Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN (EYD)


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh : Dra. Hamsiah Djafar, M.Hum

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

MUHAMMAD MUFLIH MANSUR 60100123043

MUHAMMAD FIRDAUS 60100123122

MUHAMMAD AL IMRAN 60100123127

AISYAH NURDIVANIA 60100123041

ANNISA NURFAATIHAH 60100123009

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami

juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu

kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai

sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan

dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan

sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan.

Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini.

Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang

budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu

loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang.

Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang

dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat

menambah wawasan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Gowa, 2023

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Huruf Besar atau Huruf Kapital....................................................................3

B. Huruf Miring.................................................................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
menja ditanggung jawab kita sebagai anak bangsa yang sangat
peduli akan jiwanasionalisme. Penggunaan huruf kapital huruf
miring dan tebal kajian yangsangat penting untuk dibahas guna
menghindari banyak kesalahan penggunaan dalam kaidah Bahasa
Indonesia. Menjadi begitu sangat penting kita membahas tentang
kaidah-kaidah Bahasa Indonesia, karena tentu saja hal ini tidak
dapat dipisahkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang sering
kali menjumpai banyak kesalahan tentang penempatan dan penggunaan
huruf kapital, begitu juga huruf tebal dan miring. Tentunya kita para
mahasiswa sangat perlu mengetahui dan memahaminya dalam setiap
penempatan yang benar dalam setip makalah yang ditugaskan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan huruf capital dan huruf miring
berdasarkan EYD?
2. Kapan penggunaan huruf kapital dan huruf miring yang baik dan
benar?
3. Bagaimana contoh-contoh penggunaannya?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami kaedah penggunaan huruf kapital dan huruf miring
secara baik dan benar.
2. Mengetahui kapan penggunaan huruf kapital dan huruf miring.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Huruf Besar atau Huruf Kapital

1. Pengertian

Istilah huruf besar yang digunakan disini bersinonimdengan huruf


kapital. Dalam bahas Inggris, kedua istilah itu disebut capital letter.
Memang, bagi orang tertentu huruf besar bersifat ambiguitas,
mengandung makna taksa atau berarti dua. Dengan demikian, dapat terjadi
seperti di bawah ini.
Huruf besar berarti huruf yang besar (big letter) atau huruf besar
berarti huruf kapital (capital letter).Harus kita sadari benar bahwa
tidak semua huruf besar merupakan huruf besar atau kapital. Walaupun
berbentuk kecil, suatu huruf dapat juga merupakan huruf kapital atau huruf
besar. Dari penjelasan diatas, dapat kita pahami mengapa beberapa ahli
lebih menyetujui penggunaan istilah huruf kapital dari pada huruf besar.
Ada beberapa syarat tertentu di mana tidak semua kata bisa
menggunakan huruf kapital di awal katanya. Kapitalisasi merupakan
penulisan kata dengan huruf pertama menggunakan huruf kapital dan
sisanya menggunakan huruf kecil.

2. Aturan Penggunaan Huruf Kapital


Penggunaan kapital memang tampak sepele, namun banyak orang
yang masih bingung dalam penerapannya. Ada beberapa aturan yang harus
diperhatikan ketika menggunakan huruf kapital yaitu sebagai berikut ini.

1. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh ;


Rara bertanya “Ini tempat pensil siapa?”

iv
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan. Contoh; Allah, Al-qur’an, Kristen.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contoh; Muhammad Fatih, Fatimah Azzahra.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa. Contoh; bangsa Indonesia, bahasa Arab, suku Bugis.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah. Contohnya; bulan Oktober, hari Kamis
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh; kota
Makassar, Danau Tempe.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh;
Paket Anda sudah kami terima.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Contoh; mereka pergi ke rumah
Saudaraku.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan. Contoh; Prof = professor, Dr = doctor.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan
judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang
tidak terletak pada posisi awal. Contoh; bacalah jurnal Bahasa dan
Kebudayaan.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contoh; Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi,
kecuali kata dan. Contoh; Republik Indonesia

v
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh; Wakil
Presisiden Jusuf Kalla
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh; Nabi Yusuf
15. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada
awal kalimat. Contoh; Aku sedang membuat kue.

3. Bagian dari Elemen Tipografi dan Bahasa yang Menarik dalam


Penulisan Huruf Kapital.

