Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Arbi Nugroho 20340293
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa atas
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Pendirian Industri Farmasi Rumah Tangga. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Industri Program Studi
Profesi Apoteker. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagaimana pendirian industri farmasi rumah tangga bagi pembaca dan
penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Teti Indrawati,Apt. selaku
dosen Mata Kuliah Farmasi Industri Program Studi Profesi Apoteker yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3
2.1 Industri Rumah Tangga................................................................................. 3
2.2 Jenis Industri Rumah Tangga........................................................................ 4
2.3 Pangan........................................................................................................... 5
2.4 Industri Rumah Tangga Pangan………………............................................. 5
2.5 Kemasan Industri Rumah Tangga ................................................................. 5
2.6 Perizinan………………………...................................................................... 6
2.7 Cara Produksi Pangan Yang Baik................................................................... 9
2.8 Sarana dan Bangunan. ....................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................... 20
3.1 Pendirian Industri Rumah Tangga Pangan.................................................... 20
3.2 Kelengkapan Persyaratan Perizinan Industri Rumah Tangga.......................... 20
3.3 Gambaran Umum ......................................................................................... 21
3.4 Sturuktur Organisasi CV........................................ ....................................... 23
3.5 Rancangan Industri Pangan Rumah Tangga................................................... 24
3.6 Produksi dan Distribusi (Pemasaran) Industri Pangan Rumah Tangga.......... 26
3.7 Analisis SWOT Industri Makanan Rumah Tangga.. .... ........... .................... 30
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 31
4.1 Kesimpulan................................................................................................... 31
4.2 Saran.............................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari pendirian CV.Ladiva adalah sebagai Badan usaha agar suatu
usaha memiliki wadah resmi dan legal untuk memudahkan pergerakan badan usaha itu
sendiri, misalnya “pengadaan barang”, perlu suatu sarana melakukan kerjasama, selain
itu biasanya juga diisyaratkan apabila akan menjalin kerjasama dengan suatu instansi
pemerintah atau pihak lain adanya pembentukan suatu badan usaha. hal yang penting
lainnya yaitu perlu adanya sarana, prasarana, sumber daya, yang perlu direncanakan
secara efektif agar dapat mendukung kemajuan suatu usaha yang akan didirikan. maka
dari itu industri makanan rumah tangga keripik ceker perlu dibuat Rancangan Anggaran
Biaya (RAB) yang sistematis.Rancangan Anggaran Biaya (RAB) langkah selanjutnya
adalah perlu dilakukan perhitungan agar mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk dapat mengembalikan modal investor. Hal ini bermanfaat
meyakinkan investor untuk dapat berinvestasi pada industri yang akan didirikan.
Bahan baku berupa daging hasil peikanan dan peternakan merupakan bahan
pangan utama manusia,sedangkan bagian tulang,kulit ,jeroan,dan sisik,bagian yang
jarang dimakan,tetapi masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan.Memiliki gizi
sangat tinggi.Ceker ayam adalah bagian dari tubuh ayam yaitu bagian kaki ayam,tekstur
yang unik dan rasa yang gurih membuat ceker ayam digemari banyak orang.Ceker
1
ayam mengandung protein,kolagen,zat kapur/kalsium dan kartilago.Ceker ayam
memiliki sedikit daging di semua bagian hingga semua ruas jari-jarinya,ceker ayam
juga mempunyai tulang lunak yang rasanya gurih dan lezat.Ceker ayam yang dimasak
biasanya akan mengeluarkan cairan atau gel khusus yang banyak mengandung gelatin.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami cara mendirikan CV untuk Industri makanan rumah
tangga
2. Mengetahui dan memahami persayaratan dalam mendirikan Industri makanan
rumah tangga dan izin apa saja yang diperlukan.
3. Mengetahui dan memahami pengadaan sarana prasarana,serta SDM dalam
mendirikan Industri makanan rumah tangga serta proses pelaksanaan produksi dan
distribusi/pemasaran industri makanan rumah tangga
4. Untuk memahami analisis SWOT Produk industri makanan rumah tangga
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Berdasarkan Direktori Industri Kecil Jawa Tengah (2003: iii): usaha kecil
terdiri dari 2 sub sektor yaitu Industri Kecil (IK) dan Dagang Kecil (DK). Berdasarkan
Kep. Menperindag RI No.254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil dan
Dagang Kecil di Lingkungan Disperindag, IK dan DK adalah usaha industri yang
mempunyai nilai investasi seluruhnya maksimal 200 juta, tidak termasuk tanah dan
bangunan, dan dimiliki oleh Warga Negara Indonesia. Suatu perusahaan dikelompokan
menjadi empat kategori, yaitu:
(a). Industri Besar: tenaga kerjanya 100 orang atau lebih.
(b). Industri Sedang: tenaga kerjanya 20-99 orang.
(c). Industri Kecil: tenaga kerjanya 5-19 orang.
(d). Industri Rumah Tangga: tenaga kerjanya 1-4 orang.
Dengan tujuan :
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Kecil (Industri Rumah
Tangga)
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
3. Meningkat peran Industri Rumah Tangga dalam pembangunan daerah, penciptaan
lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
rakyat dari kemiskinan.
4
2.3. Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan
lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses
dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan.
2.6. Perizinan
2.6.1. Pembuatan CV
CV (Comanditaire Venootschap) adalah bentuk usaha yang merupakan
salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin
melakukan usaha dengan modal terbatas. Cv merupakan badan usaha yang tidak
berbadan hukum, kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
CV dapat didirikan dengan mensyaratkan 2 orang menggunakan akta notaris
yang berbahasa Indonesia. Hal yang harus dibawa pada saat datang ke notaris
adalah:
1. Calon nama yang digunakan oleh CV tersebut beserta pekerjaannya
2. Penetapan nama CV
3. Fotocopy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV
4. Fotocopy NPWP Pengurus CV (Direktur)
5. Fotocopy bukti pemilikan atau penggunaan tempat usaha. Bila sewa kepada
orang lain harus dibuktikan dengan adanya perjanjian sewa-menyewa, yang
dilengkapi dengan pembayaran pajak sewa (PPh) oleh pemilik tempat. Ada
daerah-daerah tertentu yang dapat digunakan sebagai tempat usaha yang
tidak membayarkan lingkungan, asalkan mendapat persetujuan dari RT/RW
setempat.
6
6. Pas Foto ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang warna merah.
Jangka waktu pengurusan izin-izin tersebut dari pendirian sampai dengan
selesai lebih kurang 35 hari dan membutuhkan biaya sekitar Rp.4.500.000.-
8
o Pas Foto 3x4
o Fotocopy sertifikasi izin usaha industri rumah tangga
Mengisi formulir serta melampirkan bahan baku, bahan tambahan dan
bahan penolong produk. Serta membayar biaya kurang lebih sebesar Rp
2.000.000,- .Setelah semua dilewati dengan baik sertifikat halal diunduh dalam
bentuk softcopi atau dikirim ke alamat rumah, dan juga wajib meletakkan
label/logo sertifikat halal pada tempat yang mudah dibaca. Izin usaha dari MUI
ini berlaku selama 2 tahun.
9
derajat kesehatan. Terdiri atas:
1. Penetapan Spesifikasi Bahan
a. Persyaratan Bahan
Bahan yang dimaksud mencakup bahan baku, bahan tambahan, bahan
penolong termasuk air dan bahan tambahan pangan (BTP)
Harus menerima dan menggunakan bahan yang tidak rusak, tidak busuk,
tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, tidak merugikan atau
membahayakan kesehatan dan memenuhi standar mutu ataupersyaratan
yang ditetapkan
Harus menentukan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan untuk memproduksi
pangan yang akan dihasilkan.
Tidak menerima dan menggunakan bahan pangan yang rusak.
Jika menggunakan bahan tambahan pangan (BTP), harus menggunakan
BTP yang diizinkan sesuai batas maksimum penggunaannya
Penggunaan BTP yang standar mutu dan persyaratannya belum ditetapkan
harus memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia (Badan POM RI)
Bahan yang digunakan seharusnya dituangkan dalam bentuk formula dasar
yang menyebutkan jenis dan persyaratan mutu bahan
Tidak menggunakan Bahan Berbahaya yang dilarang untuk pangan.
b. Persyaratan Air
Air yang merupakan bagian dari pangan seharusnya memenuhi persyaratan
air minum atau air bersih sesuai peraturan perundangundangan;
Air yang digunakan untuk mencuci / kontak langsung dengan bahan
pangan, seharusnya memenuhi persyaratan air bersih sesuai peraturan
perundang-undangan;
Air, es dan uap panas (steam) harus dijaga jangan sampai tercemar oleh
bahan-bahan dari luar;
Uap panas (steam) yang kontak langsung dengan bahan pangan atau mesin /
peralatan harus tidak mengandUng bahan-bahan yang berbahaya bagi
keamanan pangan; dan
Air yang digunakan berkali-kali (resirkulasi) seharusnya dilakukan
10
penanganan dan pemeliharaan agar tetap aman terhadap pangan yang
diolah.
5. Penarikan Produk
Penarikan produk pangan adalah tindakan menghentikan peredaran pangan karena
diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit/keracunan pangan atau karena tidak
memenuhi persyaratan/ peraturan perundang-undangan di bidang pangan.
Tujuannya adalah mencegah timbulnya korban yang lebih banyak karena
11
mengkonsumsi pangan yang membahayakan kesehatan dan/ atau melindungi
masyarakat dari produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan
pangan.
a. Pemilik IRTP harus menarik produk pangan dari peredaran jika diduga
menimbulkan penyakit / keracunan pangan dan / atau tidak memenuhi
persayaratan peraturan perundang-undangan di bidang pangan.
b. Pemilik IRTP harus menghentikan produksinya sampai masalah terkait diatasi.
c. Produk lain yang dihasilkan pada kondisi yang sama dengan produk
penyebab bahaya seharusnya ditarik dari peredaran / pasaran
d. Pemilik IRTP seharusnya melaporkan penarikan produknya, khususnya yang
terkait dengan keamanan pangan ke Pemerintah Kabupaten / Kota setempat
dengan tembusan kepada Balai Besar / Balai Pengawas Obat dan Makanan
setempat.
e. Pangan yang terbukti berbahaya bagi konsumen harus dimusnahkan dengan
disaksikan oleh DFI.
f. Penanggung jawab IRTP dapat mempersiapkan prosedur penarikan produk
pangan.
12
Ruang produksi sebaiknya cukup luas dan mudah dibersihkan dan
sebaiknya tidak digunakan untuk memproduksi produk lain selain pangan.
Konstruksi Ruangan sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan lama, mudah
dipelihara dan dibersihkan atau didesinfeksi.
Lantai
Lantai sebaiknya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak licin,
kuat, memudahkan pembuangan atau pengaliran air, dan air tidak
tergenang. Lantai seharusnya selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir,
dan kotoran lainnya serta mudah dibersihkan.
Dinding atau Pemisah Ruangan
Dinding atau pemisah ruangan sebaiknya dibuat dari bahan kedap air, rata,
halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, dan kuat.
Dinding atau pemisah ruangan seharusnya selalu dalam keadaan bersih dari
debu, lendir, dan kotoran lainnya dan seharusnya mudah dibersihkan.
Langit-langit
Langit-langit sebaiknya dibuat dari bahan yang tahan lama, tahan terhadap
air, tidak mudah bocor, tidak mudah terkelupas atau terkikis. Dengan
permukaan langit-langit sebaiknya rata, berwarna terang dan jika di ruang
produksi menggunakan atau menimbulkan uap air sebaiknya terbuat dari
bahan yang tidak menyerap air dan dilapisi cat tahan panas. Langit-langit
seharusnya selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah-labah.
Pintu Ruangan
Pintu sebaiknya dibuat dari bahan tahan lama, kuat, tidak mudah pecah atau
rusak, rata, halus, dan berwarna terang. Pintu ruangan produksi seharusnya
didisain membuka ke luar / ke samping sehingga debu atau kotoran dari
luar tidak terbawa masuk melalui udara ke dalam ruangan pengolahan.
Pintu ruangan, termasuk pintu kasa dan tirai udara seharusnya mudah
ditutup dengan baik dan selalu dalam keadaan tertutup.
Jendela
Jendela sebaiknya dibuat dari bahan tahan lama, kuat, tidak mudah pecah
atau rusak. Permukaan jendela sebaiknya rata, halus, berwarna terang, dan
mudah dibersihkan. Konstruksi jendela seharusnya didisain dengan baik
13
untuk mencegah penumpukan debu.
b. Fasilitas
Kelengkapan Ruang Produksi
Ruang produksi sebaiknya cukup terang sehingga karyawan dapat
mengerjakan tugasnya dengan teliti. Di ruang produksi seharusnya ada
tempat untuk mencuci tangan yang selalu dalam keadaan bersih serta
dilengkapi dengan sabun dan pengeringnya.
Tempat Penyimpanan
Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk bumbu dan bahan tambahan
pangan (BTP) harus terpisah dengan produk akhir. Tempat penyimpanan
khusus harus tersedia untuk menyimpan bahan-bahan bukan untuk pangan
seperti bahan pencuci, pelumas, dan oli. Tempat penyimpanan harus mudah
14
dibersihkan dan bebas dari hama seperti serangga, binatang pengerat seperti
tikus, burung, atau mikroba dan ada sirkulasi udara.
15
bersih, beserta tempat sampah yang tertutup. Kemudian toilet / jamban
seharusnya tersedia dalam jumlah cukup dan dalam keadaan bersih dan tertutup
untuk menjamin kebersihan karyawan guna mencegah kontaminasi terhadap
bahan pangan. Diberi tanda peringatan bahwa setiap karyawan harus mencuci
tangan dengan sabun sesudah menggunakan toilet.
Sampah harus segera dibuang ke tempat sampah untuk mencegah agar
tidak menjadi tempat berkumpulnya hama binatang pengerat, serangga atau
binatang lainnya sehingga tidak mencemari pangan maupun sumber air.Tempat
sampah harus terbuat dari bahan yang kuat dan tertutup rapat untuk menghindari
terjadinya tumpahan sampah yang dapat mencemari pangan maupun sumber air.
e. Aspek Permodalan
16
Arti faktor produksi modal dalam sejarahnya adalah sesuai dengan
perkembangan artian modal itu sendiri secara ilmiah. Pada permulaannya,
orientasi modal secara klasik dapat didefinisikan sebagai hasil produksi yang
digunakan untuk memprodusir lebih lanjut (Bambang Riyanto, 1999:17).
f. Aspek Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,
mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien
dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis
yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan
pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut
pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
Perencanaan strategis yang berorientasi pasar yaitu proses manajerial
untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya
organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuannya untuk
membentuk dan menyempurnakan usaha serta produk perusahaan sehingga
memenuhi target laba.
17
Untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dapat digunakan
Analisa SWOT yaitu Strenghts (memaksimalkan kekuatan), Waekness
(meminimalkan kelemahan), Opportunities (memaksimalkan peluang) dan
Threats (meminimalkan ancaman). Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang
cukup berat karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategis dapat disusun.
Kegagalan menganalisisnya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu
antara faktor-faktor strategis dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal, sambil mencari hubungannya dengan misi, tujuan, dan
sasaran; juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu keputusan
strategis yang baik. Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis
yang baik dapat dihasilkan. Salah satu model analisa SWOT yang merupakan
rangkuman dari beberapa model adalah diperkenalkan oleh Kearns (1992) seperti
terlihat pada diagram di bawah ini.
