TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apotek
4
5
Kesehatan.
Prekursor.
Pekerjaan Kefarmasian.
Apotek.
tenaga kefarmasian.
13. Peraturan Daerah Kota Depok No.5 Tahun 2011 Tentang Perizinan dan
14. Peraturan Wali Kota Depok No.65 Tahun 2012 Tentang Tata Cara
farmasi antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan
kosmetika
obat tradisional.
Tugas dan fungsi apotek sangat jelas mengacu pada kewajiban apotek
obat. Melalui adanya peraturan ini diharapkan fungsi apotek dapat menjadi
dan/atau modal dari pemilik modal baik perorangan maupun perusahaan. Apabila
meliputi :
8
a. Lokasi
pelayanan kefarmasian.
b. Bangunan
dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak - anak,
dan orang lanjut usia, bersifat permanen dapat merupakan bagian dan/atau
Penerimaan resep
Konseling
Arsip.
instalasi listrik
9
d. Ketenagaan
Dalam mendirikan Apotek, apoteker harus memiliki Surat Izin Apotek (SIA)
yaitu surat yang diberikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia kepada apoteker
atau apoteker yang bekerja sama dengan pemilik modal apotek untuk mendirikan
pelaksanaan pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin dan pencabutan izin
apotek sekali setahun kepada Menteri Kesehatan dan tembusan kepada Kepala
administratif meliputi:
Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja apabila
kembali dalam waktu 1 (satu) bulan sejak surat penundaan diterima. Jika setelah
satu bulan tersebut persyaratan belum terpenuhi juga maka akan dikeluarkan surat
pemegang SIA dan masa berlaku SIA mengikuti masa berlaku SIPA.5
e. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) APA dicabut dalam hal APA
dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontra prestasi).
Apotek merupakan suatu jenis bisnis eceran yang melakukan transaksi jual beli
perbekalan farmasi (obat dan alat kesehatan) secara langsung kepada konsumen
akhir. Mengingat dalam transaksi jual beli tersebut bertujuan memperoleh laba,
nama, maka di apotek terdapat beberapa jenis pajak yang harus disetor ke kas
Negara. Adapun jenis pajak yang harus disetor ke kas Negara yaitu :
b. Pajak reklame
12
Dasar hukum penetapan PPn dan PPh yaitu UU RI No.18 Tahun 2000
Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, Pajak Penjualan atas Barang
berlaku dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut Surat Izin
Apotek apabila 5 :
Pengelola Apotek;
atau dilarang dan mengganti obat generik yang ditulis dalam resep
tersebut dicabut.
13
Izin Apotek tersebut dapat dicairkan kembali apabila apotek telah membuktikan
Pencairan Izin Apotek dilakukan setelah menerima laporan pemeriksaan dari Tim
dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, serta Kepala Balai POM setempat. Apabila
apotek melakukan pelanggaran berat yang membahayakan jiwa maka SIA dapat
dicabut tanpa peringatan terlebih dahulu dan jika Surat Izin Apotek dicabut APA
psikotropika, obat keras tertentu dan obat lainnya serta seluruh resep
oleh Apoteker, dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian yang memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA), Surat Izin
Praktik Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja (SIK). Dalam melakukan
1. Persyaratan administrasi;
2. Menggunakan atribut praktik antara lain baju praktik dan tanda pengenal
berkesinambungan;
15
atau mandiri.
berlaku.
a. Care giver
b. Decision maker
dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien.
c. Comunicator
kesehatan lainnya sehubungan dengan terapi pasien. Oleh karena itu harus
d. Leader
16
e. Manager
informasi dan bersedia berbagi informasi tentang obat dan hal-hal lain yang
Development/CPD)
g. Researcher
Kefarmasian.
h. Teacher
Apoteker juga dapat berperan sebagai guru atau pengajar yang dapat
sesama rekan apoteker, tenaga teknis kefarmasian, dan juga kepada pasien
i. Entrepreneur
keridhaan Tuhan Yang Maha Esa. Apoteker di dalam pengabdiannya serta dalam
dan di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu ikatan moral dalam
kewajibannya;
khususnya;
18
6. Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik
profesinya;
menunaikan tugasnya;
19
2.10.1 Manajerial
a. Perencanaan
b. Pengadaan
perundang-undangan.
c. Penerimaan
20
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
d. Penyimpanan
kadaluwarsa;
e. Pemusnahan
f. Pengendalian
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat
1. Pengkajian Resep
Stabilitas;
Kontra indikasi;
Interaksi.
resep.
2. Dispensing
sebagai berikut:
obat;
lain-lain;
atau keluarganya;
25
4. Konseling
anda?
umum;
pasien:
Nasional.
(tiga) fungsi dasar yaitu seleksi penyediaan, distribusi dan pemakain. Hal ini
sebenarnya sederhana tetapi tanpa sistem manajemen persediaan yang baik, sistem
distribusi atau penyaluran obat tidak akan dapat berjalan dengan baik. Pengaturan
harus dikembalikan;
30
yang memberikan harga obat bersaing, pengiriman cepat dan kualitas obat
yang baik.
prioritas berdasarkan 9 :
a. V (Vital)
Merupakan persediaan yang harus selalu tersedia untuk melayani
kematian.
b. E (Essensial)
c. N (Non Essensial)
lebih baik.