1. Capital Ligatures:
Terdapat beberapa kombinasi huruf kapital yang memiliki
bentuk ligatur khusus saat digabungkan. Contohnya, "fl" (fl) dalam
bahasa Latin.
2. Typographic Widows and Orphans:
Dalam desain tipografi, istilah "widows" merujuk pada satu
atau dua kata yang terjebak di baris terpisah pada akhir sebuah
paragraf, sementara "orphans" merujuk pada kata tunggal yang
tertinggal di baris terpisah pada awal paragraf berikutnya.
3. Initial Capitals :
Ini adalah huruf kapital yang diperbesar dan digunakan di
awal sebuah teks atau bab untuk menarik perhatian pembaca.
4. Small Capitals:
Small capitals adalah bentuk huruf kapital yang lebih kecil
dari huruf kapital biasa, namun tetap lebih besar dari huruf kecil
biasa. Mereka sering digunakan dalam desain tipografi untuk
memberikan penekanan tanpa mengganggu keseragaman visual.
5. Versal Eszett (ẞ):

vi
Ini adalah huruf kapital khusus dalam bahasa Jerman yang
disebut "Eszett." Dalam bentuk huruf kapital, ia memiliki bentuk
yang mirip dengan huruf B besar.
6. Title Case:
Title case adalah aturan penulisan di mana huruf-huruf utama
di setiap kata dalam judul atau judul bab ditulis dengan huruf
kapital, kecuali kata-kata penghubung dan kata-kata pendek.

B. Huruf Miring

1. Pengertian

Penggunaan huruf miring pada bahasa Indonesia tentu memiliki


berbagai fungsi dan cara penggunaannya masing-masing. Tentu saja
penggunaan dan fungsi tersebut disesuaikan dengan konteks yang
digunakan saat menulis sebuah kalimat. Aturan yang mengikat atau
peraturan cara menulis huruf miring diatur dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
Pengertian dari huruf miring dalam terminologi tipografi disebut italic.
Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada
sebuah kata. Di samping itu, berbagai huruf tersebut juga dipakai untuk
menunjukkan sebuah istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya : Majalah
Bahasa dan Kesusatraan, buku Negara kertagama karangan Prapanca,
surat kabar Suara Karya.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Dalam penulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak
miring diberi satu garis dibawahnya. Huruf yang tercetak miring juga
biasanya digunakan untuk memberi penegasan terhadap suatu kata atau
suatu bagian tertentu di dalam kalimat atau penulisan kata-kata yang

vii
bukan merupakan bahasa Indonesia, seperti misalnya bahasa Inggris,
bahasa daerah, bahasa slang, dan lain sebagainya.

2. Aturan Penggunaan Huruf Miring

1. Digunakan untuk penulisan nama buku di dalam kutipan tulisan

Penulisan huruf miring biasa digunakan ketika menulis nama


atau judul buku, surat kbar atau majalah yang dikutip dalam
tulisan dan dijadikan sebagai rujukan.berikut ini contoh
penggunaan huruf miring untuk penulisan nama buku dalam
kutipan tulisan.

 Para siswa mendapatkan banyak informasi tentang sejarah


dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh prapanca

 Surat kabar Kedaulatan Rakyat edisi 11 Januari 2023


memuat berita kecelakaan bus.

2. Digunakan untuk Penulisan Ilmiah


Huruf miring yang digunakan untuk menuliskan nama ilmiah
atau istilah asing. Contoh;
 Untuk membuat nata the coco yang kenyal, lembut, dan
Manis, maka dibutuhkan bantuan dari mikroba
Acetobacter Xylium.
 Felis Catus atau kucing menjadi salah satu hewan mamalia
yang anyak disukai masyarakat karena menggemaskan.

3. Digunakan untuk penulisan daftar pustaka


Huruf miring juga sering di gunakan dalam penulisan judul
sumber rujukan pada bagian daftar pustaka. Contoh;

viii
 Kanaya, Zahid. 2007.Dunia Peradaban. Sulawesi
Selatan:Lentera dunia.
 Welly, Rini Ayu. 2022. Filsafat Sastra.Yogyakarta: Lentera
hati.

4. Digunakan untuk Penulissan Film


Tidak hanya penulisan pada buku dan majalah ataupun media
cetaak lainnya yang sudah diterbitkan, penggunaan huruf kapital
dan huruf miring yang tepat juga wajib diterapkan dalam
penulisan film. Contoh;
 Kelas 1B dan 1C pergi ke bioskop untuk menonton film
Black Panter.
 Film horror Munafik 2 sukses menarik perhatian kalangan
remaja dan dewasa.

5. Digunakan untuk penulisan Istilah Asing.


Contoh;
 Follow up
 Junk food
 Fast food
 Soft Drink

6. Digunakan untuk Penulisan Link atau Alamat Website


Ketika menuliskan link atau alamat website, ,aka harus
menggunakan huruf yang bercetak miring. Contoh
 Sebagai rujukan, Rara mengambil informasi yang ada pada
link berikut, http://sulsel.gowa.teknikarsitektur.go.id/.
 Berdasarkan website https://petunjuk.id/Memindahkan-
file-google-drive-ke-akun-lain/, kita bias meminahkan file
google drive kea kun orang lain.

ix
7. Digunakan untuk Penulisan Kutipan Kalimat dari Buku atau
Pernyataan Orang Lain.
Huruf miring atu italic juga sering digunakan untuk
menuliskan kalimat yang berasal dari kutipan buku, majalah, surat
kabar, atau pernyataan orang lain. Contoh;
 Menurut Habibie kebahagiaan dan kesedihan yang kita
rasakan itu tergantung bagaimana cara kita dalam
menyikapinya.
 Setiap kegagalan yang di alami justru akan membawa satu
benih keberhasilan dan kesuksesan, Merry Riana.

3. Beberapa Aspek Huruf Miring yang Jarang Diketahui


Huruf huruf miring (italic)

1. Cursive Italic Fonts:


Beberapa jenis huruf miring dirancang menyerupai gaya tulisan
tangan cursive (bergores). Ini memberikan teks tampilan yang elegan
dan alami.
2. Oblique Italics:
Oblique italics adalah varian huruf miring yang dibuat dengan
memiringkan huruf-huruf biasa tanpa mengubah bentuk dasar huruf-
hurufnya. Ini berbeda dengan italics sejati yang dirancang ulang untuk
memberikan tampilan lebih artistik.
3. Slanted Italics:
Slanted italics adalah jenis italics di mana huruf-huruf reguler
dimiringkan secara sederhana untuk menciptakan efek miring. Ini
sering digunakan dalam desain grafis dan tata letak.
4. Historical Significance

x
Italics pertama kali dikembangkan oleh Francesco Griffo pada
abad ke-16 di Venesia. Penggunaan huruf miring ini telah menjadi
standar dalam teks cetak untuk menekankan kata-kata, judul buku,
dan istilah asing.
5. Emphasis in Writing:
Huruf miring digunakan untuk memberikan penekanan atau
menyoroti kata-kata tertentu dalam teks. Dalam tulisan ilmiah, huruf
miring juga bisa menunjukkan judul buku atau istilah teknis.
6. Legibility in Typography:
Desainer tipografi memperhitungkan keterbacaan huruf miring
pada berbagai ukuran font. Terlalu banyak miring bisa membuat teks
sulit dibaca, terutama dalam ukuran kecil.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak semua huruf besar adalah
hurufkapital. Walaupun berbentuk kecil, suatu huruf dapat juga
merupakan huruf kapital atau huruf besar. Beberapa ahli lebih menyetujui
penggunaan istilah hurufkapital dari pada huruf besar.Dalam kaidah
huruf kapital, Ada 15 point aturan penulisan dalam huruf kapital menurut
EYD.

huruf miring mempunyai kaidah penggunaannya yang baik dan benar


sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia dan telah diterapkan secara
gamplang dalam bab sebelumnya. Dalam tulisan tangan atau ketik manual

xi
huruf miring diberi garis bawah,begitu juga pada tulisan tebal diberi garis
bawah ganda. Huruf miring juga biasa di sebut huruf italic yang biasa
digunakan untuk penekana pada sebuah kata, penggunaan huruf miring
juga terdiri dari beberapa aturan penulisan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

As’ad. 1998. Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta :


Bumi Aksara.Ali,Lukman. 1997. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan.Tarigan,
Henry Guntur.2009. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia.Bandung
Keraf, Gory.1994. Komposisi.Ende: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia

iii

Anda mungkin juga menyukai