NAMA ANGGOTA :
1. ASTERINA
2. ELITA DEVI
3. DINA AMALIA W. S.
EJAAN
C. ASPEK-ASPEK EJAAN
Ejaan memiliki tiga aspek yaitu:
Aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem
dengan huruf dan penyusunan abjad
Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran
satuan-satuan morfemis
Aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa
tanda baca
PENGEJAAN KATA
A. HURUF
ABJAD
HURUF
KONSONAN
A. Huruf Kapital
B. Huruf Miring
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
pustaka.
Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
PEGATURAN dan PEMAKAIAN HURUF
C. Huruf Tebal
A. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya : Kantor pajak penuh sesak.
B. Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan
dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya : berjalan
A. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:Kantor pajak penuh sesak.
B. Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan
dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
Berjalan,Berkelanjutan,Mempermudah,seniman
kamerawan
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengi-
kutinya. Misalnya: aerodinamika
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali
kata esa, ditulis serangkai. Misalnya: Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
PENULISAN KATA
C. Bentuk Ulang
E. Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai
berikut. Misalnya: ma-in, an-at, sa-at
Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan
di antara bentuk dasar dan unsur pembentuknya.
Misalnya: ber-jalan , mem-pertanggungjawabkan, mem-
bantu, memper-tanggungjawabkan
ANGKA DAN BILANGAN
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan
seperti dalam perincian.
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat,
luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab
suci.
PENULISAN UNSUR SERAPAN