Di Susun Oleh :
Nama : ANDHIRA MARS, A.Md. Farm
NDH : 21
NIP : 19991003 202202 2 001
Jabatan : ASISTEN APOTEKER
Instansi : UPTD PUSKESMAS LAMPEAPI
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No.8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan RahmatNya
sehingga bisa menyelesaikan Laporan Aktualisasi dan Habituasi terhadap Nilai- nilai dasar
ASN dengan judul “Optimalisasi Penyimpanan Obat dengan Penandaan Look a Like
Sound a Like, High Alert, dan Traffic Light Di UPTD Puskesmas Lampeapi Kabupaten
Konawe Kepulauan”. Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah sebagai bagian dari tugas
dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Golongan II
Angkatan XXXI Tahun 2022. Aktualisasi dan habituasi secara substansi dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN
yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK). Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih
kepada.
Tujuan dari pembuatan rancangan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Golongan II
Angkatan XXXI Tahun 2022. Aktualisasi dan habituasi secara substansi dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN
yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan
dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih kepada:
iv
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut undang- undang No.5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Apratur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Oleh karena itu
pentingnya agar PNS memiliki profesionalisme dan nilai- nilai dasar etika profesi dalam
upaya mewujudkan tujuan negara sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk menjalankan tugas dan kewajiban sebagai ASN dengan kompeten dan
bertanggung jawab, maka dilakukan kegiatan dalam rangka membentuk PNS yang
berkualitas dengan diberikannya Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Apratur Negeri
Sipil (CPNS). Seperti yang dijelaskan pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia No. 1 Tahun 2021 tentang pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam
Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang sesuai dengan nilai- nilai dasar profesi PNS.
Nilai-nilai dasar tersebut adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang diakronimkan menjadi
BerAkhlak. Dalam penerapan BerAkhlak berpinsip pada agenda tiga atau kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan sumber utama yang menentukan
keberhasilan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan.Di Era Globalisasi
1
sekarang ini masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk terhadap mutu
pelayanan ASN, salah satunya dibidang kesehatan. Sejalan dengan peningkatan
pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyrakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan meningkat.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima dipusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti
rumah sakit milik pemerintah dan pusat kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) meliputi
pelayanan preventif, promortif, kuratif, dan rehabilitatif.
Berdasarlan Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya. Salah satu bentuk pelayanan Kesehatan di Puskesmas
yaitu pelayanan kefarmasian.
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan
pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Salah satu hal yang menunjang dalam kegiatan pelayanan kefarmasian adalah
pengelolaan sediaan farmasi. Menurut permenkes No. 74 Tahun 2016 pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan
pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta
pemantauan dan evaluasi yang bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan sediaan farmasi yang efisien, efektif dan rasional.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan
suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman (tidak
hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang
tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
2
Penyimpnanan obat adalah factor penting dalam proses pengelolaan obat karena dapat
mempengaruhi kualitas kerja dan mempermudah dalam pengembilan obat yang lebih
efisien, efektif dan rasional.
Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan
obat adalah dengan memisahkan dan memberikan pelabelan/ penandaan pada obat
LASA, High Alert, dan Traffict Light.
High-alert medication adalah Obat yang harus diwaspadai karena sering
menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan Obat yang berisiko
tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Salah satu yang
termasuk kelompok High Alert adalah obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip
(Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM), atau Look a Like Sound a Like/LASA).
Obat-obat LASA (Look a Like Sound a Like) atau obat yang memiliki bentuk
dan nama yang hampir sama sehingga dapat memicu terjadinya kesalahan pengambilan
obat. Pemberian label Traffic light dapat membantu petugas menghidari pengambilan
obat secara acak sehingga dapat menghindari medication error. Hal ini juga terjadi di
tempat penulis bertugas sehingga menjadi suatu hal yang penting untuk diselesaikan.
Pelabelan dilakukan LASA dan High Alert dicetak dalam bentuk stiker dan ditempelkan
pada box obat-obat LASA dan Obat High Alert. Sedangkan untuk obat yang
penyimpanannya pada suhu dingin label direkatkan langsung pada obat atau box obat
jika ada. Untuk Traffic Light penandaan dilakukan dengan pemberian warna pada box
berupa kartu dengan keterangan waktu mendekati kadaluarsa. Hal ini memudahkan
petugas dalam memindahkan Traffic Light jika dilakukan pengadaan obat Kembali.
Kondisi saat ini di UPTD Puskesmas Lampeapi, penyimpanan obat digudang
maupun di apotek belum optimal. Hal ini sering kali memicu terjadinya kesalahan
pengambilan obat sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
Berdasarkan kondisi tersebut, saya berinisiatif untuk mengangkat judul
“Optimalisasi penyimpanan obat dengan penandaan Look a Like Sound a Like
(LASA), High Alert, dan Traffic Light” sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian di UPTD Puskesmas Lampeapi. Aktualisasi akan dilakukan di ruang
Apotek dan Gudang farmasi UPTD Puskesmas Lampeapi.
3
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Aktualisasi ini yaitu agar penulis teraktualisasinya
nilai -nilai dasar BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan mengetahui kedudukan dan peram ASN
dalam NKRI (managemen ASN, Whole of Goveerment, pelayanan publik) dalam
melaksanakan tugas dan fungsi di unit kerja.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi ini untuk terwujudnya optimalisasi
penyimpanan obat dengan penandaan Look a Like Sound a Like (LASA), High Alert,
dan Traffic Light di UPTD Puskesmas Lampeapi.
1.3 MANFAAT
4
yang berlaku untuk menunjang dan meningkatkan kualitas kerja sekaligus kualitas mutu
pelayanan kefarmasian di wilayah kerja. Agenda ini akan dilaksanakan pada tanggal 5
september 2022 – 4 oktober 2022 bertempat di UPTD Puskesmas Lampeapi.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS LAMPEAPI,
DAN NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
DAN PROFIL PESERTA
6
Lampeapi terletak ± 13 km dari Langara ibu kota Kabupaten Konawe
Kepulauan yaitu Wawonii Barat.
Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Lampeapi berada pada
posisi sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Wawonii Barat
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Wawonii Selatan
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wawonii Selatan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Banda
2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi, Tujuan dan Sasaran Unit Kerja
2.1.2.1 Visi Puskesmas Lampeapi
Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan Bermutu dan Mandiri
Menuju Wawonii Tengah yang Sehat
2.1.2.2 Misi Puskesmas Lampeapi
1. Memberi pelayanan prima dengan sepenuh hati
2. Meningkatkan kualitas SDM
3. Mengembangkan sarana dan prasarana untuk mendukung kualitas
pelayanan
4. Mendorong peras serta masyarakat dalam berperilaku hidup
bersih dan sehat.
2.1.2.3 Nilai Organisasi
Tata nilai organisasi Puskesmas Lampeapi adalah “SIKAP”.
Santun : Santun dalam bertutur
Integritas : Memiliki kejujuran, ketulusan dan komitmen
dalam pelayanan Kesehatan
Kerjasama : Bekerja sama dalam tim
Akuntabel : Bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan di masyarakat
Professional : Terampil dan ahli dalam bidangnya
7
2.1.2.4 Struktur Organisasi
2.1.3.2 Fungsi
1) Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :
1. Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebruhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
8
4. Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan menyelesaikan
masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
beerjasama dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6. Melaksana peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap ases, mutu
dan cakupan pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit
2) Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi
dan kerjasama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
9
3) Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
2.1.4 Program dan Kegiatan Utama Unit Kerja
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
4. Kesehatan keluarga dan reproduksi
5. Perbaikan gizi masyarakat
6. Penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan
2.1.5 Data-data Sumber Daya yang dimiliki Unit Kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat
2.1.5.1 Ketenagaan Puskesmas
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur
terpenting dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat
tergantung dari keberadaan SDM. Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di
UPTD Puskesmas Lampeapi pada tahun 2022 sebanyak 53 orang.Adapun
Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Lampeapi pada tahun
2022 dapat dilihat pada tabel berikut.
keterangan
Jenjang
No Jenis ketenagaan Kontrak Jumlah
pendidikan PNS
daerah
1 2 3 4 5 6
1. Kedokteran Dokter umum 1 - 1
Perawat S1 Keperawatan 1 1
S1 Keperawatan 2 2 4
2. + Ners
DIII Keperawatan 7 4 11
DIII Kep Gigi 1 2 3
Apoteker S1 Farmasi + - 1 1
3.
Apoteker
10
1 2 3 4 5 6
Rekam Medis DIII Perekam - 2 2
5.
Medis
6. Bidan DIII Kebidanan 5 10 15
Kesehatan S1 Kesehatan 6 - 6
7.
Masyarakat Masyarakat
8. Gizi DIII Gizi - 3 3
9. Analis Kesehatan DIII Analis 1 3 4
10. SMA SMA 5 - 5
Jumlah 58
11
Table 3 Tabel Kesalahan Pemberian Obat pada bulan Mei
12
2.2 PROFIL PESERTA
2.2.1. Profil
Nama : ANDHIRA MARS, A.Md.Farm
NIP : 19991003 202202 2 001
Pendidikan : DIII Farmasi
Jabatan : Pelaksana/Terampil - Asisten Apoteker
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Lampeapi
2.2.2. Tugas dan Fungsi Jabatan
Berdasarkan Permenpan RB No. 8 Tahun 2008 Jabatan Fungsional
Asisten Apoteker dan Angka Kredit menjelaskan bahwa Asisten Apoteker
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian,penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik dengan uraian tugas
sebagai berikut :
1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian
2. Mengumpulkan data-data dalam rangka perencanaan Perbekalan Farmasi
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan
Non Steril
4. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi
dalam rangka produksi sediaan farmasi steril
5. Mengemas alat-alat dalam rangka sterilisasi sentral
6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan
perbekalan farmasi
7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung
harga obatnya dalam rangka Dispensing resep individual
2.2.3. Pengalaman Kerja
a. 2020-2021 : Bekerja sebagai Asisten Apoteker di Apotek
Raissa Farma Kota Kendari
b. 2022-Sekarang : Bekerja sebagai ASN di Puskesmas
Lampeapi Kabupaten Konawe Kepulauan
13
2.3 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Konsep dan Kedudukan ASN
2.3.1 Konsep BerAkhlak
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan
budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju
pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah
meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan
Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa)
Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core
Values dan Employer Branding ASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi
Kementerian PANRB ke-62. Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Value
tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh
ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan
sehari-hari.
a) Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam
UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan
Publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan
pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik. Dalam batasan pengertian tersebut, jelas bahwa
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari penyelenggara
pelayanan. Untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, pegawai ASN diserahi tugas untuk melaksanakan tugas
pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Tugas
14
pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam
pasal 3 UU Pelayanan Publik, yaitu :
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesional;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakuan /tidak disktiminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterangkauan.
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam penyelnggaraan
pelayanan public di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi public
menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik adalah :
1) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan,
seperti persyaratan, prosedur biaya dan sejenisnya
3) Responsif
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan,
seperti persyaratan, prosedur biaya dan sejenisnya
4) Tidak diskriminatif
15
Pemerintah tidak boleh membedakan antara satu wargaa dengan warga
negarayang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status
social, pandangan politik, agama, profesi, enis kelamin atau orientasi seksual,
difabel dan sejenisnya.
5) Mudah dan Murah
Mudah dalam arti berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh
warga negara.
6) Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan public harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7) Aksesibel
Harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan public, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendpaatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas
dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang
mereka mbayar. Oleh karena itu, semua bentuk penyelenggaraanpelayanan
publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan olehpemerintah memiliki
berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga
Negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga Negara yang lain.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
b) Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajibab untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza
dan zonke, 2017).
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
b. Kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
c. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
d. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
e. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
17
Dalam konteks ini, setiap individu/kelompok/ institusi dituntut
untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya,
serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk
mencapai hasil yang maksimal.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan
tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja
PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan
akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan
untu mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan
sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
3) Menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
18
c) Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB
Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk
mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai
profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya,
termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Adapun prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu:
a. Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu
melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan pegawai.
b. Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
c. Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan.
d. Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karir.
19
3) Melaksanakan tugas terbaik: pengetahuan menjadi karya, makna hidup
dan bekerja baik, serta tipikal individu semangat berkarya.
d) Harmonis
Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut
dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur perekat
bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itulah
sebabnya mengapa peran dan upaya selalu mewujudkan situasi dan kondisi yang
harmonis dalam lingkungan bekerja ASN dan kehidupan bermasyarakat sangat
diperlukan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Penegakkan etika ASN
terjabarkan dalam undang-undang No 5 tahun 2014. Upaya mewujudkan
keharmonisan dapat dilakukan dengan memahami tugas seorang ASN, yatu
melaksanakan kebijakan public, memeberikan pelayanan publik yang berkualitas
dan professional, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan
Republik Indonesia.
Dalam konteks Harmonis, perilaku tersebut adalah:
1) Menghargai setiap orang apapupun latar belakangnya;
2) Suka mendorong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e) Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa
dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada
pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian
atau komponen dari pemerintahan itu sendiri.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN Ber-AKHLAK.
Dalam konteks Loyal, perilaku tersebut adalah:
20
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f) Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh
individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Adaptif sebagai nilai ASN dan budaya ASN, terdiri atas:
a. Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat
mahir (personal mastery);
b. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama
atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai
bersama (shared vision);
c. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
d. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
untuk mewujudkan visinya (team learning);
e. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kacamata kuda, atau
bermental silo (systems thinking.
21
tahu, memperhatikan sistem, membuka pikiran,dan memahami apa yang sedang
diperjuangkan.
22
2) Merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Model Collaborative Governance Ansan dan Gash (2012), Menurutnya
starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana
proses tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue,
commitment to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome
antara. Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta
faktor kepemimpinan juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan
menghasilkan outcome yang diharapkan. Panduan perilaku kolaboratif organisasi
yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
23
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah;
3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
2.3.2 Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI
a) Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS
maupun PPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa
saja kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN (Lembaga
Administrasi Negara, 2017)
1) Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai
ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik.
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Kebijakan Publik
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2. Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung
24
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
3) Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak
adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas
dan tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014
tentang ASN sebagai berikut:
1. Gaji, tunjangan dan fasilitas ;
2. Cuti ;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua ;
4. Perlindungan ;
5. Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU
No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN
memiliki hak serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya.
Berdasarkan pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa:
1. Jaminan kesehatan ;
2. Jaminan kecelakaan kerja ;
3. Jaminan kematian ;
4. Bantuan hukum.
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
25
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang ;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan ;
e. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran
dan penuh tanggung jawab ;
f. Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam
kedinasan ;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan Bersedia
ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4) Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN
sebagai profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan 20
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
26
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai.
5) Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan
orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan (Lembaga Administrasi Negara, 2017).
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan;
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(Pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang
diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberin akses untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak
puas terhadap pelayanan publik pemerintah;
3. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warganegara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan
27
keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen Pelayanan
Publik;
4. Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas
dasar perbedaan identitas warga Negara;
5. Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut
masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang
diperlukan dapat di jangkau oleh seluruh warga Negara;
6. Efektif dan Efisien
Efektif adalah mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai
(untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan
strategis Negara dalam jangkapanjang). Efisien adalah cara
mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga
kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara
yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain- lain) dan dapat
dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi;
8. Akuntabel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara
yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain- lain) dan dapat
dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi;
9. Dapat dipertanggung jawabkan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik
secara cetak maupun elektronik.
28
10. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
kuat
b) Smart ASN
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan
memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak
memanfaatkan internet yang digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan
efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
1) Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai
ASN dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan
langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya
budaya etika tinggi dan bertanggung jawab
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
29
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS
dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme)
dan mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar,yaitu
kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya.
3) Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara
kemampuan aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat
terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan
aparat merefleksikan arah dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
4) Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk
mempersiapkan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung
jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat
saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi.
5) Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni
dapat mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi produk IT
(informasi Tekhnology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai
bahasa Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
6) Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan
prima kepada masyarakat
30
7) ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain
atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
8) ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, inovatif,
pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang
serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir
tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak ,kesejahteraan
masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan
dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya
31
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU
3.1.1 Identifikasi Isu
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Lampeapi
Kabupaten Konawe Kepulauan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar Apratur Sipil
Negara (ASN), yaitu BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, Akuntable, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Dan Kolaboratif) sesuai dengan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan hasil
bimbingan dengan coach dan disetujui oleh mentor.
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di UPTD Puskesmas
Moramo Kab. Konawe selatan. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah
mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan 19
penulis. Dari hasili dentifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan
dijadikan rancangan aktualisasi.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat
pada table.
Table 6 Identifikasi dan Penetapan Isu
Keterkaitan dengan
Tugas dan Kondisi Saat Kondisi Saat Isu
Mata Pelatihan Agenda
No. Fungsi Ini Ini Teridentifikasi
III
1. Mengumpulkan Kartu stok obat Kartu stok diisi Belum Manajemen ASN :
bahan-bahan di gudang secara berkala optimalnya Sebagai seorang Tenaga
atau data-data penyimpanan pencatatan obat Teknis Kefarmasian
dari berbagai obat belum dan BMHP dituntut untuk bertanggung
sumber/acuan terisi secara pada Kartu stok jawab dalam
dalam rangka rutin di puskesmas mempersiapkan rencana
Penyiapan kegiatan kefarmasian
Rencana berdasarkan data sebagai
Kegiatan penunjang dalam
Kefarmasian pengelolaan perbekalan
farmasi.
Smart ASN :
32
Melakukan pekerjaan
kefarmasian dengan
kompeten dan professional
agar dapat meningkatkan
kulitas dalam pengelolaan
perbekalan farmasi serta
meningkatkan mutu
pelayanan kefarmasian
bagi Masyarakat.
2. Penyimpanan Masih terjadi Tidak terjadi Tidak Managemen ASN :
obat di gudang kesalahan dalam kesalahan optimalnya Tenaga Teknis
farmasi pengambilan dalam penyimpanan Kefarmasian dituntut untuk
obat di Apotek pengambilan obat di Apotek terus melakukan perbaikan
dan Gudang obat dan Gudang dalam pengelolaan
Farmasi Farmasi perbekalan farmasi untuk
Puskesmas Puskesmas. meningkatkan efektifitas
dalam pelayanan
Smart ASN :
Melakukan pekerjaan
secara professional agar
dapat meningkatkan mutu
pelayanan bagi
Masyarakat.
3. Perencanaan Sering terjadi Tersedianya Kurangnya Managemen ASN :
obat untuk kekosongan obat di apotek penyediaan Mampu bertanggung
instalasi farmasi obat di apotek obat dari jawab dalam perbekalan
sehingga Instalasi farmasi di Puskesmas
mempengaruhi Farmasi Dinkes untuk memenuhi
pelayanan kebutuhan Kesehatan
Masyarakat
Smart ASN :
Networking : Melakukan
koordinasi dengan pihak
33
Instalasi Farmasi dan
Pimpinan untuk
menentukan alternatif
untuk pengadaan
kebutuhan penggunaan
obat.
Total
NO Isu A P K L Rangking
Skor
34
Isu yang
Belum optimalnya penyimpanan obat di Apotek dan Gudang Farmasi
diangkat
Gagasan Melakukaan penataan dan pelabelan obat LASA, obat High Alert dan
Kreatif Traffic Light di Apotek dan Gudang Farmasi
Keterangan :
Adapun kriteria penetapan indicator APKL, yaitu :
Aktual :
Angka 1 : Pernah benar- benar terjadi
Angka 2 : Benar-benar sering terjadi
Angka 3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi perbincangan
Angka 4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan.
Angka 5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Problematik :
Angka 1 : Masalah sederhana
Angka 2 : Masalah kurang kompleks
Angka 3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
Angka 4 : Masalah Kompleks
Angka 5 : Masalah sangat Kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan :
Angka 1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
Angka 5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan :
Angka 1 : Masuk Akal
Angka 2 : Realistis
Angka 3 : Cukup masuk akal dan realistis
Angka 4 : Masuk akal dan realistis
Angka 5 : Masuk akal dan realistis relevan untuk dimuncullkan inisiatif pemecahan
masalahnya
37
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Realisasi Kegiatan
38
farmasi Menyusun obat
sesuai dengan daftar Realisasi sesuai Rencana
jenis obat.
LASA, High Alert,
dan Traffic Light
untuk obat mendekati Realisasi sesuai Rencana
kadaluarsa 1 tahun
kebawa
5. Evaluasi hasil Membuat form
kegiataan dan Evaluasi serta
Realisasi sesuai Rencana
pelaporan melakukan pengisian
form evaluasi.
Melakukan
konsultasi hasil
Realisasi sesuai Rencana
kegiatan pada
pimpinan/ mentor
Membuat laporan
Realisasi sesuai Rencana
hasil kegiatan
39
menyiapkan bahan konsultasi dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN).
Kontribusi : Menyiapkan bahan konsultasi berkaitan dengan misi ke
dengan Visi, Misi 2 yaitu “meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia”
dan Tusi
Oerganisasi
Penguatan nilai : Menyiapkan bahan konsultasi merupakan perwujudan
organisasi dari nilai “Integritas” dan “Akuntabel”
40
Penguatan nilai : Menyiapkan bahan konsultasi merupakan perwujudan
organisasi dari nilai “Integritas”, “Kerjasama”, “Akuntabel” dan
“Profesional”
41
Tahap Kegiatan : Meminta persetujuan
Tanggal : 6 September 2022
Pelaksanaan
Output : Adanya surat persetujuan dari pimpinan dan mentor.
Dokumentasi
42
4.2.2 Mengidentifikasi Obat LASA, High Alert dan Traffic Light.
Tahap Kegiatan : Melakukan Koordinasi dengan Apoteker terkait dengan
kegiatan Aktualisasi
Tanggal : 7 September 2022
Pelaksanaan
Output : Tersampainya maksud dan tujuan kegiatan serta
tersedianya.
Dokumentasi
43
Tahap Kegiatan : Menyusun daftar obat yang tersedia di Puskesmas
Tanggal : 9 September 2022
Pelaksanaan
Output : Tersusunnya daftar obat di Puskesmas
Dokumentasi
Tahap Kegiatan : Menentukan dan menyusun daftar obat High Alert, LASA,
Traffic Light dan obat yang mendekati kadaluwarsa.
Tanggal : 9 September 2022
Pelaksanaan
Output : Tersusunya daftar obat yang termasuk High Allert dan
LASA serta obatyang mendekati kadaluwarsa
Dokumentasi
44
Keterkaitan : Ketika saya telah melakuakn penyusunan daftar jenis
dengan Nilai-nilai obat dengan penuh rasa tanggung jawab dan teliti
Dasar (AKUNTABILITAS), sehingga mencapai hasil
terbaik (KOMPETEN) serta mendedikasikan waktu
dan pikiran agar tercapainya daftar yang sesuai
(LOYAL)
Kontribusi : Menentukan dan menyusun daftar obat High Alert,
dengan Visi, Misi LASA, Traffic Light dan obat yang mendekati
dan Tusi kadaluwarsa. di Puskesmas terkait dengan kegiatan
Oerganisasi berkaitan dengan misi ke 2 yaitu “meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia”
Penguatan nilai : Menentukan dan menyusun daftar obat High Alert,
organisasi LASA, Traffic Light dan obat yang mendekati
kadaluwarsa berkaitan dengan kegiatan merupakan
perwujudan dari nilai “Integritas”, “Akuntabel” dan
“Profesional”
Tahap Kegiatan : Membuat desain label obat LASA, High Alert, dan Traffic
Light.
Tanggal : 13 September 2022
Pelaksanaan
Output : Tersedianya desain label LASA, High Alert, dan Traffic
Light
Dokumentasi
Membuat desain label obat LASA, High Alert, dan Traffic Light
Keterkaitan : Ketika saya membuat desain label, saya telah bersikap
dengan Nilai-nilai professional (AKUNTABILITAS), untuk
Dasar menghasilkan desain label yang baik (KOMPETEN),
berkontribusi secara langsung, mendedikasikan waktu,
46
tenaga dan pikiran dalam pembuatan desain (LOYAL)
serta melakukan inovasi pembuatan label agar tercapai
tujuan aktualisasi (ADAPTIF).
Kontribusi : Membuat desain label obat terkait dengan kegiatan
dengan Visi, Misi berkaitan dengan misi ke 2 yaitu “meningkatkan
dan Tusi kualitas Sumber Daya Manusia”
Oerganisasi
Penguatan nilai : Membuat desain label berkaitan dengan kegiatan
organisasi merupakan perwujudan dari nilai “Integritas”,
“Akuntabel” dan “Profesional”
Mencetak label
Keterkaitan : Saya telah melakukan pencetakan label denga jujur dan
dengan Nilai-nilai penuh rasa tanggung jawab (AKUNTABILITAS),
Dasar mendedikasikan waktu dan tenaga dalam proses
pencetakan label (LOYAL) serta bertindak proaktif
mencari jasa percetakan yang berada jauh dari
lingkungan puskesmas. (ADAPTIF).
Kontribusi : Mencetak label terkait dengan kegiatan berkaitan
dengan Visi, Misi dengan misi ke 2 yaitu “meningkatkan kualitas Sumber
dan Tusi Daya Manusia”
Oerganisasi
Penguatan nilai : Mencetak label berkaitan dengan kegiatan merupakan
organisasi perwujudan dari nilai “Integritas”, “Akuntabel” dan
“Profesional”
47
4.2.4 Penataan ulang penyimpanan obat.
Tahap Kegiatan : Melakukan diskusi dengan rekan kerja terkait kegiatan
penataan ulang obat.
Tanggal : 20 September 2022
Pelaksanaan
Output : Terjadinya Kerjasama antara rekan kerja
Dokumentasi
48
Tahap Kegiatan : Menyusun obat sesuai dengan daftar jenis obat.
Tanggal : 21 September 2022
Pelaksanaan
Output : Terlaksananya penyusunan obat sesuai dengan daftar
jenis obat.
Dokumentasi
49
Tahap Kegiatan : Memasang label LASA, High Alert, dan Traffic Light untuk
obat dengan exp date 1 tahun ke bawah.
Tanggal : 21 September 2022
Pelaksanaan
Output : Terpasangnya Label LASA, High Alert, dan Traffic
Light untuk obat dengan expayer date 1 tahun ke bawah
Dokumentasi
Memasang label LASA, High Alert, dan Traffic Light untuk obat dengan
expayer date 1 tahun ke bawah
Keterkaitan : Saya telah telah melakukan kegiatan pemasangan Label
dengan Nilai-nilai sebagai bentuk upaya meningkatkan kualitas mutu
Dasar pelayanan (BERORIENTASI PELAYANAN), saya
juga melakukan pemasangan label dengan cermat dan
penuh rasa tanggung jawab. (AKUNTABILITAS),
memasang label berdasarkan referensi dan SOP yang
berlaku sehingga memberikan hasil kinerja terbaik.
(KOMPETEN) mendedikasikan waktu dan tenaga
50
(LOYAL) serta melakukan kerja sama pada proses
pelabelan obat di Gudang dan apotek
(KOLABORATIF).
Kontribusi : Memasang label LASA, High Alert, dan Traffic Light
dengan Visi, Misi untuk obat dengan expayer date 1 tahun ke bawah.
dan Tusi berkaitan dengan misi ke 2 yaitu “meningkatkan
Organisasi kualitas Sumber Daya Manusia”
Penguatan nilai : Memasang label LASA, High Alert, dan Traffic Light
organisasi untuk obat dengan expayer date 1 tahun ke bawah
perwujudan dari nilai “Integritas”, “Akuntabel” dan
“Profesional”
51
Tahap Kegiatan : Melakukan konsultasi hasil kegiatan pada pimpinan/ mentor.
Tanggal : 26 September 2022
Pelaksanaan
Output : Dokumen berupa lembar konsultasi dan dokumentasi
foto.
Dokumentasi
52
Tahap Kegiatan : Membuat laporan hasil kegiatan.
Tanggal : 27 September 2022
Pelaksanaan
Output : Adanya laporan hasil kegiatan.
