Profesi apotek telah berkembang sejak awal abad yang lalu. WHO
memperkenalkan konsep 'apoteker bintang tujuh', yang memerinci peran yang
harus dilakukan setiap apoteker: pemberi perawatan, pembuat keputusan,
komunikator, manajer, pelajar seumur hidup, guru dan pemimpin.
'tujuh bintang Apoteker' adalah konsep penting dalam hal menetapkan
tolok ukur bagi apoteker untuk memberikan perawatan yang berkualitas tinggi
kepada pasien. Sebuah konsep tujuh bintang Apoteker telah menghasilkan
penyertaan dua kriteria baru, masuknya apoteker sebagai peneliti dan pengusaha
cukup signifikan. Sehingga memunculkan 'apoteker Sembilan bintang'.
Nine Star Pharmachist, antara lain :
1. Care-Giver
2. Entrepreneur
3. Decision-Maker
4. Communicator
5. Manager
6. Leader
7. Life-Long Learner
8. Teacher
9. Research
Entrepreneur
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad ke-18, diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dan lain-lain. Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan
usaha dan waktu yang diperlukan. Seorang pengusaha adalah orang yang
mengatur dan mengoperasikan bisnis. apoteker diharapkan terjun menjadi
wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta membantu mensejahterakan
masyarakat. misalnya dengan mendirikan perusahaan obat, kosmetik, makanan,
minuman, alat kesehatan, baik skala kecil maupun skala besar, mendirikan apotek,
serta bisnis tanaman obat dan lai lainnya. Konsep ‘apoteker sebagai
Pharmapreneur’ masih dalam masa pertumbuhan. karena, pola pikir sebagian
apoteker yang terdaftar penuh (dan lulusan farmasi) adalah profesi yang hanya
terpaku ke pengeluaran obat dan kegiatan yang terkait dalam rumah sakit atau
pengaturan klinis. Sebagian besar apoteker bekerja di apotek atau rumah sakit
yang sudah mapan. Posisi seperti itu umumnya dianggap aman, karena mereka
menjanjikan gaji tetap dan terus bekerja. Bisnis farmasi memiliki peluang tak
terbatas, lebih-lebih bagi lulusan farmasi. Bahwa banyak pengusaha dengan
sedikit atau tanpa pengetahuan tentang apotek mendirikan 'toko farmasi' untuk
mendapatkan dan mengeluarkan obat-obatan, di bawah pengawasan seorang
apoteker yang terdaftar. Dengan mendirikan kewirausahaan sndiri seorang
apoteker mendapat dua keuntungan yaitu membuka peluang pekerjaan bagi
mereka yang hanya lulusan sarjana farmasi saja dan dapat membuka apotek yang
akan di pegang oleh apoteker itu sendiri. Area yang mungkin untuk keterlibatan
adalah yang memiliki penjualan, pemasaran, akun kunci dan pengalaman akses
pasar dengan perusahaan multinasional dan lokal.
Daftar pustaa
Thamby Sam, Aaseer. 2015. Translite jurnal The Nine-Star Pharmacist: An
Overview. 2Unit of Pharmacy Practice, Faculty of Pharmacy, AIMST
University, Bedong 08100, Kedah, Malaysia