31
cukup dana untuk semua jenis yang dikehendaki. Sistem ini juga
menetukan jenis obat yang akan dipertahankan dalam sediaan dan jenis
persentase harga atau biaya yang harus dibayar atau item yang dibeli atau
rendah. Kelas ini mewakili sekitar 10% dari total nilai persediaan
V E N
A VA EA NA
B VB EB NB
C VC EC NC
persediaan. Jenis barang yang bersifat vital (VA, VB, VC) merupakan
1. Konsumsi rata-rata
diprediksi, barang yang stock mati bisa juga terjadi apabila salah
4. Persediaan maksimum
telah mencapai nilai persediaan maksimum ini maka tidak perlu lagi
5. Persediaan minimum
berlanjut.
34
strategi yang baru dan memerlukan analisa situasi total sebagai persyaratan
mutlak. Dalam analisa situasi total harus di analisa secara komprehensif, yaitu :
a. Analisa kompetisi;
b. Analisa pelanggan;
c. Analisa pasar.
3. Keadaan lingkungan;
Analisa SWOT
paling diprioritaskan.10
a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
resep dokter atau sering disebut juga OTC (Over The Counter). Tanda
khusus untuk obat bebas adalah berupa lingkaran berwarna hijau dengan
Obat bebas terbatas adalah obat yang dijual bebas dan dapat dibeli tanpa
dengan resep dokter, tapi disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus
untuk obat ini adalah lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Logo
sampai P. No 6 .12
37
Tanda khusus obat bebas terbatas dapat dilihat pada Gambar 2.3.
P. No.1 P. No. 2
P. No. 3 P. No. 4
P. No. 5 P. No. 6
c. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter.
Tandanya berupa lingkaran warna merah dengan garis tepi berwarna hitam
dengan huruf “K” yang menyentuh garis tepi. Logo obat keras dapat dilihat
d. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
1. Narkotika golongan I
2. Narkotika golongan II
digunakan sebagai pilihan terakhir dalam terapi dan atau untuk tujuan
39
dan propiram.
Indonesia Tahun 2015 Nomor 415), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Daftar
e. Obat Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
mental dan perilaku.15 Logo obat psikotropika dapat dilihat pada Gambar
2.6
40
1. Psikotropika golongan I
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat
2. Psikotropika golongan II
4. Psikotropika golongan IV
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Kesehatan
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324), dicabut dan dinyatakan
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
f. Prekursor
Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
pseudoephedrin.
acid.
g. Obat Generik
Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama
nama generik tersebut sebagai zat tunggal. Obat generik berlogo yaitu obat
yang diprogram oleh pemerintah dengan nama generik yang dibuat secara
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Harga obat disubsidi oleh
oleh Mentri Kesehatan RI. Logo obat generik dapat dilihat pada gambar 2.8
ekonomi menengah kebawah. Dari segi kualitas obat generik memiliki mutu
atau khasiat yang sama dengan obat yang bermerek dagang (obat paten).
Mutu obat generik tidak perlu diragukan mengingat setiap obat generik
dimaksud dengan Obat Bahan Alam Indonesia adalah Obat Bahan Alam
Jamu
Fitofarmaka
sebagai berikut16 :
a. Peredaran
Narkotika
dengan:
a. Surat pesanans
Bentuk sediaan
Kekuatan
Kemasan
Jumlah
Tanggal kadaluarsa
Nomor batch.
dengan jumlah yang tecantum dalam surat pesanan, faktur, dan/atau surat
b. Penyerahan
pelayanan kefarmasian.
oleh:
a) Apotek
b) Puskesmas
e) Dokter.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, dan Instalasi Farmasi Klinik hanya dapat
c. Penyimpanan
berbeda
d) Diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk
d. Pemusnahan
b) Telah kadaluarsa;
penggunaan;
berikut:
48
Provinsi; atau
pemusnahan;
49
pemusnahan.
sedikit memuat:
Tempat pemusnahan;
praktik perorangan;
Nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain badan
Badan/Kepala Balai .
1. Pencatatan
Psikotropika
b) Jumlah persediaan
penyaluran/penyerahan
2. Pelaporan
atas:
Psikotropika
Obat wajib apotek adalah beberapa obat keras yang dapat diserahkan tanpa
resep dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek. Pemilihan dan
kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang diperbolehkan diserahkan
tanpa resep dokter. Peraturan mengenai daftar obat wajib apotek tercantum dalam:
tentang Obat Wajib Apotek berisi daftar obat wajib apotek No.1;
Kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter adalah sebagai
berikut18 :
kelanjutan penyakit
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
Indonesia;
Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang
oleh pasien.
Obat Wajib Apotek terdiri dari kelas terapi oral kontrasepsi, obat saluran
cerna, obat mulut untuk tenggorokan, obat saluran nafas, obat yang