Kelompok 5 : Ade rahayu ramdani kadir Anisa uswatun khasanah Huria Nurlailah Saskia dwi cahyani Wilda pratama putri Mujaddidatul fiqriah Eka irma julianti Penekanan sistem saraf pusat adalah senyawa yang dapat menghambat aktivitas sistem saraf pusat. Efek farmakologi : 1. Anestika sistemik 2. Sedatifa dan hipnotika 3. relaksan pusat 4. Obat antipsikotik 5. Obat anti kejang ANESTIKA SISTEMATIK Merupakan senyawa yang dapat menekan aktivitas fungsional sistem saraf pusat sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran, menimbulkan efek analgesik dan relaksasi otot serta menurunkan aktivitas refleks. Berdasarkan cara pemberian dibagi menjadi dua : 1. Anestika inhalasi a. Turunan eter b. Turunan hidrokarbon terhalogenasi Contoh : kloroform (CHCL3), etilklorida (H3C-CH2CL), halotan (F3C-CHCLBr) ANASTESIKA INTRAVENA Anastesika intravena adalah senyawa kimia yang dapat menimbulkan efek anastesi dan di berikan secara intravena. Anastesika intravena dibagi menjadi 2 kelompok 1. turunan barbiturat 2. turunan sikloheksanon SEDATIFA DAN HIPNOTIKA Sedatifa dan hipnotika adalah senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat sehingga menimbulkan efek sedasih lemah sampai durpulas. Turunan barbiturat Hubungan struktur dan aktivitas turunan barbiturat a. Masa kerja obat tergantung pada suptituen-suptituen di posisi lima yang mempengaruhi lipofilitasnya. Aktivitas sinotik yang meningkat dengan meningkatnya lipofilitas dan aktivitas oktimum dicapai bila jumlah atom C pada kedua siptituen antara 6-10. bila jumlah atom C di tingkatkan lagi aktivitasnya akan menurun menghasilkan senyawa konsulfan atau menjadi tidak aktif. b. Pada seri yang sama isomet dengan rantai cabang mempunyai aktivitas lebih besar dan masa kerja lebih pendek. Senyawa dengan percabangan yang lebih besar aktivitasnya. c. Pada seri yang sama, analog alil, alkenil dan siklo alkenil yang tidak jenuh mempunyai aktivitas lebih besar di banding analog jenuh dengan jumlah atom C yang sama. d. Subtituen alisiklik dan aromatik memberikan aktivitas yang lebih besar dibandingkan subtituen alifatik dengan jumlah atom C yang sama. e. Pemasukan atom halogen pada subtituen 5-alkil dapat meningkatkan aktivitas. f. Pemasukan gugus-gugus yang bersifat polar, seperti gugus OH,NH2,RNH,CO, COOH dan SO3H, pada subtituen 5-alkil akan menurunkan aktivitas secara drastis. g. Metilasi pada N1 dan N2 akan meningkatkan kelarutan dalam lemak dan menyebabkan awal kerja obat menjadi lebih cepat dan masa kerja obat menjadi lebih singkat. h. Penggantian atom O dengan atom S pada atom C2 menyebabkan awal kerja obat menjadi lebih cepat dan masa kerja obat lebih singkat. i. Turunan yang strukturnya stereoisomer mempunyai aktivitas yang kurang lebih sama. TURUNAN BENZODIAZEPIN Turunan benzodiazepin adalah obat pilihan yang banyak digunakan sebagai sedatif-hipnotik karena mempunyai efikasi dan batas keamanan lebih besar dibanding turunan sedatif-hipnotika lain, yang antara lain menyangkut efek samping, pengembangan toleransi, ketergantungan obat, interaksi obat dan kematian akibat kelebihan dosis. Hubungan struktur dan aktivitas a. Modifikasi pada cincin A Pemasukan subtituen penarik elektron, seperti Cl, Br, F, CF3, dan NO2 pada posisi 7 dapat meningkatkan aktivitas, sedang pemasukan gugus pendorong elektron pada posisi tersebut akan menurunkan aktivitas. Pemasukan subtituen pada posisi 8 dan 9 juga menurunkan aktivitas. b. Modifikasi pada cincin B 1. Pemasukan gugus metil pada posisi 1 akan meningkatkan aktivitas. Meskipun demikian, adanya subtituen yang besar pada senyawa tertentu. 2. penggantian atom O gugus karbonil dengan dua gugus hidrogen menghasilkan senyawa (medazepam) yang aktivitasnya lebih rendah dari diazepam 3. penggantiaan satu atom hidrogen pada posisi 3dengan gugus hidroksil akan menurunkan aktivitas tetapi menurunkan efek samping karena adanya gugus hidroksi akan mempercepat eliminasi senyawa. Penggantian satu atom hidrogen pada posisi 3 dengan gugus karboksil meningkatkan masa kerja obat karena senyawa memerlukan waktu untuk diubah menjadi metabolit aktif. 4. Penggantian gugus fenil pada posisi 5 dengan gugus sikloalkil atau heteroaromatiklain secara umum menurunkan aktifitas. Kecuali penggantian dengan gugus pridil, seperti pada bromazepam menunjukkan aktivitas yang sama dengan diazepam 5. Penggabungan cincin pada posisi satu dan dua inti diasepin, seperti pada turunan triasololbenzodiasepin secara umum mempunyai aktivitas yang lebih tinggi dibanding turunan 1-metilbenzodiasepin c. modifikasi pada cincin C Substitusi atau disubstitusi gugus fluorin atau klorida pada posisi orto cincin C akan meningkatkan aktivitas. Substitusi pada posisi meta dan para akan menurunkan aktivitas Turunan ureida asiklik Ureida asiklik adalah turunan urea pada asam monokarboksilat dengan formula umum : R-CONHCONH2. Turunan ureida asiklik digunakan untuk pengobatan kecemasan dan ketegangan saraf yang ringan, bila turunan barbiturat sudah tidak efektif. Turunan alkohol Alkohol alifatik disamping mempunyai aktivitas sebagai anti bakteri juga memiliki efek hipnotik. Turunan alkohol yang digunakan sebagai hipnotik hanyalah etklorfinol (placidyl). Hubungan struktur dan aktivitas turunan alkohol a. Aktivitas hipnotik akan meningkat dengan meningkatnya panjang rantai atom c sampai jumlah atom C=8 (n-oktanol). b. Adanya ikatan rangkap akan meningkatkan aktivitas dan toksisitas obat, dan gugus etilen mempunyai aktivitas paling besar. c. Aktivitas alkohol tersier lebih besar dibanding alkohol sekunder dan aktivitas alkohol sekunder lebih besar dari pada alkohol primer. d. Adanyan percabangan akan memperbesar efek depresi. e. Pemasukan gugus hidroksil cenderung menurunkan aktivitas dan toksisitas. f. Penggantian atom hidrogen dengan hal0gen dapat meningkatkan aktivitas. Turunan piperidindion dan kuinazolin Turunan piperidindion mempunyai struktur turunan barbiturat yang berhubungan dengan turunan barbitura. Aktivitas sedatif hipnotiknya lebih rendah dari pada turunan benzodiazepin Contoh : Glutetimid, metiprilon, talidomid Turunan aldehida mempunyai efek sedativ hipnotik, dengan awal kerja cepat dan waktu paro yang pendek. Contoh : Paraldehid,kloralhidrat, kloral betanin, petikloral, dan triklofos Na. C. Relaksan pusat Relaksan pusat adalah senyawa kimia yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat dan menimbulkan relaksasi otot rangka (otot bergaris) berdasarkan struktur kimianya relaksan pusat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu turunan propandion, turunan benzodiazepin dan golongan lain. Struktur turunan mefenisin Struktur analog meprobamat Obat anti psikotik obat anti psikotik juga dikenal dengan nama neuroleptik, mayortranquiliser atau ataraktik. Perbedaan dengan golongan sedativ hipnotik adalah dapat menghasilkan efek penekan sistem saraf pusat secara selektif, yaitu memberikan efek sedasi kuat tanpa menurunkan kesadaran atau menekan pusat vital, meskipun dalam dosis yang besar. berdasarkan struktur kimianya obat anti psikotik dibagi menjadi tiga kelompok yaitu turunan fenotiazin, turunan fluorobutirofenon dan turunan lain-lain. Turunan fenotiazin Hubungan struktur dan aktivitas a. Gugus R2 menunjukkan kerapatan elektron sistem cincin. b. Substitusi pada posisi 1,3 dan 4 pada kedua cincin aromatik akan menghilangkan aktivitas teranquilizer c. Bila jumlah atom c yang mengikat nitrogen adalah tiga, senyawa menunjukkan aktivitas tranquilizer optimal. d. Adanya percabangan pada posisi betalaktam rantai alkil dapat mengubah aktivitas farmakologisnya. e. Substitusi pada rantai alkil dengan gugus yang besar, seperti fenil atau dimetilani, dan gugus yang sifat polar, seperti gugus hidroksi, akan mengilangkan aktivitas tranquilizer . f. Penggantian gugus metil pada dimetil amino dengan gugus alkil yang lebih besar dari metil akan menurunkan aktivitas karena meningkatnya pengaruh halangan ruang. g. Penggantian gugus dimetil amino dengan gugus piperazin akan meningkatkan aktivitas tranquilizer, tetapi juga meningkatkan gejala ektrak piramidal. h. Penggantian gugus metil yang terletak pada ujung gugus piperazin dengan gugus-CH2CH2OH hanya meningkatkan sedikit aktivitas i. Kuartermerisasi rantai samping nitrogen. Nitrogen akan menurunkan larutan dalam lemak, menurunkan penetrasi obat pada sistem saraf pusat sehingga menghilangkan aktivitas tranquilizer. j. Masa kerja turunan fenotiazin dapat diperpanjang dengan membuat bentuk eksternya dengan asam lemak yang berantai panjang seperti asam enantat dan dekanoat Turunan fluorobutirofenon Obat anti kejang Obat anti kejang adalah senyawa kimia yang secara selektif dapat menekankan sistem saraf pusat dan digunakan untuk mengontrol dan mencegah serangan tiba-tiba dari epilepsi tanpa menimbulkan depresi pernapasan. berdasarkan struktur kimianya obat anti kejam dibagi tujuh kelompok yaitu turunan barbiturat, turunan hidantoin, turunan oksazolidindion, turunan suksinida, turunan benzodiazepin, turunan asam falproat dan turunan dibenzazepin Obat anti kejang dengan struktur ureida Turunan hidantoin Turunan hidantoin sangat efektif terutama untuk mengontrol serangan grand mal dan parsial (pdikomotor), kurang bermanfaat untuk serangan petit mal. Contoh : mefenitoin Na, mefenitoin dan etotoin. Turunan hidantoin TERIMA KASIH