(Venous Thromboembolism)
KELOMPOK IV
MAIFITA ROZA YULIANTI
DEWI MARISA SARI
NURBAITI
RINI ANDRIANI
YEN VERONICA
Definisi
Venous Thromboembolism (VTE), yaitu tersumbatnya pembuluh darah vena oleh bekuan darah
dan dimanifestasikan sebagai deep vein thrombosis (DVT) dan emboli pulmoner (PE).
Deep Vein Thrombosis(DVT) adalah kondisi ketika terjadi penggumpalan darah pada satu atau
lebih pembuluh darah vena dalam.
Gejala DVT: Pembengkakan kaki unilateral, nyeri, nyeri tekan, eritema, dan kehangatan.
Emboli paru adalah kondisi ketika arteri pulmonalis (pembuluh darah yang membawa darah dari
jantung menuju paru-paru) mengalami penyumbatan
Gejala PE: Batuk, nyeri dada atau sesak, sesak napas berdebar-debar,hemoptisis, pusing, atau
kepala terasa ringan.
VTE merupakan • Gagal Jantung
penyulit atau • Diabetes Melitus
menyertai penyakit • Varises Vena
Lain: • Kerusakan Arteri
• Trauma
• Kebiasaan Merokok
Faktor penyebab
• Pembedahan
timbulnya • Imobilisasi
Tromboemboli: • - Kehamilan
• - Estrogen
Hemostasis
2. Pembentukan 3. Pembentukan
1. Aktifitas
trombin dari fibrin dari
tromboplastin
protrombin fibrinogen
Mekanisme Pembekuan Darah
Trombosit diaktifkan dan berkontribusi terhadap
pembentukan trombus oleh dua jalur:
Trombin pembangkitan
Paparan darah ke oleh faktor jaringan
kolagen subendotel yang berasal dari
setelah cedera vaskular; dinding pembuluh
darah atau dalam darah.
Platelets are activated and contribute to thrombus formation by two pathways: (1)
exposure of blood to subendothelial collagen after vascular injury; and (2) thrombin
generation by tissue factor derived from the vessel wall or in blood.
Faktor-faktor yang menghentikan proses
pembekuan darah adalah :
4. Adanya
2. 3. Mekanisme
1. Larutnya mekanisme
Metabolisme umpan balik
faktor anti koagulasi
bentuk aktif di mana
pembekuan alami
faktor trombin
darah dalam terutama oleh
pembekuan menghambat
darah yang antitrombin
darah oleh aktifitas faktor
mengalir. III, protein C
hati . V dan VIII.
dan S.
Perubahan dalam pembuluh darah, sirkulasi unsur dalam
darah, dan kecepatan aliran darah dapat menyebabkan
pembentukan bekuan patologis :
Gejala DVT:
Pembengkakan kaki
nyeri, nyeri tekan, eritema, dan kehangatan.
unilateral,
Gejala PE:
nyeri dada atau sesak napas pusing, atau kepala
Batuk, hemoptisis,
sesak, berdebar-debar, terasa ringan.
Pengobatan
Tujuan Perawatan
Tujuan Perawatan
mencegah morbiditas dan efek samping
perkembangan mortalitas dari dan biaya
PE dan post kejadian akut pengobatan.
thrombotic
sindrom
Obat VTE
1. Anti koagulan
Mencegah pembentukan fibrin yang merupakan bahan esensial untuk pembentukan
trombus.
2. Anti platelet
Bekerja mencegah perlekatan (adesi) platelet dengan dinding pembuluh darah yang cedera
atau dengan plateletl ainnya, yang merupakan langkah awal terbentuknya trombus.
3. Trombolitik
mempercepat degradasi fibrin dan fibrinogen oleh plasmin sehingga membantu larutnya
bekuan darah.
ANTI KOAGULAN
Anti koagulan adalah obat yang digunakan untuk mencegah
pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau
mengahambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
Stoking kompresi
• guna meningkatkan aliran darah vena dan
mengurangi risiko VTE.
Heparin tidak
terfraksionasi (UFH)
Heparin injeksi
• pada dosis rendah “menginaktifkan faktor Xa dan menghambat perubahan prothombin menjadi thrombin.”
• pada dosis tinggi “ menginaktifkan faktor IX,X,XI,XII dan trombin serta menghambat perubahan fibrinogen
menjadi fibrin
• menghambat aktivasi faktor VIII
Indikasi :
• DVT,PE,sindrome koroner akut,patensi kateter
Efek samping :
• heparin induced trombocytopenia
BA : 22-40 %
Dapat digunakan
pada DVT dan PE
Efek samping
:perdarahan dan
trombositopeni
Contoh Gol. LMWH:
1. Rivaroxaban
BA :
Mekanisme kerja: Indikasi : profilaksis
menghambat DVT pada 80-100 %
aktivasi platelet pembedahan Waktu puncak
dengan secara ortopedi,perawatan plasma : Contoh paten:
selektif memblokir DVT atau
2-4 jam Xarelto tablet
situs aktif faktor Xa PE,mengurangi risiko
tanpa memerlukan kejadian Kekuatan sediaan:
kofaktor (misalnya cardiovaskular
2,5/10/15 dan 20
anti trombin III) mayor
mg
2. Apixaban
Penelitian acak
terkontrol
membuktikan
Indikasi;
apixaban
Mekanisme Untuk mengurangi:
kerja : mencegah • kejadian
tromboemboli
secara langsung Apixaban adalah stroke
vena pasca
menghambat antikoagulan Bioavailabilitas hemoragik,
operasi Kekuatan
faktor Xa, yang oral yang baru nya dan
penggantian sediaan : Contoh paten :
merupakan memperoleh menampilkan • kejadian
lutut atau Eliquis tablet
salah satu faktor persetujuan dari absorpsi 2,5 mg dan 5 stroke atau
panggul, serta
koagulasi FDA pada tahun berkepanjangan mg emboli
mencegah
sehingga 2012. sistemik per
tromboemboli
menghambat tahun pada
stroke pada
pembekuan pasien fibrilasi
kondisi fibrilasi
darah. atrial
atrial non
valvular. dibandingkan
warfarin atau
aspirin
Warfarin
Efek samping :
• Komplikasi hemoragik mulai dari ringan hingga berat dan dapat
mengancam jiwa terjadi di setiap situs tubuh.
• Intracranial hemorrhage adalah komplikasi yang paling serius dan sering
terjadicacat permanen dan kematian.
Metode nonfarmakologi
• memperbaiki aliran darah vena dengan cara
mekanis dantermasuk ambulasi dini, stoking
kompresi bertingkat, perangkat IPC, dan
inferiorfilter vena cava.
Pilihan farmakologis
• menghambat aktivitas atau produksi faktor
pembekuan.
Penggolongan obat
1. Alteplase
Mekanisme kerja : mengaktifkan plasminogen tipe jaringan rekombinan
manusia (t-PA),sehingga menghasilkan fibrinolisis lokal.
Onset : trombolisis koroner terjadi dalam 30 menit,mencapai respon puncak
pada 60 menit.
Waktu puncak plasma : 20-4- menit.
Indikasi : infark miocard akut,PE,stroke iskemic akut,oklusi kateter vena
sentral,intercerebral hemorrhage.
T ½ : 20 menit
Dosis : dosis muat 1.000-4.500 iu/kg BB secara iv dilanjutkan dengan infus iv 4.400
iu/kg/jam
Anti platelet/anti
trombotik adalah obat
yang dapat menghambat
agregasi platelet
Platelet atau trombosit
sehingga menyebabkan
merupakan salah satu
terhambatnya
jenis sel darah
pembentukan
trombus,yang sering
ditemukan pada sistem
arteri
Aspirin
• Mekanisme kerja : menonaktifkan COX (cyclooxygenase) yang berperan dalam sintesis prostaglandin
serta menghambat agregasi trombosit.
• Efek ini hanya dapat dibalik oleh generasi baru platelet40 sehingga memungkinkan dosis sekali sehari
• Indikasi : sindrom koroner akut,stroke iskemik.
• BA : 80-100 %
• Onset : PO 5-30 menit, PR 1-2 jam
• Lama kerja : PO 4-6 jam, PR > 7 jam
• Waktu puncak plasma : PO 0,25-3 jam
• Kekuatan sediaan : 80 mg, 100 mg, 500 mg
• Contoh paten : Aspilet 80 mg tablet,Cardio Aspirin 100 mg tablet
2. Golongan antagonis P2Y12
Golongan Thienopiridin
A. Clopidogrel B. Prasugrel
• Mekanisme kerja : inhibitor jalur • Mekanisme kerja : menghambat
adenosin difosfat(ADP) yang diinduksi aktivasi dan agregasi trombosit melalui
untuk agregasi trombosit. pengikatan aktif metabolit aktif ke
• Indikasi : sindrom koroner reseptor platelet ADP.
akut,NSTEMI,stroke,penyakit arteri • Harus dimetabolisme menjadi
koroner,stroke cardioemboli. metabolit aktif menunjukkan efek
• Efek samping : nyeri dada,sakit antiplateletnya.
kepala,sindrome flu like. • Indikasi : sindrom koroner akut.
• BA : > 50% • Efek samping :
• Onset : 2 jam perdarahan,anemia,atrial
• Waktu puncak plasma : 0,75 jam fibrillation,nyeri tulang
belakang,bradikardi,sakit kepala,HT dll.
• Kekuatan sediaan : tablet 75 mg dan
300 mg • BA : > 78 %
• Contoh paten : Plavix tablet,CPG tablet • Waktu puncak plasma : 30 menit.
• Kekuatan sediaan : tablet 5 mg dan 10
mg
• Contoh paten : Effient tablet
C. Elinogrel D. Ticlopidin
A. Dipiridamol B. Cilostazol
• Mekanisme kerja : menghambat • Mekanisme kerja :menghambat
penyerapan RBC adenosin sehingga fosfodiesterase lll,yang
menghambat reaktivitas platelet. menyebabkan siklik adenosin
• Waktu puncak : 2-2,5 jam monofosfat (cAMP)
• Onset : 24 menit. meningkat,sehingga menghambat
agredasi platelet.
• Lama kerja : 3 jam.
• Indikasi : klaudikasio intermiten.
• Indikasi : profilaksis tromboemboli
pasca penggantian katup jantung. • Efek samping : sakit kepala, diare,
rhinitis, faringitis.
• Efek samping : nyeri dada, angina
eksaserbasi, ecg abnormal, sakit • Onset: 2-12 minggu.
kepala dan pusing. • Kekuatan sediaan : tablet 50 mg
• Kekuatan sediaan : injeksi 5 mg/ml, dan 100 mg.
tablet 25 mg, 50 mg dan 75 mg. • Contoh paten : Pletaal 100 mg
• Contoh paten : Persantin tablet. tablet
4. Trombin Inhibitor
A. Bivalirudin B. Argatroban
• Mekanisme kerja : menghambat • Mekanisme kerja : inhibitor
konversi fibrinogen menjadi fibrin trombin langsung yang kompetitif
guna menghambat perkembangan secara reversibel mengikat kesitus
trombus. aktif trombin.
• T ½ : 25 menit. • T ½ : 39-51 menit
• Lama kerja : 1 jam • Indikasi : trombositopeni,
• Indikasi : PTCA & PCI intervensi koroner percutan.
• Efek samping : nyeri punggung, • Efek samping : pendarahan
mual, pendaran minor, sakit GI,hematuria, nyeri dada.
kepala, hypotensi. • Kekuatan sediaan : injeksi 100
• Kekuatan sediaan : serbuk inj 250 mg/ml, 1 mg/ml
mg/vial , larutan injeksi 5 mg/ml • Contoh paten : Argatroban injeksi.
• Contoh paten : Bivalirudin injeksi.