Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KAIDAH EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EDISI V

Dosen pengampuh:
Iramadhan Solihin, S.Pd.I.M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 4
Nira Riarni (234100007)
Mehsy Mustika Putri (234100024)
Abdullah Sahel (204100061)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIAARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiraaat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-nya sehingga
kami dapat meyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah
membantu penyelesaian makalah yang berjudul “Kaidah Ejaan Yang di
Sempurnakan Edisi V”

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh masyarakat indonesia khususnya
para mahasiswa untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam


pembuatan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 12 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………….
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemakaiaan Huruf Kapital………………………………………...
B. Pemakaiaan Huruf Miring…………………………………………
C. Pemakiaan Tanda Baca……………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………...
B. Saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ejaaan Bahasa Indonesia yang di sempurnakan (EYD) adalah pedoman resmi
yang dapat dipergunakan oleh instansi pemerintah dan swasta serta
Masyarakat dalam penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar. EYD
yang terkini adalah EYD edisi kelima (V) yang secara resmi diluncurkan pada
tanggal 16 Agustus 2022. Peluncur EYD Edisi V ini telah disahkan melalui
Keputusan Kepala Badan No. 0321/I/BS.00.00/2021.

EYD edisi kelima merupakan sebuah pembaruan yang mengikuti pedoman


ejaan sebelumnya, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
EYD Edisi V adalah sebuah tonggak penting dalam perkembangan bahasa
Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan integritas dan kualitas bahasa
dalam era modern.

Edisi kelima EYD membawa sejumlah perubahan dan penyempurnaan yang


relevan dengan perkembangan bahasa dan tata bahasa terkini. EYD Edisi V
memainkan peran vital dalam menjaga konsistensi dan kualitas bahasa
Indonesia. Ini menjadikannya sumber acuan yang sangat berharga bagi seluruh
entitas yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi,
sehingga tetap relevan dan berkualitas tinggi di era yang terus berubah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Penggunaan huruf kapital pada kalimat?
2. Bagimana penggunaan huruf miring pada kalimat?
3. Bagaimana Penggunaan tanda baca pada kalimat?

C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Bahasa Indonesia” dan untuk menambah wawasan kita mengenai
pemakaian huruf dan tanda baca dalam berbahasa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penggunaan Huruf Kapital


1. Pemakaian huruf kapital
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat Misalnya:
Apa maksudnya?
Tolong ambilkan buku itu!
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.
2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan, misalnya:
Amir Hamzah , Dewi Sartika, Mujair, Rudolf Diesel
3. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran, misalnya:
5 ampere, 15 watt, ikan mujair, mesin diesel.
4. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum
dan rumus, misalnya:
teori Darwin , hukum Archimedes , rumus Phytagoras .
5. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang
bermakna anak dari, seperti bin, binti, boru dan van, kecuali dituliskan
sebagai awal nama atau huruf pertama kata tugas dari misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini, Fatimah binti Salim, Ayam Jantan dari Timur,
salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.
6. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya : Ibu berpesan, “Berhati-hatilah, Nak!”
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang
berkaitan dengan nama agama, kitab suci dan tuhan, termasuk sebutan dan
kata ganti tuhan serta singkatan nama tuhan. Misalnya : Buddha, Hindu,
Islam, Kisten, Konghucu, Al-Quran, Alkitab, Weda, Allah, Tuhan,
Allah yang maha kuasa akan menunjukan jalan-Nya.
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik.
yang diikuti nama orang dan gelar akademik yang mengikuti nama
orang.Misalnya: Mahaputra Yamin,Teuku Umar.
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan. Misalnya :
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Raden.
Terima kasih, Kiai.
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti
nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya :
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Anton M. Moeliono
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada nama bangsa,
suku, bahasa, dan aksara. Misalnya :
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Tolaki
aksara Kaganga
12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara
yang berupa bentuk dasar kata turunan. Misalnya :
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kesunda-sundaan

13. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun,
bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya :
tahun Hijriah
bulan Agustus
hari Jumat
14. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari Pendidikan Nasional
15. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama
ditulis dengan huruf nonkapital. Misalnya:
Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
16. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Benua Afrika
Asia Tenggara
Pulau Miangas
Jazirah Arab
17. Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan
huruf nonkapital. Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi selat
berenang di danau
18. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis
ditulis dengan huruf nonkapital. Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
19. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal
daerah. Misalnya:
batik Cirebon
bubur Manado
film Indonesia
20. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
unsur bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas. Misalnya:
Bosnia dan Herzegovina
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang
21. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk
unsur bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan
makalah, serta nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak
pada posisi awal. Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Berita berjudul "Listrik Sahabat Petani" dimuat di paktani.com.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
22. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar dan nama pangkat. Misalnya:
S.E. sarjana ekonomi
M.Si. magister sains
Hj. Hajah
23. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan
lain (termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.

Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dedi bertanya, "Itu apa, Bu?"

B. Penggunaan Huruf Miring


Penggunaan huruf miring pada Bahasa Indonesia tentu memiliki berbagai
fungsi dan cara penggunaannya masing-masing. Tentu saja penggunaan dan
fungsi tersebut disesuaikan dengan konteks yang digunakan saat menulis
sebuah kalimat. Seperti yang dijelaskan tadi, aturan yang mengikat atau
peraturan cara menulis huruf miring diatur dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
Pengertian dari huruf miring dalam terminologi tipografi disebut italic.
Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada
sebuah kata. Di samping itu, berbagai huruf tersebut juga dipakai untuk
menunjukan sebuah istilah atau kata yang berasal dari Bahasa asing.
1. Penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar di dalam kutipan tulis
Penulisan huruf miring dalam cetakan biasanya memang dipakai untuk
menuliskan nama atau judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip di
dalam sebuah tulisan. Misalnya pada tulisan yang memuat judul skripsi, judul
tesis, judul disertasi, judul buku, dan lain sebagainya yang dijadikan rujukan.

Contoh penulisan misalnya :


Buku Sejarah Indonesia sudah memuat berbagai teori mengenai rujukan yang
digunakan untuk penulis.
2. Di tulis untuk mengkhususkan huruf
Huruf miring didalam sebuah cetakan juga bisa ditulis atau digunakan untuk
menegaskan atau mengkhususkan suatu huruf, bagian kata, atau bahkan
kelompok kata.

Contoh penulisan misalnya:


Tulisan ini tidak bermaksud untuk memengaruhi pemabaca agar dapat
percaya, tetapi hanya sebagai media informasi yang seimbang dan pelengkap
teori pada penelitian sebelumnya.
3. Menulis nama ilmiah
Huruf miring dalam cetakan juga biasanya digunakan untuk menuliskan nama
ilmiah atau sebuah ungkapan asing. Hal ini tidak berlaku pada sebuah
ungkapan asing yang ejaannya sudah disesuaikan.
Contoh penulisannya misalnya:
Mie instan kerap dipercayai sebagai makanan yang memiliki kandungan
monosodium glutamat yang tidak baik untuk Kesehatan sehingga tidak baik
untuk Kesehatan sehingga tidak disarankan dikonsumsi setiap hari.
4. Digunakan untuk menulis daftar Pustaka dalam karya ilmiah
Huruf cetak miring juga biasanya digunakan untuk menulis judul sumber
rujukan yang terdapat di dalam daftar Pustaka pada sebuah karya ilmiah.

Contoh penulisan misalnya :


Sudayana, Adi Putra. 2002. Filsafat komunikasi. Jakarta : Jendela Dunia.
5. Huruf miring digunakan untuk memberi perbedaan dalam suatu kalimat
Selain digunakan sebagai penekanan pada unsur kalimat atau kata, huruf
miring juga digunakan untuk memberi atau menjelaskan perbedaan yang ada
di dalam suatu kalimat.

Contoh penulisanya misalnya :


Rendah hati, besar kepala, Panjang tangan, merupakan beberapa contoh kata
majemuk.
6. Huruf miring digunakan untuk menulis Alamat website atau sebuah link yang
ditulis dalam kalimat.
Penulisan Alamat website atau link atau yang disebut pranala ditulis dalam
huruf yang tercetak miring.

Contoh penulisannya misalnya :


Sekarang, membaca materi Pelajaran lebih mudah karena anda bisa
mengakses berbagai informasi mengenai Pelajaran di
https://penerbitdeepublish. Com/.
7. Huruf miring digunakan untuk penulisan film
Untuk menulis judul film di dalam kalimat atau dijadikan kutipan sebuah
tulisan, juga harus ditulis menggunakan huruf yang dicetak miring.
Contoh penulisannya misalnya :
Film Tenggelamnya kapal van der wijck yang disutradarai oleh Sunil Soraya
merupakan sebuah film yang dialihwahanakan dari sebuah novel karangan
Buya Hamka.

8. Huruf miring digunakan untuk menuliskan istilah asing


Huruf miring digunakan untuk menulis istilah asing. Hal ini biasanya sudah
sering dilakukan banyak orang tapi masih sering dilupakan.

Contoh penulsannya misalnya :


Setelah proses follow up dari pihak terkait, peneliti langsung menyebarkan
angket dan mulai melakukan penelitian di temmpat tersebut.
9. Digunakan untuk menulis kalimat yang dikutip dari buku, majala, atau
pernyataan orang lain
Huruf miring juga biasanya digunakan untuk menulis kalimat yang
merupakan kutipan baik langsung maupun tidak langsung dan berasal dari
buku, majalah, rujukan lain, atau bahkan pernyataan dari orang lain yang
dimuat dalam sebuah tulisan.

Contoh penulisannya misalnya :


Menurut Ir. Soekarno, kekuasaan seoraang preside nada batasnya. Karena
kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya
adalah kekuasaan tuhan yang maha esa.

C. Penggunaan Tanda Baca


Terdapat 15 jenis tanda baca untuk kamu ketahui, mulai dari titik, koma, tanda
tanya, hubung, hingga apostrof.
1. Tanda titik (.)
Titik adalah tanda baca yang digunakan pada akhir kalimat pernyataan,
bisa diikuti dengan kalimat baru setelahnya atau berakhir begitu saja.
Tanda titik juga dipakai di belakang huruf dalam suatu tabel, daftar
pustaka, perincian, bagan, atau angka yang menunjukkan waktu serta
jumlah.
Contoh penggunaan tanda titik.

Ibu kota Indonesia saat ini adalah DKI Jakarta.


2. Tanda koma (,)
Tanda koma seringkali disematkan pada bagian tengah dalam perincian
kata, frasa, bilangan, atau sebelum kata penghubung.
Koma dapat digunakan pada kata sapaan seperti Bu, Nak, atau Dik, dan
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh penggunaan tanda koma.

Pesan ayah saya, "Kita harus selalu baik kepada orang lain."
3. Tanda titik koma (;)
Titik koma biasanya dipakai untuk memisahkan kalimat sejenis dan setara
di dalam kalimat majemuk. Selain itu, titik koma juga seringkali dipakai
dalam memisahkan sumber-sumber kutipan, atau perincian frasa verbal.

Contoh penggunaan tanda titik koma.

Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.


4. Tanda titik dua (:)
Titik dua berfungsi sebagai tanda untuk mengakhiri suatu pernyataan
lengkap dan diikuti perincian atau penjelasan. Tanda titik dua bisa
digunakan untuk menulis rasio perbandingan dalam bentuk angka,
memisahkan angka jam, menit, dan detik, serta kalimat percakapan.

Contoh penggunaaan tanda titik dua .


Mereka memerlukan peralatan menulis : pensil, buku, penghapus, dan
lainnya.
5. Tanda hubung (-)
Tanda hubung mempunyai fungsi dalam memperjelas hubungan bagian
kata atau suatu ungkapan. Penggunaan tanda hubung bisa untuk
menyambung tanggal, bulan, tahun, atau menandai imbuhan.
Contoh penggunaan tanda hubung.

Berulang -ulang
09-02-2023
6. Tanda pisah (--)
Tanda pisah adalah simbol dengan fungsi membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Umumnya tanda
pisah digunakan diantara dua bilangan, penulisan tanggal, atau tempat
yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Jika dicermati, tanda pisah
berukuran sedikit lebih Panjang daripada tanda hubung.