Diagram ini menampilkan matrik enam kotak, dua yang paling atas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman, sedangkan dua kotak
sebelah kiri adalah faktor adalah faktor kotak internal, yaitu kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan. Kotak lainnya A, B, C, D merupakan kotak isu-isu
strategik yang timbul sebagai kotak antara faktor-faktor eksternal dan internal.
FAKTOR INTERNAL
STRENGTHS COMPARATIVE MOBILIZATION
ADVANTAGE
WEAKNESS INVESTMENT INVESTMENT
DIVESTMENT DIVESTMENT
Ada empat strategi yang tampil dari hasil analisis SWOT tersebut antara lain :
18
meninggalkan kesempatan untuk memanfaatkan kekuatannya mengejar
peluang yang dimaksud;
19
BAB III
PEMBAHASAN
20
b. Dinas Kesehatan akan mempelajari surat permohonan untuk disesuaikan dengan
persyaratan yang telah ditentukan, dan akan dilakukan pemeriksaan berkas,
persetujuan Kadinkes dan menunggu waktu pelaksanaan penyuluhan keamanan
pangan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
c. Pemohon diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan diperiksa sarana
produksinya, pemeriksaan sarana.
d. Dinkes memberikan pertimbangan terhadap permohonan izin yang diajukan,
menyusun konsep izin dan meneruskan kepada yang berhak menandatangani
berdasarkan ketentuan yang berlaku, menanda-tangani konsep izin.
e. Pemohon membayar retribusi Sertifikat PIRT.
f. Total waktu pengurusan 14 Hari.
21
• Jenis Produk/Jasa : Makanan Ringan
B. Lokasi CV
Lokasi berada di tempat yang strategis yaitu diantara daerah permukiman warga dan
area pasar. Dengan luas tanah sekitar 200 m2 sehingga mempermudah proses
penjualan pada saat pemasaran.
C. Visi dan Misi CV
Visi : Mampu Bersaing di dunia bisnis dan Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Misi : Membuat Produk yang berkualitas dan Memenuhi kebutuhan Konsumen
terhadap makanan ringan yang berbahan baku pisang.
D. Ruang Lingkup Cara Pembuatan Industri Makanan Rumah Tangga
Bangunan dan Fasilitas
Ruang produksi cukup luas dan mudah dibersihkan, lantai dibuat dari bahan yang
halus tetapi tidak licin, permukaan rata, dinding dibuat tahan lama, tidak mudah
mengelupas, langit-langit dalam keadaan bersih dari debu, sarang serangga dan
kotoran lainnya, ruang produksi cukup terang sehingga karyawan dapat
mengerjakan tugasnya dengan teliti.
Peralatan Produksi
Alat yang digunakan dalam proses produksi adalah kompor gas, alat pemotong
ceker, penjepit plastik, pisau, baskom, keranjang, mesin peniris minyak, mesing
vacuum friying, mesin mesin press. Alat selalu dibersihkan sebelum dan setelah
digunakan sehingga selalu bersih saat digunakan.
Sarana Penyedia Air
Suplai air yang digunakan adalah air sumur dengan pompa yang berada di
belakang rumah. Air yang digunakan tidak berwarna dan tidak memiliki bau.
Higiene dan Sanitasi
Sarana pembersihan telah tersedia untuk membersihkan ruang produksi. Air panas
juga terkadang digunakan untuk membersihkan alat-alat produksi. Fasilitas untuk
mencuci tangan tersedia beserta sabun dan pengering tangan.
Kesehatan dan Higiene karyawan
22
Karyawan yang melakukan produksi dalam keadaan sehat dan sedang tidak
mengalami penyakit menular. Karyawan menggunakan pakaian yang bersih
lengkap dengan penutup kepala, masker, serta sarung tangan plastik.
