Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KIMIA FARMASI

HSA obat analgetik


narkotik {morphine)

MAIFITA ROZA Y
1700089
MORFIN
Morfin merupakan
merupakan salah satu contoh
obat analgesik narkotik.

Analgetika narkotik adalah senyawa yang


dapat menekan fungsi sistem saraf pusat
secara selektif, digunakan untuk mengurangi
rasa sakit, yang moderat ataupun berat,
seperti rasa sakit yang disebabkan oleh
penyakit kanker, serangan jantung akut,
sesudah operasi dan kolik usus atau ginjal

(Siswandono dan Soekardjo, 2008)


Struktur Morfin
C17H19NO3 Bm: 303.4 gram/mol
Mekanisme Kerja
Agonis opioid menghasilkan efek analgesik
dengan mengikat reseptor khusus, yang
terutama terletak pada daerah otak dan
korda spinalis yang terlibat dalam transmisi
dan modulasi rasa nyeri.

Tiga kelas utama reseptor opioid adalah µ


(mu untuk morphine), δ (delta) dan κ (kappa).

Sebagian besar analgesik opioid yang ada


saat ini beraksi terutama dengan reseptor
mu.
Morfin merupakan agonis
reseptor opioid, dengan
efek utama mengikat dan
mengaktivasi reseptor µ-
opioid pada sistem saraf
pusat.

Aktivasi reseptor ini terkait


dengan analgesia, sedasi,
euforia, physical
dependence dan
respiratory depression.
Hubungan reseptor dengan aktifitas
analgesik
• Struktur bidang datar, yang mengikat cincin aromatic obat
melalui ikatan van der Waals

• Tempat anionik, yang mampu berinteraksi dengan muatan


positif obat

• Lubang dengan orientasi yang sesuai untuk menampung bagian


–CH2-CH2- dari proyeksi cincin piperidin yang terletak di depan
bidang yang mengandung cincin aromatic dan pusat dasar.
Turunan umum morphine
Fenolik OH Turunan umum morphine

Metilasi gugus fenolik


Gugus fenolik bebas
OH dari morfin akan
adalah sangat krusial
mengakibatkan
untuk aktivitas analgesik
penurunan aktivitas
(Patrick, 1995)
analgesik secara drastis.
6-Alkohol Turunan umum morphine
Penutupan atau penghilangan gugus
alkohol tidak akan menimbulkan
penurunan efek analgesik dan pada
kenyataannya malah sering menghasilkan
efek yang berlawanan.

Peningkatan aktivitas lebih disebabkan


oleh sifat farmakodinamik dibandingkan
dengan afinitasnya dengan reseptor
analgesik.

Dengan kata lain, lebih ditentukan oleh


berapa banyak obat yang mencapai
reseptor, bukan seberapa terikat dengan
reseptor (Patrick, 1995).
Ikatan Rangkap pada C7
dan C8 Turunan umum morphine

Beberapa analog termasuk dihidromorfin


menunjukkan bahwa ikatan rangkap tidak
penting untuk aktivitas analgesik (Patrick, 1995)
Gugus N-Metil Turunan umum morphine
Atom nitrogen dari morfin akan terionisasi ketika berikatan dengan reseptor.
*Penggantian gugus N-metil dengan proton mengurangi aktivitas analgesik tetapi
tidak menghilangkannnya.

*Gugus NH lebih polar dibandingkan dengan gugus Nmetil tersier sehingga


menyulitkannya dalam menembus sawar darah otak akibatnya akan menurunkan
aktivitas analgesik.

*Hal ini menunjukkan bahwa substitusi N-metil tidak terlalu signifikan untuk aktivitas
analgesik.

*Sedangkan penghilangan atom N akan menyebabkan hilangnya aktivitas (Patrick,


1995).
Cincin Aromatik Turunan umum morphine

• Cincin aromatik memegang peranan penting dimana jika senyawa tidak memiliki
cincin aromatik tidak akan menghasilkan aktivitas analgesik.

• Cincin A dan nitrogen merupakan dua struktur yang umum ditemukan dalam
aktivitas analgesik opioid.

• Cincin A dan nitrogen dasar adalah komponen penting dalam efek untuk µ agonis,
akan tetapi jika hanya kedua komponen ini saja, tidak akan cukup juga untuk
menghasilkan aktivitas, sehingga penambahan gugus farmakofor diperlukan.

• Substitusi pada cincin aromatik juga akan mengurangi aktivitas analgesik (Patrick,
1995).
Jembatan Eter Turunan umum morphine

Pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 akan


munurunkan aktivitas (Siswandono dan Soekardjo,
2008).
Stereokimia Turunan umum morphine

Morfin adalah molekul asimetrik yang


mengandung beberapa pusat kiral dan secara
alami sebagai enansiomer tunggal.

Ketika morfin pertama kali disintesis, dibuat


sebagai sebuah rasemat dari campuran
enansiomer alami dan bagian mirrornya.

Selanjutnya dipisahkan dan “Unnatural” morfin


dites aktivitas analgesiknya dimana hasilnya
tidak menunjukkan aktivitas (Patrick, 1995).
Penghilangan
Cincin E Turunan umum morphine

Penghilangan cincin E hal ini menunjukkan


akan mengakibatkan pentingnya nitrogen
kehilangan seluruh untuk aktivitas analgesik
aktivitas (Patrick, 1995).
Penghilangan
Cincin D Turunan umum morphine

Penghilangan jembatan oksigen memberikan serangkaian senyawa yang


disebut morphinan yang memiliki aktivitas analgesik yang bermanfaat. Ini
menunjukkan bahwa jembatan oksigen tidak terlalu penting (Patrick, 1995).
Pembukaan Cincin C
dan D Turunan umum morphine

Pembukaan kedua cincin


ini akan menghasilkan Hal ini menandakan
gugus senyawa yang bahwa cincin C dan D tidak
dinamakan benzomorphan penting untuk aktivitas
yang mempertahankan analgesik (Patrick, 1995).
aktivitas analgesik.
Penghilangan Cincin
B, C, dan D Turunan umum morphine

Penghilangan cincin B,C, dan


D akan menghasilkan
senyawa 4-phenylpiperidine
yang memiliki aktivitas
analgesik.

Hal ini menunjukkan bahwa


cincn B,C dan D tidak penting
untuk aktivitas analgesik
(Patrick, 1995)
Penghilangan
Cincin B,C,D, dan
E.
Turunan umum morphine

• Penghilangan cincin
B,C,D dan E akan
menghasilkan senyawa
analgesik yaitu
methadone (Patrick,
1995)
Hubungan struktur-aktivitas lain
• Eterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan
aktivitas analgesik, meningkatkan aktivitas antibatuk dan meningkatkan
efek kejang.

• Eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau pergantian gugus hidroksil alkohol


dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgesik,
meningkatkan efek stimulan, tetapi juga meningkatkan toksisitas.

• Perubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan


aktivitas analgesik secara drastis.
Hubungan struktur-aktivitas lain
• Pengubahan konfigurasi hidroksil pada C6 dapat meningkatkan efek analgesik.

• Hidrogenasi ikatan rangkap C7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama atau
lebih tinggi dibanding morfin.

• Pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas.

• Demetilasi pada C17 dan perpanjangan rantai alifatik yang terikat pada atom N
dapat menurunkan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Foye, W. O., T. L. Lemke, and D. A. Williams. 1995.


Principles of Medicinal Chemistry: Fourth
Edition. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.

Patrick, Graham. 1995. An Introductin To Medicinal


Chemistry. New York: Oxford University Press.

Siswandono dan B. Soekardjo. 2008. Kimia


Medisinal. Surabaya: Airlangga University
Press.

Anda mungkin juga menyukai