Pengadaan
suatu proses agar tetap tersedianya bahan baku obat atau bahan kemas produksi di industri farmasi Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor: HK.00.05.4.2411
Jamu Obat bahan alam Obat Herbal Terstandar Fitofarmaka
UU No 36 th 2009 Tentang Kesehatan PP RI Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Permenkes No 006 th 2012 Tentang Industri & Usaha Obat Tradisional Peraturan Kepala BPOM RI No HK.00.05.42.2996 Tentang Pengawasan Pemasukan Obat Tradisional
Peraturan Kepala BPOM RI No HK.00.05.1.42.0115 Tentang Pengawasan Pemasukan Bahan Baku Obat Tradisional
Peraturan Kepala BPOM RI Nomor Hk.03.1.23.06.11.5629 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik
Peraturan Kepala BPOM RI No:HK.00.05.4.1380 Tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik
Pasal 98 ayat 2
setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyi mpan, mengolah,mempro mosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat
Pasal 5 (a)
Pasal 6
Ayat 1 Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi, fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan sediaan farmasi
Pengadaan Sediaan Farmasi, termasuk obat tradisional di dalamnya, merupakan salah satu bidang dari pekerjaan kefarmasian
Ayat 2 Pengadaan Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Ayat 1 PP No 51 Tahun 2009 harus dilakukan oleh Tenaga kefarmasian
Pasal 34 Ayat 1
Dalam persyaratan perizinan maupun penyelenggaraannya, setiap IOT dan IEBA wajib memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Apoteker Warga Negara Indonesia sebagai Penanggung Jawab
Pasal 2 Ayat 1
Apoteker penanggung jawab industri obat tradisional yang akan melakukan impor bahan baku obat tradisional mengajukan surat permohonan tertulis kepada Kepala BPOM untuk mendapatkan persetujuan pemasukan.
Pasal 1
Mengesahkan dan memberlakukan Persyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPOTB, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Industri obat tradisional hendaklah memiliki personil yang terkualifikasi dan berpengalaman praktis dalam jumlah yang memadai.
Lampiran (personalia)
Personalia hendaklah mempunyai pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kemampuan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan tersedia dalam jumlah yang cukup.
Pasal 2 Ayat 1
Yang berhak memasukkan obat tradisional impor ke dalam wilayah Indonesia adalah importir, distributor, industri obat tradisional dan atau industri farmasi yang memiliki izin impor sesuai peraturan perundang-undangan, yang diberi kuasa oleh produsen di negara asal
Pasal 98 ayat 3
Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dan Pemerintah berkewajiban untuk membina, mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pengadaan, penyimpanan, promosi, dan pengedarannnya
Selain ketersediaan sumber, sediaan farmasi yang berupa obat tradisional harus memenuhi standar dan/atau persyaratan yang ditentukan
PERATURAN KEPALA BPOM RI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBAT, BAHAN OBAT TRADISIONAL, BAHAN SUPLEMEN KESEHATAN, DAN BAHAN PANGAN KE DALAM WILAYAH INDONESIA
PERATURAN KEPALA BPOM RI NOMOR : HK.00.05.41.1384 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA
Melakukan seleksi obat herbal yang akan diadakan Mendata jumlah bahan baku yang akan diadakan Memilih supplier yang akan digunakan Melakukan pemesanan bahan baku obat herbal baik lokal maupun impor Membuat aturan kontrak dengan supplier Melakukan monitoring terhadap status order bahan baku Melakukan pengambilan sampel sesuai dengan prosedur yang telah disetujui Melakukan penempelan label bahan awal Menetapkan kualitas bahan baku dengan metode yang telah divalidasi
Melakukan pencatatan hasil pengujian dan mencakup sekurang-kurangnya data berikut: A. nama bahan atau produk B. nomor bets, produsen dan/atau pemasok jika ada C. referensi ke spesifikasi yang relevan dan prosedur pengujian D. hasil uji, termasuk observasi dan kalkulasi dan referensi ke sertifikat analisis E. tanggal pengujian F. paraf analis yang melakukan pengujian G. paraf orang yang melakukan verifikasi pengujian dan kalkulasi, jika ada H. pernyataan yang jelas tentang pelulusan atau penolakan atau status lain, tanggal dan tanda tangan dari personil penanggung jawab.
Manajemen Farmasi
Pencatatan jumlah penerimaan, pengeluaran, dan jumlah bahan Pembuatan kartu stok produk Pengelolaan Kas
Kimia Analisis
Kadar air, Cemaran logam berat, Residu pestisida
Mikrobiologi
Cemaran mikroba, Angka kapang dan khamir, Mikroba patogen
Farmasi Forensik
Distribute drugs
Make payment
Receive and check drugs Monitor order status Specify contract terms