1947 - 1972
Contoh:
1.Chusus
2.Djum’at
3.Jakni
3. Ejaan Van Ophujysen
1901 - 1947
Contoh:
1.Choseos
2.Djoem’at
3.Ja’ni
Ruang Lingkup Ejaan yang Disempurnakan
(EYD)
1. Pemakaian Hu- 2. Penulisan Hu- 3. Penulisan Kata 4. Penulisan Un- 5. Pemakaian Tanda
ruf ruf 1. Kata Dasar sur Serapan Baca
1. Tanda Titik (.)
1. Penulisan Huruf 2. Kata Turunan
1. Huruf Abjad 2. Tanda Koma (,)
Besar 3. Kata Ulang
2. Huruf Vokal 3. Tanda Tanya (?)
2. Penulisan Huruf 4. Gabungan Kata 1. Secara Adopsi
3. Huruf Konsonan 4. Tanda Seru (!)
Miring 5. Kata Depan 2. Secara Adaptasi
4. Huruf Diftong (ai, 5. Tanda Tititk Koma (;)
6. Kata Sendang
au, oi) 6. Tanda Titik Dua (:)
7. Partikel
5. Gabungan Huruf 7. Tanda Elipsis
8. Singkatan & Akronim
Konsonan (kh, ng, 8. Tanda Garis Miring
9. Angka & Lambang Bi-
ny dan sy 9. Tanda Petik
langan
Penulisan Huruf Besar/Kapital
1. Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat
2. Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
3. Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
ganti untuk Tuhan
4. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, ketu-
runan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
5. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nam tem-
pat. Contoh: Wakil Presiden Adam Malik
6. Dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
7. Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan ba-
hasa. Contoh bangsa Indonesia
8. Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Contoh: Hari Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
9. Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya Asia
Tenggara
10. Dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
Lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi. Misalnya
* Republik Indonesia
* Majelis Permusyawaratan Rakyat
11. Dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
Lanjutan sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemer-
intah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
Huruf Kapital Perserikatan Bangsa-Bangsa
12. Dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan kecuali kata: di, ke, dari, dan, yang,
untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
Bacalah Majalah Bahasa dan Sastra
13. Dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, gelar,
pangkat dan sapaan
14. Dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya:
Surat Anda telah kami terima
Penulisan Huruf Miring
2. Dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata atau kelompok kata. Misalnya:
Dia bukan menipu tetapi ditipu
02
3. Dipakai untuk menuliskan
1. Dipakai dalam menulis judul kata nama ilmiah atau ungkapan
nama buku, majalah, surat yang telah disesuaikan ejaan-
kabar yang dikutip dalam
tulisan. Contoh: surat kabar 01 03 nya. Misalnya:
Nama ilmiah kelapa sawit
Suara Karya adalah Elaeis guineensis Jacq
Penulisan Kata c. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan
kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis
1. Kata Dasar serangkai. Contoh: menggarisbawahi,
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu menyebarluaskan
kesatuan
Misalnya:
3. Kata Ulang
*Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan
*Kantor pajak penuh sesak.
menggunakan tanda hubung.
*Buku itu sangat tebal.
Misalnya : Anak – anak
2. Kata Turunan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) . 4. Gabungan Kata
ditulis serangkai dengan kata Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,
dasarnya. termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis ter-
Contoh: dikelola, penetapan, pisah.
mempermainkan Misalnya : Kambing hitam, Mata pelajaran
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungk-
awalan atau akhiran ditulis serangkai inmenimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis
dengan kata yang langsung mengikuti dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian
atau mendahuluinya. Contoh: di antara unsur yang bersangkutan.
bertepuk tangan, garis bawahi, berpesta pora Misalnya: anak-istri saya, buku sejarah-baru
Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
Penulisan Partikel Partikel kah, lah, tah
Ditulis serangkai dengan kata yang mendahu-
luinya. Misalnya:
a. Bagaimanakah peristiwa itu berlangsung?
b. Pergilah sekarang sebelum hujan turun
Partikel pun
Dipisah atau dirangkaikan dengan kata yang
mengikutinya. Partikel pun yang boleh disambung
adalah adapun, andaipun, ataupun, maupun,
kalaupun, meskipun, sekalipun. Partikel pun yang
ditempatkan setelah kata benda, kata kerja, kata
sifat dan kata bilangan harus dituliskan terpisah
karena mempunyai makna yang penuh. Misalnya:
a. Di tempat keramaian, tidak seorang pun
yang merasa gelisah.
b. Rakyat pun berhak memilih siapa calon pres-
iden RI dalam Pemilu 2024
Penulisan Bentuk Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah bentuk pendek yang diambil dari huruf-huruf per-
tama suatu kata atau frasa. Singkatan dieja huruf demi huruf,
02 gunakan huruf kecil, kecuali jika akronim itu merupakan nama diri
atau diikuti oleh nama sehingga menjadi satu kesatuan nama.
Misalnya:
Pansus (bentuk pendek dari panitia khusus)
Satgas (bentuk pendek dari satuan tugas)
Penulisan Angka Penulisan Lam-
a. Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika
berhubungan dengan ukuran (panjang, luas, isi, berat),
bang Bilangan
satuan waktu, nilai uang, nomor jalan, rumah, kamar
pada alamat, misalnya:
- 50 cm
- 20 meter persegi atau 20m2 a) Angka tidak dapat dituliskan pada awal
- 15 liter kalimat. Jika dituliskan pada awal kalimat,
b. Lambang bilangan tingkat dapat dituliskan dengan cara penulisan lambang bilangan diganti den-
sebagai berikut. gan huruf atau diubah sedemikian rupa
Sri Sultan Hemengku Buwana X Your Picture Here sehingga angka pada awal kalimat dapat
atau Sri Sultan Hamengku Buwana ke-10 dihindari, misalnya:
c. Bilangan dalam perincian juga dituliskan dengan angka. 1. Sebanyak 10 orang ditahan dalam
Misalnya: peristiwa tawuran itu
*Menurut laporan polisi, jumlah korban jiwa dalam tragedi 2. Ada 25 ekor kambing yang disembelih
Marriot kemarin ada 20 orang, 11 orang tewas, 5 orang luka sebagai hewan kurban pada Hari Raya
bakar dan 4 orang luka ringan. Idul Adha tahun ini.
d. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu b. Penulisan kata bilangan yang mendapat
atau dua kata dituliskan dengan huruf, sedangkan yang akhiran –an adalah sebagai berikut:
dinyatakan lebih dari dua kata dituliskan dengan angka, 1. tahun 60-an atau tahun enam
misalnya: puluhan
*Untuk keperluan perkuliahan tahun akademik baru sudah 2. uang 5000-an atau uang lima ribuan
disiapkan tiga kelas paralel 3. Angkatan 2000-an atau Angkatan dua
ribuan
Penulisan Penulisan unsur serapan dalam Bahasa Indonesia dibagi