Penyimpanan
Penyimpanan bahan baku terpisah dari penyimpanan produk akhir. Penyimpanan
wadah dan pengemas masih di dalam satu ruangan namun letaknya tidak
berdekatan dengan alat produksi. Peralatan produksi disimpan di dalam ruangan
produksi dan dibersihkan sebelum dan setelah penggunaan alat.
Pelabelan Proses
Industri Rumah makanan rumah tangga (keripik ceker ayam) sudah menggunakan
label pangan pada kemasan karena pemberian label pangan perlu dilakukan untuk
memberi informasi produk kepada konsumen dan merupakan salah satu syarat
dalam pengurusan izin PIRT. .
Pencatatan dan dokumentasi
Dokumentasi terkait spesifikasi bahan dan proses dilakukan oleh pemilik Industri
Rumah makanan rumah tangga karena bahan yang digunakan berasal dari 1
penjual sehingga selalu ingat bahan baku berasal dari mana dengan kualitas yang
baik. Namun pencatatan jumlah produk akhir dilakukan untuk mengetahui jumlah
pendapatan yang didapat dari produk.
23
3.5. Rancangan Industri Pangan Rumah Tangga
No Nama Jumlah
1 Ceker Ayam 10 kg
2 Bumbu Penyedap Rasa (Original, Balado, 40 bungkus
Keju)
3 Minyak Goreng 10 L
4 Garam 20 bungkus
5 Plastik Kemasan Berlogo 100gr x 3000 bungkus
24
B. Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM yang bekerja pada industri rumah tangga CV.Ladiva adalah sebagai
berikut :
Jenis Pekerjaan Jumlah SDM
Pimpinan 1 Orang
Produksi sekaligus pengadaan bahan baku 2 Orang
Accounting 1 Orang
Pemasaran 1 Orang
Pengelolaan 3 Orang
Pengemasan 3Orang
1. Pemimpin
Pemimpin berlaku juga sebagai pemilik usaha. Bertanggung jawab atas
perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan
mutu. Job description:
o Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha
o Merencanakan dan menyusun program kerja
2. Produksi dan Pengadaan bahan baku
o Bertanggung jawab atas pengendalian dan merangkap pekerjaan pengadaan
bahan baku
o juga bahan-bahan tambahan dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan,
dan mesin
o Bekerja sama dengan bagian accounting dalam penyusunan rencana dan
jadwal produksi
o Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada
setiap
o karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi
o Memonitor pelaksanaan rencana produksi
25
3. Accounting
o Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan
o Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan
o Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan
o Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya.
4. Pemasaran
o Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan
informasi
o Menentukan pasar sasaran
o Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan
keluar/solusi
o Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar
5. Personalia/Pengemasan
Terdiri dari pengelolaan dan pengemasan. Untuk pengelolaan memiliki tanggung
jawab :
o Membuat bahan baku (Keripik ceker ayam)
o Menggoreng bahan baku
Tugas dari pengemasan :
o Melakukan pengolahan bahan dari ceker ayam, ceker ayam segar diolah
sehingga menjadi keripik ceker ayam yang krispi
o Mengemas produk.
26
2) Pembuatan Produk
Kupas kulit ceker ayam dan bersihkan, lalu tiriskan. Kemudian rendam
kulit ceker ayam dengan air garam selama 5 jam, lalu cuci bersih ceker ayam
kemudian tiriskan hingga benar-benar kering. Untuk mendapatkan hasil yang
baik sebaiknya ceker ayam yang telah dicuci dijemur terlebih dahulu selama 5
jam, kemudian masukkan kedalam mesin vacumfrying (mesin penggoreng
hampa udara) dengan minyak yang dipanaskan pada suhu rendah tidek
melebihi 900C.
Goreng hingga matang dan buih pada minyak semakin mengecil atau
berkurang, kemudian angkat n tiriskan. Simpan keripik ceker ayam kedalam
wadah atau plastik kedap udara supaya rasa renyah dan gurihnya bertahan
lama. Tahap selanjutnya yaitu kemasan. cara mengemas keripik ceker ayam
kemudian dimasukkan kedalam kemasan plastic berlogi yang kedap udara.
3) Produk Yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan berupa makanan ringan ceker ayam yang
memiliki rasa enak, lezat dan gurih. Keripik ceker ayam yang sudah dikemas
ke dalam plastik tebal berklip yang ramah lingkungan. Harganya berkisar Rp
10.000 dengan kemasan 100gr.
3.6.2. Distribusi
Produk yang telah di produksi dari CV Ladiva akan dikirim langsung ke
UKM-UKM, Supermarket, dan tokoh oleh-oleh yang berada disekitaran daerah
JABODETABEK
3.6.3. Pemasaran
27
3. Mempromosikan dengan menggunakan akun sosial media seperti Instagram,
Facebook, dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang.
3.6.4. Rancangan Biaya
Kebutuhan Biaya
a. Pembangunan Fisik
Sewa bangunan per tahun Rp. 50.000.000,-
Alat-Alat Produksi Rp. 20.000.000,-
Pengadaan Bahan Baku Rp. 5.000.000,-
Sarana penyedia air Rp. 800.000,-
Perizinan MUI (Izin Halal) Rp. 150.000,-
Sarana transportasi dan Angkutan barang Rp. 1.000.000,-
Listrik Rp. 700.000,-
Biaya Promosi Rp. 1.000.000,-
Penanganan sampah Rp. 300.000,-
Biaya tak terduga Rp. 1.000.000,-
Gaji staf dan Karyawan (per bulan) Rp. 35.000.000,-
Total anggaran yang dibutuhkan Rp. 114.950.000,-
Jumlah Investasi
PP = x 1 tahun
Jumlah Kas Masuk ( 1tahun )
Diketahui:
Modal awal beserta investasi : Rp. 114.950.000,-
Jumlah kas masuk 1 tahun : Rp. 30. 000,000,-
Maka:
¿
PP = Rp .114. 950.000 ,− Rp . 30.000.000 ,−¿ x 1 tahun ¿ ¿ = 3,8 tahun
28
(Rp)
Produksi (Rp)
(Unit/pcs)
1 Bulan Maret 1.500 Rp 10.000 Rp. 15.000.000
2 Bulan April 2.000 Rp. 10.000 Rp. 20.000.000
3 Bulan Mei 2.500 Rp. 10.000 Rp. 25.000.000
4 Bulan Juni 3.000 Rp. 10.000 Rp. 30.000.000
5 Bulan Juli 3.500 Rp. 10.000 Rp. 35.000.000
6 Bulan Agustus 4.000 Rp. 10.000 Rp. 40.000.000
7 Bulan September 4.500 Rp 10.000 Rp. 45.000.000
8 Bulan Oktober 5.000 Rp. 10.000 Rp. 50.000.000
9 Bulan November 5.500 Rp. 10.000 Rp. 55.000.000
10 Bulan Desember 6.000 Rp. 10.000 Rp. 60.000.000
11 Bulan Januari 6.500 Rp. 10.000 Rp. 65.000.000
12 Bulan Februari 7.000 Rp. 10.000 Rp. 70.000.000
Jumlah Rp. 510.000.000,-
Usaha Keripik Ceker ayam ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena
peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa
menikmatinya. Aspek pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah
ke bawah maupun atas karena itu harga produk dapat terjangkau/relatif murah. Strategi
29
pemasaran mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Poin yang perlu di
perhatikan dan dianalisis adalah:
1. Strenght
Harga keripik ceker ayam ini cukup terjangkau dan memiliki banyak varian rasa
Kualitas dari keripik ceker ayam ini sangat terjamin, karena dalam proses
pembuatannya diutamakan kebersihan.
2. Weakness
Industri yang baru didirikan
Keripik ceker ayam akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan
sembarangan atau ditumpuk
3. Opportunity
Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah untuk
memasarkan produk.
