12 February 2013
PutraSulung Zona Postingan Ku 1 Comment
Defenisi Apotek
Berikut adalah beberapa definisi apotek :
optimal.
Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku
tentang perapotekan sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 adalah
sebagai berikut:
Apoteker adalah sarjana farmasi yang
telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah
tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian,
yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi, Analis Farmasi dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker;
Sertifikat kompetensi profesi adalah
surat tanda pengakuan terhadap
Pelayanan Resep
Dalam perundang undangan pelayanan
resep di atur dalam:
Permenkes Nomor
278/279/280/MenKes/SK/V/1981 yang
berbunyi Apotik wajib melayani resep
dokter, dokter gigi dan dokter hewan,
Salinan resep harus ditanda-tangani atau
diparaf oleh Apoteker, Resep harus
dirahasiakan dan disimpan di Apotik dalam
jangka waktu 3 tahun.
Permenkes Nomor
922/MenKes/Per/X/1993 yang berbunyi
Apotik wajib melayani resep dokter, dokter
gigi dan dokter hewan, APA/Apoteker
pendamping atau Apoteker pengganti
diizinkan menjual Obat Keras yang
dinyatakan sebagai sebagai Daftar Obat
Pengelolaan Khusus
Pengelolahan khusus di apotek meliputi
pengelolahan Narkotika, Psikotropika dan
Jarum Suntik
a. Narkotika
Resep, Salinan Resep Narkotika (SE
Dirjen POM 336/E/SE/1977)
Tempat Penyimpanan Narkotika
(Permenkes 28/Menkes/Per/I/1978)
Pemusnahan Narkotika (Permenkes
28/Menkes/Per/I/1978)
b. Psikotropika
Pelaporan (UU 5/1997.
Permenkes688/Menkes/Per/VII/1997.
Permenkes 912/Menkes/Per/VIII/1997)
c. Jarum Suntik
(Permenkes 229/Menkes/Per/VII/1978)
1332/MENKES/SK/X/2002 tentang
ketentuan dan tata cara pemberian izin
apotik
3. Kepmenkes RI nomor
922/MENKES/PER/X/1993 tentang
ketentuan dan tata cara pemberian izin
apotik
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.
679/MENKES/SK/V/2003 tentang peraturan
registrasi dan izin kerja Asisten Apoteker
5. Permenkes Nomor
278/279/280/MenKes/SK/V/1981
6. Permenkas Nomor
922/MenKes/Per/X/1993
7. Permenkes Nomor
1027/MenKes/SK/IX/2004
8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 704/Ph/63/b Tgl.
14/2/63
9. UU No. 1/1946 tentang Peraturan
Hukum Pidana (KUHP)
10. UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
11. UU No. 5/1997 tentang Psikotropika
12. UU No. 35/2009 tentang Narkotika
13. UU No. 8/1999 tentang Perlindungan
Konsumen
14. PP No. 72/1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
15. UU No. 41 tahun 90
16. PP no. 51 tahun 2009
17. PP No. 26 tahun 1965
18. SE Dirjen POM 336/E/SE/1977
19. Permenkes28/Menkes/Per/I/1978
20. Permenkes 28/Menkes/Per/I/1978
21. UU Kesehatan Nmor 35 Tahun 2009