Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN

MANAJEMEN FARMASI
APOTEK
Dosen : DR. Dra. Lili Musnelina., M.Si., Apt (ORGANISASI
DAN SDM)

KELOMPOK 4

APOTEKER KELAS A
Pendahuluan

Apotek merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan, dimana apotek


memiliki pelayanan kesehatan yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 9/2017 “Apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker”.
Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Apotek ?

Bagaimana pengelolaan organisasi di Apotek ?

Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia di Apotek ?


Manajemen merupakan alat untuk pencapaian tujuan yang diinginkan organisasi.
Manajemen yang tepat akan memudahkan terwujudnya tujuan, visi, dan misi organisasi.

Organisasi secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang
merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi
memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata
hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan
kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.
Struktur organisasi di apotek.
Lanjutan..
Pembagian tugas dan Tanggung jawab

1. Pimpinan dalam hal ini orang yang mempunyai apotek yang memberikan perlindungan
baik secara hukum maupun secara tehnik.
2. Apoteker pengelola apotek bertugas sebagai penanggung jawab segala hal yang
berhubungan dengan obat-obat an dan segala kegiata apotek.
3. Apoteker pendamping bekerja di apotek di samping apoteker pengelola apotek atau
menggantikanya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.
4. Asiten apoteker bertugas melakukan pekerjaan kefarmasian.
5. Kasir bertugas melayani pembayaran dari pembeli (pasien) dan juga melayani pembeli
dari luar
6. Clening service bertugas untuk membersihkan apotek.
Pengelolaan Apotek Berdasarkan SDM

1. Staffing :
a.Apoteker
b. Asisten Apoteker
c. Staff pendukung: administrasi, kasir, cleaning service

2. Pengembangan

3. Kompensasi
Kriteria Apoteker
Persyaratan administrasi : Memiliki
ijazah dari institusi pendidikan
farmasi yang terakreditasi,
Memiliki STRA, Memiliki serkom
yang masih berlaku, Memiliki Surat
Izin Praktik Apoteker (SIPA).

Harus memahami dan


melaksanakan serta patuh
Menggunakan atribut
terhadap peraturan
perundang undangan dan praktik, tanda pengenal.
sumpah profesi apoteker

Apoteker harus mampu Wajib mengikuti pendidikan


mengidentifikasi kebutuhan berkelanjutan/Continuing
akan pengembangan diri, baik Professional Development
melalui pelatihan, seminar, (CPD) dan mampu
workshop, pendidikan memberikan pelatihan yang
berkelanjutan atau mandiri. berkesinambungan.
Peran Apoteker di Apotek

Pemberi layanan, Apoteker sebagai pemberi pelayanan harus berinteraksi dengan


pasien.

Pengambil keputusan, Apoteker harus mempunyai kemampuan dalam mengambil keputusan


dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

Komunikator, Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan pasien maupun profesi


kesehatan lainnya sehubungan dengan terapi pasien.

Pemimpin, Apoteker diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan


yang diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan yang empati dan efektif, serta
kemampuan mengkomunikasikan dan mengelola hasil keputusan.
Lanjutan..

Pengelola, Apoteker harus mampu mengelola sumber daya manusia, fisik,


anggaran dan informasi secara efektif.

Pembelajar seumur hidup, Apoteker harus terus meningkatkan


pengetahuan, sikap dan keterampilan profesi melalui pendidikan
berkelanjutan

Peneliti, Apoteker harus selalu menerapkan prinsip/kaidah ilmiah dalam mengumpulkan


informasi sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian dan memanfaatkannya dalam
pengembangan dan pelaksanaan pelayanan kefarmasian.
Sarana dan Prasarana
1. Ruang penerimaan Resep, ruang penerimaan Resep sekurang-kurangnya terdiri dari tempat penerimaan Resep, 1
(satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set komputer.
2. Ruang pelayanan Resep dan peracikan. Di ruang peracikan sekurang-kurangnya disediakan peralatan peracikan,
timbangan Obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok Obat, bahan pengemas Obat, lemari pendingin,
termometer ruangan, blanko salinan Resep, etiket dan label Obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan
sirkulasi udara yang cukup, dapat dilengkapi dengan pendingin ruangan (air conditioner).
3. Ruang penyerahan Obat, ruang penyerahan Obat berupa konter penyerahan Obat yang dapat digabungkan dengan
ruang penerimaan Resep.
4. Ruang konseling, ruang konseling sekurang-kurangnya memiliki satu set meja dan kursi konseling, lemari buku, buku-
buku referensi, leaflet, poster, alat bantu konseling, buku catatan konseling dan formulir catatan pengobatan pasien.
5. Ruang penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai Ruang penyimpanan harus
memperhatikan kondisi sanitasi, temperatur, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk dan
keamanan petugas. Ruang penyimpanan harus dilengkapi dengan rak/lemari Obat, pallet, pendingin ruangan (AC),
lemari pendingin, lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika, lemari penyimpanan Obat khusus,
pengukur suhu dan kartu suhu.
6. Ruang arsip, ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Kefarmasian dalam jangka waktu tertentu.
Kesimpulan

1. Definisi apotek menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia


No.1332/MENKES/SK/X/2002 yaitu sebagai suatu tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat.
2. Pengelolaan organisasi di apotek di pengaruhi kegiatan-kegiatan diantaranya,
pengarahan, koordinasi, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi
3. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik agar mendapatkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya. Pengelolaan sumber daya manusia
meliputi staffing, pengembangan dan kompensasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai