Dosen Pengampu:
Erniza Pratiwi, M. Farm, Apt
Anggota Kelompok:
Maifita Roza
Nova Fitri Engglina
Pijuan Gurning
Rahma Lini
Manajemen
Toko obat
Suatu tempat
Manajemen apotek adalah proses pengelolaan
setiap elemen yang ada diapotek sesuai
dengan keadaan dan sumber daya apotek agar
mampu berjalan secara efisien
2. Manajemen 5. Manajemen
pembelian pemasaran
pengelolaan gudang,
persediaan bahan
racikan, kinetika aarus
pengelolaan penjualan
barang. Manajemen
tunai, kredit,
persediaan barang
kontraktor.
berhubungan langsung
dengan manajemen
pembelian.
Manajemen Manajemen
pemasaran khusus
manajemen khas yang
pengelolaan dan teknik diterapkan apotek sesuai
pemasaran untuk meraih dengan kekhasannya,
pelanggan sebanyak- contohnya pengelolaan
banyaknya. Manajemen untuk apotek yang
pemasaran ini tampak dilengkapi dengan
padaapotek modern, tetapi laboratorium klinik, apotek
jarang diterapkan pada dengan swalayan, dan
apotek-apotek apotek yang bekerjasama
konvensional. dengan balai pengobatan,
dan lain-lain.
Manajemen Toko Obat
Pendirian Toko Obat harus memenuhi standar
dan persyaratan, meliputi:
a. Lokasi b. Bangunan
Bangunan Toko Obat harus
memiliki fungsi keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan
Lokasi pendirian toko obat kepada masyarakat.
harus memenuhi rencana
tata ruang wilayah
kabupaten/kota setempat.
Bangunan Toko Obat harus
bersifat permanen.
c. sarana,
prasarana, dan d. Ketenagaan
peralatan
Sarana
Setiap Toko Obat wajib memiliki
• Toko Obat harus memiliki seorang Tenaga Teknis
sarana ruang yang Kefarmasian sebagai
berfungsi: penanggungjawab.
• penyerahan obat
bebas terbatas dan
obat bebas; Tenaga Teknis Kefarmasian wajib
• penyimpanan obat memiliki Surat Tanda Registrasi
bebas terbatas dan Tenaga Teknis Kefarmasian dan
obat bebas; dan Surat Izin Praktik Tenaga Teknis
Kefarmasian sesuai dengan
• arsip ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pengadaan
Pengadaan Obat Bebas Terbatas dan Obat
Bebas di Toko Obat hanya dapat melalui
pedagang besar farmasi dan industri farmasi.
1.
Pengelolaan 4.
Sumber Daya Administrasi
Manusia, Pengelolaan
Sumber
daya
1. Sumber Daya Manusia
• Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker
yang profesional. Dalam pengelolaan apotek,
apoteker senantiasa harus memiliki
kemampuan menyediakan dan memberikan
pelayanan yang baik, mengambil keputusan
yang tepat, mampu berkomunikasi antar
profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan
dalam situasi multidisipliner, kemampuan
mengelola SDM secara efektif, selalu belajar
sepanjang karier dan membantu memberi
pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan.
• Sedangkan toko obat boleh dikelola oleh
Asisten apoteker.
2. Sarana dan Prasarana
• Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah
dikenali oleh masyarakat. Pada halaman terdapat
papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata
apotek. Apotek harus dapat dengan mudah
diakses oleh anggota masyarakat. Pelayanan
produk kefarmasian diberikan pada tempat yang
terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan
produk lainnya, hal ini berguna untuk
menunjukkan integritas dan kualitas produk serta
mengurangi resiko kesalahan penyerahan.
Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan
mudah oleh apoteker untuk memperoleh
informasi dan konseling. Lingkungan apotek harus
dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari
hewan pengerat, serangga. Apotek memiliki suplai
listrik yang konstan, terutama untuk lemari
pendingin.
3. Sediaan Farmasi dan
Perbekalan Kesehatan lainnya.
3.2 Pengadaan.
3.3 Penyimpanan.