Dosen Pengampu:
Di susun oleh:
Salsabilla (1848201046)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang DAFTAR OBAT
ESENSIAL NASIONAL.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari DOEN
2. Untuk mengetahui sistem kebijakan DOEN
3. Untuk mengetahui penerapan dari konsep DOEN
4. Agar dapat menegetahui manfaat DOEN
5. Agar dapat mengetahui karakteristik DOEN
6. Agar dapat mengetahui daftar obat esensial
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar berisikan obat terpilih
yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatan
sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakan standar nasional minimal
untuk pelayanan kesehatan.
Bentuk kesediaan, kekuatan sediaan dan besar kemasan yang tercantum dalam
DOEN adalah mengikat. Besar kemasan untuk masing-masing unit pelayanan
kesehatan didasarkan pada efisiensi pengadaan dan distribusinya dikaitkan dengan
penggunaan.
2. Pedoman Pengobatan
4. Formularium Spesialistik
Informatorium Obat Nasional Indonesia berisi informasi obat yang beredar dan
disajikan secara ringkas dan sangat relevan dengan kebutuhan dokter, apoteker
dan tenaga kesehatan lainnya. Informatorium Obat Nasional Indonesia diterbitkan
oleh Departemen Kesehatan untuk menjamin obyektivitas, kelengkapan dan tidak
menyesatkan. Informasi obat yang disajikan meliputi indikasi, efek samping,
dosis, cara penggunaan dan informasi lain yang penting bagi penderita.
Pengembangan Informatorium Obat Nasional Indonesia dilakukan berdasarkan
bukti yang didukung secara ilmiah yang berkaitan dengan kemanfaaatan dan
penggunaan obat.
5. Menyediakan obat dengan harga ekonomis dan terjangkau oleh setiap lapisan
masyarakat.
4. Mudah diperoleh.
1. Analgesik
2. Antipiretik
3. Anastetika
Obat-obatan yang dapat menimbulkan anesthesia atau narkosa yakni,
keadaan depresi umum yang bersifat reversible dari berbagai pusat di SSP,
dimana seluruh perasaan dan keadaa ditiadakan. Jadi, anestetika digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
4. Antidotum
Racun akan didetoksifikasi oleh hepar atau secara alami dan racun
atau metabolitnya akan diekskresi melalui ginjal dan hati. Selama keracunan
perlu dipertahankan pernapasan dan sistem kardiovakuler (fungsi vital).
5. Antihistamin
Difenhidramina
Loratadina
Desloratadina
Meclinzine
Quentiapine
Prometazina.
6. Antimiggrain
a. Triptans
b. Zolmitriptan
7. Anti flamasi
Berdasarkan cara kejrja diatas ada dua jenis anti inflamasi yang
sering digunakan dalam klinik, yaitu golongan kortikosteroid dan nonstroid.
Dari dua golongan anti inflamasi yang sering digunakan adalah AINS, karena
golongan steroid dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek seperti:
1) Iritasi lambung
2) Moon face
3) Menekan imunitas
4) Tulang keropos.
8. Diuretik
9. Antikonvulsi
11. Antieoplastik
12. Psikofarma
13. Antiseptik
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Siregar, Charles. JP,. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Cetakan.
I. Jakarta: Penerbit EGC..
Anonim. 2013. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
312/MENKES/SK/IX/2013.
Anonim. 2008. Daftar Obat Esensial Nasional. Dapertemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Anonim. 2011. Daftar Obat Esensial Nasional. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.