Contoh penggunaan tanda pisah.


Senin--Jumat
Jakarta-- Bandung
7. Tanda tanya (?)
Berikut ini penggunaan tanda baca, fungsi, dan contohnya untuk tanda
tanya pada akhir kalimat tanya. Sesuai kaidahnya , tanda tanya digunakan
pada akhir kalimat tanya sebagai tanda kalimat yang diragukan.

Contoh penggunaan tanda tanya

Kapan hari valentine dirayakan?


Apa teks prosedur sederhana ?
8. Tanda seru (!)
Fungsi utama tanda seru yaitu mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah, yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, dan emosi kuat.
Contoh penggunaan tanda seru.

Wow ! Ternyata dia bisa bersikap romantic kepada kekasihnya.


Bayarlah pajak pada waktunya !

9. Tanda elipsis (…)


Tanda elipsis berfungsi untuk menenunjukan adanya bagian yang
dihilangkan dalam suatu kalimat atau kutipan. Penggunaan tanda elipsis
bisa untuk menandai jeda Panjang pada tulisan, menulis ujaran tidak
selesai dialog. Penempatanya di akhir kalimat diikuti tanda baca titik,
tanya, seru.

Contoh penggunaan tanda elipsis.

“Silahkan pergi dari sini jikka kamu…!”


“Menurut saya,… seperti … bagaimana,Bu?”
10. Tanda petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Misalnya tanda petik dalam
judul lagu, puisi, artikel, naskah, judul bab buku, atau tema dan subtema.

Contoh penggunaan tanda petik.


“Merdeka atau mati !” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
11. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal dipakai ketika mengapit petikan yang terdapat dalam
petikan lain. Seperti mengapit makna, penegasan kata, atau ungkapan.

Contoh penggunaan petik tunggal.

Lockdown 'Karantina wilayah'


Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di Asian Games.
12. Tanda kurung ( (…) )
Penggunaan tanda kurung biasanya untuk mengapit huruf maupun angka
sebagai penanda princian. Sebab fungsi utama tanda kurung yaitu
mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan di bagian utama kalimat.

Contoh penggunaan tanda kurung.


Merujuk buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

13. Tanda kurung siku ( […])


Tanda kusung siku digunakan mengapit keterangan di kalimat penjelas
yang ada dalam tanda kurung. Misalnya mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi tambahan, kesalahan, dan kekurangan.

Contoh penggunaan tanda kurung siku.

Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan


secara khidmat.
14. Tanda garis miring (/)
Fungsi tanda garis miring untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi di dalam naskah aslinya. Penggunaan garis miring ini ada
dalam nomor surat, almat, pengganti kata atau dan setiap.

Contoh penggunaan garis miring.

Jalan pemuda III/5


Rapor siswa wajib diambil oleh orangtua/wali peserta didik sesuai jadwal.

15. Tanda penyingkat atau apostrof (‘)


Terakhir ada untuk apostrof atau tanda penyingkat. Simbol ini dipakai saat
menunjukkan penghilangan bagian kata atau angka dalam konteks tertentu.

Contoh penggunaan apostrof.


Aku s’lalu dimanja

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan penggambaran lambang dan bunyi ujar
suatu Bahasa dan berhubungan dengan lambing sat uke lambing yang lain
baik penggabungan ataupun dalam pemisahan bahasanya. Aturan-aturan buku
penulisan ejaan diantranya penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf
miring, dan tanda baca pada penulisan kata.
Dalam pembuatan sebuah karya tulis harus menggunakan aturan huruf yang
benar dan dapat mudah dimengerti oleh pembaca. Sehinggah pembuatan
karya dapat diciptakan sempurna oleh penulis.

B. Saran
Adapun saran dari kelompok kami dengan dibuatnya makalah tentang
“Kaidah Ejaan yang disempurnakan Edisi V” ini bisa membantu dalam
penggunaan huruf dan tanda baca pada kalimat atau karya tulis yang kita buat.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : PT.
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai