DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
TEKNIK ARSITEKTUR B
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan tertentu dan
dalam konteks tertentu. Tujuan dan konteks ini akan menentukan ragam bahasa Indonesia yang
harus digunakan. Seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia untuk orasi politik misalnya,
akan menggunakan ragam yang berbeda dari orang lain yang menggunakan untuk
menyampaikan khotbah Jumat atau bahan kuliah. Mahasiswa disadarkan bahwa dalam dunia
akademik atau ilmiah, ragam bahasa Indonesia yang digunakan adalah ragam ilmiah yang
memiliki ciri khas yakni cendekia,lugas dan jelas,menghindari kalimat yang
fragmentaris,bertolak dari gagasan,formal dan objektif,ringkas dan padat dan
konsisten.Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran yang mendukung tumbuhnya
pemahaman mereka terhadap pengertian bahasa Indonesia ragam ilmiah.
C. Tujuan
1. Memahami pengertian bahasa ragam ilmiah.
2. Memahami karakteristik bahasa ragam ilmiah.
3. Memahami ciri ragam bahasa ilmiah.
4. Memahami ragam bahasa pidato ilmiah.
5. Memahami penulisan karya ilmiah dengan ragam akademik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana bahasa ragam ilmiah ini
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan
empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia
diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis
maupun secara lisan.
g) Konsisten
Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten. Sekali sebuah
unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai dengan kaidah, itu
semua selanjutnya digunakan secara konsisten.
Contoh : kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi
mengantarkan objek.
Ragam pidato ilmiah terdiri atas beberapa jenis, antara lain: presentasi makalah ilmiah,
presentasi skripsi, presentasi tesis, presentasi disertasi dan pidato pengukuhan guru besar.
Penulisan makalah ilmiah dilanjutkan dengan presentasi, diskusi dan tanya jawab. Adapun
penulisan skripsi, tesis dan disertasi dilanjutkan dengan presentasi, pertanyaan ujian, dan diakhiri
dengan penentuan kelulusan.
Untuk mendapat hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus memperhatikan beberapa
hal, yaitu:
a) Etika ilmiah, makdsunya bahwa seseorang presenter ilmiah (1) harus menggunakan
ragam bahasa ilmiah, (2) penalaran ilmiah, (3) bersikap obejktif, (4) menggunakan
kalimat yang terukur kebenarannya, (5) mematuhi aturan formal presentasi, (6)
mempresentasikan seluruh materi (secara singkat) sesuai dengan waktu yang ditentukan,
(7) mengutip konsep, data, dan pendapat dengan menyebutkan sumbernya, (8) mengutip
data yang relevan dengan pembuktian, (9) tidak mempresentasikan masteri di luar bahasa
karya ilmiah, (10) dapat menjawab pertanyaan pendengar atau penguji atas bahasa
materi, konsep, data, kata, istilah, penalaran, pembuktian, konsekuensi logis dari karya
ilmiahnya, (11) mencermati setiap respon pendengar (penguji).
b) Ketentuan lembaga (universitas), yaitu (1) mengikuti format penulisan sesuai dengan
ketentuan lembaga atau universitas, (2) mengikuti produser (aturan) yang berlaku pada
lembaga atau universitas, (3) mengikuti sistem yang berlaku pada lembaga atau
universitas.
c) Kemampuan personal, yakni, (1) bersikap simpatik, sopan dan hormat kepada pendengar
(penguji), (2) bersikap santun dalam setiap tutur kata, tidak menunjukkan kemampuan
diri berlebiha, (3) menghindari subjektivitas dengan menggunakan akau, saya rasa, saya
pikir, dan lain-lain. Sebaiknya seseorang presenter menggunakan kata pengalaman
membuktikan ..., uji coba menunjukkan, dan lain-lain, (4) berpakaian sopan, (5)
menunjukkan sikap positif, serius, cermat, dan percaya diri.
d) Kemampuan teknis, yakni (1) menganalisis data primer dan sekundewr, baik kualitatif
maupaun kuantitatif, (2) mengaplikasikan penggunaan pustaka, (3) melengkapi
pembuktian (sumber) teori, (4) menggunakan saran visual seperti, LCD, OHP, peraga,
dan data (dokumen), (5) memvisualkan data pendukung gambar, grafik, atau data lain
yang relevan.
Ketika melakukan presentasi ilmiah, presenter juga dituntut untuk berusaha sekiuat tenaga agar
bahasa Indonesia ilmiah sebagaimana yang dikemukakan di atas. Sementara itu, beberapa
fasilitas dalam penggunaan bahasa lisan tetap dapat dimanfaatkan, misalnya adanya kesempatan
untuk mengulang-ulang, menekankan dengan menggunakan intonasi, jeda, dan unsur intonasi
lainnya.
Contoh : Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain,
kegiatan berbahasa baru dapat terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Di dalam
berbicara, pembicara dan lawan bicara sama-sama menyadari bahwa ada kaidah-kaidah yang
mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, inpterpretasi-interpretasi lainnya terhadap
tindakan lawan bicara. Setiap peserta penutur bertanggung jawab atas tindakan dan
penyimpangan terhadap kaidah kebahasaan yang dilakukan dalam interaksi lingual itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah.
Bahasa ragam ilmiah memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari
kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat,
dan konsisten.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan lembaga (universitas), kemampuan
personal, dan kemampuan teknis.
Menggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah
berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep,
prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian secara
tertulis dan lisan.
DAFTAR PUSTAKA