Dengan adanya usahha semacam ini pangsa pasar didaerah usaha ini masih
memungkinkan untuk ekspansi.
4. Threat
Jumlah kompetitor yang terus meningkat
Munculnya produk baru yang lebih unggul
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
30
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. CV.Ladiva mendirikan industri makanan rumah tangga Keripik Ceker Ayam dengan
lama waktu perizinan selama 14 hari tanpa ada pemungutan biaya apapun.
2. Cara mendapatkan izin industri rumah tangga harus ada Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) , jaminan tertulis oleh Bupati/Walikota terhadap
pangan produksi IRT diwilayah kerjanya, setelah permohonan diterima oleh
Bupati/Walikota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengevaluasi kelengkapan dan
kesesuaiannya. Untuk Mendapatkan Izin Industri CV.Ladiva izin yang harus
dipersiapkan antara lain; Surat keterangan domisili perusahan (SKDP), Nomor
pokok wajib pajak (NPWP), Surat keterangan terdaftar wajib pajak, Surat izin usaha
perdagangan (SIUP), Tanda daftar perusahaan (TDP) membutuhkan waktu 50 hari.
Dengan biaya anggaran sebesar Rp. 7.800.000,-
3. Total karyawan yang dibutuhkan oleh CV Ladiva adalah sebanyak 11 karyawan
yang terdiri dari pimpinan 1 orang, bagian produksi dan pengadaan bahan baku 2
orang, accounting 1orang, bagian pemasaran 1 orang, pengelolaan 3 orang, dan
bagian pengemasan 3 orang. Lama waktu yang diperlukan untuk menjalankan usaha
industri makanan rumah tangga ini adalah 5 bulan dengan anggaran biaya sebesar
Rp. 114.950.000.-
4. Proses produksi CV Ladiva menggunakan alat atau mesin untuk produksi seperti
mesin press, alat pemotong pisang, pisau, baskom, mesin vacum frying, kompor gas,
mesin peniris minyak, keranjang dan penjepit plastik. Bahan yang digunakan adalah
ceker ayam segar, bumbu penyedap rasa (balado,keju dan original), minyak goreng,
garam, dan plastic kemasan berlogo.
Proses Pemasaran atau distribusi CV Ladiva dilakukan dengan cara membuat
selembaran atau brosur yang disebarkan disekitar sekolah, lingkungan rumah atau
tempat-tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak,
memberitahukan kepada teman-teman tentang usaha yang baru dibuka dan
mengundang mereka untuk datang berkunjunng dan Membuat akun sosial media
seperti Instagram, facebook dan twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak
orang. Rancangan biaya CV.Ladiva meliputi sewa bangunan, alat-alat produksi dan
bahan baku, sarana penyedia air, perizinan MUI (izin halal), sarana transportasi dan
angkutan barang, listrik, biaya promosi, penanganan sampah, biaya tak terduga, serta
gaji staf dan karyawan dengan total anggaran yang dibutuhkan Rp. 114.950.000
31
Sedangkan penghasilan bersih pertahun adalah Rp.510.000.000,- Maka BEP paling
lambat adalah 2 tahun untuk mulai memperoleh keuntungan
5. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing.
4.2. SARAN
Menambah lebih banyak lagi varian rasa pada produk keripik ceker ayam agar bisa
menarik lebih banyak konsumen lagi.
Setelah produksi disarankan mendaftarkan produk makanan untuk mendapatkan
sertifikat label MUI.
Sebelum pemasaran sebaiknya mengetahui konsumen yang dituju sehingga produk
bisa lebih mudah dikenal konsumen dan produk di design semenarik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
32
Industri Sangkar Ayam Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Manajemen dan
Akutansi, Vol. 2. Universita Islam Darul ‘Ulum Lamongan.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan. 2012. Cara Produksi Pangan
Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga. Jakarta
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan. 2012. Pedoman Pemberian Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Jakarta
Hartono, Siti Soemantri, Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan Peraturan
33