Pendahuluan
Menurut undang undang No. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya harus dilaksanakan secara
obat, pengeloaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
yang menyeluruh.
berlokasi di Jl. Ciledug No 1 Garut Tlp (0262) 4701280, dari tanggal 1 April
1|Laporan Prakerin
2021 sampai dengan 31 April 2021. Dengan jadwal shift pagi mulai pukul
07.00 – 14.00 WIB, shift siang mulai pukul 14.00 – 21.00 WIB.
2|Laporan Prakerin
Bab II
adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan
Teknis Tenaga Kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus
sebagai Apoteker dan elah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Tenaga Teknis
kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan Analis
Farmasi.
3. Undang Undang No. 40 tahun 2019 tentang Pelaksanaan UU No. 35 tahun 2009
tentang Narkotika.
3|Laporan Prakerin
2.3 Persyaratan Apotek
a. Penerimaan resep
d. Konseling
f. Arsip
f. Papan Nama
4. Perlengkapan Administrasi
4|Laporan Prakerin
Blanko pesanan obat, blanko kartu stok, blanko salinan resep,
perundangan lain.
Surat Izin Potek (SIA) adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri
apotek disuatu tempat tertentu. Izin apotek oleh Menteri Kesehatan yang
izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin Apotek sekali
Provinsi.Apotek boleh melakukan aktivitas seyelah Surat Izin Apotek (SIA) keluar.
5|Laporan Prakerin
2.5 Tata Cara Izin Apotek
5. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak tim pemeriksa ditugaskan, tim
6|Laporan Prakerin
6. Paling lama dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja sejak Pemerinth Daerah
7. Dalam hal hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dinyatakan
mengeluarkan surat penundaan paling lama dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja
paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan sejak surat penundaan diterima.
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Apoteker pemohon dapat
e. SIK dicabut
7|Laporan Prakerin
2.7 Pengarsipan Resep
Lembar lembar yang masuk setiap harinya dikumpulkan dan disusun sesuai nomor
memudahkan pencairan kembali apabila diperlukan. Untuk resep yang berisi obat
8|Laporan Prakerin
Bab III
Suherman dan yang bertanggung jawab sebagai apotekernya adalah ibu Lena
Ciledug No. 1 Garut. Apotek ini berkembang dari tahun ke tahun sehingga terjadi
ini juga bekerja sama dengan dokter dokter yang berada di Rumah Sakit, tidak hanya
itu apotek ini juga bekerjasama dengan Apotek Valeda dan Apotek Ayu. Banyaknya
penjualan dan target pemasaran yang ada membuat Apotek AA mampu bertahan
sampai sekarang dan mampu bersaing dengan perusahaan perusahaan lain juga
didukung dengan kemajuan teknologi dan sumber daya yang potensial. Banyaknya
penjualan dan target pemasaran yang ada, membuat Apotek AA mampu bertahan
sampai sekaranag dan mampu bersaing dengan perusahaan perusahaan yang lain juga
9|Laporan Prakerin
3.2 Visi dan Misi Apotek AA
Kabupaten Garut.
2. Apoteker pendamping
3. Supervisor
Catatan :
Jumlah SDM dan jadwal kerja dapat berubah sesuai kebutuhan apotek dan
10 | L a p o r a n P r a k e r i n
3.4 Pengelolaan Apotek
serta laporan.
a). pelayan Informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang diberikan
baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat
b). Pelayanan Informasi mengenai khasiat, keamanan. bahaya dan mutu obat serta
Pemesanan barang yang dilakukan oleh Apotek dibuat dalam bentuk Surat
Pesanan (SP) barang yang ditujukan kepada pemasok atau Pedagang Besar Farmasi
(PBF). Pembelian barang dilakukan setiap hari, pembelian barang secara mendadak
atau mendesak dapat dilakukan langsung jika terjadi permintaan obat oleh pasien ke
apotek dan persediaan barang tidak ada. Pembelian mendesak dilakukan kepada
apotek lain. Jumlah barang yan dibeli secara mendadak biasanya pembelian sesuai
Pembelian barang dilakukan apabila obat obat yang sering dipesan oleh
pasien, persediaan obat hampir habis, tidak ada dan obat baru. Pemesanan narkotika
11 | L a p o r a n P r a k e r i n
narkotika ini ditandatangani oleh apoteker dan barangnnya disimpan dalam lemari
3.4.2 Penerimaan
Penerimaan perbekalan farmasi dari PBF dapat dilakukan oleh siapa saja yang
berikut :
terlebih dahulu dan kuantitas faktur, jenis, jumlah dan harganya serta kesesuaian
dengan daftar pemesanan barang yang ada di apotek. Bila terjadi ketidak
sesuaian, petugas dapat menolak barang yang dikirim dan mencatat ketidak
sesuaiannya.
2. Barang yang telah memenuhi persyaratan dapat diterima oleh petugas dengan
memberikan stempel blok pada faktur pengiriman barang yang dibuat rangkap
empat. Stempel blok memuat urutan penerimaan barang, nomor faktur serta
tanda tangan petugas yang menerima. Setelah stempel blok diisi, petugas akan
mencatat pada buku penerimaan barang serta dimasukan juga kekomputer yang
memuat nomor urut penerimaan, nama barang dan jumlahnya serta tanggal jatuh
tempo pembayaran.
3.4.3 Penyimpanan
Perbekalan farmasi yang telah diterima, langsung disimpan pada kotak obat dan
diatur sedemikian rupa sehingga barang yang pertama kali masuk akan dikeluarkan terlebih
dahulu First In Firs Out (FIFO) atau barang yang kadaluarsanya dekat dikeluarkan terlebih
dahulu First Expire First Out (FEFO). Selanjutnya petugas yang menyimpan barang
12 | L a p o r a n P r a k e r i n
tersebut akan mencatat tanggal penerimaan, nomor urut faktur dan jumlah barang yang
sudah diterima pada kartu stok yang terdapat disetiap kotak obat.
Penyimpanan atau persediaan barang atau obat di apotek diperuntukan bagi obat yang
pergerakannya cepat (Fast Moving) yaitu obat dan bahan obat yang paling banyak cepat
terjual dan sering digunakan diresepkan oleh dokter. Dengan adanya pengaturan dan
penyimpanan barang, maka persediaan barang dapat terkontrol sehingga dapat mencegah
terjadinya kekosongan. Apabila jumlah barang yang diterima cukup banyak, maka barang
3.3.4 Pelayanan
kemuadian resep diterima untuk dilihat persediaan obatnya apakah ada atau tidak. Jika
obat yang dimaksud ada, resep dimaksukan datanya ke komputer untuk diberi harga.
Setelah itu harga obat tadi disampaikan kepada pasien. Bila telah disetujui oleh pasien dan
dibayar, petugas kasir akan membuat print out pembayaran yang berisi nomor urut, nama
dan alamat dokter, nama dan alamat pasien, harga dan jumlah obat, tanggal pelayanan resep
yang diberikan kepada petugas peracikan untuk dikerjakan, dan asisten apoteker segera
Obat yang telah disiapkan dimasukan kedalam kantong plastik dan diberi etiket sesuai
signa resep. Untuk obat dalam dibri etiket putih dan untuk obat luar diberi etiket biru. Obat
yang diracik diperiksa lagi oleh asisten apoteker kesesuaian nama obat, jumlah obat dan
etiketnya. Obat yang telah diperiksa diletakan pada tempat penyerahan obat kemudian
diserahkan kepada pasien oleh apoteker atau asisten apoteker dengan penjelasan yang
dokter secara tunai, pelayanan obat keras dan alat alat kesehatan atas resep dokter,
13 | L a p o r a n P r a k e r i n
pelayanan obat bebas dan alat alat kesehatan tanpa resep dokter serta pelayanan obat keras
Saran Apotek (PSA) atau Supervisor. Laporan keuangan kemudian dibukukan dan dilakukan
rekapitulasi harian, bulana dan tahunan. Obat narkotika yang keluar dicatat dalam kartu stok
dan buku pengeluaran narkotika (nomor, tangal, nama obat, nomor resep, nama dokter, nama
pasien, dan alamt pasien) kemudian dibuat laporan narkotika dan apotek wajib menyusun
dan mengirimkan laporan bulanan mengenai pemesanan dan pengeluaran narkotika kepada
Laporan narkotika dilakukan setiap bulan yang terdiri dari tiga lembar, yaitu
surat pengantar, laporan penggunaan narkotika yang di tanda tangani oleh Apoteker. Laporan
14 | L a p o r a n P r a k e r i n
Bab IV
Tugas Khusus
Antidiare
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai demgan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya jumalah buang air
besar yang lebih dari biasanya, yaitu lebih dari dua kali dalam sehari yang mungkin
dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berlendir ataupun berdarah. Diare juga
merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada bayi dan
anak anak.
