Pohon mahoni selama ini dikenal sebagai penyejuk jalanan atau sebagai
bahan untuk membuat segala bentuk furniture. Berdasarkan penelitian di
laboratorium, pohon mahoni (Swietenia mahagoni), termasuk pohon yang
bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69%. Pohon mahoni yang
ditanam di hutan kota atau sepanjang jalan berfungsi sebagai filter udara
dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-
polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen
(O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun,
tanah dan akar-akar pepohonan itu akan "mengikat" air yang jatuh,
sehingga menjadi cadangan air.
Mahoni merupakan tanaman yang berasal dari Hindia Barat dan Afrika dapat
tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Mahoni
dikelompokkan menjadi dua, mahoni berdaun kecil (Swietenia mahagoni
Jacg.) dan mahoni berdaun besar (Swietenia macrophylla King). Keduanya
termasuk dalam keluarga Meliaceae.
Mahoni berdaun besar dapat tumbuh baik pada lahan dengan ketinggian
bervariasi antara 0-1.000 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan
1.600-4.000 mm per tahun dan tipe iklim A sampai D. Pada umumnya
mahoni senang pada tanah yang bersolum dalam. Jenis ini juga masih bisa
bertahan pada tanah yang sewaktu-waktu tergenang air.
Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun. Buahnya buah kotak, bulat
telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau
cokelat. Mahoni merupakan pohon penghasil kayu keras dan digunakan
untuk keperluan perabot rumah tangga serta barang ukiran. Kayunya juga
sering dibuat penggaris karena tak mudah berubah. Getahnya baik untuk
bahan perekat.
Obat
Pada tahun ’70-an banyak orang mencari biji mahoni, yang konon dapat
dijadikan sebagai obat. Ada yang mengatakan untuk obat rematik, malaria,
dan ada pula yang mengatakan untuk obat kuat. Orang-orang mengonsumsi
biji mahoni hanya dengan menelan bijinya setelah membuang bagian yang
pipih. Konon memang banyak yang cocok. Nyatanya setelah mengonsumsi
biji mahoni rematiknya pun hilang.
Bahkan ada yang mengatakan kekuatannya bertambah. Namun mereka
mengeluh biji mahoni rasanya sangat pahit. Sesudah penggunaan obat
tradisional marak kembali dengan semboyan back to nature di tahun 90-an,
pencarian terhadap buah mahoni semakin meningkat. Cara
mengonsumsinya pun sudah mulai maju. Tidak langsung menelan bijinya,
tetapi terlebih dahulu biji-biji mahoni dikeringkan. Setelah kering digiling
menjadi bubuk.
Penemuan buah mahoni sebagai vitamin dan obat-obatan pertama kali oleh
Doktor Larry Brookes, ahli biokimia pada tahun 1990-an. Lalu buah mahoni
yang mengandung flavonoida dan saponin dibuat dalam bentuk ekstrak.
Manfaat biji
Demikianlah pohon mahoni selain memiliki nilai estetis dan dapat berfungsi
sebagai pengurang efek polusi ternyata juga memiliki kandungan kimia yang
berperan penting dalam pengobatan alternatif. Tidak ada salahnya kita
mengetahui jenis dan manfaat tanaman tersebut, sehingga kita dapat ikut
berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan cara yang paling
alamiah, yaitu menanam dan memeliharanya.