Dokumentasi
53
4.3 Matrik Rekapitulasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)
Rancangan
Rancangan
Rancangan
Rancangan
Rancangan
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
No. Mata Pelatihan
Kode Kode Kode Kode Kode
Rancangan Realisasi
Perilaku Perilaku Perilaku Perilaku Perilaku
1 Berorientasi Pelayanan 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 9 9
2 Akuntabel 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 15
3 Kompeten 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 10 10
4 Harmonis 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8
5 Loyal 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 9 9
6 Adaptif 2 2 1 1 3 3 1 1 1 1 7 7
7 Kolaboratif 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 8 8
Jumlah Aktualisasi per
16 16 12 12 14 14 17 17 13 13 72 72
Kegiatan
54
4.4 Jadwal Pelaksanaan
Melakukan
Konsultasi
dengan
pimpinan/
mentor
Meminta
persetujuan
pelaksanaan
aktualisasi
2. Membuat Melakukan
daftar obat koordinasi
Yang dengan
Mendekati apoteker
Tanggal terkait
Kadaluwarsa, dengan
Obat LASA, kegiatan
dan Obat Menyusun
High Alert daftar obat
yang ada di yang
Apotek dan tersedia di
Gudang Puskesmas
Menentukan
jenis obat
termasuk
dalamHigh
Alert dan
LASA serta
55
obat yang
mendekati
kadaluwarsa
yang ada di
Puskesmas.
3. Membuat Melakukan
diskusi dengan
label LASA ,
rekan kerja
High Alert, untuk
menetukan
dan Traffic
design label.
light Membuat
desain label
obat.
Mencetak
label
4. Penataan Melakukan
ulang diskusi
penyimpanan dengan Rekan
obat di Kerja untuk
Apotek dan menetukan
Gudang penataan
farmasi ulang obat.
Menyusun
obat sesuai
dengan
daftar jenis
obat.
Memasang
label
LASA,
High Alert,
dan Traffic
Light untuk
obat
mendekati
kadaluarsa
1 tahun
kebawa
5. Evaluasi Membuat
form
hasil
evaluasi
kegiatan
56
kegiataan dan
pengisian
dan
form
pelaporan evaluasi
kegiatan
Melakukan
konsultasi
hasil
kegiatan
pada
pimpinan/
mentor
Membuat
laporan
hasil
kegiatan
57
4.5 Rincian Penggunaan Biaya Pelaksanaan Aktualisasi
Adapun capaian penyelesaian core isu, dapat dilihat pada table berikut :
Table 12 Capaian penyelesaian core isu
Aspek Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
No.
1. Penataan ulang Sering terjadi kesalahan Setelah dilakukan penataan
dan pelabelan dalam pengemasan dan ulang dan pelabelan,
obat Look A pemberian obat karena tidak kesalahan dalam
Like Sound A adanya pelabelan . pengemasan dan pemberian
Like, High Alert obat dicegah karena adanya
dan Traffic penandaan perbedaan obat
Light. atau dosis.
58
4.7.2 Instansi
Dengan terselesaikannya core isu, instansi mampu memberikan kualitas mutu
pelayanan terbaik serta mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat
sehingga masyarakat bisa menikmati pelayanan yang tepat dan efisien.
4.7.3 Instansi
Masyarakat menerima pelayanan kefarmasian yang lebih efisien dan bermutu
sehingga meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat dan membantu
meningkatkan penggunaan obat yang rasional
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
60
5.3 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Kegiatan yang akan dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut hasil aktualisasi di UPTD
Puskesmas Lampeapi Kabupaten Konawe Kepulauan.
Para
Durasi
Puhak
No. Rencana aksi/ kegiatan yang akan Dilanjutkan Output dan
yang
Waktu
Bertugas
1. Mempertahankan Penerapan Setiap hari Petugas
kefarmasian
sistem penyimpanan penyimpanan kerja
obat dengan obat dengan
pelabelan Look A penandaan
Like Sound A Like Look A Like
(LASA), High Alert, Sound A Like
Traffic Light agar (LASA),
tidak lagi terjadi High Alert,
kesalahan dan Traffic
pengambilan dan Light dapat
pemberian obat. terus
berlanjut.
2. Melakukan perawatan Pemeliharaan Setiap hari Petugas
Kefarmasian
sarana dan prasarana prasarana kerja
pelabelan agar tidak penandaan
terjadi kerusakan pada dapat terus
label atau hilangnya dilakukan.
kartu Traffic Light
61
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. K o m p o t e n : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI No. 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Permenkes No. 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Permenkes No. 72 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
Permenpan RB No. 8 Tahun 2008 Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya.
Undang – Undang RI No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
62
63
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Rancangan Kegiatan
Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Ha Kriteria Substansi Mata Kontribusi terhadap visi-
Nilai
kegiatan sil Pelatihan Agenda II misiOrganisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkonsultasi kepada a. Menyiapkan • Tersedianya 1. Berorientasi pelayanan : Dengan Pelaksanaan
Pimpinan terkait bahan bahan Saya akan menyiapkan dilaksanakannya kegiatan ini
rancangan aktualisasi konsultasi konsultasi bahan konsultasi dengan koordinasi dan menguatkan nilai
yang akan profesional. persetujuan dari organisasi yaitu
dilaksanakan. 2. Akuntabilitas: pimpianan atau mentor Integritas,
Saya akan membuat bahan dapat mewujudkan visi Akuntabel, dan
konsultasi dengan Cermat “Menjadi Puskesmas Professional.
dan penuh tanggung jawab. dengan Pelayanan
3. Kompeten : Bermutu dan Mandiri
Saya akan menyiapkan bahan Menuju Wawonii
konsultasi dengan kualitas Tengah yang Sehat” dan
terbaik berkaitan dengan misi
ke 2 yaitu
“meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia”
b. Mengatur • Tersedianya 1. Berorientasi Pelayanan: Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
jadwal jadwal Dalam meminta jadwal koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
konsultasi konsultasi pertemuan pimpinan/ dari pimpianan atau mentor menguatkan nilai
dengan ke mentor. mentor penulis akan dapat mewujudkan visi organisasi yaitu
pimpinan/ • Dokumentasi : mengedepankan “Menjadi Puskesmas Santun,
mentor foto, Gambar responsivitas dengan Pelayanan Bermutu Integritas,
chat ke 2. Akuntabilitas: Penulis dan Mandiri Menuju Kerjasama,
mentor akan disiplin tepat waktu Wawonii Tengah yang Akuntabel,
dalam perjanjian Sehat” dan berkaitan dengan Profesional.
pertemuan dengan misi ke 2 yaitu
pimpinan/mentor. “Meningkatkan kualitas
3. Kompeten : Penulis akan Sumber Daya Manusia”
meminta jadwal konsultasi
kepada pimpinan/mentor
untuk menunjang
keberhasilan proses
konsultasi
4. Harmonis : Dalam
meminta jadwal
pertemuan dengan
pimpinan/mentor penulis
akan menyelaraskan
waktu saya dengan waktu
pimpinan.
5. Loyal : Penulis akan
memegang komitmen
untuk mengikuti jadwal
yang telah di setujui
pimpinan.
6. Kolaboratif : penulis
akan membangun kerja
sama yang sinergi dengan
pimpinan/ mentor terkait
penentuan jadwal
konsultasi.
c. Melakukan • Tersampaikan 1. Adaptif : Saya akan Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
Konsultasi informasi bersikap proaktif dalam koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
dengan kepada melakukan konsultasi dari pimpianan atau mentor menguatkan nilai
pimpinan/ pimpinan dengan dapat mewujudkan visi organisasi yaitu
mentor terkait rencana pimpianan/mentor. “Menjadi Puskesmas Santun
Aktualisasi 2. Loyal : Pada saat dengan Pelayanan Bermutu Integritas
• Dokumentasi : melakukan konsultasi, dan Mandiri Menuju Kerjasama dan
foto Dokumen saya akan menggunakan Wawonii Tengah yang Profesional
: Lembar bahasa Indonesia yang Sehat” dan berkaitan dengan
konsul baik dan benar misi ke 2 yaitu
3. Kolaboratif : Penulis “Meningkatkan kualitas
akan mengupayakan Sumber Daya Manusia”
selama proses konsultasi
saya dan pimpinan akan
bisa selalu bersinergis
d. Meminta • Adanya o Berorientasi Pelayanan Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan
persetujuan surat : saya akan bersikap koordinasi dan persetujuan kegiatan ini
pelaksanaan persetujuan ramah dan sopan dari pimpianan atau mentor menguatkan nilai
aktualisasi dari kepala kepada pemimpin. dapat mewujudkan visi organisasi yaitu
puskesmas o Akuntabel : Penulis “Menjadi Puskesmas Santun,
dan menyampaikan rincian dengan Pelayanan Bermutu Integritas,
mentor. kegiatan secara terbuka, dan Mandiri Menuju Kerjasama,
terperinci, dan Wawonii Tengah yang Akuntabel,
transparan Sehat” dan berkaitan dengan Profesional.
o Harmonis : saya akan misi ke 2 yaitu
bersikap netral terhadap “Meningkatkan kualitas
pendapat pimpinan. Sumber Daya Manusia”
o Adaptif : Ide atau
gagasan yang penulis
sampaikan merupakan
inovasi yang sesuai
dengan kondisi
lingkungan kerja.
: Melakukan konsultasi dengan mengutamakan etika profesi seperti jujur,
Managemen ASN bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta menunjukkann sikap
Keterkaitan substansi keterbukaan sesuai dengan arahan pimpinan.
mata pelatihan Agenda : Dalam meminta dukungan dan persetujuan pimpinan/mentor diperlukan
III kemampuan berkomunikasi yang baik, dapat juga dengan memanfaatkan
Smart ASN
teknologi sehingga berjalan efektif dan efisien untuk pencapaian hasil yang
maksimal sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan Jumlah
No. Mata Pelatihan Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Aktualisasi
1 2 3 4 5 Per MP
Berorientasi
1. 3 1 1 3 1 9
Pelayanan
2. Akuntabel 3 3 3 3 3 15
3. Kompeten 2 3 2 3 3 13
4. Harmonis 2 1 1 1 1 6
5. Loyal 2 2 3 3 3 13
6. Adaptif 2 1 3 1 1 8
7. Kolaboratif 2 1 1 3 1 8
Jumlah Aktualisasi per
16 12 14 17 13 72
Kegiatan
Manajemen ASN
Smart ASN
Kontribusi terhadap visi, misi dan
Tusi organisasi
Berkonsultasi kepada Pimpinan
terkait rancangan aktualisasi
yang akan dilaksanakan
berkaitan dengan misi ke 2 yaitu
“meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia”
Penguatan Nilai Organisasi
Berkonsultasi kepada Pimpinan
terkait rancangan aktualisasi
yang akan dilaksanakan
merupakan perwujudan dari nilai
“Integritas”, “Kerjasama”,
“Akuntabel” dan “Profesional
Manajemen ASN
Smart ASN
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi
organisasi
Membuat daftar obat Yang
Mendekati Tanggal Kadaluwarsa,
Obat LASA, danObat High Alert
yang ada di Apotek dan Gudang
berkaitan dengan misi ke 2 yaitu
“meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia”
Penguatan Nilai Organisasi
Membuat daftar obat Yang
Mendekati Tanggal Kadaluwarsa,
Obat LASA, danObat High Alert
yang ada di Apotek dan Gudang
merupakan perwujudan dari nilai
“Integritas”, “Kerjasama”,
“Akuntabel” dan “Profesional
Manajemen ASN
Smart ASN
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi
organisasi
Membuat label LASA, High Alert,
dan Traffic Light berkaitan dengan
misi ke 2 yaitu “meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia
Penguatan Nilai Organisasi
Membuat label LASA, High Alert,
dan Traffic Light merupakan
perwujudan dari nilai “Integritas”,
“Kerjasama”, “Akuntabel” dan
“Profesional
Manajemen ASN
Smart ASN
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi
organisasi
Penataan ulang penyimpanan
obat.berkaitan dengan misi ke 2
yaitu “meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia”
Penguatan Nilai Organisasi
Penataan ulang penyimpanan
obat.merupakan perwujudan dari
nilai “Integritas”, “Kerjasama”,
“Akuntabel” dan “Profesional
5) Kegiatan 5 : Evaluasi hasil kegiatan
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching Waktu dan Media
Coaching
Tahapan Kegiatan
1. Membuat form Evaluasi serta
melakukan pengisian form
evaluasi.
2. Melakukan konsultasi hasil
kegiatan pada pimpinan/
mentor
3. Membuat laporan hasil
kegiatan
Output /Hasil
1. Tersedianya tersedianya form
Evaluasi serta hasil pengisian
form evaluasi
2. Dokumen berupa lembar
konsultasi dan dokumentasi
foto.
3. Adanya laporan hasil kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Berorientasi Pelayanan
Akuntabel
Kompeten
Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
(BerAKHLAK)
Manajemen ASN
Smart ASN
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi
organisasi
Penataan ulang penyimpanan
obat.berkaitan dengan misi ke 2
yaitu “meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia”
Penguatan Nilai Organisasi
Penataan ulang penyimpanan
obat.merupakan perwujudan dari
nilai “Integritas”, “Kerjasama”,
“Akuntabel” dan “Profesional
Lampiran 7. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan
1) Keguatan 1 : Melakukaan konsultasi dengan Pimpinan/Mentor
Mencetak Label
4) Penataan ulang penyimpanan obat
Jumlah skor adalah jumlah skor dari masing-masing butir pertanyaan hasil
evaluasi yang dikalikan bobot skor menurut skala likert. Skor maksimal adalah skor
maksimal pada skala likert yang dikalikan dengan jumlah butir soal, sehingga 5 x 7 =
35. Jumlah skor yang diharapkan adalah skor maksimal yang dikalikan dengan jumlah
responden, sehingga 4 x 35 = 140. Perhitungan persentase menggunakan rumus sebagai
berikut :
ƩSKOR = (Jumlah x Skor SS) + (Jumlah x Skor S)+ (Jumlah x Skor CS)+ (Jumlah x
Skor TS) + (Jumlah x Skor STS)
= (0 x 5) + (0 x 4) + (4 x 3) + (16 x 2) + (8 x1)
= 53
ƩSKOR
Persentase = x 100%
ƩSKOR yang diharapkan
53
= 𝑥 100 %
140
= 38%
Total skor dari hasil evaluasi sejumlah 53 (38%) dari skor yang diharapkan
140 (100%). Berdasarkan kriteria pada tabel kelayakan menurut (Haswika,2021), total
skor tersebut masuk dalam kategori layak. Berikut skala presentase total skor menurut
(Haswika,2021).
STL TL CL L SL
38%
Keterangan:
TL = Tidak Layak
CL = Cukup Layak
L = Layak
SL = Sangat layak
Laporan Evaluasi Kegiatan
1 2 3 4 5
No. Pertanyaan
STS TS CS S SS
Saya merasa senang dengan
1 penyusunan obat di Apotek dan 2 2
Gudang sekarang
Gudang obat terlihat lebih rapih
dan nyaman setelah dilakukan
2 2 2
penandaan obat LASA, high
Alert dan Traffic light
Saya lebih mudah menemukan
obat di Apotek dan Gudang
3 sekarang setelah dilakukan 1 3
penandaan obat LASA, high
Alert dan Traffic light
Saya sering salah dalam
mengambil obat di Apotek dan
4 Gudang setelah dilakukan 2 2
penandaan obat LASA, high
Alert dan Traffic light
Saya tidak asal mengambil obat
lagi di Gudang setelah dilakukan
5 2 2
penandaan obat LASA, high
Alert dan Traffic light
Saya tidak asal mengambil obat
lagi di Apotek setelah dilakukan
6 1 3
penandaan obat LASA, high
Alert dan Traffic light
Saya merasa penyusunan obat
sekarang membantu
7 1 1 2
mengefisienkan waktu dakam
menyiapkan obat.
JUMLAH 2 2 5 13 6
JUMLAH SKOR 2 4 15 52 30
ƩSKOR
PRESENTASE (%)
Jumlah skor adalah jumlah skor dari masing-masing butir pertanyaan hasil
evaluasi yang dikalikan bobot skor menurut skala likert. Skor maksimal adalah skor
maksimal pada skala likert yang dikalikan dengan jumlah butir soal, sehingga 5 x 7 =
35. Jumlah skor yang diharapkan adalah skor maksimal yang dikalikan dengan jumlah
responden, sehingga 4 x 35 = 140. Perhitungan persentase menggunakan rumus sebagai
berikut :
ƩSKOR = (Jumlah x Skor SS) + (Jumlah x Skor S)+ (Jumlah x Skor CS)+ (Jumlah x
Skor TS) + (Jumlah x Skor STS)
= (6 x 5) + (13 x 4) + (5 x 3) + (2 x 2) + (2 x1)
= 103
ƩSKOR
Persentase = x 100%
ƩSKOR yang diharapkan
103
= 𝑥 100 %
140
= 73,5%
Total skor dari hasil evaluasi sejumlah 103 (73,5%) dari skor yang
diharapkan 140 (100%). Berdasarkan kriteria pada tabel kelayakan menurut
(Haswika,2021), total skor tersebut masuk dalam kategori layak. Berikut skala
presentase total skor menurut (Haswika,2021).
STL TL CL L SL
73,5%
Keterangan:
TL = Tidak Layak
CL = Cukup Layak
L = Layak
SL = Sangat layak