Anda di halaman 1dari 13

FARMASI SOSIAL

PERILAKU PENULISAN RESEP

Dosen : Dr. Dra. Lili Musnelina, M.Si


PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI
INSTITUS SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2017
Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter
gigi atau dokter hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan
peratuan perundangan yang berlaku. (Kepmenkes No.
1197/MENKES/SK/X/2004)

Dokter sebagai satu-satunya orang yang dapat menulis resep obat untuk
pasien merupakan tenaga kesehatan yang sangat berperan dan otonom
(Sujudi, 1998).

APA ITU RESEP ????


Tujuan utama dari peresepan obat yaitu untuk mewujudkan terapi yang
rasional, efektif, aman & murah. untuk mencapai peresepan yang rasional
WHO menetapkan suatu pedoman terapi/peresepan obat dalam bukunya yang
berjudul Guide to good prescribing
terapi yang rasional seakan-akan susah diterapkan dalam praktek, karena
meskipun telah begitu banyak upaya dilakukan diberbagai bidang, baik
pendidikan dokter dan spesialis, hukum dan etika kedokteran (mediko-legal),
sistem asuransi, namun tetap saja angka kesalahan medis (medical error)
tetap tinggi, bahkan semakin meningkat.
sedikitnya ada enam faktor yang mempengaruhi pola penulisan obat atau
terapi yang rasional yaitu;

1. Pengaturan obat (regulasi, law information,


enforcement), 5. Sistem pelayanan kesehatan
2. Pendidikan (formal dan (asuransi, jaminan kesehatan,
informal), dll.),
3. Pengaruh industri obat (iklan, 6. Sosio-kultural (hubungan
insentif, dll.), dokter-pasien yang cenderung
4. Informasi/prescribing patrilinia, tidak kritis, dll.).
FAKTOR YANG MENDASARI DOKTER DALAM
PERESEPAN OBAT

Etitude

Sikap
Faktor
Perilaku

mendasar
Motivasi
Faktor yang Mendasari
Dokter Menulis Resep

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme. Seorang ahli


psikologi Skinner (1938) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010)
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Perilaku seseorang dalam hal ini perilaku dokter dalam menuliskan resep
sesuai dengan formularium, ditentukan oleh pengetahuan dokter tersebut
tentang obat yang masuk dalam daftar formularium, sikap dokter terhadap
obat yang ada di formularium, ketersediaan dan kelengkapan dari obat
yang ada di formularium terutama di fasilitas kesehatan tempat dokter
tersebut bekerja dan juga dipengaruhi oleh dukungan dari luar
(atasan/produsen) sebagai motivasi/dorongan dalam penulisan resep obat.

Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mempengaruhi diri agar


melakukan sesuatu.
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya
sendiri, orang lain, objek atau isue. Sikap juga merupakan reaksi atau
respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
objek.
PERILAKU
PENULISAN RESEP

vs
KEPATUHAN KETIDAKPATUHAN
(rasional) (irrasional)

Arogansi, tidak disiplin terhadap prosedur, tidak disiplin waktu dan tidak
mau mengisi status pasien adalah hal-hal yang menyebabkan pengobatan
menjadi irasional.
Menurut Quick, Pengobatan yang rasional diawali dengan penulisan resep
obat oleh dokter secara rasional, dengan langkah-langkah berikut :
1. Diagnosis yang tepat.
2. Memilih obat yang terbaik dari pilihan yang tersedia.
3. Memberi resep dengan dosis yang cukup dan jangka waktu yang cukup.
4. Berdasarkan pada pedoman pengobatan yang berlaku saat itu.
5. Resep merupakan dokumen legal, sebagai sarana komunikatif
profesional dari dokter dan penyedia obat, untuk memberikan obat
kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan
(DepKes RI, 2000).
PERILAKU
PENULISAN RESEP

Pada proses seleksi atau pemilihan obat seharusnya dokter dalam


menuliskan peresepan obat haruslah mengikuti pedoman paduan seleksi
obat yang telah disusun WHO (Silalahi, 1989) yang diantaranya sebagai
berikut:

1. Memilih obat yang terbukti efektif dan merupakan Drug Of Choice.


2. Memilih seminimal mungkin obat untuk satu jenis penyakit dan menghindari
adanya duplikasi.
3. Menggunakan obat kombinasi apabila memang terbukti efektif dibandingkan
dengan obat tunggalnya.
4. Melakukan evaluasi kontraindikasi, efek samping secara cermat untuk
mempertimbangkan untung rugi penggunaannya.
5. Menggunakan obat dalam nama generiknya.
6. Biaya merupakan factor pertimbangan utama, pada obat yang secara klinis sama
harus dipilih yang paling murah.
Beberapa bentuk ketidaktepatan pemakaian
obat dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Peresepan
yang salah

Peresepan
Peresepan boros yang
berlebihan

Peresepan
majemuk
Faktor yang Mempengaruhi Penulisan Resep

Banyak factor yang dapat mempengaruhi perilaku


penulisan resep para dokter, antara lain (Quick, 1997):

Pengetahuan dokter yang ketinggalan, terjadi karna


perkembangan yang begitu pesat.
oleh Dokter

Pengalaman dokter dalam menangani berbagai kasus


Langkanya naskah dan kepustakaan yang bermutu dan
sahih, dan kalaupun ada para dokter terlalu sibuk dan
tidak sempat untuk membacanya.
Pengaruh promosi dan pemberian informasi yang bersifat
sepihak dari perusahaan-perusahaan farmasi dan justru
informasi-informasi yang dilakukan secara professional
dengan prinsip-prinsip pemasaran modern inilah yang
sering ditangkap para dokter.
Tekanan dari penderita yang menghendaki obat
tertentu.
Rasa bersalah dokter kalau tidak memberikan resep
antibiotic.
Industri Farmasi dikatakan mempunyai pengaruh yang
Faktor yang Mempengaruhi Penulisan Resep

kuat dalam penulisan resep baik secara langsung


maupun tidak langsung. Pengaruh secara langsung
dilakukan dengan iklan melalui pos atau di jurnal,
kalender detailmen, eksibisi obat, sample obat. Secara
oleh Dokter

tidak langsung seperti bantuan penelitian medis,


bantuan untuk jurnal ilmiah, bantuan dan
pengorganisasian pelatihan medis.

Demikian juga pengaruh profesi kesehatan lainnya


(perawat, apoteker) dan kolega yang mempengaruhi.
contoh melalui perorangan, diskusi dan saran yang
bersifat informal, melalui pendekatan administratif
seperti pembuatan Formularium.
1) Menentukan anamnesis, diagnosis,
dan prognosis serta terapi 2) Dokter menulis resep (Pemilihan Obat)

3) Penetapan cara pemberian dan aturan


4) Pemilihan BSO yang tepat
dosis yang tepat

6) Penulisan preskripsi dalam blanko


5) Pemilihan formula resep yang tepat
resep yang benar (lege artis)

Pemberian informasi
bagi penderita yang
tepat

Langkah-langkah yang mendasari


seorang dokter dalam menulis resep :
Terimakasih

Kelompok 7 :
Desi Chrictin (16334006)
Seinul Baary (16334011)
Ni Nyoman Maitri (16334016)
Muhammad Fathi (16334020)
Hesti Octaviani (16334021)
Suhendar Permana (16334067)

Anda mungkin juga menyukai