Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

(PENGGUNAAN HURUF)

Dosen pengampu mata kuliah :


Irma Satriani,S.S.M.A.

OLEH :
St. Nurmuhlisya kadir (220404502070)
Imelda Vira Riyanti (220404501016)
Nur halisa (220404501012)
Ummah Azzahra (220404500006)
Padil Muhammad (220404502002)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‟alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan
Karunia-Nya Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang
Penggunaan Huruf sampai selesai. Ucapan Salam dan Keselamatan kepada
Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah,yang garis hidupnya telah
memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah. Semoga kita cukup
diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para teladan
terbaik dari seluruh Umat tersebut.

Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata Cara


Pemakaian huruf yang meliputi macam-macam penggunaan huruf, pemakain
huruf kapital, pemakaian hruf miring.

Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan


dari berbagai ipihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada teman –teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam
penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
terselesaikannya makalah Pemakaian Huruf ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar,28 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………..i


DAFTAR ISI………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….1
1. Latar belakang masalah………………………………………1
2. Rumusan masalah ……………………………………………1
3. Tujuan penulis………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………2
A. Huruf Abjad…………………………………………………..2
B. Huruf Vocal…………………………………………………..2
C. Huruf Konsonan……………………………………………....2
D. Huruf Diftong…………………………………………………2
E. Gabungan huruf konsonan……………………………………2
F. Huruf Kapital………………………………………………....3
G. Huruf Miring………………………………………………….7
H. Huruf Tebal…………………………………………………....8
BAB III PENUTUP…………………………………………………..9
1. KESIMPULAN ……………………………………………….9
2. SARAN………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus


dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam
bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan
mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid
berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan
dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya
adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu
tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca,
menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan
dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa
tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai
ejaan yang mencakup macam-macam huruf berbagai kata, dan aneka tanda baca.
Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang
akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah penggunaa huruf
pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui cara cara pemakaian huruf maupun kata sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan.

b. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan, makalah,


karya tulis, dan skripsi yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Huruf Abjad

Huruf abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu:

a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z.

B. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*,
i, o, dan u.

* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( „ ) dapat digunakan
jika ejaan kata menimbulkan keraguan.

Misalnya :

Di mana kecap itu dibuat?

Coba kecap dulu makanan itu.

C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-
huruf b, c, d,f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.

D. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan
oi.

E. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.

F.huruf kapital

2
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat dan petikan langsung.

Misalnya:
Dia membaca buku

Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk
Tuhan.

Misalnya:
Islam, Kristen, Quran, Alkitab.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau nama tempat yang
digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.

Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik

Gubernur Jawa Tengah

4.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:
Amir Hamzah

Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der
(dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama
Portugal).

Misalnya:
J.J de Hollander

3
Vasco da Gama

Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf
pertama kata bin atau binti.

Misalnya:

Abdul Rahman bin Zaini

Siti Fatimah binti Salim

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.

Misalnya:
bangsa Eskimo

bahasa Indonesia

6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
raya.

Misalnya:
tahun Hijriah bulan Maulid

bulan Agustus hari Galungan

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa


sejarah.

Misalnya:

Perang Dunia 1

Proklamasi Kemerdekaan Indonesi

c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
digunakan sebagai nama.

Misalnya:
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

4
7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.

Misalnya:

Jawa Barat

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang
diikuti nama diri geografi.

Misalnya:
Bukit Barisan

Gunung Semeru

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi
jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

Misalnya:
ukiran Jepara

tari Melayu

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara,
Lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,
kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.

Misalnya:
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dokumen resmi, dan judul karangan.

Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa

Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial

5
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan
makalah. Kecuali, kata tugas

seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi
awal.
Misalya:
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.

Misalnya:
Dr. Doktor

Catatan:
Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya,
diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.

12.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan,seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan
dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:
Adik bertanya, “itu apa, Bu?”

Besok Paman akan datang.

b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan.

Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam
penyapaan.

6
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda sudah kami terima dengan baik.

G. Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,


majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk
dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda
petik.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.

3.a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan
yang bukan bahasa Indonesia.

Misalnya:

Nama ilmiah buah manggis ialah carcinia mangostana.

b. ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia


penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

7
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian
bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan
lampiran.

Misalnya:

Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Bab : BAB I PENDAHULUAN

Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan

Daftar, indeks, dan lampiran:

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

2. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema
serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
kalah v 1 tidak menang ...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak
menyamai.

8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A
sampai Z.Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa
Indonesia sehingga dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf
tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan gabungan
huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan. untuk dapat disebut ejaan
yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar, penulisan huruf seperti
penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal dan penggunaan huruf
miring. Penggunaan kata dalam penulisanya pun perlu diperhatikan.

seperti kata dasar, kata turunan,kata depan dan bentuk partikel.


Untuk menulis sebuah karya tulis harus memperhatikan aturan-aturan penulisan
bahasa Indonesia yang sesuai. khususnya bagi mahasiswa yang sedang menulis
tugas makalah, laporan praktik kerja lapangan, menyusun proposal, dan skripsi.

2. Saran

Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah
untuk
pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh
karena itu dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Sebagai warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini
dalam pemakaian huruf dan penulisan kata, misalnya dalam menulis surat,
membuat karya tulis, membuat laporan, dan lain sebagainya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.(2005).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.

Depdikbud.(1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang


Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hani'ah, M. (2018). Panduan Lengkap PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa


Indonesia).Yogyakarta: Laksana.

10

Anda mungkin juga menyukai