PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Farmasi (DIII) merupakan pendidikan Farmasi tingkat Ahli
Madya dengan kurikulum yang berorientasi pada perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta keprofesian untuk menghasilkan
lulusan yang mampu berperan dan berfungsi sesuai dengan tuntutan
profesinya guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan berupa pelayanan
kefarmasian bagi seluruh lapisan masyarakat.Pekerjaan kefarmasian menurut
UU kesehatan
perundang-undanganperapotekan
di
Indonesia
telah
tahun 1981 dan surat keputusan Menteri Kesehatan No. 178 tentang ketentuan
dan tata cara pengelolaan apotek. Peraturan yang terakhir berlaku sampai
sekarang adalah keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002
beberapa yang memberikan keleluasaan kepada apotek untuk dapat
Meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.Dengan adanya Praktek Kerja
Lapangan mahasiswa akan mampu berkomunikasi di dunia pekerjaannya
sehingga mengetahui permasalahan di lapangan dan cara mengatasinya.
Disamping itu, Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana informasi
pendidikan kesehatan bagi mahasiswa.Kegiatan Praktek kerja lapangan ini
dilaksanakan pada tanggal 23 November 2015 sampai 19 Desember 2015 di
Apotek Kimia Farma 633 Panji Tilar, yang beralamat di Jalan Panji Tilar no.99
Mataram. Adapun jadwal pelaksanaan praktek kerja lapangan di Apotek Kimia
Farma 633 Panji Tilar pada hari senin sampai hari sabtu dan dibagi ke dalam
dua shift, yaitu :
Shift pagi :jam 07.00 - 15.00 WITA;
Shift siang : jam 15.00 - 21.30 WITA.
Kecuali ada jadwal ke gudang maka kami tidak melaksanakan piket di apotek
pada hari tersebut. Jumlah karyawan yang ada di apotek Kimia Farma 633
Panji Tilar yaitu sebanyak 5 orang yang terdiri dari 1 orang APA yaitu (Sari
Naulida Hardi, S.Farm,Apt.), 1 orang korteks sekaligus sebagai kasir yaitu
(Desak Made Swartini), dan 3 orang Asisten Apoteker yaitu (Septiana
Handayani Putuhena, Amd.Farm), (Taslima Lestari, Amd.Farm) dan (Lily
Faidah, Amd.Farm)
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu menerapkan pekerjaan kefarmasian secara professional
dengan melibatkan peran serta masyarakat di Apotek Kimia Farma 633
Panji Tilar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apotek
2.1.1 Pengertian Apotek
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
sesuai
umum
yang
Keputusan
berlaku
Menteri
tentang
Kesehatan
Perundang-undangan
yang
berlaku
dan
berhak
Persyaratan apotek
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes
/per/X/1993 disebutkan bahwa persyaratan-persyaratan Apotek adalah
:
a. Seorang
Apoteker
b. Sarana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan
komoditas yang lain di luar kefarmasian.
Adapun beberapa persyaratan lain yang harus diperhatikan dalam
pendirian Apotek adalah:
1. Sarana dan Prasarana Apotek
a. Memiliki ventilasi dan sistem sanitasi yang baik serta
memenuhi persyaratan hygiene lainnya.
b. Memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk menjamin
pelaksanaan tugas dan fungsi apotek dengan baik.
c. Memiliki sumber air yang memenuhi syarat kesehatan sesuai
ketentuan yang berlaku
Apotek juga harus memiliki perlengkapan seperti :
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan.
b. Perlengkapan dan alat penyimpanan sediaan farmasi dan alat-alat
kesehatan lainnya.
c. Tempat penyimpanan khusus narkotika.
d. Alat dan perlengakapan laboratorium khusus untuk pengujian sederhana.
Bangunan apotek sekurang-kurangnya memiliki ruangan khusus
untuk :
a.
b.
c.
d.
e.
sekurang-kurangnya 2 buah.
f. Alat penerangan harus cukup terang sehingga dapat menjamin
pelaksanaan tugas dan fungsi apotek.
2. Perlengkapan Apotek
Perincian yang akan diperiksa dan persyaratan yang harus dipenuhi
a)
b)
c)
d)
adalah:
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan
b. Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi
c. Wadah pengemas dan pembungkus
d. Alat adiministrasi :
Blangko pesanan obat.
Blangko kartu stok obat.
Blangko salinan resep.
Blangko faktur dan balngko nota penjualan.
e) Buku pencatatan narkotika.
f) Buku pemesanan obat narkotika.
e. Buku acuan.
a) ISO
b) MIMS
3. SyaratAdministrasi yang dilampirkan pada permohonan izin
a.
b.
c.
d.
Apotek
Salinan/foto copy Surat Izin Kerja Apoteker (SIK)
Salinan/foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Salinan/foto copyan denah bangunan
Surat yang mengatakan status bangunan dalam bentuk Akte
e.
hakmilik/sewa/kontrak
Daftar Asisten Apoteker dengan mencantumkan nama, alamat,
f.
g.
2.1.4
apotek
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Tugas dan Fungsi apotek
Tugas dan fungsi apotek menurut Peraturan Pemerintah
No.25 tahun 1980,yaitu:
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
b. Sarana farmasi yang telah melakukan peracikan, perubahan
bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan baku obat.
c. Sarana
penyaluran
perbekalan
farmasi
yang
harus
2.1.6
d.
Permenkes
No.
1332/Menkes/SK/X/2002,
Studi Kelayakan
Dalam hal pemilihan lokasi apotek yang baru hendaknya
mempertimbangkan
keadaan
sekitar, misalnya
adanya
sarana
2.1.9
pelaksanaan,
sesuai
Permenkes
pengawasan,
RI
dan
penilaian.
No.26/Menkes/Per/I/1981,
10
2. Metode Konsumsi
Metode Konsumsi dilihat dari kebiasaan atau prilaku
masyarakat dalam mengkonsumsi obat serta kemampuan
2.2.2
2.2.3
Penerimaan barang
Barang yang telah dipesan ke gudang kemudian dilakukan
penerimaan barang. Barang yang datang harus dicek sesuai
permintaan yang meliputi jumlah barang, jenis barang, kualitas,
bentuk sediaan, ekspired, dan kemasannya. Apabila barang sesuai
dengan pemesanan, maka apoteker atau asisten apoteker yang
menerima barang tersebut harus menandatangani bukti droping dan
memberi cap apotek sebagai bukti penerimaan barang. Setelah itu
barang atau obat-obatan serta alat kesehatan yang ada kemudian
disimpan di tempat masing-masing sesuai dengan efek farmakologi
dan alfabetis dengan sistem FIFO (First In First Out).
2.2.4
Penyimpanan
11
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obatobatan yang ada agar terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia
serta mutu dan stabilitas obat tetap terjaga. Penyimpanan sediaan obat
dan alat kesehatan sebaiknya menggunakan falet agar obat-obat
tersebut terhindar dari kelembaban sehingga kualitas barang tetap
2.2.5
dilakukan
secara
kontan.
Penjualan
kontan
persediaan
barang
dilakukan
untuk
Inventory control
Inventory control atau pengawasan merupakan pengendalian
apakah semua kegiatan telah berjalan sebagaimana mestinya.
Pengawasan dapat bertujuan untuk mendorong efisiensi dan
menghemat biaya-biaya yang dikeluarkan, menjaga aktiva agar tidak
digunakan secara boros, dan menjamin bahwa semua pendapatan
diterima dan dipertanggungjawabkan.
2.3 Dispensing
2.3.1 Pengelolaan Resep
12
240/Menkes/SK/V/1981
tentang
ketentuan
dan
cara
Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat
dan jumlahnya melebihi dosis maksimal.
Resep adalah salinan tertulis dari suatu resep, istilah lain dari
13
tersedia maka resep diberikan harga sesuai dengan harga yang berlaku
di apotek. Jika pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan, maka
resep dikerjakan kemudian diberi etiket, dan diperiksa lagi oleh
asisten apoteker dan diserahkan kepada pasien disertai dengan
informasi mengenai aturan penggunaan obat tersebut.Bila diminta
copy resep atau diperlukan oleh pasien maka asisten apoteker
membuatkancopyresep atau kwitansi pembelian.
Syarat resep yaitu :
1. Kepala resep atau kop resep
meliputi : alamat, nomor telepon.
2. Badan resep
meliputi : tanggal dibuatnya resep, nama dokter dan alamat
praktek.
3. Isi resep
meliputi : nama obat, jumlah obat dan cara penggunaan.
4. Penutup resep
meliputi :tanda tangan dokter, nama pasien, umur pasien, dan
2.3.2
alamat pasien.
Pengelolaan Obat wajib Apotek (OWA)
Selain
keterjangkauan
memproduksi
pelayanan
obat
generik,
kesehatan
untuk
khususnya
memenuhi
akses
obat
indikasi,
kontraindikasi,
carapemakain,
14
cara
Pembelian
Pembelian obat golongan narkotika dilakukan dengan
harus
dilakukan
dengan
16
c.
1)
2)
3)
alamiah
maupun sintesis
yang
berkhasiat
Apotek
lain,
Rumah
Sakit,
Puskesmas,
Balai
untuk
disalahgunakan,
maka
disarankan
dimonitor
dengan
17
2.3.6
2.3.7
permekes
No.919/MENKES/PER/X/1993,
secara
sederhana
19
2.3.8
masyarakat luas
Berubahnya peraturan tentang obat atau farmasi
Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
Pengaruh informasi atau iklan
Kemudahan mendapatkan obat
Mahalnya biaya kesehatan
- Dampak positifnya:
Pencegahan maupun pengobatan yang lebih dini
Biaya yang lebih terjangkau dan cepat
- Dampak negatifnya :
Pengobatan yg kurang rasional
Pelayanan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
Dalam pelayanan komunikasi, informasi, edukasi (KIE)
dapat dilakukan di apotek atau tempat kesehatan lainnya, yang dapat
ditanyakan terlebih dahulu kepada pasien atau keluarga pasien dalam
KIE yaitu, umur, lama gejala penyakit yang diderita, obat apa saja
yang telah diminum sebelumnya, kemudian berikan solusi kepada
pasien tentang obat apa yang akan diberikan sesuai keluhan dan
apabila penyakit yang diderita pasien belum sembuh juga, maka pihak
tenaga kesehatan farmasis dapat menganjurkan kepada pasien untuk
periksa ke dokter.
2.4 Aspek Bisnis
20
2.4.1
Permodalan
Permodalan disuatu perusahaan besar yang merupakan
perusahaan
Badan
Usaha
Milik
Negara
(BUMN)
sehingga
2.4.3
21
BAB III
APOTEK KIMIA FARMA 633
3.1 Sejarah berdirinya apotek
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia.
Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV
Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di
Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks
perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur
sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma.
Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah
menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak
tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia
Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma.
Apotek Kimia Farma 633 Panji Tilar merupakan salah satu Kimia
Farma apotek yang berdiri pada tanggal 1 Februari tahun 2015 dengan
Apoteker Pengelola Apotek (APA) pertama bernama Sari Naulida Hardi,
S.Farm.,Apt yang bertugas sampai sekarang.Apotek ini beralamatkan di
jalan Panji Tilar No.99 Mataram.
3.2
Visi dan Misi
a. Visi
22
a. Simbol Matahari
1. Paradigma baru
Matahari terbit adalah tanda memasuki babak baru kehidupan yang
lebih baik
2. Optimis
Matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi, cahaya tersebut
adalah penggambaran optimisme Kimia Farma dalam menjalankan
bisnisnya.
3. Komitmen
23
Matahari selalu terbit dari timur dan tenggelam dari arah barat
secara teratur dan terus menerus memiliki makna adanya komitmen
dan konsistensi dalam manjalankan segala tugas yang diemban oleh
Kimia Farma dalam bidang farmasi dan kesehatan.
4. Sumber energi
Matahari sumber energi bagi kehidupan dan Kimia Farma baru
memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan
masyarakat.
5. Semangat yang abadi
Warna orange berarti semangat, warna biru berarti keabadian.
Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu makna yaitu
semangat yang abadi.
b. Jenis Huruf
Dirancang khusus untuk kebutuhan KF disesuaikan dengan nilai dan
image yang telah menjadi energy bagi KF karena prinsip sebuah
identitas harus berbeda dengan identitas yang sudah ada.
c. Sifat Huruf
1. Kokoh memperlihatkan KF sebagai perusahaan terbesar dalam
bidang farmasi yang memiliki bisnis hulu hilir dan merupakan
perusahaan farmasi pertama yang dimiliki Indonesia
2. Dinamis dengan jenis huruf italic, memperlihatkan kedinamisan
dan optimisme
3.
Bersahabat
dengan
jenis
huruf
kecil
dan
lengkung,
APA
1 ORANG KORTEKS
SEKALIGUS KASIR
3 ORANG ASISTEN
APOTEKER
25
26
28
18
12
19
20
16
13
10
15
14
17
11
21
25
22
24
28
23
26
27
38
29
30
31
32
33
35
37
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
34
36
Pintu
Alkes
First Aid (alcohol 70 % dan 95 %, rivanol, perban)
Milk and Nutrition (susu hepatosol, Diabetasol)
Baby & Child Care (Caladine, Konicare minyak telon dan minyak kayu
putih)
6. Produk Kimia Farma (bedak marck dan bedak salicyl)
7. Topical (Insto)
8. Medicine (Combantrin tablet dan sirup)
9. Vitamin dan Mineral anak (Sanbe Kids)
10. Vitamin dan Mineral dewasa (Fatigon)
11. Produk Swalayan (Microlax)
12. Produk Kimia Farma (Calsidol, Enkasari)
29
Apotek (OWA).
Pengadaan
Pemesanan (Pengadaan) barang dilakukan melalui email dengan
menggunakan sistem komputer.
Alur pemesanan barang :
1) Mencatat semua jenis permintaan barang di apotek sesuai
dengan buku defecta perhari menggunakan sistem komputer.
2) Dilakukan pengentrian terhadap setiap pemesanan dengan
mencantumkan No. BPBA serta tanggal pesanan.
3) Setiap pemesanan akan dikirim langsung melalui email kepada
bagian Busines Manager untuk dibuatkan surat pesanan barang.
4) Bagian Frocessing pengadaan BM akan mengirimkan SP ke
distributor yang dituju.
5) Untuk barang yang kosong pada distributor tersebut, maka pihak
frocessing akan membuatkan SP baru untuk distributor yang
lain.
Untuk pengadaan narkotik dan psikotropik
Apoteker membuat SP :
u/ narkotik 1 SP, 1 item obat 1 macam PBF
u/ psikotropik 1 SP, beberapa item obat 1 macam PBF
3.7.4
Penerimaan
Barang-barang yang sudah dipesan oleh Apotek Kimia Farma Panji
Tilar Mataram ke bagian pengadaan BM dengan menggunakan Bon
Permintaan Barang Apotek (BPBA) akan menerima barangnya
beserta droppingannya sebagai pencocokan antar barang yang datang
dengan barang yang dipesan.
Alur penerimaan barang :
1) Pihak distributor akan mengantarkan langsung barang yang
dipesan ke gudang 189, dengan membawa faktur berdasarkan
SP.
2) Bagian gudang 189 melakukan pengecekan fisik barang dan
kesesuaian dengan bukti droping, termasuk jumlah kuantiti
barang dan harga.
31
3.7.5
3.7.6
lemari pendingin.
Distribusi
Dalam melakukan pendistribusian di Apotek Kimia Farma
633
dilakukan
perbekalan
langsung
farmasi
di
kepada
apotek
konsumen.
dilakukan
Pendistribusian
dengan
penjualan,
32
digunakan.Setelah
pasien
setuju
dan
menyelesaikan
33
3.8.3
Diterima
Skrining resep :
Administrasi
Farmasetik
Klinis
Cek stock
Ada
Tidak ada
Hitung Harga
Resep
tidak
Siapkan obat
sesuai resep
Beri etiket
Serahkan obat + KIE
Skrining resep :
Administrasi
farmasetik
klinis
Diterima
Cek stock
Siapkan obat
sesuai resep
Ada
Entry kredit
Beri etiket
yaitu :
Stock untuk barang-barang yang habis/kosong, biasanya dilakukan setiap
hari sebagai acuan dalam membuat BPBA.
2.
35
4.
5.
BAB IV
PEMBAHASAN
Apotek adalah salah satu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan farmasi lainnya
36
37
38
Walaupun sistem pengadaan barang telah diatur sebaik mungkin, namun tetap
saja terjadi kekosongan barang, sehingga karyawan atau petugas farmasis
biasanya menawarkan barang yang lain untuk menceah kekecewaan
pelanggan.
Sistem distribusi barang di Apotek Kimia Farma633meliputi :
1. Pemesanan barang
Yang dilakukan melalui email dengan menggunakan sistem komputer.
Alur pemesanan barang :
a. Mencatat semua jenis permintaan barang di apotek sesuai dengan buku
defecta perhari menggunakan sistem komputer.
b. Dilakukan pengentrian terhadap setiap pemesanan
dengan
39
obat
40
Pencatatan yang dilakukan oleh Apotek Kimia Farma adalah sebagai berikut :
a. Buku defecta untuk barang-barang yang habis/kosong, biasanya dilakukan
setiap hari sebagai acuan dalam membuat BPBA.
b. Buku penolakan resep, ini untuk mencatat barang-barang apa saja yang
dibutuhkan oleh pasien tetapi tidak terlyani oleh apotek, ini juga sebagai acuan
dalam membuat BPBA.
c. Buku permintaan barang antar outlet, ini dicatat setiap melakukan permintaan
barang ke outlet-outlet lainnya, seperti Apotek KF 134, Apotek KF 189, dll.
d. Pencatatan pada kartu stok, setiap barang yang masuk dan keluar dicatat
dikartu stok, untuk membantu dalam melakukan stok opname pada akhir
e.
bulan.
Buku pencatatan obat Rusak dan Kedaluwarsa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Apotek Kimia Farma merupakan Apotek milik BUMN dimana Apoteker
Penanggunggung jawab Apotek bekerjasama dengan pemilik sarana
apotek.
2. Apotek Kimia Farma 633 Panji Tilar merupakan salah satu Kimia Farma
apotek yang berdiri pada tanggal 1 Februari 2015
3. Apotek Kimia Farma633 tetap mengutamakan kepuasan pelanggan dengan
memberikan pelayanan yang terbaik.
4. Selain menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi kepada pelanggan
Apotek Kimia Farma 633 juga menyediakan layanan konsultasi kesehatan
dengan Dokter Umum.
5. Sistem administrasi Apotek Kimia Farma 633 dilakukan dengan
menggunakan sistem informasi managemen melalui sistem komputer dan
41
manual
sehingga
dapat
menghindari
kesalahan
pencatatan
dan
42