Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yulifta Fitriani Saudale

Nim : NH0519070
Kelas : Farmasi B
Tugas.11 Kimia Farmasi 1

1. Sebutkan beberapa macam obat yang termasuk golongan obat Analgetika


Narkotika
2. Carilah masing2 satu contoh tentang (HSA) Hubungan Struktur Aktivitas Obat-
obat Golongan Analgetika Narkotika..

Jawab :

1) Obat golongan Opioid (narkotika),yaitu: Codein, Tramadol, Morfin, Metadon,


Fentanil.
2) Hubungan struktur dan aktivitas golongan morfin dijelaskan sebagai berikut'
Fenolik OH
Metilasi gugus fenolik OH dari morfin akan mengakibatkan penurunan
aktivitas analgesik secara drastis. Gugus fenolik bebas adalah sangat krusial
untuk aktivitas analgesik.

Gambar 3.3. Metilasi gugus hidroksil fenol menurunkan aktivitas analgesik


Alkohol
Penutupan atau penghilangan gugus alkohol tidak akan menimbulkan
penurunan efek analgesik dan pada kenyataannya malah sering menghasilkan
efek yang berlawanan. Peningkatan aktivitas lebih disebabkan oleh sifat
farmakodinamik dibandingkan dengan afinitasnya dengan reseptor analgesik.
Dengan kata lain, lebih ditentukan oleh berapa banyak obat yang mencapai
reseptor, bukan seberapa terikat dengan reseptor. Analog morfin menunjukkan
kemampuan untuk mencapai reseptor lebih efisien dibandingkan dengan morfin
itu sendiri. Reseptor analgesik terletak di otak, untuk mencapai otak maka obat
harus terlebih dahului melewati sawar darah otak. Umumnya senyawa yang
bersifat polar akan kesulitan menembus membran sawar darah otak.
Morfin memiliki tiga gugus polar (fenol, alkohol dan, amin) sedangkan
analognya telah kehilangan gugus polar alkohol atau ditutupi dengan gugus alkil
atau asil. Dengan demikian maka analog morfin akan lebih mudah masuk ke otak
dan terakumulasi pada sisi reseptor dalam jumlah yang lebih besar sehingga
aktivitas analgesiknya juga lebih besar.

Ikatan Rangkap C7 dan C8


Hidrogenasi ikatan rangkap C7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama
atau lebih tinggi dibanding morfin. Beberapa analog termasuk dihidromorfin
menunjukkan bahwa ikatan rangkap tidak penting untuk aktivitas analgesik.

Gambar 3.4. Rumus Struktur Dihidroksimorfin

Gugus N-Metil

Atom nitrogen dari morfin akan terionisasi ketika berikatan dengan


reseptor. Penggantian gugus N-metil dengan proton mengurangi aktivitas
analgesik tetapi tidak Gugus N-H lebih polar dibandingkan dengan gugus N-metil
tersier sehingga menyulitkannya dalam menembus sawar darah otak akibatnya
akan menurunkan aktivitas analgesik. Hal ini menunjukkan bahwa substitusi N-
metil tidak terlalu signifikan untuk aktivitas analgesik. Sedangkan penghilangan
atom N akan menyebabkan hilangnya aktivitas.
Gambar 3.5. Substitusi pada gugus N-metil

Cincin Aromatik

Cincin aromatik memegang peranan penting dimana jika senyawa tidak


memiliki cincinmaromatik tidak akan menghasilkan aktivitas analgesik. Cincin
Aromatik dan nitrogen merupakan dua struktur yang umum ditemukan dalam
aktivitas analgesik opioid. Cincin Aromatik dan nitrogen dasar adalah komponen
penting dalam efek untuk μ agonis, akan tetapi jika hanya kedua komponen ini
saja, tidak akan cukup juga untuk menghasilkan aktivitas, sehingga penambahan
gugus farmakofor diperlukan. Substitusi pada cincin aromatik juga akan
mengurangi aktivitas analgesik.

Jembatan Eter

Pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 akan menurunkan aktivitas.

Stereokimia

Morfin adalah molekul asimetrik yang mengandung beberapa pusat kiral


dan secara alami sebagai enansiomer tunggal. Ketika morfin pertama kali
disintesis, dibuat sebagai sebuah rasemat dari campuran enansiomer alami dan
bagian mirror-nya. Ini selanjutnya dipisahkan dan “Unnatural” morfin dites
aktivitas analgesiknya dimana hasilnya tidak menunjukkan aktivitas. Hal ini
disebabkan karena interaksi dengan reseptornya dimana telah diidentifikasi
bahwa setidaknya ada tiga interaksi penting melibatkan fenol, cincin aromatik
dan amida pada morfin. Reseptor mempunyai gugus ikatan komplemen yang
ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu berinteraksi dengan ketiga gugus
tadi. Sedangkan pada “Unnatural” morfin hanya dapt terjadi satu interaksi resptor
dalam sekali waktu.

Pembukaan Cincin C dan D

Pembukaan kedua cincin ini akan menghasilkan gugus senyawa yang


dinamakan benzomorphan yang mempertahankan aktivitas analgesik. Hal ini
menandakan bahwa cincin C dan D tidak penting untuk aktivitas analgesik.

Penghilangan cincin B,C, dan D

Penghilangan cincin B,C, dan D akan menghasilkan senyawa 4-


phenylpiperidine yang memiliki aktivitas analgesik. Hal ini menunjukkan bahwa
cincin B,C dan D tidak penting untuk aktivitas analgesik

Penghilangan cincin B,C,D,dan E

Penghilangan cincin B,C,D dan E akan menghasilkan senyawa analgesik


yaitu metadon. Sementara Cincin Piperidin pada metadon akan terbentuk dalam
larutan atau cairan tubuh akibat gaya tarik menarik dipol-dipol.

Anda mungkin juga menyukai