Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fadia Dita Rahma

NIM : 21070120130093

Kelas : B

Teknik Industri 2020

UAS Bahasa Indonesia Semester 1

1. Buatlah contoh daftar pustaka yang bersumber dari buku, artikel jurnal ilmiah,
dan website!
Jawaban :
 Buku:
a. Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia
Publishing House.
b. Prayogo, Hadi. 2017. Cerdas Membaca. Jakarta: PT Gravindo Pratama.
c. Aizid, R. 2015. Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik,
Pertengahan, dan Modern. Yogyakarta: DIVA Press.
 Artikel Jurnal ilmiah:
a. Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child
temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and
Social Psychology, 79, 274-285.
b. Wassman, J., & Dasen, P.R. (1998). Balinese spatial orientation. Journal of
Royal AnthropologicalInstitute, 4, 689-731.
c. Yonkers, K. A., Ramin, S. M., Rush, A. J., Navarrete, C. A., Carmody, T.,
March, D., . . . Leveno, K. J. (2001). Onset and persistence of postpartum
depression in an inner-city maternal health clinic system. American Journal
of Psychiatry, 158(11), 1856-1863.
 Website:
a. Pitanatri, Putu DIah Sastri. (2017, September 10). Sandwich generation.
Diakses dari https://diahsastri.com/2017/09/10/sandwich-generation/
b. Hesti, Aprilia. (2019, Oktober 23). SSB Garuda Muda Jogja Wakili Indonesia
Dalam Ajang Badung Internasional Footbal Championship U13 Ke-4. Diakses
dari https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/8276.
c. Aini, Ratu (2001, 15 Januari). Cara Menulis Inspiratif. Dikutip 1 Januari
2019 dari Cara Menulis Buku: http://caramenulisbuku.com/menulis-
inspiratif.html

2. Sebutkan beberapa metode pidato yang Saudara ketahui !Jelaskanlah masing-


masing kelebihan dan kelemahannya!
Jawaban :
a. Pidato menggunakan teks
kekurangan :
1. tidak mendapat perhatian dari pendengar
2. tidak bebas mengekspresikan kata
3. menciptakan suasana yang kurang efektif dalam berpidato
4. membosankan
5. suara monoton dan terlihat kaku

Kelebihan :
1. lancar dan mudah dalam menyampaikan inti/maksud pidato
2. dapat mempersiapkan pidato dengan sangat matang
3. lengkap, sistematis, tidak ada yang terkupakan.
4. dengan mudah menguasai topik pembicaraan

b. Pidato dengan hafalan


Kekurangan :
1. apabila yang kita hafalkan melenceng dari permbicaraan dapat
membingungkan
2. apabila tidak dapat mengingat dengan pasti isi pidato, akan terlihat kaku
kelebihan :
1. mendpat perhatian pendengar
2. dapat mempersiapkan topik pidato
3. melatih daya ingat

c. Metode Impromtu
Kekurangan :
1. tidak dapat menyiapkan topik pidato dengan matang
2. persiapan mendadak untuk menyusun pidato dengan benar
3. menyebabkan isi pidato yang melenceng dari tema
4. canggung ketika berpidato
5. tidak bisa menguasai tempat dan para pendengar
Kelebihan :
1. dapat mengekspresikan kata dalam berpidato
2. bebas memilih topik bahasan

d. Metode Ekstemporer
Kekurangan :
1. haruslah pintar2 dalam menyusun kata
Kelebihan :
1. materi yang diungkapkan secara sistematis dan lengkap
2. dapat mengekspresikan kata
3. mendapat perhatian dari pendengar
4. menciptakan suasana yang efektif
5. terlihat lancar dalam berpidato

3. Ada beberapa syarat kalimat efektif atau kalimat yang santun dalam kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar? Sebutkan dan jelaskanlah masing-
masing disertai contohnya!
Jawaban:
a. Kesepadanan unsur
 Apakah kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat?
Contoh: Para demonstran ke luar dari ruang sidang (tidak efektif)
Para demonstran keluar dari ruang sidang (efektif)
 Jangan taruh preposisi di depan subjek!
Contoh: Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu (efektif)
 Hati-hati menggunakan ‚yang‛ karena bisa membuatnya menjadi perluasan objek.
Contoh: Dimas yang pergi meninggalkanku. (tidak efektif)
Dimas pergi meninggalkanku. (efektif)
 Tidak bersubjek ganda.
Contoh: Dimas demam sehingga Dimas tidak dapat masuk sekolah. (tidak
efektif) Dimas demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

b. Kehematan kata
Hindari menyusun kata-kata yang bermakna sama dalam sebuah kalimat. Ada dua
hal yang memungkinkan kalimat menjadi boros yaitu,

 Kata jamak
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi.
(tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

 Kata bersinonim
Dimas masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Dimas masuk ruang kelas. (efektif)

Masuk (sudah pasti) ke dalam


Turun (sudah pasti) ke bawah
Naik (sudah pasti) ke atas
Mundur (sudah pasti) ke belakang
Maju (sudah pasti) ke depan 17

c. Kesejajaran bentuk paralelisme


Verba, verba, dan verba.
Adj, adj, dan adj.
Nomina, nomina, dan nomina.
Contoh: Dimas pandai (a), rajin (a), dan seorang juara (n). (tidak efektif)
Mereka dilarang mengobrol (v), menyontek (v), dan tidur (v). (efektif)

d. Ketegasan makna
Hati-hati saat membuat kalimat perintah, larangan, atau anjuran yang umumnya
diikuti partikel lah atau pun.
Contoh: Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumah agar bersih! (efektif)

e. Logis
Contoh: Mayat pria yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di
kampung. (tidak efektif)
Sebelum ditemukan tak bernyawa, pria itu sering mondar-mandir di kampung.
(efektif)

4. Apakah yang dimaksud dengan kutipan? Apa perbedaan kutipan langsung dan
kutipan tak langsung? Buatlah contoh kutipan langsung dan kutipan tak
langsung!
Jawaban :
Kutipan adalah suatu pinjaman kalimat atau pendapat dari para pengarang, para ahli,
para pakar, atau seseorang yang sangat terkenal dan berpengaruh terhadap materi yang
akan dibahas, baik yang terdapat didalam buku, koran, surat kabar, majalah, dan
media sosial lainnya untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan
sendiri.

Perbedaan kutipan langsung dan tak langsung:

1. KUTIPAN LANGSUNG adalah kutipan yang menyajikan isi atau bagian dari sebuah
karya tulis sebagaimana aslinya, tanpa diubah.
2. KUTIPAN TIDAK LANGSUNG adalah kutipan yang menyajikan isi atau bagian dari
sebuah karya tulis setelah mengalami perubahan sebagaimana yang diinginkan
penulis karya sehingga dianggap lebih sesuai dengan konteks penulisan yang dipilih.

Contoh:
- Kutipan langsung

1. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi


sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
2. Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3),
argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi
sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

3. Dalam buku Ibadat Penutup Completorium (Franciscus, 2000:5), ibadat


penutup merupakan doa terakhir yang didoakan sebelum istirahat malam,
meskipun sudah lewat tengah malam.

- Kutipan tidak langsung

1. Seperti yang dijabarkan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada
dasarnya tulisan dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar percaya
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yangdikatakan penulis.

2. Banyak definisi mengenai arti cinta menurut beberapa ahli. Menurut Subroto
(2008:16) mendefiniskan cinta merupakan suatu kehidupan. Menurutnya
kehidupan terbentuk dimulai dengan bercinta.

3. Dalam buku Ibadat Penutup Completorium (Franciscus, 2000:5), ibadat penutup


dapat dilakukan bahkan ketika hari sudah berganti.

5. Apakah yang dimaksud dengan alinea induktif! Buatlah contohnya satu alinea
induktif dan satu alinea deduktif!
Jawaban: Paragraf induktif adalah paragraf yang punya letak kalimat utama di akhir.
Paragraf ini diawali dengan kalimat khusus atau penjelasan dan diakhiri dengan
kalimat umum. Paragraf induktif sendiri dibagi menjadi 3, yakni generalisasi (kalimat
yang berupa kesimpulan), analogi (perbandingan dari dua hal yang punya sifat yang
sama), kausal (hubungan sebab-akibat).
Ciri-ciri jenis paragraf induktif adalah sebagai berikut:
 Diawali dengan penjelasan khusus.
 Digeneralisasikan atau disimpulkan berdasarkan penjelasan khusus di akhir paragraf.
 Kalimat utama terletak di akhir paragraf (kesimpulan).
 Polanya khusus-khusus-khusus-umum.

Contoh paragraf deduktif:


Kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Tercatat, sepanjang tahun
2018, sudah 12 orang meninggal karena kecelakaan mobil, terutama di jalan tol.
Mengendarai mobil saat mengantuk bisa menyebabkan kecelakaan beruntun yang
berakibat merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena mengantuk ini bisa
terjadi kapan saja, baik siang maupun malam.
Contoh paragraf induktif:
Bagi warga Jakarta, membuang sampah seenaknya ke dalam sungai sudah jadi
kebiasaan bahkan tradisi sejak dulu. Padahal, kebiasaan buruk ini sudah dirasakan
akibatnya hampir setiap tahun. Sampah-sampah ini bisa menyebabkan aliran sungai
terhambat dan akhirnya menimbulkan banjir. Tidak heran apabila banjir yang terjadi
di Jakarta seringkali disebabkan oleh tumpukan sampah yang menghambat aliran
sungai.

6. Jelaskan mengapa metode eksposisi lebih baik dan lebih tepat digunakan untuk
penulisan karya ilmiah!
Jawaban : Menurut saya metode eksposisi lebih tepat digunakan dalam penulisan
karya tulis karena metode ini akan memberikan kejelasan mengenai apa yang sedang
dibahas. Metode eksposisi disertai dengan table, grafik, dll. Hal ini sesuai dengan
karya ilmiah yang merupakan penelitian yang akan memghasilkan data dan diolah
sehingga menjadi sebuah pengetahaun baru bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai