Anda di halaman 1dari 18

MODUL BELAJAR

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PRINSIP UMUM
EJAAN BAHASA INDONESIA

Muh. Saleh S., S.Pd., M.Pd., M.MKes.

Program Studi Diploma Tiga Kebidanan


STIK GIA Makassar
22 Februari 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis


dapat menyusun modul dengan baik dan tepat waktu. Modul ini
mengangkat topik Kedudukan Bahasa Indonesia untuk Pertemuan ke
II pada mata kuliah Bahasa Indonesia di Semester Genap (IV) tahun
ajaran 2021/2022 di Program Studi Diploma Tiga Kebidanan STIK
GIA Makassar.

Setelah membaca modul ini, diharapkan mahasiswa mampu


memahami materi Prinsip Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Oleh
karenanya, mahasiswa harus memiliki buku-buku referensi. Modul ini
dikerjakan selama satu (1) minggu.

Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat untuk pengembangan


kompetensi dan keterampilan mahasiswa.

Makassar, 22 Februari 2022


Dosen Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Muh. Saleh S., S.Pd., M.Pd., M.MKes.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................ii


Daftar Isi ..................................................................................iii
Isi Bahasan ..............................................................................iv
Tujuan Pembelajaran Indonesia ..............................................iv

Kedudukan Bahasa Indonesia ..................................................1


A. Pemakaian Huruf Kapital dalam Kalimat ..................................5
B. Pemakaian Tanda Baca dan Fungsinya dalam Kalimat...............6
Tugas Latihan 2 ................................................................4
Balikan 2 ..........................................................................6

Rangkuman ..............................................................................9
Referensi ..................................................................................9

iii
PRINSIP UMUM
EJAAN BAHASA INDONESIA

ISI BAHASAN
1. Pemakaian Huruf Kapital dalam Kalimat
2. Pemakaian Tanda Baca dan Fungsinya dalam Kalimat

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pemakaian huruf kapital dalam kalimat.
2. Menjalaskan pemakaian tanda baca dan fungsinya dalam kalimat.
3. Membuat kalimat dengan memakai huruf kapital dan tanda baca
yang tepat.

iv
PRINSIP UMUM
EJAAN BAHASA INDONESIA

A. Pemakaian Huruf Kapital dalam Kalimat


Beberapa kaidah baku yang harus ditaati dalam penggunaan huruf
besar adalah:
1. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Contoh:
 Surya berangkat bekerja pukul 07.00 hari ini.
2. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada petikan
langsung.
Contoh:
 Dokter bertanya “Berapa banyak mahasiswa yang praktek
di ruangan Cendrawasih?”
3. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berkaitan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk
kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
 Allah akan selalu mendengarkan doa-doa hambah-Nya.
4. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang.
Contoh:
 Hj. Asmawati Madjid, S.Si. Apt.

1
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti
nama orang.
Contoh:
 Dia baru saja dinobatkan sebagai raja.
5. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat.
Contoh:
 Wakil Presiden Ma’ru Amin
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan
dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Contoh:
 Kemarin Doktor Rahmat Madjid dikukuhkan menjadi
profesor.
6. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
Contoh:
 Provinsi Papua Barat dihuni beberapa suku antara lain
suku Papua, suku Bugis, suku Sabu, dan suku Timor tetapi
tetap bangsa Indonesia.
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar
kata turunan.

2
Contoh:
 Anak-anak Indonesia dapat mengindonesiakan kata-kata
yang keinggris-inggrisan dibuku itu.
7. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
 Ketua panitia peringatan “Ekspresi Anak Bangsa”
dilaksanakan setiap bulan Oktober tahun 2020.
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa
sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Contoh:
 Gubernur Sulawesi Selatan menghadiri upacara peringatan
hari proklamasi kemerdekaan tahun 2020.
8. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan
nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
 S.Kep., Ns., M.Kep.

B. Pemakaian Tanda Baca dan Fungsinya dalam Kalimat


1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik sebagai berikut:
a. Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan,
b. Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan,

3
c. Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat
umum.
Contoh :
 dr. Aditya senang mengobati orang sakit.
2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma sebagai berikut:
a. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilang,
b. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
c. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam
kalimat, dll.
Contoh :
 Perpustakaan AKPER Mappa Oudang Makassar
menyediakan buku kesehatan, buku agama, buku bahasa,
buku ensiklopedia kesehatan, dan lain-lain.
3. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru sebagai berikut:
a. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa
seruan atau perintah atau yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
 Mahasiswa yang ikut rombongan tolong angkat dos air
minum itu !
4. Tanda Titik Koma (;)

4
Fungsi dan pemakaian titik koma sebagai berikut:
a. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
b. Memisahkan kalimat yang setara di dalam satu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
 Fiyah sibuk menyelesaikan tugas sekolah; ibu sibuk
bekerja di dapur; dan kakak bermain game. 
5. Tanda Titik Dua (:)
Fungsi dan pemakaian tanda titik dua sebagai berikut
a. Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian
atau pemerian.
b. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
c. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku
dalam percakapan.
Contoh :
 Penulis: Muh. Adhel Qalbhiansyah S.
6. Tanda Hubung (-)
Fungsi dan pemakaian tanda hubung sebagai berikut:
a. Menyambung unsur-unsur kata ulang
b. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
Contoh :
 Pendidikan harus diberikan juga kepada anak-anak yang
ada dijalanan. 
7. Tanda Elipsis (…)

5
Fungsi dan pemakaian tanda elipsis sebagai berikut:
a. Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
b. Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang
dihilangkan
Contoh :
 “Alhamdulillah” bunga-bunga monstera Ibu sudah tumbuh
tapi, ……… itu ibu sudah mengetahuinya. 
8. Tanda Tanya (?)
Fungsi dan pemakaian tanda tanya sebagai berikut:
a. Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
b. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan di dalam tanda
kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud
disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
 Siapakah Presiden Indonesia ketujuh? 
9. Tanda Kurung ( )
Fungsi dan pemakaian tanda kurung sebagai berikut:
a. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
b. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
pokok pembicaraan
c. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri
keterangan.
Contoh :
 Nur Afiyah membeli laptop di lantai III (tiga) MTC
Makassar kemarin. 

6
10. Tanda Kurung Siku ( [..] )
Fungsi dan pemakaian tanda kurung siku sebagai berikut:
a. Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang
ditulis orang lain
b. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
Contoh :
 Perbedaan beberapa kalimat ini (perbedaannya ada di
Bab IV [lihat halaman 150-160]) perlu dipelajari
kembali. 
11. Tanda Petik (“…”)
Fungsi dan pemakaian tanda petik sebagai berikut:
a. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah atau bahan tertulis lain
b. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai
dalam kalimat
c. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.
Contoh :
 Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa Negara adalah
Bahasa Indonesia.” 
12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)
Fungsi dan pemakaian tanda petik tunggal sebagai berikut:
a. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain

7
b. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan
asing.
Contoh :
 “Dia mengatakan padaku ‘jangan kau ganggu dia’,
seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar
Adhel. 
13. Tanda Garis Miring (/)
Fungsi dan pemakaian tanda garis miring sebagai berikut:
a. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau,
per atau nomor alamat.
Contoh :
 Nomor: 007 / B / YBUM / VIII / 2020 
14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)
Fungsi dan pemakaian tanda apostrof sebagai berikut:
a. Tanda apostrof biasa dipakai dalam penyingkat kata atau
kalimat.

Contoh :
 Berdasarkan absensi rapat pada hari Rabu, 17 Desember
2020 P’ Wawan tidak hadir.

8
Tugas Latihan: 2

1. Jelaskanlah 5 macam pemakaian huruf kapital dalam kalimat!


………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
9
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
2. Jelaskanlah 5 macam pemakaian tanda baca dan fungsinya
dalam kalimat!
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
3. Buatlah 5 kalimat dengan menggunakan huruf kapital dan
tanda baca yang tepat.
………………………………………………………………….

10
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….

Balikan : (kunci jawaban)


1. Penjelasan 5 macam pemakaian huruf kapital.
a. Pemakaian huruf besar pada kata di awal kalimat, maksudnya
setiap huruf diawal kalimat harus menggunakan huruf kapital
atau huruf besar.
b. Pemakaian huruf besar di awal kata pada petikan langsung,
maksudnya setiap huruf diawal kalimat petikan langsung harus
mernggunakan huruf kapital sekalipun kutipan iti ditengah
kalimat.
c. Pemakaian huruf besar pada huruf pertama dalam ungkapan
yang berkaitan nama Tuhan, kitab suci, dan kata ganti Tuhan,
maksudnya penggunaan huruf besar setiap awal kata dalam
ungkapan, kita suci, dan nama tuhan sekalipun kutipan iti
11
ditengah kalimat.
d. Pemakaian huruf besar pada huruf pertama nama gelar
kehormatan dan keturunan maksudnya penggunaan huruf
besar setiap awal kata digelar kehormatan dan keturunan
sekalipun berada ditengah-tengah kalimat.
e. Pemakaian huruf besar pada huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa maksudnya penggunaan huruf besar setiap
awal kata nama bangsa, suku, dan bangsa sekalipun berada
ditengah-tengah kalimat.
2. Penjelasan 5 macam pemakaian tanda baca dan fungsinya.
a. Penggunaan tanda titik (.) berfungsi untuk mengakhiri sebuah
kalimat, akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
b. Penggunaan tanda koma (,) berfungsi untuk memisahkan
unsur-unsur dalam suatu pemerincian, memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat dan memisahkan petikan langsung
dari bagian lain dakam kalimat.
c. Penggunaan tanda Seru (!) berfungsi atau digunakan sesudah
ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau
yang menggambarkan kesungguhan.
d. Penggunaan tanda titik dua (:) berfungsi atau digunakan pada
akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian serta dalam teks drama yang menunjukan pelaku.
e. Penggunaan tanda tanya (?) berfungsi atau digunakan pada
setiap akhir kalimat tanya dan tanda tanya yang dipakai dan
diletakan di dalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat
yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
3. Penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam kalimat.
A. Penggunaan huruf kapital dalam kilamat
1) Huruf besar pada awal kalimat.
 Prof. Dr. dr. Raihan, M.Kep. memeriksa pasien di rumah
sakit tadi pagi.
2) Huruf besar pada petikan langsung.
 Karumkit bertanya “Berapa banyak pasien rawat inap
hari ini?”
3) Huruf besar pada nama Tuhan, kitab suci, dan kata ganti
Tuhan.

12
 Allah pasti memberikan jalan keluar kepada umat-Nya.
4) Huruf besar nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
 Putra Mahkota baru saja dinobatkan sebagai raja.
5) Huruf besar pada nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
 Wakil Direktur I Syaharuddin, S.Kep., Ns., M.Kes.
B. Penggunaan tanda baca dalam kalimat
1) Tanda titik (.)
 Muh. Aditya Syam, S.H., M.H.
2) Tanda Koma (,)
 Peningkatan kualitas pendidikan ditentukan metode
pendidikan dijenjang SD, SMP, SMA, dan PT.
3) Tanda Seru (!)
 Jangan letakan benda itu di depan saya !
4) Tanda Titik Dua (:)
 Penulis: Muh. Adhel Qalbhiansyah S.
5) Tanda Tanya (?)
 Siapakah Presiden Indonesia ketujuh? 
RANGKUMAN
Prinsip pemakaian ejaan bahasa Indonesia ditentukan oleh:
1. Perlambangan fonem dengan huruf mulai huruf A sampai
dengan huruf Z,
2. Ketepatan penulisan kata dan bagian-bagian kalimat dengan
pemakaian tanda-tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda
hubung, tanda petik, dan lain-lain,
3. Ketepatan penulisan satuan morfologi yaitu kata dasar, kata
ulang, kata majemuk, kata berimbuhan, dan partikel,
4. Beberapa kaidah baku penggunaan huruf kapital atau huruf
besar dalam kalimat, dan
5. Beberapa kaidah baku penggunaan tanda baca dan fungsinya
dalam Kalimat.

REFERENSI **

13
Ahmad dan Hendri. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia.
Bandung: CV. Yrama Widya.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Bandung: PT
Refika Aditama.

14

Anda mungkin juga menyukai