Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL FITOKIMIA

MINI RISET
HANDSANITIZER EKSTRAK BUAH
RIMBANG(Solanum Torvum)

Kelompok2:

Triand Ester D.P Sitohang 2005031

Hasniar 2005011

Ainul Mardiah 2005001

DOSEN PEMBIMBING : MELATI YULIA KUSUMASTUTI,S.Farm,M.Sc

STIKes INDAH MEDAN

2022/2023
1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
Latar Belakang...................................................................................................................4
Tujuan Kegiatan..................................................................................................................4
Manfaat Kegiatan..............................................................................................................5
Hipotesis............................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
Deskripsi Tanaman............................................................................................................6
Kandungan Kimia..............................................................................................................7
Manfaat Buah Rimbang.....................................................................................................7
HandSanitizer....................................................................................................................7
Gel.....................................................................................................................................7
Metode Ekstraksi...............................................................................................................8
Metode Maserasi................................................................................................................8
Metode Perkolasi...............................................................................................................9
BAB III............................................................................................................................10
Metodologi.......................................................................................................................10
Alat dan Bahan................................................................................................................10

Sterilisasisi Alat dan Bahan.............................................................................................10

Pembuatan Larutan Sampel.............................................................................................10

Pembuatan Gel.................................................................................................................11

Daftar Pustaka..................................................................................................................12

2
BAB I

Pendahuluan
A. Latar belakang

Rimbang atau Takokak (Solanum torvum) adalah tumbuhan dari suku terung-
terungan (solanaceae) yang buah dan biji nya dipakai sebagai sayuran dan bumbu.
Rimbang diperkaya oleh sejumlah zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh, Kandungan
nutrisi rimbang yaitu: flavanoid, asam fenolat, asam askorbat, karotenoid, potasium,
vitamin A, vitamin B1, Vitamin C. Zat-zat tersebut memiliki fungsinya masing-masing
yang baik untuk kesehatan, seperti dari antimikroba, anti inflamasi, hingga antioksidan.
Buah rimbang mudah ditemukan di indonesia, walaupun dianggap aman untuk
dikonsumsi dalam menu makanan, rimbang juga memiliki efek samping. Rimbang
mengandung senyawa glikoalkaloid yang dikonsumsi berlebihan dapat memicu efek
samping pada pencernaan dan saraf, termasuk diare, pusing dan mual. (Riki Susilo,
2021).
Buah rimbang (solanum torvum) biasanya digunakan oleh masyarakat sebagai sayur
baik dimasak maupun sebagai lalapan. Selain itu, buah rimbang juga digunakan sebagai
obat darah tinggi dan penambah nafsu makan (Mangoting, 2008).
Menurut farmakologi Cina, tanaman takokak memiliki rasa yang pedas, sejuk dan
agak beracun. Selanjutnya tanaman ini mampu melancarkan sirkulasi, menghilangkan
darah beku dan analgesik. Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun dan
akar. Akar dicuci dan dipotong-potong secukupnya lalu dijemur untuk penyimpanan.
Daun digunakan untuk pemakaian segar (Mangoting dkk, 2008).
Rimbang atau Takokak merupakan tanaman perdu yang keseluruhan bagian
tanamannya dilapisi oleh bulu. Tumbuhan ini, tumbuh di tempat-tempat yang cukup
mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu lembab, dan tumbuh secara tersebar.
Tumbuhan ini memiliki tinggi 2 m - 5 m, berduri tajam, tegak, dengan bunga berwama
putih, majemuk, berbentuk bintang, bertaju 5, dan kelopak berbulu. Daun meruncing,
pangkal daun meruncing,panjang 27-30 cm, pertulangan menyirip. Tumbuhan ini
berakar tunggang (Kheine,dkk 1987).

3
Tanaman ini merupakan tanaman yang tahan terhadap penyakit layu, tidak seperti
jenis Solanaceae lainnya. Buah pertama cempoka dapat dipanen setelah berumur
sekitar 3-4 bulan dari waktu tanam (Sirait, 2009). Buah keringnya terdapat solasonin
0,1%. Daunnya terdapat neochlorogenine dan panicolugenin. Sedangkan pada akarnya
terdapat kandungan jurubine. Sumber lain menyebutkan, buah takokak mampu bertindak
sebagai antioksidan. Beberapa zat kimia yang terkandung dalam takokak terbukti dapat
melindungi jaringan tubuh dari efek negatif radikal bebas. Dalam Medicinal Plants:
Quality Herbal Products for Healthy Living ( Vimala, 1999) menyatakan, takokak
memiliki aktivitas pembersih superoksida yang tinggi, yakni di atas 70%.
Buah rimbang (solanum torvum) mempunyai khasiat sebagai antiseptik kulit.
Ekstrak buah rimbang (solanum torvum) yang telah diisolasi memiliki aktivitas
antibakteri pada bakteri staphyloccus aureus. Hal tersebut diakibatkan karena ekstrak
buah rimbang (solanum torvum) mengandung senyawa seperti solasonin, glukosida, dan
saponin dan sterolin.
Formulasi dan uji aktivitas antibakteri dari sediaan gel hand senitizer ektrak buah
rimbang dan evaluasi mutu fisik sediaan hand senitizer. Ekstrak buah rimbang dibuat
dengan metode maserasi mengunakan methanol 70%. Kemudian diuapkan
menggunakan rotaryevaporator dan sisa pelarut diuapkan sampai pelarut terbentuk
ekstrak kental.

B.Tujuan Kegiatan
 Tujuan dari mini research ini adalah:

 Untuk mengetahui kandungan dari buahTujuan rimbang

 Dapat mengetahui senyawa aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri

 Mengetahui metode ekstraksi yang dipakai

4
C. Manfaat Kegiatan

Adapun Manfaat dari miniresearch ini adalah:

 Menambah kreativitas pada mahasiswa

 Menambah ilmu pengetahuan.

D. Hipotesis
H1: Diduga memiliki sifat antibakteri
H2: Pada beberapa penelitian buah rimbang dimanfaatkan sebagai handsanitizer dalam
bentuk gel, jadi tidak menutup kemungkinan pula buah rimbang atau takokak
dapat dimanfaatkan sebagai handsanitizer

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. RIMBANG

a. Deskripsi Tanaman

Rimbang atau takokak (Solanum torvum) merupakan tanaman yang berasal dari negara
Amerika Serikat. Tanaman ini juga sudah dikenal lama oleh masyarakat yang tinggal di daerah
meksiko sampai brasil. Sekarang tanaman ini sudah sangat menyebar keseluruh daerah yang
beriklim tropis yang ada di dunia. Kegunaan buah segar yang hijau dapat dimakan langsung atau
digunakan dalam masakan.

Klasifikasi Rimbang yaitu sebagai berikut:

1. Kingdom : Plantae

2. Divisi : Tracheophyta

3. Class : Magnoliopsida

4. Ordo : Solanaceae

5. Famili : Solanaceae

6. Genus : Solanum L.

7. Spesies : Solanum torvum sw.

Bagian tumbuhan semak kecil ini , tingginya dapat mencapai 5m. Namun biasanya,
kurang dari 2 m. Hampir semua bagian tumbuhan ini berduri, kecuali hanya buah yang ditutupi
rambut. Daunnya bulat telur dengan pangkal seperti jantung atau membulat, dengan ujung yang
tumpul. Panjang daun 7–20 cm dan lebarnya 4–18 cm. Tangkai perbungaannya pendek, sering
bercabang-cabang dan banyak bunganya. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih, yang di
tengahnya kuning. Buahnya berjenis buah buni, kecil, dan banyak. (Riki Susilo, 2021).

6
b. Kandungan Kimia

Pada tanaman rimbang ini, terdapat banyak kandungan senyawa yang sangat bermanfaat.
Pada buah Rimbang ini mengandung sejumlah zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh,
Kandungan nutrisi rimbang yaitu: vitamin A, vitamin B1, Vitamin C. Zat-zat tersebut memiliki
fungsinya masing-masing yang baik untuk kesehatan. Sedangkan untuk senyawa kimia yang
paling banyak ditemukan pada buah Rimbang yaitu flavonoid, Asam fenolat, Asam askorbat dan
karotenoid sebagai antimikroba, antiinflamasi hingga antioksidan.

c. Manfaat Rimbang

Tanaman Rimbang / Takokak memiliki lebih dari satu kandungan senyawa kimia yang
memiliki aktivitas farmakologi yang baik sehingga dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Manfaat buah rimbang untuk mata salah satunya adalah mengatasi minus, karena kandungan
kaya vitamin A. Untuk mendapatkan manfaatnya disarankan untuk makan 5-10 biji.

B. HANDSANITIZER, GEL

a. Handsanitizer
Handsanitizer merupakan salah satu media pembersih tangan yang memiliki
kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Handsanitizer
merupakan salah satu bahan antiseptic berupa gel yang sering digunakan masyarakat
sebagai media pencuci tangan yang praktis. Penggunaan handsanitizer lebih efektif dan
efisien bila dibanding dengan menggunakan sabun dan air sehingga masyarakat banyak
yang tertarik menggunakannya. Adapun kelebihan handsanitizer dapat membunuh
kuman dalam waktu relative cepat, karena mengandung senyawa alkohol (etanol)
dengan konsentrasi 70%. (RetnosaridanIdiartuti,2006).

b. Gel
Merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan
dan menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif 60% (Diana,2012).
Syarat dalam sediaan gel yang baik, yaitu homogen, bahan obat dan dasar gel
harus mudah larut dan terdispersi dalam air atau pelarut yang cocok untuk menjamin
homogenitas, sehingga pembagian dosis sesuai dengan tujuan terapi yang diharapkan.

7
c. Metode Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua/hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga memenuhi baku yg ditetapkan. Metode dasar dari ekstraksi adalah maserasi
dan perkolasi biasanya metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti dari bahan
dan data penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh
ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna. Sifat dari bahan merupakan faktor utama yang
harus dipertimbangkan dalam memilih metode ekstraksi.

d. Metode maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan


beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. Secara teknologi termasuk
ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Keuntungan dari
ekstraksi maserasi ini adalah dapat digunakan untuk senyawa yang tahan panas, peralatan yang
digunakan sangat sederhana, pengerjaannya relative lebih sederhana dan mudah dilakukan, biaya
operasional lebih rendah, dan proses ekstraksi lebih hemat penyari. Sedangkan untuk
kekurangannya adalah memerlukan lebih banyak waktu, pelarut yang digunakan lebih banyak,
dan kemungkinan besar ada beberapa senyawa yang hilang pada saat diekstraksi.

Ekstrak buah rimbang dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% dan
dipekatkan menggunakan rotary evaporator hingga terbentuk ekstrak kental. Formula
mikroemulsi terdiri dari Tween 80, PEG 400, nipagin, minyak kedelai, akuades dan ekstrak
dengan konsentrasi F0 (blanko), F1 1,5%, F2 3%, dan F3 4,5%. Dibuat dengan menambahkan
fase minyak ke dalam fase air kemudian diaduk dengan magnetic stirrer hingga terbentuk mikro
emulsi yang jernih dan transparan. Metode maserasi ini dilakukan proses maserasi selama 5 hari
dengan dilakukan pengadukan setiap hari.

8
e. Metode perkolasi

Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara
lain gaya berat, kekentalan, daya laut, tegangan permukaan , difusi, osmosa, adesi, daya
kapiler, dan daya geseran (friksi). Cara perkolasi lebih baik dibanding dengan cara maserasi
karena aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan
larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan
konsentrasi.

Pembuatan ekstrak masing-masing dilakukan dengan cara ektraksi metode perkolasi


menggunakan etanol 70% selama 3 hari dengan perbandingan pelarut : simplisia (3:1).
Pelarut terus ditambahkan dan dijaga agar simplisia tidak kekeringan dan hingga tetesan
perkolasi berwarna bening. Ekstrak cair yang diperoleh dipekatkan menggunakan waterbatch
hingga diperoleh ekstrak kental.

9
BAB III
METODOLOGI

A. Alat
Alat yang digunakan selama penelitian dilakukan berupa penggaris,pipet ukur, pipet
tetes, blender, tabung besar untuk maserasil, sarung tangan, timbangan digital, masker, alat
alat gelas yang lazim digunakan seperti gelas beker dan gelas ukur, oven, aluminium foil,
ayakan, kertas saring, batang pengaduk, potgel, cawan petri, pipet kapiler.

B. Bahan
Buah rimbang (Solanum torvum), triklosan, etanol 70%, carbopol 940, media plat
count agar (pca), gliserin, TEA, aquades, metil paraben, dan Staphylococcus aureus.

C. Sterilisasi Alat dan Bahan


Semua alat yang akan digunakan sebelumnya dicuci bersih,selanjutnya
dikeringkan dan dibungkus dengan kertas kemudian disterilisasi didalam autoklaf pada
suhu121°C selama 15 menit, kecuali untuk bahan yang tidak tahan seperti karet
disterilisasi dengan alkohol70% dan jarum osedisterilkan dengan nyala bunsen.

D. Pembuatan Larutan Sampel


Ekstrak dibuat dalam taraf konsentrasi yaitu 0,5%, dan 1%, b/v(g/ml) dengan
cara menimbang masing-masing ekstrak 0,5 g, dan 1g, kemudian masing-masing
dilarutkan dengan pelarut etanol 70% sebanyak 1ml.
Atau masing-masing konsentrasi dapat juga dibuat dengan cara melarutkan ekstrak
buah rimbang didalam labu ukur 50ml dengan ditambah aquades sampai tanda batas.

10
E. Pembuatan Gel
Siapkan mortir dan stamper. Ditimbang carbopo l940 sebanyak 0,5g. Setelah
carbopol ditimbang, ditaburkan diatas aquades sebanyak 20ml didalam mortir. Carbopo
l940 yang sudah ditaburkan diaduk dan ditambahkan TEA sebanyak dua tetes,aduk
sampai terbentuk masagel. Ditimbang metil paraben sebanyak 0,2g. Diukur alkohol 70%
sebanyak 5ml, kemudian dimasukkan kedalam mortir, diaduk hingga homogen. Diukur
alkohol sebanyak 55ml ditimbang buah rimbang 0,5 untuk konsentrasi 0,5% dan 1gram
untuk konsentrasi1%. Buah rimbang dilarutkan kedalam alkohol sebanyak 55ml dan
diaduk sampai larut,buah rimbang yang sudah larut dimasukkan kedalam mortir
dicampur sampai homogen, dipilih kebeaker glass yang sudah dikalibrasi ditambah
aquades sampai 100ml, kemudian diaduk sampai homogen. Lalu tambahkan parfum
sebagai pewangi handsanitizer, sediaan gel yang terjadi dimasukkan dalam wadah
dilanjutkan evaluasi sediaan

11
DAFTARPUSTAKA

http://rikisusilo.bm.uma.ac.id/2021/01/10/rimbang-budidaya-dan-manfaatnya/
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=SI+SEDIAAN+ANTISEPTIK+DARI+BUAH+RIMBANG+%28Solanum+torvum
%29+SEBAGAI+HAND+SANITIZER+&btnG=

https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/7172/5.BAB II.PDF?sequence=5&isAllowed=y

https://pkht.ipb.ac.id/index.php/2018/02/24/takokak-solanum-torvum/https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=SI+SEDIAAN+ANTISEPTIK+DARI+BUAH+RIMBANG+
%28Solanum+torvum%29+SEBAGAI+HAND+SANITIZER+&btnG=

12
i

Anda mungkin juga menyukai