terserang diare. Diantaranya jarang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
maupun setelah keluar dari toilet, penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak
bersih, jarang membersihkan dapur dan toilet, dan sumber air yang tidak bersih.
maupun setelah keluar dari toilet, menyimpan makanan ditempat yang bersih, sering
Pada dasarnya terdapat tiga jenis diare yang dapat dialami oleh seseorang,
yaitu Diare Osmotik (osmotic diarrhea), Diare Sekretorik (secretory diarrhea), dan
Diare Eksudatif (exudatve diarrhea). Mari kita bahas lebih lanjut mengenai tiga tipe
diare tersebut.
15 | L a p o r a n P r a k e r i n
4.3.1 Diare Osmotik
Jenis diare ini terjadi karena tingginya jumlah air yang ditarik kedalam rongga
usus, sehingga konsistensi tinja didalamnya akan bersifat lebih cair. Diare Osmotik
menunjukan adanya gangguan penyerapan pada usus. Hal ini sering terjadi pada
orang intoleransi laktosa dan orang orang yang sensitif terhadap pemanis buatan.
Kondisi ini dapat dicegah dengan mengurangi atau menghindari konsumsi produk
Jenis diare ini hampir sama dengan diare osmotik. Pengeluaran cairan dalam
rongga usus lebih tinggi sehingga menyebabkan konsistensi tinja yang lebih cair.
Ketika anda sudah menghindari produk susu dan pemanis buatan namun tetap
mengalami diare, kemungkinan kondisi anda disebabkan oleh diare sekretorik. Hal
ini dipicu oleh adanya reaksi infeksi atau gangguan hormone. Jika mengalami hal ini,
sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter sehingga dapat dinilai
Diare juga dapat berupa tekstur tinja yang cair, disertai lendir bahkan darah.
Jika ditemukan hal tersebut pada tinja, kemungkinan jenis diare yang dialami adalah
diare eksudatif. Kondisi ini dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri seperti E. coli.
diare dengan cara menekan peristaltik usus contoh obatnya seperti Loperami
16 | L a p o r a n P r a k e r i n
d. Spasmolitik zat yang dapat melemaskan kejang kejang otot perut (nyeri
4.5.1 Sanprima
Sulfametoxazole 400 mg
saluran pencernaan,
Infeksi kulit
Lyell.
4.5.2 Lodia
17 | L a p o r a n P r a k e r i n
Indikasi : Diare akut non spesifik dan diare
kronik
diare.
4.5.3 Imodium
18 | L a p o r a n P r a k e r i n
maupun anak-anak yang berusia
nyeri haid.
19 | L a p o r a n P r a k e r i n
Kontra Indikasi : Hindari penggunaan Scopamin
indikasi:Hipersensitif Glaukoma
hipersensitivitas lainnya
kering, diare,mual,muntah.
keringat.Takikardia atau
obstruktif subversik
4.5.6 Buscopan
20 | L a p o r a n P r a k e r i n
(kerusakan saraf mata akibat
bola mata)
meningkatkan kehilangan
21 | L a p o r a n P r a k e r i n
4.5.8 Guanistrep
toksin,membentuk lapisan
bersifat racun.
ketidakseimbangan elektrolit
dengan meningkatkan
22 | L a p o r a n P r a k e r i n
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
mengikuti Ujian Nasional Kompetisi Kejuruan (UNKK), telah terpenuhi serta dapat
kerja yang sesungguhnya di lapangan dan untuk membandingkan antara teori yang
5.2 Saran
pengarahan beserta bimbingan kepada peserta prakerin yang akan datang sebagai
salah satu cara untuk menyongsong masa depan baik untuk dirinya, orang lain,
23 | L a p o r a n P r a k e r i n
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/diare
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3619975/jenis-jenis-diare-yang-perlu-
anda-tahu
https://www.slidehare.net/fetyfathonah/obat-antidiare
https://doktersehat.com/obat-imodium/
https://bidhuan.id/obat/48710/obat-lodia-komposisi-cara-kerja-indikasi-
kontraindikasi-dosis-dan-efek-samping/
24 | L a p o r a n P r a k e r i n