Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

1. ANDI SYAHRANI RAHIM (D51116002)


2. MARDIANA (D51116024)
3. MURSYID HIDAYAT (D51116520)
4 MUH.FADEL ALFITRAH HIOLA
(D51116320)

TEKNIK ARSITEKTUR B
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan tertentu dan
dalam konteks tertentu. Tujuan dan konteks ini akan menentukan ragam bahasa Indonesia yang
harus digunakan. Seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia untuk orasi politik misalnya,
akan menggunakan ragam yang berbeda dari orang lain yang menggunakan untuk
menyampaikan khotbah Jumat atau bahan kuliah. Mahasiswa disadarkan bahwa dalam dunia
akademik atau ilmiah, ragam bahasa Indonesia yang digunakan adalah ragam ilmiah yang
memiliki ciri khas yakni cendekia,lugas dan jelas,menghindari kalimat yang
fragmentaris,bertolak dari gagasan,formal dan objektif,ringkas dan padat dan
konsisten.Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran yang mendukung tumbuhnya
pemahaman mereka terhadap pengertian bahasa Indonesia ragam ilmiah.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apakah pengertian bahasa ragam ilmiah ?
2.      Bagaimanakah karakteristik bahasa ragam ilmiah ?
3.      Bagaimanakah ciri ragam bahasa ilmiah ?
4.      Bagaimanakah ragam bahasa pidato ilmiah ?
5.      Bagaimanakah penulisan karya ilmiah dengan ragam akademik ?

C.     Tujuan
1.      Memahami pengertian bahasa ragam ilmiah.
2.      Memahami karakteristik bahasa ragam ilmiah.
3.      Memahami ciri ragam bahasa ilmiah.
4.      Memahami ragam bahasa pidato ilmiah.
5.      Memahami penulisan karya ilmiah dengan ragam akademik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bahasa Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana bahasa ragam ilmiah ini
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan
empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia
diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis
maupun secara lisan.

B.     Karakteristik Bahasa Ragam Ilmiah


a)      Cendekia
Bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan
yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
     Contoh A : Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan
hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah
yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.
Contoh B : Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan
meningkatkan serapan hara fosfor melalui hifa eksternalnya.
Kalimat pada contoh B secara jelas mampu menunjukkan hubungan sebab-akibat tetapi
tidak terungkap jelas pada contoh A.
 Contoh A: Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
Contoh B : Karena sulit, pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
Kecendekiaan juga berhubungan dengan kecermatan memilih kata. Suatu kata dipilih
secara cermat apabila kata itu tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis. Pilihan
kata maka dan bahwa pada contoh A termasuk mubazir.
     Contoh A : Hubungan rumusan masalah dengan simpulan tidak cocok.
Contoh B : Hubungan rumusan masalah dan simpulan tidak cocok.
Kata-kata yang barsifat idiomatis perlu dipilih secara cermat. Pilihan kata idiomatis yang
tidak cermat tampak pada contoh A.

b)      Lugas dan Jelas


Bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu,
setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga akan menghindari kesalah-pahaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat.
 Contoh A: Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan
sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang.
Contoh B : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan
berfikirnya menjadi menurun.
 Contoh A : Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah
dan lakunya dalam sehari-hari.
Contoh B : Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-
hari.
Contoh A tidak mampu mengungkapkan gagasan secara jelas, antara lain karena kalimat
terlalu panjang. Kalimat yang panjang itu manyebabkan kaburnya hubungan antargagasan
yang disampaikan.

c)      Menghindari Kalimat Fragmentasi


Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara lain karena
adannya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari
kesatuan gagasan yang diungkapkan.
 Contoh A : Harap dilaksanakan sebaik-baiknya (Kalimat Fragmentaris)
Contoh B : Tugas tersebut harap dilaksanakan sebaik-baiknya (Kalimat Lengkap)
d)     Bertolak dari Gagasan
Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis.
Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat
aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
     Contoh A : Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan
membina anak berbakat sangat penting.
Contoh B : Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina
anak berbakat sangat penting.
Contoh kalimat A beroriantasi pada penulis. Contoh B berorientasi pada gagasan.

e)      Formal dan Objektif


Sifat formal dan objektif ditandai dengan kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang
digunakan bernada fornal da kalimat-kalimatnya mengandung unsur yang lengkap.
     Contoh : Kata Formal Kata Informal
Membuat Bikin
Hanya Cuma
Memberi Kasi
     Contoh A : Abstrak artikel harus ditulis dalam sebuah paragraf. Penelitian pasti diawali
adanya masalah.
Contoh B : Abstrak artikel ditulis dalam sebuah paragraph. Penelitian diawali adanya
masalah.
Kata-kata yang menunjukkan sikap ekstrim dapat memberi kesan subjektif dan
emosional. Kata-kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, dan selalu perlu
dihindari. Penulisan  kalimat A berikut  perlu dihindari karena  barsifat
subjektif/emosional.

f)       Ringkas dan Padat


Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang
mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat.
    Contoh A : Nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap  warga negara Indonesia.
Contoh B : Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan
dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warg/a negara Indonesia.
Contoh A berikut  termasuk bahasa ilmiah yang ringkas/padat. Hadirnya kata yang
bercetak miring pada kalimat B tidak memberi tambahan makna yang berarti. Dengan
demikian,  hadirnya kata-kata tersebut mubazir.

g)      Konsisten
Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten. Sekali sebuah
unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai dengan  kaidah, itu
semua selanjutnya digunakan secara konsisten.
    Contoh : kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi
mengantarkan objek.

C.     Ciri Ragam Bahasa Ilmiah


1. Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas.
2. Struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konvensi naskah.
3. Singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap.
4. Cermat dalam menggunakan unsur baku (istilah/kata), ejaan, bentuk kata, kalimat,
paragraf, wacana.
5. Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik, pendahuluan,
deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis sampai dengan kesimpulan dan
saran.
6. Menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu.
7. Objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum, menghindarkan bentuk
persona dan ungkapan subjektif.
8. Konsisten dalam pembahasan topik, pengendalian variabel, tujuan, penalaran, istilah,
sudut pandang, pendahuluan, landasan teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis,
sampai dengan kesimpulan dan saran.
D.    Ragam Bahasa Pidato Ilmiah (Presentasi Ilmiah)

Ragam pidato ilmiah terdiri atas beberapa jenis, antara lain: presentasi makalah ilmiah,
presentasi skripsi, presentasi tesis, presentasi disertasi dan pidato pengukuhan guru besar.
Penulisan makalah ilmiah dilanjutkan dengan presentasi, diskusi dan tanya jawab. Adapun
penulisan skripsi, tesis dan disertasi dilanjutkan dengan presentasi, pertanyaan ujian, dan diakhiri
dengan penentuan kelulusan.
Untuk mendapat hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus memperhatikan beberapa
hal, yaitu:

a) Etika ilmiah, makdsunya bahwa seseorang presenter ilmiah (1) harus menggunakan
ragam bahasa ilmiah, (2) penalaran ilmiah, (3) bersikap obejktif, (4) menggunakan
kalimat yang terukur kebenarannya, (5) mematuhi aturan formal presentasi, (6)
mempresentasikan seluruh materi (secara singkat) sesuai dengan waktu yang ditentukan,
(7) mengutip konsep, data, dan pendapat dengan menyebutkan sumbernya, (8) mengutip
data yang relevan dengan pembuktian, (9) tidak mempresentasikan masteri di luar bahasa
karya ilmiah, (10) dapat menjawab pertanyaan pendengar atau penguji atas bahasa
materi, konsep, data, kata, istilah, penalaran, pembuktian, konsekuensi logis dari karya
ilmiahnya, (11) mencermati setiap respon pendengar (penguji).
b) Ketentuan lembaga (universitas), yaitu (1) mengikuti format penulisan sesuai dengan
ketentuan lembaga atau universitas, (2) mengikuti produser (aturan) yang berlaku pada
lembaga atau universitas, (3) mengikuti sistem yang berlaku pada lembaga atau
universitas.
c) Kemampuan personal, yakni, (1) bersikap simpatik, sopan dan hormat kepada pendengar
(penguji), (2) bersikap santun dalam setiap tutur kata, tidak menunjukkan kemampuan
diri berlebiha, (3) menghindari subjektivitas dengan menggunakan akau, saya rasa, saya
pikir, dan lain-lain. Sebaiknya seseorang presenter menggunakan kata pengalaman
membuktikan ..., uji coba menunjukkan, dan lain-lain, (4) berpakaian sopan, (5)
menunjukkan sikap positif, serius, cermat, dan percaya diri.
d) Kemampuan teknis, yakni (1) menganalisis data primer dan sekundewr, baik kualitatif
maupaun kuantitatif, (2) mengaplikasikan penggunaan pustaka, (3) melengkapi
pembuktian (sumber) teori, (4) menggunakan saran visual seperti, LCD, OHP, peraga,
dan data (dokumen), (5) memvisualkan data pendukung gambar, grafik, atau data lain
yang relevan.

Ketika melakukan presentasi ilmiah, presenter juga dituntut untuk berusaha sekiuat tenaga agar
bahasa Indonesia ilmiah sebagaimana yang dikemukakan di atas. Sementara itu, beberapa
fasilitas dalam penggunaan bahasa lisan tetap dapat dimanfaatkan, misalnya adanya kesempatan
untuk mengulang-ulang, menekankan dengan menggunakan intonasi, jeda, dan unsur intonasi
lainnya.

Contoh pidato presentasi skipsi:

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara yang saya hormati,


Perkenanakan saya memaparkan skripsi saya secara ringkas!
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penjualan Saham terhadap Laba Usaha pada PT BNI Cabang
Makassar tahun 2007”. Skripsi ini memasahkan bagaimana pengaruh penjualana saham terhadap
laba usaha pada perusahaan tersebut sejak 1 Juli hingga 31 Desember 2007. Penjualan saham
merupakan variabel bebas dan laba usaha merupakan variabel terikat.
Kajian teoritik bersumber pada data sekunder yang diperoleh melalui buku, jurnal, ensiklopedia,
website, dan beberapa laporan penelitian dalam bahasan yang sejalan dengan topik ini. Kajian ini
menggunakan sumber data yang diterbitkan pada tahuan 2006-2007. Kajian ini dideskripsikan
dalam Bab II Deskripsi Teori.
Berdasarkan kajian teoritik tersebut dilakukan pengumpulan data  di lapangan, yaitu kantor PT
BNI Cabang Makassar dan di kantor-kantor cabang pembantu lainnya untuk mendapatkan data
prmier. Data ini dikumpulkan sejak tanggal  1 juli sampai dengan 31 Desember 2007. Data ini
diperoleh melalui observasi, angket, wawancara, dan melalui website.  Data ini dideskripsikan
dalam Bab V Deskripsi Data, Analisis, dan Hasil Analisis Data. Selanjutnya, data ini dianalisis
secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahawa penjualan  saham terhadap laba usaha
memenngaruhi secara signifikan. Sebagai kesimpulan bahwa penjualan saham berpengaruh
secara positif terhadap laba usaha.
E.     Ragam Ilmiah dalam Menulis Akademik
Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti
memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau
gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian secara tertulis dan lisan. Itu berarti
bahwa pada saat menulis tulisan ilmiah, penulis harus berusaha keras agar bahasa Indonesia yang
digunakan benar-benar menunjukkan sifat yang cendekia, lugas dan jelas, mengindari kalimat
yang fragmentasi, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
Sifat-sifat bahasa Indonesia yang demikian ditampakkan pada pilihan kata, pengembangan
kalimat, pengembangan paragraf, kecermatan dalam menggunakan ejaan, dan aspek-aspek
lainnya.

Contoh : Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain,
kegiatan berbahasa baru dapat terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Di dalam
berbicara, pembicara dan lawan bicara sama-sama menyadari bahwa ada kaidah-kaidah yang
mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, inpterpretasi-interpretasi lainnya terhadap
tindakan lawan bicara. Setiap peserta penutur bertanggung jawab atas tindakan dan
penyimpangan terhadap kaidah kebahasaan yang dilakukan dalam interaksi lingual itu.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
         Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah.
         Bahasa ragam ilmiah memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari
kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat,
dan konsisten.
 Untuk mendapatkan hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan lembaga (universitas), kemampuan
personal, dan kemampuan teknis.
 Menggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah
berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep,
prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian secara
tertulis dan lisan.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajar Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin.2008.Himpunan Materi Kuliah Bahasa


Indonesia.UPT MKU Universitas Hasanuddin : Makassar
Justsangtaeblogspot.2012.Bahasa Ragam Ilmiah. Internet
ruslananwar06blogspot.2013.Contoh Karakteristik Bahasa Indonesia.Internet
webcache.2013. Bahasa Ragam Ilmiah Pertemuan ke-3.Internet
dendiirfansyahblogspot. 2013.Analisa Ragam Bahasa.Internet
rasydinsjatryblogspot.2013.Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah 162.Internet

Anda mungkin juga menyukai