Anda di halaman 1dari 48

REGULASI APOTEK

DASAR HUKUMM

• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


• UndangUndang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik,
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011
• Permenkes no 73 tahun 2016 ttg Standar pelayanan Farmasi di Apotek
• PERATURAN Menteri Kesehatan No 9 tahun 2017 tentang Apotek
• Peraturan Menteri Kesehatan no 26 tahun 2018 tentang Pelayanan perijinan berusaha
terintegrasi secara elektronik sektor kesehatan
agar masyarakat mendapatkan manfaat
yang terbaik.

Dilaksanakan di Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian,
berupa:
menyediakan dan memberikan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
disertai informasi

- Rumah Sakit
- Puskesmas
- Klinik
TUJUAN PELAYANAN - Apotek
KE FARMAS IAN
LATAR BELAKANG

1 4
Peran Apotek dalam melayani Perlu penataan kembali penyelenggaraan
masyarakat di era JKN perlu ditingkatkan. pelayanan kefarmasian di Apotek.

Peran penting Apotek dalam

2 5
Diperlukan pembatasan masa berlaku izin
meningkatkan aksesibilitas,
apotek dalam rangka pembinaan dan
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan
pengawasan yang lebih baik.
kefarmasian
Mekanisme pemberian izin apotek di

3 6
Praktik profesi apoteker di Apotik perlu beberapa pemerintah daerah
didukung melalui mekanisme regulasi. kabupaten/kota melalui Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)

10
Tanggung Jawab Apoteker

Industri Farmasi GMP

Distributor GDP/ APOTEKER


(Kompetensi
(PBF) GSP Apoteker)

PUSKESMAS Rumah Sakit Apotek GPP

Pasien
Definisi ( PMK No 9 2017 )

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek


kefarmasian oleh Apoteker.
Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian.
Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian,
yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi dan Analis Farmasi.
Definisi ( PMK no 9 th 2017 )

 Surat Tanda Registrasi Apoteker yang selanjutnya disingkat STRA adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh konsil tenaga kefarmasian kepada apoteker yang telah
diregistrasi.
Surat Izin Apotek yang selanjutnya disingkat SIA adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai izin untuk
menyelenggarakan Apotek.
 Surat Izin Praktik Apoteker yang selanjutnya disingkat SIPA adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai
pemberian kewenangan
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan
kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik untuk menyediakan
dan menyerahkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan bagi pasien.
TUJUAN PENGATURAN APOTEK

123
kepastian
hukum

11
HAL YANG DIATUR DALAM PMK NO. 9/2017

Pendirian Persyaratan Pendirian Perizinan

Pembinaan dan
Penyelenggaraan
pengawasa n

1
2
1. PENDIRIAN
Apoteker dapat mendirikan Apotek
dengan modal sendiri dan/atau modal
pemilik modal, baik perorangan
maupun perusahaan.

Meskipun modal dari pemilik modal,


pekerjaan kefarmasian dilakukan
sepenuhnya oleh Apoteker yang
bersangkutan.
1
3
Izin Apotek ( psl 30 Permenkes 26 /2018)

1. Apotek diselenggarakan oleh Pelaku Usaha perseorangan.


2. Pelaku Usaha perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu
apoteker.
3. Persyaratan untuk memperoleh lzin Apotek sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf x terdiri atas:
a. STRA;
b. surat izin praktik apoteker;
c. denah bangunan;
d. daftar sarana dan prasarana; dan
e. berita acara pemeriksaan.
Permenkes 26 tahun 2018 /12 juli 2018

• Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat


• dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
• Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian yang
selanjutnya disingkat STRTTK adalah bukti tertulis tenaga teknis
kefarmasian yang telah diregistrasi.
• Surat lzin Apotek yang selanjutnya disingkat SIA adalah bukti
tertulis sebagai iziia kepada apoteker untuk menyelenggarakan
Apotek.
2. PERSYARATAN PENDIRIAN

LOKASI BANGUNAN

SARANA DAN
PRASARANA KETENAGAAN
Syarat Bangunan ( pasal 6 )

1. Memiliki fungsi keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam


pemberian pelayanan kepada pasien serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat,
anakanak, dan orang lanjut usia.
2. Bangunan Apotek harus bersifat permanen : dapat merupakan
bagian dan/atau terpisah dari pusat perbelanjaan, apartemen,
rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan yang
sejenis
Fungsi Apotek

 Pengelolaan sediaan farmasi , Alkes dan BMHP


 pelayanan Farmasi Klinik termasuk Komunitas
 Apotek hanya dapat menyerahkan sediaan farmasi alkes dan BMHP kepada :
a. Apotek lainnya e. Dokter
b. Puskesmas f. Bidan praktek mandiri
c. Instalasi FRS g. PASIEN
d. Insalasi Farmasi Klinik H. Masyarakat
Pelayanan ke a sd d dpt dilakukan jika ada kelangkkaan di sarana Distribusi
atau kekosongan di sarana pelayanan kesehatan
Ketenagaan Apotek (pasal 11 PMK 9/2017 )

• Apoteker pemegang SIA dalam menyelenggarakan Apotek dapat


dibantu oleh Apoteker lain, Tenaga Teknis Kefarmasian dan/atau
tenaga administrasi.
• Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat
izin praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
TATA CARA PENERBITAN IJIN

• Perizinan Berusaha sektor kesehatan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota
sesuai dengan kewenangannya.( PASAL 47 AYAT 1 )
• Ijin Apotek diterbitkan oleh Bupati/walikota ( psl 47 ayat 4 )
• lzin Usaha berlaku selama Pelaku Usaha menjalankan usaha dan I
atau kegiatannya ( 86 )
Lanjutan ( psal 48

1. Pelaksanaan kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 47 termasuk penerbitan dokumen lain yang berkaitan
dengan Perizinan Berusaha wajib dilakukan melalui Lembaga OSS.
2. Lembaga OSS untuk dan atas nama Menteri, gubernur,atau bupati/wali kota
menerbitkan Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Penerbitan Perizinan Berusaha oleh Lembaga OSS sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan dalam bentuk Dokumen Elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang informasi dan transaksi elektronik.
4. Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai dengan
Tanda Tangan Elektronik.
Lanjutan ( psal 48

• 5. Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3),


berlaku sah dan mengikat berdasarkan hukum serta merupakan
alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang informasi dan transaksi elektronik.
6. Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
dicetak @rint out).
Perubahan SIA

 Perubahan SIA dilakukan jika terjadi perubahan alamat di lokasi


yang sama atau perubahan alamat dan pindah lokasi, perubahan
Apoteker pemegang SIA, atau nama Apotek berubah
Terhadap Apotek yang melakukan perubahan alamat di lokasi yang
sama atau perubahan nama Apotek tidak perlu dilakukan
pemeriksaan setempat oleh tim pemeriksa.
Tata cara permohonan perubahan izin bagi Apotek yang melakukan
perubahan alamat dan pindah lokasi atau perubahan Apoteker
pemegang SIA seperti pengajuan baru
KONSEP ALUR PERIZINAN SISTEM ONLINE SINGLE SUBMISSION
21
21

 Pelaku usaha/investor mengajukan


permohonan perizinan hanya ke
PTSP/DPM-PTSP Investor • PTSP
• DPM-PTSP
 Seluruh data perizinan dan Offline • MALL PELAYANAN PUBLIK

Online
pemenuhan persyaratan berusaha Perizinan
• K/L
di K/L dan Pemda berada dalam 1
(satu) sistem perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik. Sistem Online
SKPD
 Tahapan Uji Coba penerapan OSS Pemprov Perizinan Terintegrasi
• Online Single
perizinan end to end akan dilakukan SKPD Submission
Minggu I Mei 2018. Pemkab/ • Data Sharing
• Helpdesk/Klinik
Pemkot
STATUS TEKNIS 22

• Disepakati bahwa sebelum masuk ke system OSS, akan dilakukan


pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan system auto
register/auto approval
• Adapun Parameter untuk pendaftaran, antara lain:
• Nama Pendaftar
• Alamat
• Identitas (KTP/Paspor)
• Data data lain yang terdapat pada TDP, SIUP, API, Akses
Kepabeanan
Mekanisme perizinan dasar dengan OSS – Auto Approval
23
PTSP Pusat
DJBC DJP BPJS Kemenaker
PTSP Daerah

Perorangan

OSS
Single Identity Number sekaligus sebagai:
Online Single
1. SIUP
Submission 2. TDP
NIB 3. API
(Nomor Induk Berusaha) 4. Akses Kepabeanan
PELAKU NPWP
USAHA
AHU BPJS Kesehatan
(kumham) BPJS Ketenagakerjaan
Akses Kepabeanan
Mendirikan
RPTKA
Badan Usaha :
1. PT Notaris
2. CV, Firma
3. Koperasi
ALUR MUDAH BERUSAHA DENGAN OSS 24

01 03
NIB 05 07 08
AKTA NOTARIS (Nomor Induk USAHA KOMERSIAL/ NOTIFIKASI
Pengesahan Berusaha) Penerbitan Izin Usaha OPERASIONAL Penerbitan
OUTPUT

BPJS Perusahaan, Sektoral, Izin Lokasi, Izin


Badan Usaha Penerbitan Izin notifikasi perizinan
RPTKA, Izin Lingkungan, Izin
dan NPWP oleh Lokasi* Bangunan, dan
Komersial/ dan komitmen
AHU Sertifikasi tertentu kepatuhan
Penetapan Fasilitas

30 Menit

5 Menit

PENDAFTARAN KOMITMEN & KOMITMEN & MONITORING


INPUT

Login untuk akses KEPATUHAN KEPATUHAN


ke OSS dan Menyetujui untuk Menyetujui untuk Proses Izin,
mengisi data pemenuhan Izin Lokasi,
Standar Lingkungan,
pemenuhan Sertifikat BPJS, tindakan dan
tambahan untuk Standar/ Sertifikasi
pendaftaran Bangunan, & SLF (CHECKLIST) (CHECKLIST) dan
Pelaporan
berusaha serta mengisi data usaha dan menyelesaikan izin Lainnya
permohonan fasilitas
02 04
06 09
* Izin Lokasi otomatis bagi yang sudah memiliki RDTR
PMK NO 31 TAHUN 2016
TANGGAL 18 JANUARI 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR 889/MENKES/PER/V/2011
TENTANG REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN
IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN
Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri


Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 322) diubah sebagai berikut :

1. Nomenklatur yang berbunyi Surat Izin Kerja


harus dibaca dan dimaknai sebagai Surat Izin
Praktik.
2. Ketentuan ayat (2) Pasal 17 diubah, sehingga
Pasal 17 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17
(1) Setiap tenaga kefarmasian yang akan
menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib
memiliki surat izin sesuai tempat tenaga
kefarmasian bekerja.
(2) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa:
a. SIPA bagi Apoteker; atau
b. SIPTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pasal 18
(1) SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian
hanya diberikan untuk 1 (satu) tempat
fasilitas kefarmasian.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) SIPA bagi Apoteker
di fasilitas pelayanan kefarmasian dapat
diberikan untuk paling banyak 3 (tiga)
tempat fasilitas pelayanan kefarmasian.
(3) Dalam hal Apoteker telah memiliki Surat Izin
Apotek, maka Apoteker yang bersangkutan
hanya dapat memiliki 2 (dua) SIPA pada
fasilitas pelayanan kefarmasian lain.
(4) SIPTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3
(tiga) tempat fasilitas kefarmasian.
4. Ketentuan Pasal 19 diubah, sehingga Pasal 19
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 19
SIPA atau SIPTTK sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat
kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota
tempat Tenaga Kefarmasian menjalankan
praktiknya.
SIPA & SIP TTK PERMENKES NO 31 th 2016

 SIPA atau SIPTTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17


diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota atas
rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di
kabupaten/kota tempat Tenaga Kefarmasian menjalankan
praktiknya.
TATACARA MEMPEROLEH SIPA

Permohonan SIPA atau SIKA harus melampirkan:


a. fotokopi STRA yang dilegalisir oleh KFN;
b. surat pernyataan mempunyai tempat praktik profesi atau
surat keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan
kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas produksi atau
distribusi /penyaluran;
c. surat rekomendasi dari organisasi profesi; dan
d. pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar
dan 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar;
LANJUTAN

 Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai


Apoteker pendamping harus dinyatakan secara tegas
permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan kefarmasian
pertama, kedua, atau ketiga.
 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus
menerbitkan SIPA atau SIKA paling lama 20 (dua puluh)
hari kerja sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan
lengkap .
PENCABUTAN SIPA/SIP TTK

SIPA/ SIP TTK DAPAT DICABUT KARENA :


 PERMOHONAN YBS
 STRA/STR TTK TIDAK BERLAKU LAGI
 YBS TDK LAGI BEKERJA DI TEMPAT YG TERCANTUM
DALAM SIPA/ SIP TTK
 YBS TDK MEMENUHI SYARAT FISIK DAN MENTAL
 MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN TENAGA KEFARM
 MELANGGAR HUKUM DIBID KEFARMASIAN
Alur Pengajuan SIA Melalui
Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

Dinkes Kab. Pengajuan SIPA Pengajuan Perizinan Berusaha (1)


Melalui website OSS (2,3) www.oss.go.id
1. Pembuatan & Aktivasi Akun
SIPA Diterbitkan 2. Pendaftaran NIB

Melengkapi persyaratan di OSS


- Pemenuhan Izin Lokasi (5)
- Pemenuhan Izin Lingkungan SPPL Dinas LH
- Pemenuhan IMB (4) KRK Dinas PKPCK
- Izin lain (jika ada)

Melengkapi berkas pengajuan SIA

Seluruh persyaratan dilengkapi dan diajukan ke Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Dinas PMDPT
(DPMDPT)

Persyaratan Lengkap, akan di survey ≤ 2 minggu

ok kurang Diminta melengkapi  lapor Dinkes

Dinkes buat BAP

SIA diterbitkan oleh DPMDPT


Keterangan Istilah
• SIPA = Surat Izin Praktik Apoteker
• SIA = Surat Izin
• IMB = Izin Mendirikan Bangunan
• DPMPTSP = Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
• DPKPCK = Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya
• DLH = Dinas Lingkungan Hidup
• Dinkes = Dinas Kesehatan
• OSS = Online Single Submission
• NIB = Nomor Induk Berusaha
• SPPL = Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
• KRK = Keterangan Rencana Kota
• BAP = Berita Acara Pemeriksaan
• RDTR = Rencana Detail Tata Ruang Ruang
Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 2018 tentang “Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik”
2. User Manual Online Single Submission (OSS)
3. Pedoman Perizinan Berusaha Melalui Sistem OSS untuk Pelaku Usaha oleh Kementrian Koordinator
Bidang Perekonomian Republik Indonesia, 2018
4. Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2018 tentang “Bangunan Gedung”
5. Peraturan Menteri Agrariadan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2018 Tentang “Izin Lokasi”

Semua referensi dapat di unduh di http://bit.ly/zxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Perizinan Usaha Melalui OSS
• Dapat dilakukan mandiri melalui website oss.go.id
• Atau bisa datang langsung ke dinas pmdpt dan akan dipandu oleh
petugas ditempat
• Pada saat pembuatan akun OSS dan pendaftaran NIB memerlukan input
data seperti NIK, email aktif, NPWP, dan beberapa informasi lainnya
terkait kegiatan usaha
Pengajuan IMB
•Untuk bangunan dengan luasan < 100 m2 dan tidak bertingkat, pengajuan IMB
dilakukan di kecamatan
•Apabila luas bangunan > 100 m2 atau < 100m2 tetapi bangunan bertingkat, pengajuan
IMB di DPMPTSP dengan dilampiri KRK dan syarat lainnya.
•Mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2018 tentang “Bangunan
Gedung”
Pemohon datang ke kantor DPKPCK
dengan alur pengajuan
Membawa
- KTP
- Tanda Bukti Kepemilikan Objek

Dina Perumahan Kawasan Pemukiman Tim DPKPCK survey lapangan

Dan Cipta Karya (DPKPCK)


Hasil : perlu syarat tambahan/ tidak
Jl. Trunojoyo Kav 6, Kepanjen
Tlpn 0341-391679
Jika sesuai penerbitan KRK
ciptakarya@malangkab.go.id
KRK dibawa ke DPMPTSP
Pengajuan Izin Lingkungan
Membuat proposal Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) dengan
format http://bit.ly/FormSPPLiaikabmlg
• Dokumen persyaratan- IMB, FC KTP, dll (tertera HO, tapi tidak wajib untuk apotek)
• Proposal SPPL ditujukan kepada Kepala Dinas LH, dikumpulkan ke Mba Diah (SPPL)
• Surat persetujuan yang sudah di terbitkan akan diinformasikan ke pemohon 
• Surat persetujuan dijilid beserta proposal di kertas bufalo warna biru (syarat tahun 2019, beda tahun bisa beda
warna)
• Setelah dijilid, dikumpulkan kembali ke dinas LH, dan SPPL yang sudah dijilid dengan surat persetujuan bisa
digunakan untuk persyaratan SIA.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang


Jl. KH Agus Salim No.7, Malang
Tlpn 0341-393924
lh@malangkab.go.id
Pengajuan SIA melalui DPMDPT
Surat permohonan ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu, dengan
format http://bit.ly/FormSIAiaikabmlg
Kelengkapan Persyaratan yang diperlukan
• Fc ktp – Fc SIPA
• Daftar sarana, prasarana, dan tenaga kerja
• Denah sederhana bangunan & Peta Lokasi sarana
• IMB - SPPL
• Berkas rangkap 2

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Jl. Trunojoyo Kav 6, Kepanjen
Tlpn 0341-396633
Pm-ptsp@malangkab.go.id
Penting dan Menjadi Perhatian
• Persyaratan perpanjangan SIA sama seperti membuat SIA baru
• Waktu pengurusan perpanjangan SIA agar tidak terlalu dekat dengan waktu habisnya,
± 3 bulan sebelumnya, agar SIA tidak mati dan kegiatan operasional fasilitas pelayanan
kefarmasian bisa tetap berjalan (order ke PBF dll)
• Dalam menjalani segala macam proses perijinan setiap apoteker wajib menjaga dan
menunjukan etika sebagai seorang apoteker yang baik, sopan dan mampu bekerja
sama dengan seluruh jajaran dan instansi terkait
ALUR PENGAJUAN SIPA 0.0

1. Anggota mengajukan surat permohonan rekomendasi Sekretariat IAI


ke IAI Kab/kota Kab/kota

2. Anggota membeli map berisi persyaratan pengajuan SIPA di koperasi Dinkes Kab./kota

3. Anggota mengajukan surat permohonan rekomendasi Dinkes


ketenagakerjaan ke Dinkes Kab/ kota Kab/kota

4. Anggota mengajukan permohonan SIPA ke Dinkes Kab/kota

SIPA DITERBITKAN

Keterangan: nomor 2-4 bisa dilakukan bersamaan dengan syarat semua berkas persyaratan sudah lengkap supaya tidak
bolak balik
1. Persyaratan pengurusan surat rekomendasi SIPA ke IAI
Kab/kota
Surat permohonan rekomendasi ditujukan kepada ketua IAI Kabupaten/kota dengan format sebagai
berikut http://bit.ly/Foxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
• Fc Kartu Tanda Anggota atau surat keterangan keanggotaan dari pengurus daerah
• Fc ijazah ijazah apoteker dan surat sumpah Apoteker
• Fc STRA
• Pas foto 3x4 dan 4x6 masing masin g 3 lembar
• Fc KTP atau surat keterangan domisili
• Akta notaris perjanjian kerjasama/ SK pengangkatan/ PKWT
• Surat pernyataan (bagi yang akan mendirikan apotek)
• Surat keterangan dari tempat praktek/ kerja
• Surat lolos butuh (bagi apoteker dari cabang atau daerah lain)
• Lunas Iuran iai
3. Persyaratan pengurusan surat rekomendasi ketenagakerjaan
ke Dinkes Kab. Malang
• Surat permohonan ketenagakerjaan ditujukan kepada Kepala Dinkes Kabupaten
Malang dengan format sebagai berikut http://bit.ly/FormREKOMDINKESiaikabmlg
• Fc ijazah S1 dan ijazah apoteker dan surat sumpah Apoteker
• Fc STRA
• Fc surat rekomendasi IAI
• Fc KTP
• Fc surat perjanjian kerja sama (notaris)
• Fc surat pergantian apoteker dari Dinkes setempat (jika sebelumnya bekerja di
sarana farmasi lain)
4. Persyaratan permohonan SIPA
• Surat permohonan SIPA ditujukan kepada Kepala Dinkes Kab. Malang dengan file sebagai berikut
http://bit.ly/FormSIPAiaikabmlg
• Fc legalisir asli STRA yang masih berlaku
• Fc ijazah apoteker yang dilegalisasi
• Surat rekomendasi dari IAI kab./kota
• Surat pernyataan atau keterangan mempunyai tempat praktik profesi dari pimpinan fasilitas
pelayanan kefarmasian/ produksi/ distribusi.
• Fc KTP atau KTP plus surat keterangan domisili dari kelurahan (jika tempat praktek tidak sesuai KTP)
• Pas foto 4x6 (2) dan 3x4 (1)
• Fc SIPA 1 (jika mengurus SIPA ke 2)
• Fc SIPA 2 (jika mengurus SIPA ke 3)
• Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP)
48
 Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai