Anda di halaman 1dari 19

PUEBI

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia


KELOMPOK 4 :
 Adhytia Dwi Prayoga Suharyono ( 220421100025 )
 Laura Medytia Antariksa ( 220421100104 )
 Frezie Dinda Sabila ( 220421100108 )
 Rey Septanislaus Togatorop ( 220421100114 )
 Shalsa Ulma Rohmatul ( 220421100107 )
 Hanifan Ahmad Fauzan K. R ( 220421100019 )
 Tarisya Nurmalasari ( 220421100099 )
 Delvina Putri Hamidiyah ( 220421100096 )
PEMBAHASAN
01 | Pemakaian huruf

02 | Penulisan Kata

03 | Pemakaian Tanda Baca

04 | Penulisan Unsur Serapan


1. Huruf Abjad 3. Huruf Diftong
Berjumlah 26 huruf yang terdiri Huruf diftong adalah dua vocal
A sampai Z. yang di ucapkan sekaligus.

2. Huruf Konsonan 4. Gabungan Huruf Konsonan


Huruf yang melambangkan Gabungan Huruf konsonan
konsonan dalam bahasa kh,ng,ny,dan sy masing masing
Indonesia terdiri atas 21 melambangkan 1 bunyi
huruf yaitu : b c,d,f,g,h, konsonan.
j,k ,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,z.
5. Huruf Kapital
• Dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
• Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,termasuk julukan
• Dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung
• Dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan,
termasuk sebutan dan kata ganti untuk tuhan

6. Huruf Miring 7. Huruf Tebal


• Dipakai untuk menuliskan judul buku, nama • Untuk menegaskan bagian tulisan yang
majalah atau nama surat kabar yang dikutip sudah ditulis miring
dalam tulisan.
• Untuk menegaskan bagian-bagian
• Dipakai untuk menegaskan atau karangan seperti judul buku,bab,atau sub
mengkhususkan huruf, bagian kata atau bab
kelompok kata dalam kalimat
PENULISAN
KATA
1. Kata Dasar 3. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan


Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
tanda hubung (-) diantara unsur-unsurnya.
Contoh : Saya Pergi ke Sekolah
Contoh : anak-anak, buku-buku, dan hati-
hati
2. Kata Berimbuhan

Terdapat imbuhan awalan, sisipan , akhiran, serta


gabungan awalan dan akhiran. Catatan: Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan
mengulang unsur pertamanya.
Contoh : berjalan
Misal :Surat kabar -> surat-surat kabar
Kata Berimbuhan bentuk terikat ditulis
serngkaian dengan kata yang
mengikutinya.

Misal : Infrastruktur , Proaktif


4. Gabungan kata 5. Pemenggalan Kata 6. Kata Depan
 Gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus  Jika ditengah kata terdapat huruf  Kata depan seperti di,
ditulis terpisah. Misalnya : duta besar. vokalyang berurutan, ke, dan dari, ditulis
pemenggalannya dilakukan terpisah dari kata yang
 Gabungan kata yang dapat diantara kedua huruf itu. mengikutinya. Misalnya
menimbulkan salah pengertian ditulis Misalnya : bu-ah,ni-at. “ Dimana dia
dengan membubuhkan tanda hubung sekarang?”
(-) diantara unsur unsurnya. Misalnya:  Huruf diftong ai, au, ei, dan oi
anak-istri pejabat . tidak dipenggal. Misalnya : pan- 7. Kata Sandang Si Dan Sang
dai, au-la.
 Gabungan kata yang sudah padu ditulis  Jika ditengah kata dasar terdapat
 Kata sandang si dan sang ditulis
serangkai. Misalnya : radioaktif . huruf konsonan diantara huruf
vocal, maka pemenggalannya terpisah dari kata yang
dilakukan sebelum huruf mengikutinya.
konsonan itu. Misalnya : ba-pak,
la-wan
8. Partikel 9. Singkatan Dan Akronim 10. Angka Dan Bilangan

 Partikel -lah, -kah, dan -tah  Singkatan nama orang, gelar,  Bilangan dalam teks yang dapat
ditulis serangkaian dengan sapaan, jabatan, atau pangkat dinyatakan dengan satu atau dua kata
kata yang mendahuluinya. diikuti dengan titik pada setiap ditulis dengan huruf.
unsur singkatan itu.
 Partikel pun ditulis terpisah  Bilangan pada awal kalimat ditulis
dari kata yang  Singkatan yang terdiri dari atas dengan huruf
mendahuluinya. huruf awal setiap kata yang bukan
nama diri ditulis huruf capital  Angka dipakai untuk menomori
 Partikel per yang berarti tanpa tanda titik. alamat, seperti jalan, rumah,
‘demi’, ‘tiap’ atau ‘mulai’ apartemen, atau kamar.
ditulis terpisah dari kata yang  Singkatan yang terdiri atas tiga
mengikutinya. huruf atau lebih diikuti dengan  Bilangan yang digunakan sebagai
tanda titik. unsur nama geografisditulis dengan
huruf.
Tanda Titik (.) Tanda koma (,) Tanda Titik koma (;)
 Dipakai pada akhir kalimat  Dipakai di antara unsur-unsur dalam  Di pakai sebagai pengganti
pernyataan. suatu pemerincian atau pembilangan. kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara
 Dipakai di belakang angka atau  Dipakai sebelum kata peghubung. yang satu dari kalimat setara
huruf dalam suatu bagian. yang lain di dalam kalimat
 Dipakai untuk memisahkan anak majemuk.
 Dipakai dalam daftar pustaka di kalimat yang mendahului induk
antara nama penulis, tahun, judul kalimatnya.  Dipakai pada akhir perincian
tulisan,dan tahun terbit. yang berupa klausa.
 Dipakai di belakang kata atau
 Dipakai untuk memisahkan ungkapan penghubung antar kalimat.  Dipakai untuk memisahkan
bilangan ribuan atau kelipatannya bagian-bagian pemerincian
yang menunjukkan jumlah. dalam kalimat yang sudah
menggunakan tanda koma
Tanda Titik Dua (:) Tanda Hubung (-)
 Dipakai pada akhir suatu pertnyaan  Dipakai untuk menandai bagian kata
lengkap yang diikuti pemerincian atau yang terpenggal oleh pergantian baris.
penjelasan.
 Dipakai untuk menyambung tanggal,
 Dipakai jika perincian atau penjelasan bulan, tahun yang dinyatakan dengan
itu merupakan pelengkap yang angka atau menyambung huruf dalam
mengakhiri penjelasan. kata yang di eja satu-satu

 Dipakai dalam naskah drama sesudah  Dipakai untuk menyambung unsur


kata yang menunjukkan pelaku kata ulang
Tanda Pisah (–) Tanda Tanya (?)
 Dipakai untuk membatasi penyisiapan  Dipakai pada akhir kalimat tanya
kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Tanda Seru (!)
 Dipakai untuk menegaskan adanya
keterangan aposisi atau keterangan  Dipakai untuk mengakhiri
yang lain. ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang
 Dipakai diantara dua bilangan, menggambarkan kesungguhan,
tanggal, atau tempat yang berarti ketidakpercayaan, atau emosi
“sampai dengan” atau “sampai ke”. yang kuat
Tanda Elipsis (…) Tanda Petik Tunggal (‘…’)
 Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam  Dipakai untuk mengapit petikan yang
satu kalimat atau kutipan ada bagian yang terdapat dalam petikan.
dihilangkan.
 Dipakai untuk mengapit makna, ter-
Tanda Petik (“…”) jemahan, atau penjelasan kata
 Dipakai untuk mengapit petikan
langsung. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

 Dipakai untuk mengapit judul sajak,  Dipakai untuk menunjukkan


lagu, film, artikel, dan nasskah yang penghilangan bagian kata atau
dipakai dalam kalimat. bagian angka tahun dalam konteks
tertentu.
 Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah
yang kurang dikenal
Tanda Kurung ((…)) Tanda Kurung Siku ([…])
 Dipakai untuk  Digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
mengapit tambahan sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan.
keterangan atau  Dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas
penjelasan. yang terdapat dalam tanda kurung.

 Dipakai untuk Tanda Garis Miring (/)


mengapit keterangan
atau penjelasan yang  Dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
bukan bagian utama penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
kalimat. tahun terakhir.
 Dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
PENULISAN
UNSUR SERAPAN
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa,
baik dari bahasa daerah, maupun bahasa asing. Berdasarkan taraf integrasinya unsur
searapan dalam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu :

Unsur asing yang belum terserap sepenuhnya ke dalam Bahasa Indonesia, seperti force
majeur, de facto, dan I’exploitation de I’homme par I’homm. Unsur tersebut di pakai
dalam bahasa Indonesia, tetapi pengucapan dan penulisannya masih menggunakan cara
asing.

Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia.
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai