Penullis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemilihan kata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
hal tulis-menulis maupun berbicara dalam kehidupan sehari-hari.Pemilihan
kata berhubungan erat dengan kaidah sintaksis, kaidah makna, kaidah
hubungan sosial, dan kaidah mengarang. Kaidah-kaidah ini saling
mendukung sehingga tulisan atau apa yang kita bicarakan menjadi lebih
berbobot dan bernilai serta lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang
lain.
1
2
3.1 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud ejaan.
2. Mengetahui pemakaian huruf kapital dan huruf miring yang benar.
3. Mengetahui penulisan kata yang benar.
4.1 Manfaat
3
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Ejaan
4
5
Dia mengantuk
Apa maksudnya?
2. Huruf kapital dipakai sebegai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya,”Kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan,”Berhati-hatilah, Nak!”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berhubungan dengan nama, Tuhan dan kitab suci,
termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:
Allah
Yang Mahakuasa
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan,keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang. Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat. Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Iehru
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama
tempat. Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
orang. Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
6
2.3.4 Partikel
1. Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan
bijaksana.
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per helai.
11
13
BAB IV
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik
kesimpulan/penulis mencoba memberikan kesimpulan berdasarkan data-
data dan fakta dilapangan menunjukkan masih banyak orang-orang tidak
memahami pemakain bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah-kaidah yang benar. Jadi dilhat dari fungsinya bahasa merupakan
jantung dari kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa
berinteraksi sesama yang lain. Maka dari itu kita sebagai warga negara
Indonesia harus bisa menjaga keaslian berbahasa Indonesia yang baik dan
benar, karena dipandangnya suatu bangsa itu tidak lepas dari bagaimana
kita menggunakan basaha yang dapat dipahami atau mudah dimengerti
oleh bangsa lain. Mudah-mudahan urain singkat diatas dapat memberi
sumbang sih bagi pembaca, saran dan kritik yang sifatnya membangun
selalu penulis harapkan, demi kesempurnaan karya tulis kami ini yang
berjudul ”Berbahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar”.
14
DAFTAR PUSTAKA
15