FARMAKOGNOSI
OBJEK 1
FOLIUM
“FOLIUM”
OLEH:
NO BP : 1911012027
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
FOLIUM
I.Tujuan
2. Mengenal lebih jauh struktur sel dan tipe jaringan secara mikroskopis
terutama simplisia yang berasal dari tanaman orthosiphonis folium,
Nicotianae folium, Psidii Folium, Syzygii folium, sehingga dapat
digunakan sebagai pedoman untuk identifikasi serbuk simplisia
II.Tinjauan Pustaka
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun ini hanya terdapat pada
batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagaian lain pada tumbuhan. Bagian
batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus)
batang. Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat
warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna
hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-
tumbuhan nampak hijau pula.(4)
Jambu biji (Psidium guajava Linn) adalah salah satu tanaman bagian
tubuhnya banyak dapat dimanfaatkan. Bagian dari tanaman ini digunakan untuk
berbagai keperluan adalah kulit batang, daun, dan buahnya. Di dalam buah, daun
dan kulit batang jambu biji mengandung tanin, sedangkan pada bunganya tidak
mengandung banyak tanin. Selain mengandung tanin, daun jambu biji juga
terdapat minyak atsiri yang sebaik dengan flavonoid, asam ursolat, asam psidiolat,
asam kratogolat, asam olenolat, asam guajaverin, vitamin, dan bahan aktif lainnya
yang memiliki daya aktivitas antibakteri yang tinggi. Ekstrak dari daun jambu biji
terbukti memiliki daya menghambat dan mematikan bakteri patogen, seperti
Escherichia coli, Salmonella.(8)
Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah salah jenis satu tanaman yang
mempunyai manfaat untuk kesehatan salah satunya sebagai antihipertensi . Daun
salam mengandung senyawa berupa senyawa flavonoid, minyak atsiri, tannin,
sitral, eugenol, seskuiterpen, triterpenoid, saponin, dan lakton . Kandungan
senyawa flavonoid pada daun salam pada dosis tertentu efektif digunakan untuk
menurunkan terjadinya hipertensi, menurunkan kadar kolesterol pada tubuh,
menurunkan kadar gula dalam darah, dan menurunkan kadar asam urat . (2)
III. Prosedur Kerja
3.1.1 Alat
1. Gelas objek
2. Gelas penutup
3. Spiritus
4. Kertas saring
5. Pipet tetes
6. Mikroskop
3.1.2 Bahan
1. Sampel simplisia
1. Sedikit serbuk daun pada gelas objek ditambah beberapa tetes larutan
kloralhidrat (50 gram kloralhidrat dalam 20 ml air suling).
3. Tutup dengan gelas penutup jika perlu ditambah larutan kloralhidrat berlebih.
Jika kloralhidrat berlebih diisap dengan kertas saring.
4. Setelah dingin dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan bila
perlu dilihat dengan perbesaran kuat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Gambar Makroskopis
B. Kandungan Kimia
Kandungan kimia pada daun kumis kucing adalah flavonoid, polifenol glikosida,
minyak atsiri, dan kalium dalam jumlah besar. Kandungan metabolit sekunder
utama pada kumis kucing adalah sinensetin, asam rosmarinat, dan eupatorin
A. Gambar Makroskopis
Bentuk daun : bulat telur
B. Kandungan Kimia
Menenangkan radang kulit dan mengurangi rasa sakit, mengurangi rasa sakit pada
gigi.
A. Gambar Makroskopis
B. Kandungan Kimia
A. Gambar Makroskopis
B. Kandungan Kimia