Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM KIMIA BAHAN ALAM

MICCANIA IMRIQATA
Dosen pengampu :
Santi Perawati,M.Farm,Apt
Dan
Lili Andriani,S.pd,M.Si

Disusun oleh :
KELOMPOK 7 (shift 2) 4A FARMASI

1. NENENG ZULMAIDHA IHSAN (1748201024)


2. NIKE NUR AHDIYAH (1748201063)
3. NINA DESIOLOVA (1748201064)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI


PROGRAM STUDI FARMASI
TAHUN AJARAN 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

1.1 Latar Belakang .................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................

1.3 Manfaat ...........................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

BAB III ALAT DAN BAHAN.............................................................................

3.1 Alat dan bahan ..............................................................................................

3.2 Pengambilan sampel ekstraksi .....................................................................

3.3 Cara kerja pembuatan simplisia,,mesarasi,rotary.............................................

3.4 Cara kerja fraksinasi,dan screning ...................................................................

3.5 Cara Kerja Pembuatan Simplisia .....................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ................................................................................................................

4.2 Pembahasan .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tanaman Sembung dari suku Asteraceae tumbuh di tempat terbuka, di

tempat yang agak terlindung, di tepi sungai, tanah pertanian, pekarangan, pada

tanah berpasir atau tanah yang agak basah pada ketinggian 2200 meter di atas

permukaan laut. Tumbuhan perdu ini tumbuh tegak dengan tinggi 4 meter, dan

berambut halus. Batang bagian bawah tak bercabang, sedangkan pada ujungnya

banyak bercabang. Daun yang bertangkai di bagian atas merupakan daun duduk

yang tumbuh berseling, dan bentuk daunnya bundar telur sampai lonjong. Kalau

daunnya dimemarkan akan mengeluarkan bau seperti kamper/kapur barus dan

agak langu. Daun pada tanaman ini mengandung minyak atsiri, antara lain

sineol dan borneol, kapur barus/kamper damar dan zat samak (tanin). Karena

mengandung flavanol, ia juga berkhasiat anti-radang. Sembung secara empirik

dapat melancarkan peredaran darah, menghambat pertumbuhan kuman,

mempermudah pengeluaran keringat dan air seni, mengencerkan dahak,

menghangatkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Deskripsi batang sembung rambat ( Mikania micrantha) ?

2. Taksonomi sembung rambat (Mikania micrantha) ?


3. Morfologi sembung rambat (Mikania micrantha) ?

4. Kandungan kimia sembung rambat (Mikania micrantha) ?

5. Bagaiman cara pembuatan simplisia daun sembung rambat (Mikania


micrantha)?

6. Waktu dan tempat pembuatan ekstrak daun sembung rambat (Mikania


micrantha)?

7. Cara kerja pembuatan simplisia,meserasi,daun sembung rambat (Mikania


micrantha)?

8. Cara kerja fraksinasi dan screening daun sembung rambat (mikania


miscranta)?

1.3 MANFAAT

1. Sebagai obat luka

2. Sebagai obat anti diare

3. Mengobati gatal-gatal, kudis

4. Sebagai antibakteri,Mengobati penyakit kulit

5. Mengobati sakit perut

6. Menjaga kesehatan jantung dan

7. Sebagai anti inflamasi


BAB II

TINAJUAN PUSTAKA

Sembung rambat (Mikania micrantha) termasuk dalam famili Asteraceae.

Sesuai dengan namanya, tanaman ini tumbuh merambat dengan daun tumbuh

berpasangan, berbentuk segitiga dengan ujung runcing dan tepian bergerigi.

Panjang daun pada umumnya berukuran 4-13 cm (Tripathietal. 2012).Tanaman

sembung rambat banyak tumbuh di tempat lembab seperti daerah tropis dan

subtropis, serta daerah timur laut India. Tanaman ini sering dijumpai di daerah

Asia, terutama Asia Tenggara pada lahan-lahan pertanian dan perkebunan

seperti teh, karet, dan kelapa sawit . Selain itu tanaman ini juga dapat ditemukan

di daerah hutan dan dapat menutupi kanopi pepohonan dengan tinggi lebih dari

20 m. Sembung rambat tumbuh dengan baik pada daerah dengan paparan sinar

matahari yang tinggi.

Klasifikasi tanaman ini adalah :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae
Genus : Mikania
Spesies : Mikania micrantha Kunth

Namun demikian tanaman ini juga dapat tumbuh pada daerah yang teduh.

Sembung rambat dapat tumbuh pada tanah dengan pH 4,15-8,35 baik tanah

tersebut kaya maupun miskin unsur hara. Suhu paling baik untuk pertumbuhan

sembung rambat adalah >21 °C dengan kelembaban tanah >15%. Sembung

rambat memiliki zat aktif khas bernama mikanolide dan dihidromikanolide. Zat

tersebut termasuk ke dalam golongan sesquiterpene yang banyak dijumpai pada

tanaman famili Asteraceae. Mikanolide dan dihidromikanolide diketahui

memiliki aktivitas antibakteri dan antimikroba. Berdasarkan uji fitokimia ,daun

sembung rambat memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tannin, dan steroid.

Selain itu kandungan volatil daun sembung rambat menurut Perez-Amador

(2010) antara lain α-pinene, camphene, β-pinene, α-felandrene, β-ocimene,

linalool, geranylacetate, terpenol, geraniol, dan thymol.

Ekstraksi adalah proses pemisahan kandungan senyawa kimia tumbuhan

atau hewan dengan pelarut tertentu. Hasil dari proses ekstraksi ini adalah

ekstrak pekat berisi zat aktif dari simplisia tanaman atau hewan. Esktraksi dapat

dilakukan dengan cara dingin (maserasi atau perkolasi) maupun cara panas

(refluks, digesti,infus, dekok, atau sokhlet). Pelarut yang biasa digunakan dalam

proses ekstraksi adalah metanol atau etanol dengan konsentrasi bervariasi,

mulai dari 70%, 75%, hingga 96% (Simanjuntak 2008).

Fraksinasi merupakan pemisahan senyawa terkandung berdasarkan

distribusi diferensial di antara dua fase. Proses ini merupakan kelanjutan dari

ekstraksi. Beberapa pelarut digunakan dalam fraksinasi berdasarkan tingkat


kepolarannya untuk menarik golongan senyawa kimia tertentu dengan

maksimal. Fraksinasi dapat berupa fraksinasi padat-cair, padat-gas, cair-cair,

dan gas-cair. Pelarut yang biasa digunakan untuk metode fraksinasi cair-cair

adalah n-heksan, kloroform, etil asetat, akuades, dan metanol. Pelarut-pelarut

tersebut digunakan secara berurutan berdasarkan polaritasnya, mulai dari

pelarut yang paling non-polar (n-heksan), pelarut semipolar (kloroform, etil

asetat), hingga pelarut yang paling polar (akuades, methanol, butanol ).

Daun sembung rambat mengandung beberapa senyawa seperti tanin,

steroid, alkaloid dan flavonoid. Zat aktif yang dikandung daun sembung rambat

yang berperan sebagai antibakteri yaitu flavonoid dan tannin (Haisya dkk,

2013). Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada

tanaman hijau. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial

sebagai antioksidan dan mempunyai bioktivitas sebagai obat. Manfaat

flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan

efektivitas vitamin C, antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai

antibiotic (Waji & Sugrani, 2009). Fenol merupakan suatu alkohol yang bersifat

asam sehingga disebut juga asam karbolat. Fenol memiliki kemampuan untuk

mendenaturasi protein dan merusak membran sel (Dwyana dkk, 2011). Tanin

merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui mempunyai

beberapa khasiat yaitu sebagai antibakteri. Tanin yang terkandung dalam daun

sembung rambat merupakan salah satu antibakteri yang umumnya terdapat pada

tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan (Malangngi dkk, 2016).


BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat dan bahan

Bahan

Bahan simplisia : Daun samung rambat (Mikania micrantha) sebanyak 2kg

Bahan meserasi : Daun simplisia 500mg,etanol 70%

Bahan fraksinasi : n-heksana,etil asetat,dan butanol

Bahan screening : ekstrak mikania micrantha, zat yang digunakan

ammonium, klorofrom,Hcl 2 N,dragendorff,preaksi mayer,fecl 1%,serbuk

mg,eter,vanilla 10%,H2SO4,KOH 5%,pereaksi Liebermann urcahard.

Alat

rotary evaporation, waterbath, tabung reaksi,botol hitam pipet tetes, alat-

alat yang terdapat di lab yang sering digunakan .

3.2 Pengambilan sampel ekstraksi

Tempat: di jambi area tehok, dilahan perkebunan

Tanggal :

Waktu :

3.3 Cara kerja pembuatan simplisia,meserasi dan rotary

A. Cara pembuatan simplisia

Pertama pengumpulan bahan, kemudian pisahkan dari badang nya

selanjutnya timbang sebanyak 2 kg, kemudian bersikan daun dengan

cara memcucinya,kemudian keringkan dengan suhu ruangan hingga


daun mengering sempuran dan menjadi simplisia ,kemudiam timbang

kembali simlisia yang sudah kering.

B. Cara melakukan meserasi

Potong-potong simlisia menjadi bagian kecil, kemudian masukan

kedalam botol yang berwarna hitam,kemudian masukan etanol 70%

kedalam simplisia selanjutnya aduk simplisia hinga teraduk rata dengan

etanol, lakukan pengadukan dengan sekali kali, kemudian diamkan

hingga 24 jam, setelah itu saring, kemudian masukan kembali etanol

kedalam simplisia hal ini dilakukan kembali hingga warna dari daun

mengilang menjadi bening atau memudar warna yang di dapatkan dari

hasil meserasi etanol. Selanjunya hasil meserasi di rotary

C. Cara mengunakan alat rotary evaporation

1. Sambungkan semua kabel power ke sumber arus listrik

2. Masukan sampel atau bahan kedalam labu alas bulat dan masukan

aquadest secukupnya kedalam bejana penagas air

3. Tekan sekalar atau tombol ON pada pengatur suhu

4. Atur suhu maksimal,lalu tekan knop pengatur suhunya

5. Setelah itu atur suhu yang dikehendakin dengan memutar knop

pengatur suhu setelah sesuai tekan tombol knop pengatur suhunya

6. Tekan sekelar tombol on pada pengatur putaran dan pengatur

kondersornya tergabung

7. Atur dan sesuaikan letak kondensornya dengan penagas air dengan

menekan tombola arah panah naik dan turun


8. Atur putaran yang diinginkn setelah itu atur juga waktu yang

diperlukan dalam proses pemisahanlalu tekan knop tersebut

9. Tekan saklar atau tombol on pada alat vakum

10. Kelurkan selang pembuangan vakum kearah jendelah agar uap hasil

evaporasi tidak masuk kedalam ruangan.

11. Masukan ice kedalam badah pendingin

12. Tunguh dan amati selama alat alat rotary evaporator berkerja .

3.4 Cara kerja fraksinasi dan screening

A. Cara fraksinasi

Hasil ekstraksi diambil sebanyak 1gr kemudian, dilarutkan degan air panas,

100ml kemudian masukkan kedalam corong pemisah kemudian,

tambahkan dengan pelarut n-heksana, kocok, buang gas,kosong lagi buang

gas kemudian tunguh hingga terpisah menjadi 2 fasa selama 30 menit,

kemudian ulangi kembali ,hingga menjadi bening, kemudian lanjut ke

pelarut kedua yaitu etil asetat degan cara pengerjaan yang sama, kemudian

dilanjutkan dengan pelarut ketiga yaitu butanol, dilakukan degan cra yang

sama seperti n-heksana tadi, kemudian hasil fraksinasi di rotary.

B. Cara kerja scraning

Yaitu menentukan golongan senyawa dari daun sembung

rambat(Mikania micrantha):

1. Golongan senyawa alkaloid dari media sampel,sampel di

tambahkan dengan10ml ammonium kemudian tambahkan 5ml


kloroform,kemudian tambahkan Hcl 2N kemudian dibagi menjadi

3 di plat tetes tambahkan preaksi mayer, dragendorft,dan blanko.

2. Golongan senyawa polifenolat yaitu dengan sampel diletakan di

dlam plat tetes kemudian tambahkan fecl 1% .

3. Golongan senywa tanin, yaitu dengan sampel di tambahkan dengan

serbuk mg dan 5ml Hcl 2N kemudian tambahkan amil alcohol,

kocok kuat biarkan hingga memisah.

4. Golongan Senyawa monoterpenoid dan sesquiterpenoid dengan

cara sampel ditambahkan dengan eter didalam plat tetes kemudian

tambahkan vanilla 10% dan H2SO4 pekat,amati warna yang terjadi

positif atau tidak .

5. Golongan senyawa steroid dan terpenoid sampel tambahnakan

peeaksi 2-3 tetes Liebermann-burchard amati

6. Golongan senyawa kuinon yaitu sampel tambahkan KOH 5% amati

jika warna mer menandakan senyawa kuinon

7. Golongan senyawa saponin yaitu sampel di tambahkan aq 10 ml

kemudian kocok secara vertical dalam tabung reaksi selama 10

detik kemudian terbentuk busa tambahkan HCl. Amatai busa yang

di diamkan selama 10 detik.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Hasil dari simplisia

Berat awal 2kg, berat akhir yaitu 500 mg

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Rendemen : = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙

500 𝑚𝑔
= 2000𝑚𝑔 × 100%

= 25%
16,09
Ekstrak : = × 100%
500

= 3,2%

4.2 PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Pebriani dkk. 2013.potensi ekstrak daun sembung rambat (mikania

micrantha h.b.k) sebagai bioherbisida terhadap gulma maman ungu.

Jurnal protobiont. Prongram studi biologi.falkultas. Mipa

.univrsitas tanjungpura.

2. Ivana renata polakitan dkk.2017 Uji daya hambat ekstrak daun

sembung rambat terhadap pertumbuhan streptococcus

mutans.jurnal ilmiah farmasi.program studi farmasi FMIP

UNSRAT manado.

3.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai