Pertemuan 3
Hirarki peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar 1945
UNDANG-UNDANG
PERATURAN
PEMERINTAH
PERATURAN Kepala
PERATURAN MENTERI KEPUTUSAN MENTERI BPOM
PERATURAN DAERAH
UNDANG-UNDANG TERKAIT APOTEK
1. Reglement D.V.G. (St. 1882 No.97, sebagaimana dirobah terakhir menurut St.1949 No.228) tentang
Menjalankan Peracikan Obat
2. Permenkes No.28/Menkes/PER/I/1978 tentang Penyimpanan Narkotika
3. Permenkes No.26/Menkes/Per/I/1981 tentang Pengelolaan dan Perizinan Apotik
4. Permenkes No.244/Menkes/Per/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik
5. Permenkes No. 918/ Menkes/Per/X/1993 tentang Pedagang Besar Farmasi
6. Permenkes No. 919/ Menkes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep
7. Permenkes No. 922/ Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik
8. Permenkes No. 924/ Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar OWA No.2
9. Permenkes No. 925/ Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Perubahan Golongan Obat No. 1
10.Permenkes No. 688/Menkes/PER/VII/1997 tentang Peredaran Psikotropika
11.Permenkes No. 284 tahun 2007 ttg APOTEK RAKYAT
12.Permenkes No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 Ttg PEDAGANG BESAR FARMASI
13.Permenkes No 889 thn 2011 ttg Registrasi Ijin Kerja, Ijin Praktek Tenaga Kefarmasian
14.Permenkes No73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Apotek
15.Permenkes No 9 tahun 2017 Tentang Apotek
Keputusan Menteri Kesehatan terkait Apotek
123
kepastian
hukum
HAL YANG DIATUR DALAM PMK NO. 9/2017
Pembinaan dan
Penyelenggaraan
pengawasan
1
2
1. Pendirian Apotek :
Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal
sendiri dan/atau modal pemilik modal, baik perorangan
maupun perusahaan.
Meskipun modal dari pemilik modal, pekerjaan
kefarmasian dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker.
2. Persyaratan Pendirian Apotek
SDM
PRASARANA
1
2
Lokasi •Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengatur persebaran Apotek di wilayahnya dengan memperhatikan akses
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kefarmasian
Bangunan
•Bangunan Apotek harus memiliki fungsi keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada
pasien serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang lanjut
usia.
•Bangunan bersifat permanen dapat merupakan bagian dan/atau terpisah dari pusat perbelanjaan, apartemen, rumah
toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan yang sejenis.
Sarana, Prasarana, dan Peralatan
Bangunan Apotek paling sedikit memiliki sarana
ruang yang berfungsi:
penerimaan pelayanan R
peracikan (
Resep sediaan seca
penyerahan
Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan
penyimpana
instalasi instalasi
air bersih Prasarana Apotek
listrik
paling sedikit
terdiri atas
sistem
proteksi
sistem
kebakaran tata udara
Peralatan •Peralatan apotik antara lain meliputi rak obat, alat peracikan,
bahan pengemas obat, lemari pendingin, meja, kursi,
komputer, sistem pencatatan mutasi obat, formulir catatan
Apotek
pengobatan pasien dan peralatan lain sesuai dengan
kebutuhan
n
praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. PERIZINAN
·Alamat harus
berbeda dengan jadwal praktik di Fasilitas 18
Kefarmasian lain
5. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN