Anda di halaman 1dari 4

NINE STAR PHARMACIST

Profesi apotek telah berkembang sejak awal abad yang lalu. WHO
memperkenalkan konsep 'apoteker bintang tujuh', yang memerinci peran yang
harus dilakukan setiap apoteker: pemberi perawatan, pembuat keputusan,
komunikator, manajer, pelajar seumur hidup, guru dan pemimpin.
'tujuh bintang Apoteker' adalah konsep penting dalam hal menetapkan
tolok ukur bagi apoteker untuk memberikan perawatan yang berkualitas tinggi
kepada pasien. Sebuah konsep tujuh bintang Apoteker telah menghasilkan
penyertaan dua kriteria baru, masuknya apoteker sebagai peneliti dan pengusaha
cukup signifikan. Sehingga memunculkan 'apoteker Sembilan bintang'.
Nine Star Pharmachist, antara lain :
1. Care-Giver
2. Entrepreneur
3. Decision-Maker
4. Communicator
5. Manager
6. Leader
7. Life-Long Learner
8. Teacher
9. Research

Disini kita akan membahas apotker sebagai peneliti dan kewirausahaan:


Research
Penelitian (research) adalah suatu kegiatan pencarian, penyelidikan, dan
percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-
fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru
atau meningkatkan ilmu serta teknologi, Orang yang melakuan penelitian disebut
sebagai peneliti (researcher). Apoteker sebagai Peneliti merupakan seorang
peneliti terutama dalam penemuan dan pengembangan obat-obatan yang lebih
baik. Selain itu farmasi juga dapat meneliti aspek lainnya misal pengembangan
formula, penemuan sediaan baru (obat, alat kesehatan, dan kosmetik). Tujuan
utama dalam melakukan penelitian klinis adalah untuk menghasilkan pengetahuan
baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Penelitian bukan hanya untuk
tingkat akademik, banyak penelitian dilakukan di tingkat paling awal. Temuan
penelitian dapat berdampak pada semua sektor profesi farmasi. Ada kebutuhan
untuk lebih banyak riset praktik untuk membantu profesi memenuhi aspirasinya.
Penelitian dalam ilmu kesehatan dan farmasetik dalam pelayanan farmasi
merupakan bidang penelitian yang penting, terutama di rumah sakit. maksudnya
apoteker harus mengerti tentang kebutuhan dasar penelitian secara sistematis
dalam pelayanan farmasi yang meliputi pendekatan dasar ilmiah, komponen dasar
dari suatu rencana penelitian, proses mendokumentasikan dan membuat laporan
temuan, serta tanggung jawab peneliti berkaitan dengan yang diteliti. Bidang
utama penelitian apoteker dirumah sakit mencakup terapi obat, farmasetik,
ketersediayaan hayati, manajemen farmasi rumah sakit, dan perilaku sosial yang
berkaitan dengan pelayanan farmasi. Pada penelitian tersebut apoteker merupakan
peneliti utama. Ada juga Bidang penelitian lain dengan apoteker sebagai peneliti,
yaitu peneliti klinis obat bersama dengan tim medis. Di samping penelitian
tersebut, apoteker juga berperan aktif dalam penyelidikan yaitu dalam penyediaan,
penyimpanan, pengendalian penggunaan dan analisis data penyelidikan. Peneliti
yang baik harus berpedoman pada 3 sifat umum penelitian:
1. Rasional atau penelitian harus masuk akal sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia.
2. Empiris yaitu dapat diamati dengan indra manusia.
3. Sistematis yaitu langkah-langkah yang di gunakan dalam penelitian harus
bersifat logis.
Ada pula faktor yang menghambat penelitian yaitu:
1. Dana penelitian
2. Peralatan penelitian
3. Peraturan mengenai objek penelitian
4. Sikap pesimis dari objek penelitian.

Entrepreneur
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad ke-18, diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dan lain-lain. Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan
usaha dan waktu yang diperlukan. Seorang pengusaha adalah orang yang
mengatur dan mengoperasikan bisnis. apoteker diharapkan terjun menjadi
wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta membantu mensejahterakan
masyarakat. misalnya dengan mendirikan perusahaan obat, kosmetik, makanan,
minuman, alat kesehatan, baik skala kecil maupun skala besar, mendirikan apotek,
serta bisnis tanaman obat dan lai lainnya. Konsep ‘apoteker sebagai
Pharmapreneur’ masih dalam masa pertumbuhan. karena, pola pikir sebagian
apoteker yang terdaftar penuh (dan lulusan farmasi) adalah profesi yang hanya
terpaku ke pengeluaran obat dan kegiatan yang terkait dalam rumah sakit atau
pengaturan klinis. Sebagian besar apoteker bekerja di apotek atau rumah sakit
yang sudah mapan. Posisi seperti itu umumnya dianggap aman, karena mereka
menjanjikan gaji tetap dan terus bekerja. Bisnis farmasi memiliki peluang tak
terbatas, lebih-lebih bagi lulusan farmasi. Bahwa banyak pengusaha dengan
sedikit atau tanpa pengetahuan tentang apotek mendirikan 'toko farmasi' untuk
mendapatkan dan mengeluarkan obat-obatan, di bawah pengawasan seorang
apoteker yang terdaftar. Dengan mendirikan kewirausahaan sndiri seorang
apoteker mendapat dua keuntungan yaitu membuka peluang pekerjaan bagi
mereka yang hanya lulusan sarjana farmasi saja dan dapat membuka apotek yang
akan di pegang oleh apoteker itu sendiri. Area yang mungkin untuk keterlibatan
adalah yang memiliki penjualan, pemasaran, akun kunci dan pengalaman akses
pasar dengan perusahaan multinasional dan lokal.
Daftar pustaa
Thamby Sam, Aaseer. 2015. Translite jurnal The Nine-Star Pharmacist: An
Overview. 2Unit of Pharmacy Practice, Faculty of Pharmacy, AIMST
University, Bedong 08100, Kedah, Malaysia

Anda mungkin juga menyukai