Anda di halaman 1dari 11

Teori Motivasi

Manajemen
Disusun oleh :
ETTY DORES
HENDRA YONO
SHIFA FAUZIA
ENOS KRISTIAN
DYAH AYU
ARY SETIARSIH
WIWIK H
BAGUS MARTA

( 09334080 )
(09334092 )
(093340
( 093340
( 093340
( 093340
( 093340
( 093340

MOTIVASI
Wexley & Yukl (dalam Asad, 1987) motivasi >>> pemberian
atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan
menjadi motif, Sedangkan
Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi >>> proses- proses
psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan
terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter)
yang diarahkan ke tujuan tertentu.
Disimpulkan bahwa motivasi >>> energi aktif yang menyebabkan
terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada
gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong
individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan
adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.

Dasar Teori Motivasi


MOTIVASI sebagai pengarah tindakan dan tujuan.
Motivasi >>Bahasa Inggris " MOTIVATION >>bahasa melayu
MOTIVE " yang diterjemahkan oleh Bahasa Indonesia >> MOTIF,
yakni TUJUAN
1)
2)

3)
4)
5)

Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan dan mengarahkan


tujuan seseorang dalam tindakan tindakannya secara negatif atau
positif >> sebagai pendorong
Motivasi adalah suatu bentuk dorongan hati yang menjadi
penggerak utama
Motivasi sebagai Kesungguhan >>kemauan/ kesungguhan untuk
mencapai tujuan
Motivasi sebagai Stimulator >> stimulasi /rangsangan terhadap
sesuatu benar- benar diinginkan.
Motivasi sebagai Pembangkit Keberanian

Teori- teori Motivasi


Reinforcement Theory
Reinforcement theory menggunakan pendekatan tingkah laku. Penganut
teori reinforcement memandang tingkah laku sebagai
akibat/dipengaruhi lingkungan. Yang mengendalikan tingkah laku adalah
keadaan lingkungan yang selalu berulang.

Equity Theory
Teori ini menggunakan pendekatan keadilan atau kewajaran (equity) hak
yang diperoleh pekerja, seseorang akan selalu membandingkan dirinya
dengan orang lain. Apabila terdapat ketidakwajaran (kurang) akan
mempengaruhi tingkat usahanya untuk bekerja dengan baik.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow


1.
2.

3.
4.
5.

Kebutuhan fisiologis >>> lapar, haus, tempat berteduh,


seks, dan kebutuhan badaniah lainnya.
Kebutuhan akan rasa aman >>> keamanan dan
perlindungan terhadap gangguan fisik serta emosional.
Kebutuhan sosial >>> kasih sayang, keanggotaan kelompok
dan kesetiakawanan
Kebutuhan penghargaan >>> harga diri, kemandirian,
keberhasilan, status, pengakuan, dan perhatian
Kebutuhan akan aktualisasi diri >>> kemampuan
berkembang, kemampuan mencapai sesuatu, kemampuan
mencakup diri sendiri.

Teori X dan Y dari Mc. Gregor

Asumsi Teori X bahwa:


. Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan, sebisa
mungkin berusaha untuk menghindarinya
. Karena aryawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus
dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan-tujuan.
. Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari
perintah formal bila mungkin
. Sebagian karyawan menempatkan keamanan diatas semua faktor
lain terkait pekerjaan dan menunjuan sedikit ambisi.
Asumsi Teori Y bahwa:
. Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan
. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk
mencapai berbagai tujun
. Karyawan bersedia belajar untuk menerima, bahkan mencari
tanggung jawab
. Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang
diedarkan keselurh populasi, dan bukan hanya mereka yang
menduduki posisi manajemen.

Motivation-Hygiene Theory( Teoti Dua Faktor) Herzberg


Herzberg membedakan dua faktor yang mempengaruhi semangat para
pekerja, yaitu:
1. Hygiene factor merupakan faktor-faktor ketidakpuasaan
(dissatifaction), sedangkan
2. Motivation factors merupakan faktor-faktor kepuasaan (satisfaction).

Menurut Herzberg, kebalikan/ lawan kepuasan bukan


ketidakpuasan.Lawan kepuasan adalah tidak ada kepuasan dan lawan
ketidakpuasan adalah tidak ada ketidakpuasan.
Teori-Teori Motivasi Komtemporer Three Needs Theory Mc Clelland
David Mc. Clelland berpendapat ada tiga macam motif atau kebutuhan
(need) yang relevan dengan situasi lingkungan kerja:
o The need for achievement (nAch)
o The need for power (nPow),
o The need of affiliation (nAff),

Teori-Teori Motivasi Komtemporer Three Needs Theory Mc


Clelland
Orang yang tinggi nAch-nya
lebih senang menghadapi
tantangan untuk ber prestasi daripada imbalannya
atau lebih halus, prestasinya
dulu baru imbalannya.Orang
demikian tak senang dengan
pekerjaan yang terlalu mudah
atau terlalu sukar. Prestasi
terbaik bila menghadapi
tugas yang kemungkinan
suksesnya 50 -50 (fiftyfifty). Tipe orang yang tinggi
nAch-nya adalah selalu
berusaha bekerja lebih baik
(competitive), tapi bukan dari
pekerjaan yang mudahmudah.

Orang yang tinggi nPow-nya


punya semangat kompetensi
lebih pada jabatan daripada
prestasi. Orang tipe
demikian senang bila diberi
jabatan yang dapat
memerintah orang lain.
Orang yang tinggi nAff-nya
kurang kompetitif. Mereka
lebih senang berkawan,
kooperatif, dan hubungan
antar personal yang akrab.

Theory Z
Teori ini dimunculkan oleh William Ouchi dengan hukumnya
yang berjudul Theory Z, How American Business Can Meet
Sumber
motivasi
The Japanese
Challenge , tahun 1980-an.
Sumber
motivasi internal
Asumsinya:
kerja seumur hidup/loyal. Orang yang telah
1. Prinsipnya
Motivasi fisiologis
kerja
dengan suatu badan usaha tidak
2. mengikat
Motivasihubungan
psikologis,
yaitu:
niat pindah
kesayang
badan usaha
lain, karena
mereka tak ingin
a)punya
Motivasi
kasih
(affectional
motivation)
mulai dari awal lagi
b)Kesuksesan
Motivasi mempertahankan
diri (ego-devensive motivation)
bersama (organisasi/badan usaha) lebih penting
c)dariMotivasi
memperkuat
diriMerasa
(egobolstering
motivation
pada kesuksesan
individu.
ikut memiliki
Sistem manajemen partisipatif
Sistem motivasi
upah dan gaji
didasarkan atas pengalaman dan
Sumber
eksternal
senioritas
Teori
motivasional eksternal menjelaskan kekuatan kekuatan

yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor


internal yang dikendalikan oleh manajer yaitu meliputi gaji,
kondisi kerja, kebijakan perusahaan, dan hubungan kerja seperti
penghargaan, kenaikan pangkat,dan tanggung jawab.

Teori Evaluasi Kognitif

Teori Evaluasi Kognitif menyatakan bahwa pemberian


penghargaan penghargaan ekstrinsik (imbalan kerja, promosi,
hubungan pengawas yang baik, kondisi kerja yang menyenangkan)
untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik
(seperti: pencapaian, tanggung jawab,kompetensi) cenderung
mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan.
Teori Kognitif Sosial (Teori Efektifitas Diri/Self-Efficacy)

Teori ini juga sering disebut Teori Pembelajaran Sosial,


merujuk pada keyakinan individu bahwa ia mampu mengerjakan
tugas, semakin tinggi efek tifitas diri, semakin tinggi rasa
percaya diri dalam keberhasilan menyelesaikan tugas.
Individu yang memiliki efektifitas diri rendah cenderung
mengurangi usaha mereka atau menyerah, sementara individu
yang memiliki efektifitas diri tinggi akan berusaha lebih keras
untuk mengalahkan tantangan.

Sekian
THANKS
FOR
&
ATTENTION
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai