KELOMPOK 3
Shella widiastuti
Saqila Alifa
Dwi Prihastuti
Kita Radisa
Fajra Dinda Crendhuty
Hanum Firdausya
Krista Desela
Muhammad Nadiva
Nia Kurniasih
Sintha Nur Fitriani
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Pengertian Apotek
Apotek (berasal dari bahasa Belanda : Apotheek) adalah tempat menjual
dan kadang mambuat atau meramu obat.
Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi, antara lain, obat, bahan
baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi pengamanan, pengadaan, penyimpanan
dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelola obat dan pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Landasan Hukum
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang diatur dalam;
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PP No. 2
6 tahun 1965 mengenai Apotek.
Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1990 tentang Masa Bakti dan Izin kerja
Apoteker, yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri kesehatan No. 1
84/MENKES/PER/II/1995.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 695/MENKES/PER/VI/2007 tentang perub
ahan kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 184 tahun 1995 tentang
penyempurnaan pelaksanaan masa bakti dan izin kerja apoteker.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/MENKES/SK/X/
2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/ME
NKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/MENKES/SK/IX/
2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Manajemen apotek
Pengertian
Manajemen pemasaran
Manajemen khusus
Manajemen keuangan
Manajemen yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan, keluar masuknya
uang, penerimaan, pengeluaran, dan per
hitungan farmako ekonominya.
Manajemen pembelian
Manajemen yang meliputi pengelolaan
defekta, pengelolaan vendor, pemilihan i
tem barang yang harus dibeli dengan
memperhatikan FIFO dan FEFO, kinetika
arus barang, serta pola epidemiologi ma
syarakat sekitar apotek.
Manajemen penjualan
Manajemen yang meliputi pengelola
an penjualan tunai, kredit, kontraktor.
Manajemen khusus
Manajemen yang merupakan manajemen khas yang
diterapkan apotek sesuai dengan kekhasannya. Con
tohnya pengelolaan untuk apotek yang dilengkapi den
gan laboratorium klinik, apotek dengan swalayan, dan
apotek yang bekerjasama dengan balai pengobatan, d
an lain-lain.
Persyaratan Pendirian Apotek
TATA CARA PENDIRIAN APOTEK
Tata cara pemberian izin Apotek berdasarkan Kepmenkes RI
No.1332/Menkes/SK/X/2002 pasal 7 adalah sebagai berikut :
Permohonan izin Apotek diajukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-
lambatnya enam hari kerja setelah menerima permohonan
dapat meminta bantuan teknis kepada Balai POM untuk
melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan
Apotek untuk melakukan kegiatan.
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai
POM selambat lambatnya enam hari kerja setelah
permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan setempat.
Apoteker Pemohon dapat membuat surat pernyataan siap me
lakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propin
si.
Dalam jangka waktu dua belas hari kerja setelah diterima lapo
ran hasil pemeriksaan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Ko
ta setempat mengeluarkan Surat Izin Apotek (SIA).
Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota atau Kepala Balai POM masih belum memenuhi syarat, K
epala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam wakt
u dua belas hari kerja mengeluarkan Surat Penundaan.
Terhadap Surat Penundaan tersebut Apoteker diberi kesempat
an untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selam
bat-lambatnya dalam jangka waktu satu bulan sejak tanggal S
urat Penundaan.
Syarat administrasi yang harus
dilampirkan :
Salinan/foto copy Surat Izin Kerja Apoteker.
Salinan/foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Salinan/foto copy denah bangunan.
Surat yang mengatakan status bangunan dalam bentuk
akte hak milik/sewa/ kontrak.
Daftar Asisten Apoteker dengan mencantumkan nama,
alamat, tanggal lulus dan nomor surat izin kerja.
Asli dan salinan/foto copy daftar terperinci alat perlengk
apan Apotek.
Surat pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek bahw
a tidak bekerja tetap pada Perusahaan Farmasi lain dan t
idak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di Apotek lain.
Asli dan salinan/foto copy surat izin atasan (bagi pemo
hon pegawai negeri, anggota ABRI, dan pegawai insta
nsi Pemerintah lainnya).
Akte perjanjian kerjasama Apoteker Pengelola Apotek
dengan Pemilik Sarana Apotek.
Surat pernyataan pemilik sarana tidak terlibat pelangg
aran peraturan perundang-undangan di bidang obat.
Izin HO (Hinder Ordonatie).
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Tata Cara Permohonan Izin
Apotek
Menurut Kepmenkes RI No.1
332/Menkes/SK/X/2002
Syarat Administratif yang Harus Dila
mpirkan
1. Salinan/foto copy Surat Izin Kerja Apoteker.
2. Salinan/foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
3. Salinan/foto copy denah bangunan.
4. Surat yang mengatakan status bangunan dalam b
entuk akte hak milik/sewa/ kontrak.
5. Daftar Asisten Apoteker dengan mencantumkan n
ama, alamat, tanggal lulus dan nomor surat izin kerja.
6. Asli dan salinan/foto copy daftar terperinci alat perl
engkapan Apotek.
7. Surat pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek ba
hwa tidak bekerja tetap pada Perusahaan Farmasi lain d
an tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di Apotek l
ain.
8. Asli dan salinan/foto copy surat izin atasan (bagi pe
mohon pegawai negeri, anggota ABRI, dan pegawai ins
tansi Pemerintah lainnya).
9. Akte perjanjian kerjasama Apoteker Pengelola Apotek
dengan Pemilik Sarana Apotek.
10. Surat pernyataan pemilik sarana tidak terlibat pelanggara
n peraturan perundang-undangan di bidang obat.
11. Izin HO (Hinder Ordonatie).
12. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
13. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Pencabutan Izin Apoteker
Pencabutan Izin Apotek
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1332/Menkes/SK/X/2002 pasal 25
Berhalangan melakukan
Tak memenuhi ketentuan tugasnya lebih dari 2
atau persyaratan sebagai tahun secara terus-
apoteker menerus.
Terjadi pelanggaran
Tak memenuhi kewajiban terhadap ketentuan
dalam menyediakan, Peraturan Perundang-
menyimpan dan undangan
menyerahkan perbekalan
farmasi
Pencabutan Izin Apotek
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1332/Menkes/SK/X/2002 pasal 25
Terbukti dalam
pelanggaran perundang-
undangan dibidang obat
Pencabutan Izin Apotek
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1332/Menkes/SK/X/2002 pasal 26
Pencairan Izin
Pencabutan Izin Apotek
Pengamanan Perbekalan Farmasi
Pelayanan
informasi
mengenai
perbekalan
farmasi
Pengamatan dan pelaporan Pelayanan informasi
informasi mengenai khasiat,
keamanan, bahaya atau mutu yang berdasarkan pada
suatu obat dan perbekalan kepentingan
farmasi lainnya masyarakat
PENGELOLAAN TEKNIS DAN NON
TEKNIS KEFARMASIAN DI APOTEK
ngelolaan Non Teknis Kefarmasian