lain.
b) Kata Turunan
Kata turunan yaitu kata yang memiliki imbuhan beserta diikuti dengan kata
dasarnya. Imbuhan merupakan bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata-kata
yang bisa di tempatkan di awal, di tengah ataupun di akhir, tujuan imbuhan adalah
untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata dasarnya.
Imbuhan tersebut antara lain :
 Awalan memiliki imbuhan seperti di, ter, pen, ber, se, pe, per, ke dan lain- lain.
Contohnya buka di tambah dengan imbuhan di akhirnya menjadi dibuka, main
ditambah imbuhan ber akhirnya menjadi bermain.
 Sisipan memiliki imbuhan seperti er, el, em. Contohnya tunjuk ditambah imbuhan
el akhirnya menjadi telunjuk, kerja ditambah imbuhan er akhirnya menjadi
kinerja.
 Akhiran memiliki imbuhan seperti an, kan, i dan lain-lain. Contohnya main
ditambah imbuhan an akhirnya menjadi mainan.
c) Bentuk Ulang
Bentuk ulang merupakan kata yang berulang dengan menggunakan tanda
sambung. Contohnya main-main, pelan-pelan dan lain-lain.
d) Gabungan Kata
Gabungan kata merupakan kata memiliki istilah khusus atau kata yang
lazim disebut juga kata majemuk. Contohnya kambing hitam, orang tua dan lain-
lain.
e) Kata Depan
Kata depan seperti di, ke dan dari biasanya ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya kecuali di dalamnya sudah di anggap sebagai satu kesatuan kata
seperti kepada dan daripada. Contoh kata depan di sana, dari mana dan lain-lain.
f) Kata sandang
Kata sandang adalah kata yang tidak memiliki arti tapi kata sandang bisa
digunakan untuk mendampingi kata benda. Contoh kata sandang adalah si dan
sang. Biasanya kata sandang di tulis seperti kalimat sang raja, si Ali dan lain-lain.
g) Kata Ganti
Kata ganti merupakan kata yang ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Kata ganti antara lain kau, mu dan nya contohnya aku bawa, aku
ambil menjadi kubawa dan kuambil.
h) Partikel
Partikel adalah sebuah kata tambahan yang tidak memiliki arti atau berdiri
sendiri. Partikel biasanya ditulis secara serangkai atau terpisah dari sebuah kata
yang diikuti dengan akhiran lah, kah dan pun. contohnya bacalah, katakanlah ,
sipkah, ada pun dia pun.

4. Pemakaian Tanda Baca

Tanda Penjelasan Kegunaan


(.) Titik Untuk mengakhiri suatu kalimat.
(,) Koma Untuk memperinci keterangan yang lebih dari dua.
(?) Tanda tanya Untuk kalimat tanya.
(!) Tanda seru Untuk kalimat perintah.
("...") Kutip dua Untuk mengapit kutipan dari pembicara langsung.
(:) Titik dua Untuk menyatakan akhir pernyataan dengan diikuti uraian.
(;) Titik koma Untuk kata ganti penghubung pada kata majemuk.
(') Kutip Untuk penyingkat tahun.
Untuk mengapit penjelasan kata atau kalimat asing dalam
('...') Kutip satu
kutipan.
Tanda
(-) Untuk menyambungkan unsur kata ulang.
sambung
Untuk mengganti kata dan, atau, per dan digunakan pada
(/) Garis miring
penomoran surat.
Kurung
Untuk mengapit tambahan penjelasan atau memperjelas
() buka /
sebuah kata baik berupa angka atau huruf.
kurung tutup
Untuk mengapit keterangan dalam sebuah kalimat penjelasan
([]) Kurung siku
yang sudah diapit oleh tanda kurung.
Untuk pembatas penyisipan kata atau kalimat sehingga
(-) Tanda pisah
menjadi lebih jelas.

5. Kata istilah
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia istilah adalah kata atau gabungan
kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang
khas dalam bidang tertentu. Istilah dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 2
yaitu:
a) Istilah khusus
Istilah khusus yaitu suatu kata yang penggunaan serta maknanya terbatas
hanya untuk bidan tertentu. Contohnya agregat, aritmetika, register dan lain-lain.
b) Istilah umum
Istilah umum yaitu suatu kata yang sudah menjadi unsur bahasa umum.
Contohnya daya guna, ambil alih, kecerdasan dan lain-lain.

6. Penulisan Unsur Serapan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain yang kemudian
ejaan, ucapan dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia
untuk memperkaya kosa kata. Contohnya option, organization, maximal dan lain-
lain.
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta,
Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur pinjam dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas dua golongan besar.
Pertama, unsur pinjam yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia seperti reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de I’homme par I’homme.
Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya
masih menikuti bentuk asalnya.
Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya
diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk asalnya.

Catatan :

1. Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi diubah.
Misalnya kabar, iklan, bengkel, sirsak, perlu, hadir.
2. Sekalipun dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima sebagai
bagian abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu
diindonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu
dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan nama
dan istilah khusus.
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa
Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti
standarisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata
standar, efek, dan implemen.

Anda mungkin juga menyukai